Anda di halaman 1dari 25

BAB I

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. B

Jenis kelamin

: Laki-laki

Umur

: 43 tahun

Alamat

: Kp. Babakan Asem, Kec. Bojong Picung, Cianjur

Status

: Menikah

Agama

: Islam

Tanggal Masuk

: 16 Januari 2013 pukul 12.42

ANAMNESIS : alloanamnesis dan autoanamnesis (16 Januari 2012 Pukul


20.10)
Keluhan Utama :
Lemah anggota gerak kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mendadak lemah pada
tangan dan kaki kirinya setelah pasien bangun dari tidur. Selain itu, keluhan juga
disertai dengan pusing berputar, tangan dan kaki terasa baal, wajah dan mulut
terlihat mencong ke kanan, bicara menjadi rero, penglihatan menjadi ganda,
kesulitan menelan dan kesulitan untuk menutup mata sebelah kanan. BAB dan
BAK dalam batas normal.
Sakit kepala sebelah kanan dari kepala pasien sebelum dan setelah
kejadian, muntah disangkal, kejang disangkal, penurunan kesadaran disangkal,
pandangan gelap sesaat disangkal, telinga berdenging disangkal. Panas badan
sebelumnya disangkal, trauma kepala disangkal, kejang sebelumnya disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal. Riwayat hipertensi
sejak lebih 5 tahun dan tidak terkontrol, kencing manis disangkal, penyakit
jantung disangkal, penyakit ginjal disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit seperti ini dikeluarga disangkal, Hipertensi dan kencing
manis pada orang tua pasien disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien merokok, dalam 1 hari sebanyak 6 batang, sejak 20 tahun yang
lalu.
Riwayat Pengobatan
Pasien

belum

pernah

berobat

sebelumnya,

dan

tidak

pernah

mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara rutin.


PEMERIKSAAN FISIK
Saat di IGD ( 16 Januari 2013, 20.15)

Kesadaran

: CM

Tanda-tanda Vital

- Nadi

: 84 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup

- Pernapasan

: 22 x/menit

- Suhu

: 36.9 0C

- TD

: 140/80 mmHg

Status Generalis

Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-) pupil bulat isokor.

Leher : peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-)

Thorax
Jantung

Auskultasi

: BJ I/II murni regular. murmur (-), gallop (-)

Paru

Auskultasi

: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Inspeksi

: bentuk datar

Auskultasi

: BU (+) normal

Perkusi

: Timpani

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Abdomen

membesar, nyeri
tekan epigastrium (-).
Ekstremitas

Atas

Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

Status Neurologis
Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-), Lasegue / Kernig tidak terbatas,
Brudzinski I/II/II : -/-/Saraf otak

: Pupil bulat isokor ODS 3 mm, Refleks cahaya (+/+) Gerak

bola mata, kesan : Parese N. VI bilateral


Parese N. VII kanan perifer
Parese N. XII kanan central
5
5

4
4

Motorik

Ruangan Gandaria (17 Januari 2013, 08.00 WIB)

Keadaan umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: CM

Tanda-tanda Vital

- Nadi

: 88 x/menit regular, kuat angkat, isi cukup.

- HR

: 88 x / menit, regulrt, murmur (-), gallop (-)

- Pernapasan

: 20 x/menit

- Suhu

: 36,3 0C

- TD

: 130/80 mmHg

STATUS GENERALIS
Kepala dan leher
-

Kepala

: Normochepal

Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Hidung

: Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).

Telinga

: Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).

Mulut

: mukosa basah (+), bibir tidak simetris, sianosis (-), lidah kotor (-),
lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.

Leher

: Pembesaran KGB (-), tiroid (-), bruit arteri karotis (-).

Thoraks
Paru

Inspeksi

Palpasi : vokal fremitus kiri = kanan

Perkusi

: simetris, retraksi dinding dada (-/-)


: sonor pada kedua lapang paru, batas paru-

hepar setinggi ICS 6


midclavikularis dextra

Auskultasi

: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Inspeksi

: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula

Jantung

sinistra
Perkusi

: Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra


Batas kiri jantung ICS 4, linea midclavikularis sinistra
Auskultasi
: BJ I-II ireguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi

: bentuk datar

Auskultasi

: BU (+) normal pada 4 kuadran

Perkusi

: timpani pada seluruh abdomen, asites (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-), hepar,


lien,

tidak teraba.

