LAPORAN KASUS Myldaaaaa
LAPORAN KASUS Myldaaaaa
A. IDENTITAS PASIEN
Nama Penderita
: Tn. A
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tgl lahir
: 23 Februari 1985
Alamat
: 678400
Tanggal Pemeriksaan
: 02/09/ 2014
Dokter muda
: Mylda Pratiwi
SUBYEKTIF
ANAMNESIS
: Heteroanamnesis
KELUHAN UTAMA
ANAMNESIS TERPIMPIN
Bengkak seluruh tubuh dialami sejak 4 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya bengkak muncul pada perut, seminggu kemudian bengkak menyebar ke
daerah tungkai bawah, pasien kemudian berobat ke dokter praktek di Mamuju dan
diberi obat furosemid yang dikonsumsi selama sebulan. Bengkak tidak membaik
kemudian pasien menjalani pengobatan herbal selama sebulan kemudian berhenti
karena tidak mengalami perubahan. Satu bulan kemudian ketika bulan puasa,
bengkak menjalar di daerah wajah dan lengan. Namun saat ini bengkak hanya
terbatas pada perut dan ekstremitas bawah saja.
Demam (-) riwayat demam (-) batuk (-) sesak (-) nyeri dada (-).
Nyeri ulu hati (-) mual (-) muntah (-). Berat badan bertambah sekitar 20 kg dari 56
kg menjadi 76 kg.
BAK: lancar, warna kuning
BAB: biasa
Riwayat DM disangkal
II.
OBJEKTIF
- Status Pasien
: 76 kg
TB
: 167 cm
- Tanda vital
53,2
1,67 2
= 19,07 kg/m2
Tekanan darah
angkat.
- Pemeriksaan Fisik
Nadi
: 112 x /menit
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 37,1oc
Kepala
Ekspresi
Simetris muka
Deformitas
Rambut
: Biasa
: Simetris kiri dan kanan
: Tidak ada
: Hitam, lurus, susah dicabut
Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus
Gerakan
Tekanan bola mata
Kelopak mata
Konjungtiva
Sklera
Kornea
Pupil
: Tidak ada
: Ke segala arah
: Dalam batas normal
: Edema palpebral (+)
: Anemis (-/-)
: Ikterus (-/-)
: reflex (+/+)
: Bulat, isokor 2,5mm/2,5mm
Telinga
Tophi
Pendengaran
Nyeri tekan di prosesus mastoideus
: Tidak ada
: Dalam batas normal
: Tidak ada
Hidung
Perdarahan
Sekret
: Tidak ada
: Tidak ada
Mulut
Bibir
Gigi geligi
Gusi
Tonsil
Faring
Lidah
hiperemis (-)
Leher
pembesaran
Tidak
ada
Kelenjar gondok
pembesaran
DVS
Pembuluh darah
Kaku kuduk
Tumor
: R-2 cm H2O
: Dalam batas normal
: (-)
: (-)
Tidak
ada
Thoraks
-Inspeksi
Bentuk
Buah Dada
Pembuluh darah
Sela iga
dan
kanan
: (-)
Lain-lain
Paru
Palpasi
: Fremitus raba
kesan
Nyeri tekan
: Paru kiri
Paru kanan
: Tidak ada
: Pekak
: Pekak
pada
kedua
hemithoraks
Perkusi
Batas paru-hepar
: setinggi columna
Auskultasi :
Bunyi pernapasan
Bunyi tambahan
: Rh :
Wh :
(-/-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Abdomen
Inspeksi
nampak distended
Palpasi
Perkusi
Alat Kelamin
Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus dan Rektum
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Punggung
Palpasi
Nyeri ketok
: (-)
Auskultasi
Gerakan
Ekstremitas
Edema
Laboratorium
Jenis Pemerikaan
WBC
DARAH
HGB
RUTIN
PLT
Hasil
4,2x103/uL
8,4 g/dL
574x3/uL
Jenis Pemeriksaan
Ureum
Kreatinin
KIMIA DARAH SGOT
SGPT
Protein Total
Albumin
IMUNOSEROLO
GI
III.
