penyalahgunaan NAPZA
DEPKES RI DITJEN BINA KES MASYARAKAT
Kegawatdaruratan psikiatrik
Gangguan
Proses pikir
Perasaan
Perilaku
Perlu: intervensi
terapeutik segera
Akibat penggunaan
satu atau lebih Napza.
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
Tindakan serupa
dengan tindakan pada
bidang medis
Triase
Asesmen
Diagnosis
Terapi awal
Tindakan selanjutnya
Triase
Asesmen
Diagnosis
Tidak dapat dilakukan secara rinci, waktu
terbatas
4
Terapi
Pemberian terapi dilakukan setelah
diagnosis
Kadang-kadang terapi diberikan segera,
sebelum seluruh informasi diagnostik
terkumpul pada pasien yang secara fisik
harus dikendalikan/dikekang karena
membahayakan dirinya sendiri atau orang
lain.
5
2.
3.
Cegah kekerasan
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRIK
AKIBAT PENYALAHGUNAAN NAPZA
Kegawatdaruratan:
Intoksikasi : kondisi fisik dan perilaku yang
abnormal akibat penggunaan sejumlah obat/zat
yang melampaui batas toleransi tubuh.
Keadaan Putus Zat: sindrom yang berhubungan
dengan penghentian/pengurangan konsumsi
obat/zat pada pasien yang mengalami kondisi
ketergantungan
10
Data: riwayat
gangguan penggunaan
Napza
12
Tentukan
gawat darurat yang berkaitan dengan
gangguan penggunaan Napza yang terdiri
dari 4 kelompok:
1.
13
2.
14
3.
4.
16
Penilaian situasi
17
Penilaian situasi
Tentukan kapan zat dipergunakan
Tentukan jumlah obat yang dipakai
Tentukan apakah sudah terjadi kegawatdaruratan
medis.
Periksa daftar dosis letal minimum bagi pasien yang
memakai obat dalam jumlah besar. Bila dalam
keadaan stupor periksa pernafasan. Bila kurang dari
8 kali per menit menunjukkan kegawatdaruratan
medis.
18
Intervensi kegawatdaruratan
Napza
Syarat:
Harus mengerti kegawatdaruratan dan pendekatan
umum kegawatdaruratan akibat Napza
Mengikuti prosedur kegawatdaruratan baik untuk
pasien gaduh gelisah, maupun untuk pasien dalam
keadaan stupor.
Sedapat mungkin menemukan jenis Napza yang
menimbulkan kegawatdaruratan.
19
Intervensi Medis
Kenali: Masalah kegawatdaruratan medis
yang dapat mengancam kehidupan yaitu:
20
21
Tindak lanjut
22
23
Gangguan Paranoid
Gangguan Paranoid
Evaluasi dan Penatalaksanaan
Pengobatan
25
Paranoid
Diagnosis Banding
26
Psikosis
Kesadaran: baik, orientasi baik.
Tanda vital: stabil
Kontak dengan realita: hilang
27
Psikosis
Diagnosis banding
skizofrenia, manik, sindroma otak organik, atau
depresi.
Napza yang sering berakibat terjadinya psikosis
adalah stimulan, alkohol, dan obat-obat yang
mendepresi susunan syaraf pusat
28
Psikosis
Penatalaksanaan
untuk melindungi dirinya atau orang lain dari
bahaya.
diberikan anti psikotik:
Chlorpromazin (150-600mg/hr)
Haloperidol (5-15 mg/hr)
Trifluoperazin (10-15 mg/hr)
Risperidone (2-6 mg/hr)
29
Gaduh gelisah
peningkatan aktivitas
mental dan motorik yang
sukar dikendalikan.
Gawatdarurat sering
mendahului suatu tindak
kekerasan
GMO
Gangguan psikotik fungsional
Gangguan kepribadian
Problem situasional
Keadaan disosiatif
Penatalaksanaan
Coba tenangkan pasien dengan sikap manusiawi,
namun tetap waspada dengan mengajak bicara
tentang perasaan, harapan, dan keinginannya.
Valium 10 mg iv/im dan injeksi haloperidol 5 mg yang
dapat diulang setiap 30 menit, maksimal 3 kali dalam 24
jam (total 15 mg).
Tenang dirujuk ke fasilitas psikiatrik disertai
keterangan tentang tindakan dan pengobatan yang
diberikan.
31
Gangguan Cemas/Panik
Tanda/gejala:
Terapi
Depresi berat
keadaan sadar (compos
mentis), kesadaran
berkabut sampai koma.
bila serius, rawat
dengan pengawasan
yang ketat atau rujuk ke
fasilitas psikiatrik
34
36
37