Ekstremitas

Atas

: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis

(-/-)

Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis


(-/-)

STATUS NEUROLOGIK
Keadaaan umum

: tampak sakit sedang

Kesadaran

: Composmentis

RANGSANG MENINGEAL
Kaku Kuduk (-)
Lasegue/
Kernig tidak terbatas
Brudzinki I (-)
Brudzinki II (-)
Brudzinki III (-)
SARAF KRANIAL
N.I (Olfaktorius)

KANAN

KIRI

Daya pembau

normosmia

normosmia

N.II (Optikus)

KANAN

KIRI

Daya Penglihatan

Lapang pandang

baik

baik

Funduskopi

: pupil oranye batas tegas a:v 2:3. Kanan= kiri

N.III(Okulomotorius)
Ptosis

Ukuran pupil

KANAN
3 mm

KIRI
3 mm

Bentuk pupil

bulat (isokor)

bulat (isokor)

Gerakan bola mata

Atas

Bawah

Medial

Refleks cahaya

Refleks cahaya direk

Reflek cahaya indirek

KANAN

KIRI

KANAN

KIRI

N.IV (Trokhlearis)
Gerakan mata ke medial bawah
N.V(Trigeminus)
Menggigit

baik

Membuka mulut

normal

Sensibilitas

Oftalmikus

hemihipestesia

baik

Maxilaris

hemihipestesia

baik

Mandibularis

hemihipestesia

baik

Refleks kornea
N.VI(Abdusens)

KANAN

KIRI

Gerak mata ke lateral


N.VII(Fasialis)

KANAN

Kerutan kulit dahi


Lipatan nasolabialis

KIRI

Lebih dangkal

baik

Menutup mata

Mengangkat alis

Menyeringai

tidak terangkat

terangkat
(parese N VII kanan perifer)

Daya kecap lidah 2/3 depan


N.VIII(Vestibulokokhlearis)KANAN

baik
KIRI
6

Tes bisik

kurang mendengar

Tes rinne

menderngar

Tes weber

lateralisasi ke kiri

Tes schwabach

memendek

sama dengan pemeriksa

(tuli sensorineural telinga kanan)


KANAN
KIRI
simetris

N.IX&X
Arkus faring
Daya kecap lidah 1/3 belakang

baik

Uvula secara pasif

lateralisasi ke kiri

Uvula saat bergerak

lateralisasi ke kiri
(kesan parese N. IX kanan)

Menelan

Refleks muntah

KANAN

KIRI

Memalingkan kepala

Mengangkat bahu

N.XI(Aksesorius)

N.XII(Hipoglosus)
Sikap lidah

: Deviasi ke kanan (parese N XII kanan sentral)

Atrofi otot lidah

: (-)

Fasikulasi lidah

: (-)

MOTORIK
Kekuatan Otot

(Hemiparesis kiri)

Tonus : normotonus normotonus


normotonus normotonus
Atrofi : (-/-)
SENSORIK
Nyeri : Ektremitas Atas

: hemialgesia kiri

Ekstremitas Bawah : hemialgesia kiri

Raba : Ektremitas Atas

: hemihipoestesia kiri

Ekstremitas Bawah : hemihipoestesia kiri


Suhu : Ektremitas Atas

: tidak dilakukan

Ekstremitas Bawah : tidak dilakukan


FUNGSI VEGETATIF
Miksi

: baik

Defekasi

: baik

FUNGSI LUHUR
MMSE 25
REFLEK FISIOLOGI
Reflek bisep

: (++/+++)

Reflek trisep

: (++/+++)

Reflek brachioradialis : (++/+++)


Reflek patella

: (++/+++)

Reflek achilles

: (++/+++)

REFLEK PATOLOGIS
Babinski

: (-/+)

Chaddock

: (-/-)

Oppenheim

: (-/-)

Gordon

: (-/-)