HbsAg (Rapid)
AntiHCV (Rapid)
Nilai Rujukan
4 - 11 x 103/uL
13 - 16 g/dL
150 - 400 x 103/uL
Hasil
170 mg/dL
2,20 mg/dL
23 U/L
39 U/L
3,9 g/dl
1,3 gr/dl
Negatif
Negatif
ASSESSMENT
- Sindroma Nefrotik
- Anemia
- Hipoalbuminemia
IV.
PLANNING
Pengobatan :
-
Furosemid 40 mg 1-0-0
Plasbumin 25% 1 botol perhari
Rencana Pemeriksaan :
V.
Urin rutin
Kontrol darah Rutin
Profil lipid
Foto thoraks
USG abdomen
PROGNOSIS
Ad Functionam
: Dubia ad bonam
Nilai Rujukan
0 53mg/dL
0,6-1,3mg/dL
< 35 U/L
< 45 U/L
6,6-8,7 gr/dL
3,3-5,0 gr/dL
Negatif
Negatif
VI.
Ad Sanationam
: Dubia ad bonam
Ad Vitam
: Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Connecta
Furosemid 40 mg 1-0-0
Rencana Pemeriksaan
BAB: biasa
BAK: lancar, warna kuning
, riwayat HT disangkal, riwayat DM disangkal,
riwayat mengkonsumsi OAT (+) tahun 2000 .
USG abdomen
Konsul ginjal-hipertensi
Protein ESBACH
O : SS/GK/CM
TD : 120/70 mmHg
N : 96x/menit
P : 24x/menit
S : 36,8 C
An (-), Ik (-)
DVS R-2 cmH2O
BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh -/BJ : I/II murni regular, BT (-)
Abd : peristaltik (+) kesan normal, H/L
Lab :
HGB : 8,4
PLT : 374.000
WBC : 4,2
GDS : 127
HCT : 33,7
Ur/cr : 170/2,20
Na/K/Cl : 136/3,5/109
GOT/GPT/GDS : 23/39/127
Albumin 1,3
Prot. Total : 3,9
A:
03/09/2014
Sindroma nefrotik
Anemia
Hipoalbuminemia
S : Bengkak seluruh badan dialami sejak 4
P:
Ginjal-
hipertensi
Conecta
(target 6 botol)
Nephrosteril 1 botol/hari
Rencana Pemeriksaan
TD : 120/70 mmHg
N : 98x/menit
P : 24x/menit
S : 36,5 C
BB : 76 Kg
BB normal : 45,6 kg
Anemis (-) ikterus (-)
BP: vesikuler, BT : Rh -/- , wh -/S1/S2 murni regular, murmur (-)
Hepar dan lien tidak teraba, ascites (+)
Ekstremitas : edema +/+ , nyeri tekan -/Lab :
WBC : 4250
Hb : 8,4
MCV: 86
MCHC: 28,8
PLT : 374.000
Albumin 1,3
GDS : 127
Ur/cr : 170/2,20
Na/K/Cl : 136/3,5/109
GOT/GPT/GDS : 23/39/127
Hepatomegali
Ascites
Efusi pleura bilateral
dd/ nefritik
Anemia normositik normokrom
Hipoalbuminemia
Selulitis
Efusi pleura bilateral
A:
Profil lipid
Retikulosit
04/09/2014
S : lemas
P:
O:
TD: 140/90 mmHg
Conecta
N: 98 x/menit
Nephrosteril 1 botol/hari
P: 20 x/menit
S: 37,1 C
Rencana Pemeriksaan
Pucat (+)
BP Pada kedua basal paru
Ascites (+)
Urine ESBACH
04/09/2014
dd/ nefritik
Anemia normositik normokrom
Hipoalbuminemia
Selulitis
Efusi pleura bilateral
IDENTITAS PASIEN:
Pasien laki-laki, atas nama alham Husain umur
