BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang maju,untuk
mencermati perkembangan kota Pekanbaru yang mengalami perubahan dan
peningkatan disegala bidang maka perlu kita sadari bahwa sangat penting adanya
peningkatan sarana dan prasarana fisik yang nantinya akan bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat banyak. Peningkatan prasarana fisik yang dimaksud
berupa pembangunan gedung, jalan, jembatan, drainase dan lain-lain sebagainya.
Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pemerintah dan swasta.
Pembangunan-pembangunan yang ada harus diselesaikan dengan baik
sehingga
dapat
dimanfaatkan
sebagaimana
mestinya.
Sebagai
contoh
pembangunan gedung kantor dan mess karyawan Grha Andalas yang berada di
Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru. Pembangunan gedung kantor ini
sebagai sarana penunjang proses administrasi dan manajemen di bidang
perkebunan.
Pembangunan Kantor dan Mess Karyawan Grha Andalas di Pekanbaru perlu
diperhatikan pelaksanaan konstruksinya, terutama pada tahap pekerjaan pondasi
(tiang pancang). Kerja praktek ini menjadi menarik karena dalam pelaksanaan
pekerjaan ini khususnya di kota Pekanbaru masih jarang menggunakan sistem
jack-in seperti bangunan Kantor Grha Andalas (3 Lantai) dan Mess Karyawan (2
Lantai), dengan menggunakan alat type hydraulic static pile driver.
Kerja praktek adalah mata kuliah wajib yang dalam pelaksanaannya
menuntut mahasiswa untuk terjun dan berperan aktif dalam pelaksanaan suatu
proyek dan sangat diperlukan agar mahasiswa mengetahui berbagai hal yang
terjadi dilapangan serta metode-metode yang dilakukan oleh pelaksana proyek
tersebut.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan proyek pembangunan Kantor dan Mess
Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan proyek pembangunan Kantor dan Mess
2.
Data Primer
1.4.2
Data Sekunder
Data Proyek
Data proyek dapat dibagi dua yaitu data umum dan data khusus (berisikan
No. IP
No. SK
: 804/IP.DTRB/2014
: 752/IMB/DTRB/2014
3. Nama Proyek
1 Unit.
Lokasi
: Bonar Silitonga
5. Kontraktor Pelaksana
Sendiri
6. Konsultan Perencana
Samani
Huda,ST
7. Konsultan Pengawas
1.
: 1. Pemilik
8. Konsultan Pengawas/MK
Wardoyo,ST
9. Pemimpin Kegiatan
10. Pelaksana
: Ir.Bastian MS
: 649,19 m2
469,73 m2
c. Luas Lahan
: 2086,653 m2
12. Batasan Lokasi
Sebelah Utara
Sebelah Barat
Sebelah Selatan
: Hotel Batika
Sebelah Timur
: Rumah Penduduk
13. Kontrak
Jenis Kontrak
Nomor kontrak
: 581/IP-DTRB/2010
Nilai Kontrak
: Rp. 9.700.000.000,-
Tanggal kontrak
: 22 Juni 2009
14. Sumber Dana
: Pribadi
: 16 Juli 2014 16
Maret 2015
18. Masa pemeliharaan
1.5.2
Data Khusus
Adapun data khusus pada proyek pembangunan adalah:
1. Jenis Struktur
a) Pondasi
2. Material Struktur
a. Beton : K-450 untuk pancang.
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
2.1 TINJAUAN UMUM
Dalam proyek struktur gedung bertingkat,dimana kegiatan-kegiatan yang
dihadapi sudah sangat kompleks dengan berbagai macam permasalahan dan resiko
yang cukup besar. Maka tata pelaksanaan pembangunan harus dilakukan secara
menyeluruh mulai dari perancangan, perencanaan dan pembangunan fisik. Agar
efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka di dalam pelaksanaan
proyek diperlukan manajemen proyek yang baik, sehingga kita dapat
merencanakan dan mengendalikan waktu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
dan sebagainya sesuai dengan perjanjian tertulis didalam dokumen kontrak
dengan biaya murah dan mutu yang baik.
Manajemen proyek adalah tata sistem kerja dari pekerjaan konstruksi dalam
mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan metode-metode tertentu agar tercapai hasil yang maksimal.Tata
cara tersebut memadukan tahapan-tahapan proyek,antara lain :
Tepat waktu.
2.2.2
Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk
b.
c.
d.
e.
f.
2.2.3
b.
Mengawasi
pemakaian
bahan,peralatan
dan
metoda
d.
e.
Menyelenggarakan
rapat-rapat
lapangan
secara
berkala,
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan
Project Manager
Project Manager dalam struktur organisasi kontraktor memegang posisi
10
11
Project Planning
Project Planning mempunyai tugas sebagai berikut:
Cost Controlling
Bekerjasama dengan bagian keuangan dan Quantity Surveyor dalam
Over /minder
b.