KOORDINASI,LANGKAH DAN KESEIMBANGAN


Cara Berjalan

: tidak dilakukan

Rebound Fenomen

: (+)

Dismetris

: (+)

Disdiadokinesis

: (+)

Tes telunjuk hidung

: terganggu

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (16 Januari 2013)
Parameter
WBC

Nilai
16.0

Satuan
103/ul

Nilai Normal
4.8 10.8

LY
MO
GR
LY
MO
GR
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW
PCT
MPV
PDW

26.2
4.2
69.6
4.2
0.7
11.1
5.86
17.8
55.6
94.9
30.4
32.0
509
13.6
0.34
6.7
20.7

%
%
%
103/ul
103/ul
103/ul
106/ul
g/dl
%
Fl
Pg
g/dl
103/ul
%
%
Fl
%

20.0 40.0
0.0 11.0
40.0 70.0
1.0 4.3
0.0 1.2
1.9 7.6
4.20 5.40
12.0 16.0
37.0 47.0
80.0 94.0
27.0 31.0
33.0 37.0
150000 450000
9.0 14.0
0.100 0.500
9.0 12.0
10.0 18.0

Laboratorium 18 Januari 2013


GDS

: 167

mg%

GDP

: 107

mg%

Ureum

: 45.3

mg%

Kreatinin

: 0.8

mg%

Kolesterol total: 302 mg%


Trigliserid

: 175 mg%

As. Urat

: 8.9

mg%

SGOT

: 31

mg%

SGPT

: 46

mg%

Elektrolit

: Na 144,2 mEq/L
Kalium 4,7 mEq/L
Kalsium 1,07 mEq/L

CT Scan (17 Januari 2013)

DIAGNOSA

Diagnosa Klinis

: Stroke

Diagnosa Etiologi

: Infark serebellum dan pons

Diagnosa Lokalisasi

: Sistem vertebrobasiler
Diagnosa Faktor Resiko : Hipertensi, merokok,
dislipidemia,
hiperuricemia

DIAGNOSA BANDING

Stroke e.c infark serebellum dan pons sistem vertebrobasiler

FR

hipertensi, merokok, dislipidemia, hiperuricemia


PENATALAKSANAAN
-

Head up 15-30o

Mobilisasi setiap 2 jam

Infus 2A 20 tetes/menit

Citicholin 2 x 250 mg IV

As. Traneksamat 6x1 gr

Manitol 0.25/kgBB di ulang setiap 6 jam selama 5 hari

Furosemide 1 mg/kgBB

Kalori 30 kkal/kgBB terbagi dalam 40% karbohidrat, 30 % protein,


30% lemak dengan diet rendah garam.

PROGNOSIS
Quo ad vitam

: dubia ad bonam

Quo ad functionam

: dubia ad bonam

10

FOLLOW UP
17 Januari 2013
-

Keluhan : lemah anggota gerak kanan (+)

Kesadaran : CM

TD = 130/80 mmHg

Nadi : 76 x/menit reguler

HR : 76 x/menit reguler

RM : (-)

Saraf otak : pupil bulat isokor 3 mm ODS,


Refleks cahaya (+/+)
Gerak Bola Mata kesan parese N. VI bilateral
Parese N. VII kanan perifer dan n. XII kanan central

Motorik :

5 4
5

Sensorik/vegetatif/fungsi luhur : hemihipestesia kiri/terpasang


kateter /baik

Refleks fisiologis

++/+++

Refleks patologis

-/+

RESUME
Seorang laki-laki 43 tahun, tempat tinggal di cianjur, datang ke RSUD
cianjur pada tanggal 16 Januari 2012 dengan keluhan : Lemah anggota gerak kiri.
Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mendadak lemah pada tangan dan
kaki kirinya setelah pasien bangun dari tidur. Selain itu, keluhan juga disertai
dengan pusing berputar, tangan dan kaki terasa baal, wajah dan mulut terlihat
mencong ke kanan, bicara menjadi rero, penglihatan menjadi ganda, kesulitan
menelan dan kesulitan untuk menutup mata sebelah kanan. BAB dan BAK dalam
batas normal.
Sakit kepala sebelah kanan dari kepala pasien sebelum dan setelah
kejadian, muntah disangkal, kejang disangkal, penurunan kesadaran disangkal,
pandangan gelap sesaat disangkal, telinga berdenging disangkal. Panas badan
sebelumnya disangkal, trauma kepala disangkal, kejang sebelumnya disangkal.