P:
KELUHAN UTAMA:
Conecta
10
perhari
Nephrosteril 1 botol/hari
WBC : 4,2
RBC : 2,9
HGB : 8,4
HCT : 25,2
PLT : 374
GDS : 127
Ur/cr : 170/2,20
GOT/GPT : 23/39
Prot. Tot : 3,9
Albumin 1,3
Globulin : 2,6
Na/K/Cl : 136/3,5/109
URINE RUTIN:
Protein : +++/300
Glucose : +++/500
Blood : +++/200
Sed. Leukosit : 2
Sed. Eritrosit : 50
RADIOLOGI:
USG abdomen :
Hepatosplenomegali
Ascites
Efusi pleura bilateral
PEMERIKSAAN FISIS:
SS/GC/CM
TD: 120/80 mmHg
N: 112 x/menit
P: 20 x/menit
11
S: 37 C
Anemis (-), pucat (+), ikterus (-)
BP vesikuler, rh (-/-) wh (-/-)
BP hemithoraks dekstra et sinistra
Peristaltic (+), kesan normal
Hepar/lien: sulit dinilai, ascites (+)
Edema +/+
DAFTAR MASALAH:
1. Edema anasarka ec. Syndrome nefrotik
dd/ syndrome nefritik.
Bengkak pada seluruh tubuh sejak 4
bulan lalu, dimulai dari perut, kaki dan
wajah pasien. Pasien riwayat konsumsi
prednisone.
2. Anemia normositik normokrom (HGB
8,4)
3. Hipoalbuminemia (albumin 1,3)
4. Efusi pleura bilateral. BP pada
hemithoraks dextra dan sinistra.
Sindroma nefrotik dd/ sindroma
04/09/2014
P:
Conecta
USG ABDOMEN:
- Hepatosplenomegali
- Ascites
- Efusi pleura bilateral
Nephrosteril 1 botol/hari
Rencana Pemeriksaan
05/09/2014
12
P:
O:
kalium, protein.
N: 76 x/menit
Conecta
P: 24 x/menit
Furosemid
S: 36,6 C
Anemis (-), ikterus (-)
Ascites (+)
Edema tungkai +/+
Nephrosteril 1 botol/hari
Tunggu
hasil
protein
USG ABDOMEN:
- Hepatosplenomegali
- Ascites
- Efusi pleura bilateral
2. Anemia normositik normokrom
Pucat (+) Hb : 8,4 g/dl
3. Hipoalbuminemia
Bengkak pada seluruh tubuh
Albumin : 1,3
1. Sindroma nefrotik
Bengkak pada seluruh tubuh
O:
mg/12
jam/oral
URINALISIS:
Protein +++/300
Glukosa +++/500
Blood +++/200
Sed. Eritrosit 50
05/09/2014
40
Rencana Pemeriksaan
Cek retikulosit
P:
Conecta
Furosemid
40
mg/12
jam/oral
S: 36,9 C
Anemis (+) ikterus (-)
BJ I/II murni regular
BP di 1/3 basal hemithoraks
Ascites (+) edem anasarka
LAB :
Albumin : 1,3 g/dl ()
Kolesterol total 565 mg/dl ()
HDL : 34 mg/dl ()
LDL : 507 MG/DL ()
Protein ESBACH : 4 gr/1600 mL
13
Cefadroxyl
500
mg/12
jam/oral
Rencana Pemeriksaan
Cek retikulosit
URINALISIS :
Cek ADT
Protein +++/300
Glukosa +++/500
Blood +++/200
Sed. Eritrosit 50
USG ABDOMEN:
- Hepatosplenomegali
- Ascites
- Efusi pleura bilateral
2. Anemia normositik normokrom
Pucat (+)
O : konjungtiva anemis (+) Hb : 8,4
g/dl.