Evaluasi bahan
c.
Laba rugi
d.
Pencapaian sales
7. Membuat laporan cost control untuk progess 100% atau proyek selesai.
12
f.
Drafter
Drafter dalam proyek memiliki tugas :
1. Mengisi DID (Data Induk Dokumen) dan mendistribusikan gambar.
2. Membuat gambar As Built Drawing.
3. Membuat detailed drawing berdasarkan detailed design.
4. Membuat DPD (Daftar Penerimaan Dokumen) dan DID (Up dating).
5. Mengendalikan perubahan barang.
g.
Logistis Project
Logistis Project bertanggung jawab langsung kepada project manager dalam
melaksanakan fungsinya.
Tugasnya adalah:
1. Melakukan survey harga satuan bahan/material dari toko/suplier serta
lokasi terdekat proyek.
2. Pengadaan material alat untuk sample serta harga satuan dan alamat
toko,pabrik dan lain-lain.
3. Bertanggung
jawab
atas
harga
dan
mutu
bahan/alat
yang
Perencanaan
Meliputi penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program maupun metode
Pengarahan
Merupakan bagian dari koordinasi proyek yang bertujuan agar masing
masing bagian mengetahui tanggung jawabnya masing-masing.
c.
Pengawasan
Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan
perencanaan mutu, biaya dan waktu.
d.
Evaluasi
Menilai hasil pekerjaan apakah sudah sesuai atau belum.
e.
Perencanaan ulang
Dilakukan terhadap pekerjaan yang menyimpang dari perencanaan dengan
tujuan untuk merumuskan penyelesaian yang terbaik agar kesalahan yang sama
tidak terulang kembali. Pengendalian proyek dilakukan dengan pengawasan dan
pemantauan langsung selama masa pelaksanaan melalui rapat koordinasi dengan
tujuan untuk mengoptimalkan kerja seluruh unsur yang terlibat didalam proyek.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara :
2.3.1
sampai akhir proyek secara global. Time Schedule ini disusun berdasarkan urutan
langkah-langkah kerja (network planning). Masing-masing pekerjaan diatur
sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan kerja, pengaturan waktu, tenaga,
peralatan dan material agar dicapai efektifitas kerja yang baik. Dari time schedule,
tiap pekerjaan diberi bobot masing-masing, sehingga diperoleh kurva S.
2.3.2
Pelaporan
Pelaporan pada proyek Pembangunan Hotel Grand Central ini dapat dibagi
menjadi :
a. Laporan Harian
Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis dengan ditandatangani oleh
pihak Kontraktor Utama dan pihak Direksi. Laporan harian berisikan antara lain :
14
3.
Keadaan cuaca.
4.
5.
6.
7.
Dengan adanya laporan harian ini, maka segala kegiatan proyek yang
dilakukan tiap hari dapat dipantau.
b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan bertujuan untuk memperoleh gambaran kemajuan
pekerjaan yang telah dicapai dalam satu minggu, disusun berdasarkan laporan
harian selama satu minggu tersebut. Laporan mingguan berisikan antara lain :
1.
2.
3.
15
koordinasi
bulanan
diadakan
dengan
dihadiri
oleh
panitia
Pengumuman Tender.
Sebelum tender dilaksanakan terlebih dulu harus diadakan pengumuman,
namun pada proyek ini tidak dilaksanakan karena tender yang diadakan adalah
pelelangan terbatas.
2.
Proses Prakualifikasi
Pada proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan
Modal kerja.
b.
c.
Pengalaman kerja.
d.
Fasilitas kerja.
Sedang ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian
17
18
Metode kerjanya.
b.
c.
d.
Bonafiditas perusahaan.
e.
Harga penawaran.
f.
Kelengkapan administrasi.
Harga penawaran tidak selalu menentukan pemenang. Calon kontraktor
yang paling banyak mengumpulkan nilai tertinggi yang ditunjuk sebagai calon
pemenang.
2.4.3 Penetapan dan Penunjukan Pemenang
Pada proyek ini, perusahaan atau kontraktor yang memenangkan tender ini
adalah PT. dengan harga penawaran yang diajukan. Pengumuman disampaikan
melalui media surat dan e-mail.
Sistem Kontrak
Kontrak adalah perjanjian secara tertulis antara pemberi tugas dan kontraktor
dimana kewajiban masing-masing pihak diatur dalam pasal-pasal surat perjanjian.
19
20
BAB III
KRITERIA PERENCANAAN
3.1 TINJAUAN UMUM
Perencanaan adalah suatu proses dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk
mencapai tujuan proyek, sehingga didapat hasil akhir yang sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Kegiatan perencanaan adalah suatu kegiatan yang sangat
penting dalam suatu proyek. Kesalahan dalam perencanaan akan mengakibatkan
kegagalan konstruksi yang dapat menimbulkan kerugian.
Proses perencanaan suatu proyek dilaksanakan melalui beberapa tahap.