11

Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal. Riwayat hipertensi


sejak lebih 5 tahun dan tidak terkontrol, kencing manis disangkal, penyakit
jantung disangkal, penyakit ginjal disangkal.Riwayat penyakit seperti ini
dikeluarga disangkal, Hipertensi dan kencing manis pada orang tua pasien
disangkal. Pasien merokok, dalam 1 hari sebanyak 6 batang, sejak 20 tahun
yang lalu.Pasien belum pernah berobat sebelumnya, dan tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara rutin.
PEMERIKSAAN FISIK
Saat di IGD ( 16 Januari 2013, 20.15)

Kesadaran

: CM

Tanda-tanda Vital

- Nadi

: 84 x/menit

- Pernapasan

: 22 x/menit

- Suhu

: 36.9 0C

- TD

: 140/80 mmHg

Status Generalis

Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-) pupil bulat isokor.

Leher : peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-)

Thorax
Jantung

Auskultasi

: BJ I/II murni regular. murmur (-), gallop (-)

Auskultasi

: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Inspeksi

: bentuk datar

Auskultasi

: BU (+) normal

Perkusi

: Timpani

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Paru

Abdomen

membesar, nyeri
tekan epigastrium (-).

12

Ekstremitas

Atas

Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

Status Neurologis
Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-), Lasegue / Kernig tidak terbatas,
Brudzinski I/II/II : -/-/Saraf otak

: Pupil bulat isokor ODS 3 mm, Refleks cahaya (+/+) Gerak

bola mata, kesan : Parese N. VI bilateral


Parese N. VII kanan perifer
Parese N. XII kanan central
5
5

4
4

Motorik

Ruangan Gandaria (17 Januari 2013, 08.00 WIB)

Keadaan umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: CM

Tanda-tanda Vital

- Nadi

: 88 x/menit regular, equal, isi cukup.

- Pernapasan

: 20 x/menit

- Suhu

: 36,3 0C

- TD

: 130/80 mmHg

STATUS GENERALIS
Kepala dan leher
-

Kepala

: Normochepal

Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Hidung

: Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).

Telinga

: Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).

Mulut

: mukosa basah (+), bibir tidak simetris, sianosis (-), lidah kotor (-),
lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.

Leher

: Pembesaran KGB (-), tiroid (-), bruit arteri karotis (-).

Thoraks
13

Paru

Inspeksi

Palpasi : vokal fremitus kiri = kanan

Perkusi

: simetris, retraksi dinding dada (-/-)


: sonor pada kedua lapang paru, batas paru-

hepar setinggi ICS 6


midclavikularis dextra

Auskultasi

: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Inspeksi

: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula

Jantung

sinistra
Perkusi

: Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra


Batas kiri jantung ICS 4, linea midclavikularis sinistra
Auskultasi
: BJ I-II ireguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi

: bentuk datar

Auskultasi

: BU (+) normal pada 4 kuadran

Perkusi

: timpani pada seluruh abdomen, asites (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-), hepar,


lien,
tidak teraba.

Ekstremitas

Atas

: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis

(-/-)

Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis


(-/-)

STATUS NEUROLOGIK
Keadaaan umum

: tampak sakit sedang

Kesadaran

: Composmentis

14

RANGSANG MENINGEAL
Kaku Kuduk (-)
Brudzinki I/II/III = -/-/ Lasegue/Kernig tidak terbatas
SARAF KRANIAL
N.II (Optikus)

KANAN

KIRI

Daya Penglihatan

Lapang pandang

baik

baik

Funduskopi

: pupil oranye batas tegas a:v 2:3. Kanan= kiri

N.III(Okulomotorius)

KANAN

KIRI

Ptosis

Ukuran pupil

3 mm

Bentuk pupil

bulat (isokor)

Gerakan bola mata

Atas

Bawah

Medial

Refleks cahaya

3 mm
bulat (isokor)