1. Sindroma nefrotik
Bengkak pada seluruh tubuh
06/09/2014
O:
N: 80 x/menit
Furosemid
40
mg/12
jam/oral
P: 20 x/menit
S: 36,7 C
Anemis (+) ikterus (-)
BJ I/II murni regular
BP di 1/3 basal hemithoraks
Ascites (+) edema anasarka
Cefadroxyl
jam/oral
LAB :
Albumin : 1,3 g/dl ()
Kolesterol total 565 mg/dl ()
HDL : 34 mg/dl ()
LDL : 507 MG/DL ()
Protein ESBACH : 4 gr/1600 mL
URINALISIS :
Protein +++/300
Glukosa +++/500
Blood +++/200
Sed. Eritrosit 50
-
P:
USG ABDOMEN:
Hepatosplenomegali
14
500
mg/12
Ascites
Efusi pleura bilateral
15
DISKUSI
SINDROMA NEFROTIK
I.
DEFINISI
Sindroma nefrotik (SN) merupakan salah satu manifestasi klinik
glomerulonephritis (GN) ditandai dengan edema anasarka, proteinuria masif
3.5 g/hari, hipoalbuminemia < 3.5 g/dl, hiperkolesterolemia, dan lipiduria.
Pada proses awal atau SN ringan untuk menegakkan diagnosis tidak semua
gejala tersebut harus ditemukan.2
II.
ETIOLOGI1
16
Glomerulopati
Glomerulonefritis Fokal
Glomerulosklerosis Fokal
IgA Nefropati
Glomerulonefritis
Membranoproliferatif
Glomerulonefritis Membranosus
Penyakit Kelainan Minimal
(Minimal Change Disease)
Sindroma Nefrotik Kongenital
Alergen
Amiloidosis
Keganasan
Diabetes
Mellitus
(paling
sering)
Eritema Multiforme
Purpura Henoch Schonlein
Sindroma Alport
Penyakit
Infeksius
(HIV,
Hepatitis, Tuberkulosis, Lepra,
GNAPS)
Leukemia
III.
Limfoma
GEJALA KLINIS
Gejala klinis penyakit ini berupa retensi cairan terutama edema yang
terlihat jelas bila retensi cairan mencapai 3-5% dari berat badan. Edema
tergantung gaya gravitasi, berlokasi pada extremitas bawah saat posisi tegak
dan berlokasi pada bagian dorsal tubuh saat posisi berbaring.1,2
Edema ini teraba lembut, pitting, dan meninggalkan bekas tekanan jari
atau pakaian. Pada mata akan tampak edema periorbita. Dapat ditemukan juga
edema anasarka disertai asites, efusi pleural atau perikardial, distensi
abdomen, sesak napas, edema skrotal dan penis (pada anak laki-laki) atau
edema labia (pada anak perempuan). Nyeri abdomen dan malaise bisa
menyertai gejala asites, tapi juga bisa menjadi tanda komplikasi peritonitis,
thrombosis, atau pankreatitis (jarang). Syok dapat terjadi disebabkan
hipoalbuminemia berat.1,2
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Urinalisis
Proteinuria dapat dideteksi menggunakan uji dipstick dengan hasil
+3 atau +4. Pemeriksaan kuantitatif menunjukkan hasil dengan batasan 110g/hari.
Proteinuria
pada
SN
didefinisikan
>50mg/kg/hari
atau
Diantara
semua
protein,
17
fibrinogen
meningkat
dan
Hiperlipidemia
akibat
dari peningkatan
sintesis
kolesterol,
Lp(a)
juga
meningkat
sehingga
risiko
komplikasi
V.
PENGOBATAN
Penatalaksanaan SN meliputi terapi spesifik untuk kelainan dasar
ginjal atau penyakit penyebab (pada SN sekunder), mengurangi atau
menghilangkan proteinuria, memperbaiki hipoalbuminemi serta mencegah
18
mellitus.
Pada
pasien
yang
tidak
responsif
terhadap
19
fokal
segmental
untuk
menurunkan
sintesis
DAFTAR PUSTAKA
1. Dambro MR. 5-Minute Clinical Consult, 1st ed. New York: Lippincott
Williams & Wilkins; 2006.
20
21