Dimulai dengan melaksanakan survei lapangan dan penyelidikan tanah yang
merupakan tahap awal dari pelaksanaan suatu proyek. Tahap perencanaan
merupakan tahap lanjutan dari proses studi kelayakan proyek yang dibuat
berdasarkan data-data studi kelayakan. Data tersebut dapat mengalami perubahan
setelah ditinjau dari segi pembiayaan proyek.
Pada umumnya dalam suatu proyek pembangunan gedung terdiri dari
beberapa macam proses perencanaan yaitu :
1. Perencanaan letak konstruksi.
2. Perencanaan struktur (struktur bawah dan struktur atas).
21
3.2
dan
dikalikan
suatu
faktor
beban
dengan
maksud
untuk
3.3.1
Perencanaan pondasi
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan diameter
300 mm dan 400 mm, dengan panjang 14m,dan 9m. Pemancangan dilakukan
sampai menemui lapisan tanah keras,tiang pancang menggunakan K-500.
.
3.3.2
a.
Kolom
Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi untuk
memikul beban axial, beban dari balok lantai, beban dinding, beban atap serta
beban hidup diatas lantai dan beban gempa. Oleh karena itu kolom harus didesain
cukup kuat.
b. Balok lantai
23
Balok lantai berfungsi memikul beban yang diterima dari plat lantai, dan
meneruskan ke kolom. Balok juga menahan beban horizontal yang bekerja akibat
angin dan gempa yang didistribusikan melalui kolom. Dimensi balok tergantung
dari besarnya beban yang bekerja.
c.
Pelat lantai
Pelat lantai merupakan bagian struktur yang langsung menerima beban
mati (berat lantai sendiri) dan beban hidup, sehingga dalam perencanaan pelat
lantai harus diperhitungkan bebannya.
d.
Tangga
Tangga berfungsi sebagai sarana penghubung antar lantai yang menjadi
satu kesatuan dengan struktur gedung.
e.
Atap
Atap merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi bangunan dari
berbagai cuaca. Terkadang atap mempunyai keunikan dan menjadi ciri khas
bangunan yang dibangun.
24
BAB IV
MATERIAL PERALATAN DAN TENAGA KERJA
4.1.
Umum
Setiap pekerjaan pembangunan apalagi proyek pembangunan yang besar,
Material
Material merupakan komponen penting dalam pelaksanaan proyek
digunakan adalah jenis cetakan dari pabrik yaitu dicetak di Pabrik Perkasa Medan.
Tabel 4.2 Tipe dan Ukuran Tiang Pancang
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tipe
A400
A400
A400
A300
A300
A300
A300
Ukuran
14 Meter
9 Up
9 Bp
10 Bp
8 Bp
9 Bp
9 Up
Sedangkan untuk material besi yang digunakan yaitu Besi Ulir Deli yang
juga dicetak dari pabrik yaitu Pabrik Besi Ulir di Deli yang standar nya adalah
SNI. Ukuran yang digunakan dalam proyek pembangunan Grand Central Hotel ini
adalah ukuran diameter 8, 10, 13, 16, 19, dan 25 mm.
4.3
Peralatan
26
No
Jenis Peralatan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah
(unit)
1
1
1
1
2
2
1
2
10
5
5
10
5
1
1
Tipe/Merk
Kapasitas
27
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Pompa Summersiwel
Pompa Engine
Dumtruck
Vibroroller
Cirle Saw
Cutting Well
Bor
Theodolit
Waterpass
Bak Ukur
Tripod
5
2
4
1
1
1
1
1
1
1
2
2 ,3 dan 8
inc
8 ton
-
28
(a)
(b)
29
30
4.3.6 Theodolit
Theodolit digunakan untuk menentukan titiktitik acuan pekerjaan dan
mengontrol pergeseran titiktitik tersebut pada ketinggian tertentu. Penggunaan
alat ini sangat menentukan keberhasilan pengukuran secara teknis.
Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Hotel Grand Central, theodolit
digunakan untuk menentukan areal pekerjaan serta untuk menentukan As masing
masing pier, pelurus as pier dan pengukuran jarak antara pier yang akan dibuat
secara optik.
4.3.7
Peralatan Pertukangan
Yang termasuk peralatan pertukangan adalah cangkul, sekop, palu dan
gergaji kayu. Cangkul dan sekop dipakai untuk melakukan galian tanah yang
volume galiannya kecil seperti galian untuk pondasi. Fungsinya yang lain adalah
digunakan dalam pekerjaan penghamparan campuran beton.
4.4.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan orangorang yang terlibat langsung dalam
31
karyawan tetap PT. Geotehnik Lestari Utama untuk tenaga kerja disediakan rumah
sewa sebagai tempat tinggal selama pekerjaan berlangsung.
4.4.1
32
pelaksanaan
pekerjaan.
Pekerjaan
sebagai
mandor
dapat
33