Bakso
10
Abstract
The purpose of this research is to determine whether the meatball products that sold at
Salatiga are contain pork. Stratified random sampling technique used to take samples
of meatballs which sold by 13 meatball stalls from 25 meatball stalls scattered in the
central city of Salatiga. Isolation and purification of DNA from meatballs, beef, and
pork samples use Sambrook et al. modified by Sulandari and Zein method. The yield of
DNA followed by PCR process using P14 primers that representing the PRE-1 loci in the
pig genome. DNA amplification used protocol initial denaturation at temperature of 93
C for 2 minutes, followed by 45 cycles of denaturation 93 C for 1 minute, annealing
62 C for 30 seconds, extension 72 C for 1 minute, and ending extension 72 C for 2
minutes. Appearance of 481 base-pair PCR product was expected. Result from 1,2%
agarose gel electrophoresis of PCR products showed 481 base-pair, a specific DNA
band size in pork meat and meatball samples number thirteen. It can be concluded that
meatball product from meatball stall number thirteen was contain pork.
Keywords: detection of pork, meatball products, PCR technique
Pendahuluan
Kasus makanan mengandung bahan
dari babi marak terjadi di Indonesia sejak tahun
1980-an sampai sekarang. Hasil penelitian
di Malang pada tahun 1988 menunjukkan
beberapa produk makanan terindikasi
mengandung lemak babi (Sukmana 2009).
Pada tahun 2001 Majelis Ulama Indonesia
(MUI) mengeluarkan fatwa haram terhadap
produk penyedap makanan merk tertentu
karena proses produksinya menggunakan
bactosoytone dari babi (Jusuf 2009). Pada
11
12
2002).
Elektroforesis DNA hasil isolasi pada
Gambar 1 menunjukkan bahwa kualitas
DNA genom sapi lebih baik daripada DNA
genom babi. Pita DNA genom sapi lebih
tebal dan sedikit smear, sedangkan pita DNA
genom babi lebih tipis dan banyak smear
dibandingkan pita DNA genom sapi. Smear
diasumsikan sebagai DNA yang terfragmentasi
karena proses perlakuan mekanis, sehingga
13
14
15
16
Penutup
Berdasar hasil penelitian disimpulkan
bahwa di antara 13 produk bakso yang
dijajakan di warung bakso besar, menengah
dan kecil yang tersebar di pusat kota Salatiga
terdapat 1 produk yang terbukti mengandung
daging babi. Bagi masyarakat kota Salatiga
dan sekitar, khususnya masyarakat muslim
yang diharamkan mengkonsumsi daging babi
dan masyarakat intoleran terhadap daging babi
dihimbau agar berhati-hati dalam memilih
produk bakso yang dijajakan di pusat kota
Salatiga.
Daftar Pustaka
Alaraidh IA. 2008. Improved DNA extraction
method for porcine contaminants,
detection in imported meat to the saudi
market. Saudi Journal of Biological
Sciences 15(2):225-229
Andree S, Altmann K, Binke R & Schwagele
F. 2004. Animal species identification and
quantification in meat and meat products
by means of traditional and real-time pcr.
Fleischwirtschaft 85(1):96-99
Di Pinto A, Vito TF, Maria CG, Carmela M,
Francesco PS & Giuseppina T. 2002. A
comparison of DNA extraction methods
for food analysis. Meat Science 511:76-80
Irawati Y. 2001. Pemanfaatan Primer Pengapit
PRE-1 (Porcine Repetitive Element) untuk
Mendeteksi Daging Babi pada Beberapa
Produk Sosis (Skripsi). Bogor : Institut
Pertanian Bogor.
Jerilyn AW, David AH, Bridget AA,
Jaiprakash S, Sudhir KS & Mark AB.
2003. Quantitative intra-short interspersed
element PCR for species-specific DNA
identification. Analytical Biochemistry
316:259-269
Jusuf E. 2009. Produk Berlabel Halal. On
line at http://www.ahmadheryawan.com
[diakses tanggal 13 Desember 2009].
Muladno, Maryatni D & Budiarti S. 1999.
Mendeteksi bakso yang mengandung
daging babi. Med. Pet. 23(1):14-17.
Muladno. 2002. Seputar Teknologi Rekayasa
Genetika. Bogor : Pustaka Wirausaha
Muda.
Muzdalifah. 2009. Harga Abon Campur Babi
Lebih Murah. On line at http://riaubisnis.
com [diakses tanggal 13 Desember 2009].
Ong SB, Zuraini MI, Jurin MG, Cheah YH,
Tunung R, Chai LC, Haryani Y, Ghazali
FM & Son R. 2007. Meat molecular
detection : sensitivity of polymerase
chain reaction-restriction fragment length
17