Refleks cahaya direk

Reflek cahaya indirek

KANAN

KIRI

KANAN

KIRI

N.IV (Trokhlearis)
Gerakan mata ke medial bawah
N.V(Trigeminus)
Menggigit

baik

Membuka mulut

normal

Sensibilitas

Oftalmikus

hemihipestesia

baik

Maxilaris

hemihipestesia

baik

Mandibularis

hemihipestesia

baik

15

Refleks kornea
N.VI(Abdusens)

KANAN

KIRI

Gerak mata ke lateral

N.VII(Fasialis)

KANAN

Kerutan kulit dahi

KIRI

Lipatan nasolabialis

Lebih dangkal

baik

Menutup mata

Mengangkat alis

Menyeringai

tidak terangkat

terangkat
(parese N VII kanan perifer)

Daya kecap lidah 2/3 depan

baik

N.VIII(Vestibulokokhlearis)KANAN
Tes bisik

KIRI

kurang mendengar

Tes rinne

menderngar

Tes weber

lateralisasi ke kiri

Tes schwabach

memendek

sama dengan pemeriksa

(tuli sensorineural telinga kanan)


KANAN
KIRI
simetris

N.IX&X
Arkus faring
Daya kecap lidah 1/3 belakang

baik

Uvula secara pasif

lateralisasi ke kiri

Uvula saat bergerak

lateralisasi ke kiri
(kesan parese N. IX kanan)

Menelan

Refleks muntah

KANAN

KIRI

Memalingkan kepala

Mengangkat bahu

N.XI(Aksesorius)

N.XII(Hipoglosus)
Sikap lidah

: Deviasi ke kanan (parese N XII kanan sentral)

Atrofi otot lidah

: (-)

Fasikulasi lidah

: (-)

16

MOTORIK
Kekuatan Otot

(Hemiparesis kiri)

Tonus : normotonus (normal)


Atrofi : (-/-)
SENSORIK
Nyeri : Ektremitas Atas

: hemialgesia kiri

Ekstremitas Bawah : hemialgesia kiri


Raba : Ektremitas Atas

: hemihipestesia kiri

Ekstremitas Bawah : hemihipestesia kiri


Suhu : Ektremitas Atas

: tidak dilakukan

Ekstremitas Bawah : tidak dilakukan


FUNGSI VEGETATIF
Miksi

: baik

Defekasi

: baik

FUNGSI LUHUR
MMSE 25
REFLEK FISIOLOGI
Reflek bisep

: (++/+++)

Reflek trisep

: (++/+++)

Reflek brachioradialis : (++/+++)


Reflek patella

: (++/+++)

Reflek achilles

: (++/+++)

REFLEK PATOLOGIS
Babinski

: (-/+)

Chaddock

: (-/-)

Oppenheim

: (-/-)
17

Gordon

: (-/-)

KOORDINASI,LANGKAH DAN KESEIMBANGAN


Cara Berjalan

: tidak dilakukan

Rebound Fenomen

: (+)

Dismetris

: (+)

Disdiadokinesis

: (+)

Tes telunjuk hidung

: terganggu

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (16 Januari 2013)
Parameter
WBC

Nilai
16.0

Satuan
103/ul

Nilai Normal
4.8 10.8

LY
MO
GR
LY
MO
GR
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW
PCT
MPV
PDW

26.2
4.2
69.6
4.2
0.7
11.1
5.86
17.8
55.6
94.9
30.4
32.0
509
13.6
0.34
6.7
20.7

%
%
%
103/ul
103/ul
103/ul
106/ul
g/dl
%
Fl
Pg
g/dl
103/ul
%
%
Fl
%

20.0 40.0
0.0 11.0
40.0 70.0
1.0 4.3
0.0 1.2
1.9 7.6
4.20 5.40
12.0 16.0
37.0 47.0
80.0 94.0
27.0 31.0
33.0 37.0
150000 450000
9.0 14.0
0.100 0.500
9.0 12.0
10.0 18.0

