Pendahuluan
Multiemulsi adalah sistem kompleks polidispersi dimana kedua emulsi minyak dalam air
(o/w) dan air dalam minyak (w/o) terdapat secara bersamaan. Multiemulsi adalah sistem yang
secara termodinamika tidak stabil dan membutuhkan pertimbangan yang khusus dan hati-hati untuk
menjaga kestabilannya. Perbandingan surfaktan hidrofilik dan hidrofobik dalam formulasi memiliki
peranan penting pada stabilitas multiemulsi. Terdapat dua tipe multiemulsi yang umum digunakan,
yaitu multiemulsi tipe airminyakair (W/O/W) dan tipe minyakairminyak
(O/W/O).
Multiemulsi tipe W/O/W memiliki banyak aplikasi yang saat ini sangat potensial dalam bidang
farmasetika, kosmetik, dan industri makanan. Emulsi W/O/W adalah sistem multiemulsi yang
paling kerap digunakan untuk penggunaan kosmetik dan personal care product . Manfaat
multiemulsi dalam penggunaan kosmetik topikal antara lain :
1.
2.
3.
Jenis-jenis multiemulsi
1. Multiemulsi W/O/W
Emulsi dimana globul-globul minyak sebagai fase terdispersi mengandung droplet air yang
lebih kecil, yang terdispersi dalam fase kontinu air.
Metode Persiapan
Terdapat beberapa metode yang telah dilaporkan dalam persiapan multiemulsi. Metode
persiapan multiemulsi tersebut adalah emulsifikasi 1 tahap, emulsifikasi 2 tahap, emulsifikasi 2
tahap termodifikasi, teknik emulsifikasi membran, dan emulsifikasi saluran mikro.
1. Emulsifikasi 1 tahap
Melibatkan agitasi mekanik yang kuat dari fase air yang mengandung emulsi
hidrofilik dan fase minyak yang mengandung sejumlah besar surfaktan hidrofobik.
Peningkatan volume konsentrasi fasa terdispersi akan mengarah pada pembentukan
multiemulsi
merupakan fase kontiyu akan digantikan oleh fase air yang mengandung sejumlah droplet
minyak yang mengarah ke inverse fase dan pembentukan multiemulsi W/O/W.
.
Gambar 2. Emulsifikasi 1 tahap
2. Emulsifikasi 2 tahap
Teknik ini merupakan teknik yang paling umum digunakan. Teknik ini sangat
sederhana dan memberikan hasil yang baik. Dilakukan berdasarkan dua tahap emulsifikasi
oleh dua emulgator. Emulgator pertama, emulgator yang bersifat hidrofobik yang
merupakan emulgator untuk emulsi air dalam minyak dan emulgator kedua yang bersifat
hidrofilik yang dibutuhkan dalam emulsi minyak dalam air.
Pada langkah pertama umumnya dibutuhkan homogenisasi tinggi dan sonikasi untuk
mendapatkan emulsi primer. Langkah kedua membutuhkan agitasi yang lembut untuk
mencegah pecahnya emulsi yang mana akan menghasilkan emulsi minyak dalam air yang
sederhana, atau bukan multi emulsi. Oleh sebab itu, pada langkah kedua fase eksternal
ditambahkan dengan cara pengadukan (tidak dengan homogenisasi atau sonikasi).
air eksternal yang dipisahkan oleh fase pertengahan minyak atau emulsi ganda tipe w/o/w. Selain
itu, viskositasnya lebih rendah dari pada emulsi primer, mudah diinjeksikan, sangat baik dalam
menjerat senyawa-senyawa hidrofilik, melindungi zat-zat enkapsulasi dari degradasi
Kerugian
Pecahnya film minyak atau air yang memisahkan fase air internal dan eksternal
Hal-hal diatas dapat terjadi karena 2 cara : melalui transport misel balik oleh emulsifier lipofilik dan
difusi sederhana melalui fase minyak dikarenakan perbedaan tekanan osmotik antar 2 fase air.
Masalah utama
berkoalesens besar, yakni flokulasi dan creaming. Stabilitas dari multiemulsi dapat dipengaruhi
sejumlah faktor termasuk metode persiapan, keseimbangan osmotik antara air internal dan eksternal
fase, rasio dari volume fase, serta jenis dan konsentrasi pengemulsi.
Daftar pustaka
J.L Grossierd , M . Seiller (eds) , Mutiple Emulsions : Structure , Properties and Applications ,
Editions de Sante , Paris , 1997
Fanun, Monzer. 2010. Colloids in Drug Delivery. Florida : CRC Press
Leal-Calderon, Fernando et al. 2007. Emulsion Science Basic Principles Second Edition. Springer
SB, Prajapati et al. 2013. International Journal for Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS).
REVIEW ARTICLE. V-2, I-1, 2013.