Medicine
Haemorrhagic Fevers
Haemophilus Influenzae Type B
Hantavirus Diseases
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis E
Histoplasmosis
HIV/AIDS and other sexually-transmitted infec
tions
Human Papillomavirus
Influenza (Avian Influenza/Seasonal Influenza
and Influenza A (H1N1)
Japanese
Encephalitis
Legionellosis
Leishmaniasis (cutaneous, mucosal and visceral forms)
Leptospirosis (including Weil disease)
Listeriosis
Lyme Borreliosis (Lyme Disease)
Lymphatic Filariasis
Malaria
Measles
Meningococcal Disease
Mumps
Onchocerciasis
Pertussis
Plague
Pneumococcal
Disease
Poliomyelitis (Polio)
Rabies
Rotavirus
Rubella
SARS (severe acute respiratory syndrome)
Schistosomiasis (Bilharziasis)
Tetanus
Tick-Borne Encephalitis
Trypanosomiasis (African trypanosomiasis
(sleeping sickness) / American trypanosomiasis (
Chagas disease))
Tuberculosis (TB)
Typhoid Fever
Typhus Fever (Epidemic louse-borne typhus)
Varicella
Yellow Fever
Persiapan
utk travelling:
Pada Anak-anak:
Menurunnya data tahan tubuh
sering sakit
Profil penyakit yg berbeda dengan
dewasa
Perbedaan dosis vaksinasi
ringan
Jet lag
Tanda dan gejala
Kelelahan, mengantuk
Mudah marah
Susah tidur
Sulit berpikir serius
Gangguan koordinasi ringan
Jika pernah bepergian dengan pesawat udara
melewati beberapa zona waktu, pasti Anda sudah
akrab dengan apa yang disebut jet lag - yaitu
perasaan lelah, perasaan tidak sinkron yang
mempengaruhi pola makan, kerja, santai, dan
pola tidur. Jet lag timbul akibat penyesuaian yang
dituntut dari tubuh ketika Anda bepergian
melewati beberapa zona waktu.
Mabuk Perjalanan
Tanda dan gejala
Gelisah yang kemudian menjadi berkeringat dingin
Pusing
Muntah
Traveler's diarrhea
Tanda dan gejala
Diare
Kejang perut
Berbagai sebutan seperti diare wisatawan, turista, pembalasan
Montezuma, dan perut Tut digunakan untuk menyebut penyakit
umum yang biasa dialami para wisatawan ini. Perjalanan ke negara
asing memang tidak selalu diikuti gangguan pencernaan ini. Tetapi
jika Anda bepergian ke negara dengan cuaca, keadaan sosial, atau
standar kebersihannya berbeda dengan negara asal - terutama di
negara yang sedang berkembang - maka risiko terkena diare
cukup tinggi.
Diare wisatawan disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk
mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak biasa, perbedaan
dalam kebiasaan hidup, dan perubahan keseimbangan bakteri
yang secara alami hidup dalam usus besar Anda. Biasanya
masalah ini sangat terkait dengan sanitasi yang kurang memadai.
Makanan dan air yang tercemar mengandung bakteri, virus atau
parasit yang bisa menimbulkan diare dan kejang perut.
travel,
reduced O2,
pressure and
humidity
Motion sickness
Jet lag
Altitude
Heat/cold/humidity
Sunburn
Water
safety
Accidents and
injuries
Animals and Insects
Risks in Travel
Communicable
There are many potential diseases spread
via:
Food and water
Insects vectors
Soil and water
Sexual contact
Body-fluid exposures
influenza
Schistosomiasis
Hep A and B
Typhoid
Yellow fever
Cholera
Diphteria/tetanus/pertussi
s
MMR Varicella
Influenza
Japanese Encephalitis
Meningitis
Plaque
Polio
Rabies
Tick-borne
encephalitis
Tuberculosis
Antinauseants,
Items
to treat cuts,
scratches, burns,
strains, splinters
Paracetamol
Repellent
Consider condoms
eg
prochlorperazine
Broad-spectrum
antibiotic for
respiratory infection
Antacids
Minor sedative
Laxative
Rehydration
solution
Loperamide
Tinidazole
Norfloxacin-or
azithromycin for
children
All
of the above
Sterile needles and
syringes, Alcohol
swabs
Antihistamines
Antifungal and
antibiotic cream
Terima kasih