Laboratorium 18 Januari 2013


GDS

: 167

mg%

GDP

: 107

mg%

Ureum

: 45.3

mg%

Kreatinin

: 0.8

mg%

Kolesterol total: 302 mg%


Trigliserid

: 175 mg%

18

As. Urat

: 8.9

mg%

SGOT

: 31

mg%

SGPT

: 46

mg%

Elektrolit

: Na 144,2 mEq/L
Kalium 4,7 mEq/L
Kalsium 1,07 mEq/L

CT Scan (17 Januari 2013)

DIAGNOSA

Diagnosa Klinis

: Stroke

Diagnosa Etiologi

: Infark serebellum dan pons

Diagnosa Lokalisasi

: Sistem vertebrobasiler
Diagnosa Faktor Resiko : Hipertensi, merokok,
dislipidemia,
hiperuricemia

DIAGNOSA BANDING

Stroke e.c infark serebellum dan pons sistem vertebrobasiler

FR

hipertensi, merokok, dislipidemia, hiperuricemia


PENATALAKSANAAN
-

Head up 15-30o

Mobilisasi setiap 2 jam

Infus 2A 20 tetes/menit

Citicholin 2 x 250 mg IV

As. Traneksamat 6x1 gr

Manitol 0.25/kgBB di ulang setiap 6 jam selama 5 hari

Furosemide 1 mg/kgBB
19

Kalori 30 kkal/kgBB terbagi dalam 40% karbohidrat, 30 % protein,


30% lemak dengan diet rendah garam.

PROGNOSIS
Quo ad vitam

: dubia ad bonam

Quo ad functionam

: dubia ad bonam

FOLLOW UP
17 Januari 2013
-

Keluhan : lemah anggota gerak kanan (+)

Kesadaran : CM

TD = 130/80 mmHg

Nadi : 76 x/menit reguler

HR : 76 x/menit reguler

RM : (-)

Saraf otak : pupil bulat isokor 3 mm ODS,


Refleks cahaya (+/+)
Gerak Bola Mata kesan parese N. VI bilateral
Parese N. VII kanan perifer dan n. XII kanan central

Motorik :

5 4
5

Sensorik/vegetatif/fungsi luhur : hemihipestesia kiri/terpasang


kateter /baik

Refleks fisiologis

++/+++

Refleks patologis

-/+

BAB II

20

PEMBAHASAN
Daftar Masalah
1. Mengapa pada pasien ini di diagnosis stroke infark sistem vertebrobasiler
dengan faktor resiko hipertensi, merokok, dislipidemia dan hiperuricemia?
2. Bagaimana

mekanisme

hipertensi,

merokok,

dislipidemia

dan

hiperuricemia dapat menyebabkan stroke infark?


3. Bagaimana dasar terapi pada pasien ini ?
Pembahasan Masalah
1. Mengapa pada pasien ini di diagnosis stroke

infark sistem

vertebrobasiler dengan faktor resiko hipertensi?


Definisi
Stroke adalah defisit neurologis, baik fokal maupun global yang
berlangsung secara mendadak atas dasar terjadi gangguan pembuluh darah
otak yang pola dan gejalanya berhubungan dengan waktu.
Pada pasien ini didapatkan :
Berdasarkan anamnesis didapatkan defisit neurologis fokal dengan
adanya hemiparese kiri yang terjadi mendadak dan stable.
Perbedaan stroke infark dan stroke perdarahan dalam mendiagnosa
pasien
Stroke Non Hemoragik
-

Kelumpuhan/kelemahan

Stroke Hemoragik
terjadi

saat pasien istirahat (pada saat tidur

Kelumpuhan/kelemahan

terjadi

saat pasien beraktivitas

atau pada saat pasien baru bangun


tidur)*
-

Tidak terdapat tanda-tanda TTIK


(nyeri

kepala,

muntah,

kejang,

(nyeri

penurunan kesadaran)*
-

Tekanan darah tidak meningkat


tinggi*

Terdapat
kepala,

tanda-tanda
muntah,

TTIK
kejang,

penurunan kesadaran)
-

Tekanan darah meningkat tinggi


dari biasanya

21

*ditemukan pada pasien


Berdasarkan skor stroke :
Siriraj
(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x
tekanan diastolik) (3 x ateroma) 12
Dimana :
Derajat kesadaran 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor.
Muntah

0 = tidak ada; 1 = ada.

Nyeri kepala

0 = tidak ada; 1 = ada.

Ateroma

0 = tidak ada; 1 = salah satu/ lebih (DM, angina,


penyakit pembuluh darah).

Hasil

: Skor > 1 : perdarahan supratentorial


Skor < 1 : infark serebri

Pada pasien didapatkan : (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + (0,1 x 80) (3 x 0)


12 = -4 Hasil infark serebri
Berdasarkan lokasi lesi pembuluh darah yang terkena, terbagi dalam :
1

Sistem karotis

Sistem vertebrobasiler
Gejala Umum Klinis
Sistem Karotis
Motorik
Hemiparese kontralateral

dengan lesi

dengan lesi*

Parese saraf otak motorik

ipsilateral dengan ekstremitas


Sensorik

sejajar
Hemihipestesi kontralateral

Parese motorik saraf otak


kontralateral dengan

dengan lesi

ekstremitas *
Hemihipestesi alternans
dengan lesi

Gangguan sensibilitas saraf

Penglihatan

Sistem Vertebrobasiler
Hemiparese alternans

Ganguan sensibilitas

otak sensorik ipsilateral

saraf otak sensorik

dengan ekstremitas

kontralateral

Hemiamnopsia homonim

ekstremitas*
Hemianopsia homonim (satu
22

kontralateral

atau dua sisi lapang

Amaurosis fugax
Gangguan lain

Afasia (dominan otak kiri)

pandang)

Black out (buta kortikal)


Gangguan keseimbangan

Agnosia (non dominan)


Vertigo dan diplopia *
Pada pasien ini didapatkan gangguan pada system vertebrobasiler.
Bagaimana mekanisme hipertensi, dapat menyebabkan stroke infark?
Mekanisme mengapa hipertensi dapat merangsang aterogenesis tidak
diketahui dengan pasti, namun diketahui bahwa penurunan tekanan darah secara
nyata menurunkan resiko terjadinya stroke. Diduga tekanan darah yang tinggi
merusak endotel dan menaikkan permeabilitas dinding pembuluh darah terhadap
lipoprotein. Selain itu juga diduga beberapa jenis zat yang dikeluarkan oleh tubuh
seperti renin, angiotensin dan lain-lain dapat menginduksi perubahan seluler yang
menyebabkan aterogenesis. Dari banyak penelitian didapatkan bahwa tekanan
darah tinggi tidak berdiri sendiri, namun meliputi beberapa penyakit lain,
sehingga dikenal dengan istilah sindroma hipertensi yang secara sendiri sendiri
maupun bersama-sama dapat menjadi faktor resiko terjadinya aterosklerosis. Yang
termasuk dalam sindroma hipertensi adalah gangguan profil lipid, resistensi
insulin, obesitas sentral, gangguanfungsi ginjal. LVH dan penurunan kelancaran
aliran darah arterial.

23

24

DAFTAR PUSTAKA
1.

Amirudin, Kuswura, F.F, Limoa, R.Arifin, Wuysang


Gerrad.2005. Gambaran Umum tentang Gangguan Perdarahan Darah Otak,
Kapita Selekta Neurologi Edisi II.Gajah Mada University Press,cetakan ke
lima.

2.

Sylvia

A.Prince,

Loraine

Willson.2005.Patofisiologi Volume 2.Jakarta:EGC.


3.

Soertidewi Lyna, Tiksnadi Amanda.2006. Buku


Saku Tentorium Neurologi. Jakarta:Departemen Neurologi FKUI.

4.

Stroke. Didapat dari : www.scribd.com . Diakses


pada tanggal 11 Oktober 2012

5.

Mims Indonesia. Didapat dari : www.mims.com .


Diakses pada tanggal 11 Oktober 2012.

6.

Pramudianto, Arlina,dkk. 2010. MIMS Indonesia


Petunjuk Konsultasi. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Popule.

7.

Guideline

Stroke,

2011.

Perhimpunan

Dokter

Spesialis Saraf Indonesia. Pokdi Stroke.

25

Anda mungkin juga menyukai