Bab 3 Penataan BWK RDTR
Bab 3 Penataan BWK RDTR
BAB III
TUJUAN PENATAAN
BWP
3.1. TINJAUAN RTRW TERHADAP KECAMATAN KOTA MUKOMUKO
pengembangan
wilayah
sepajang
DAS
Kabupaten Mukomuko.
keterpaduan
antar-moda
transportasi,
baik
perwujudan
pengembangan
wilayah
yang
barang dan penduduk yang melewati daerah ini. Jenis moda transportasi yang
melintasi daerah ini selain jalur darat yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat
dengan Provinsi Jambi. Dengan posisi yang strategis tersebut perlu dikembangkan
prasarana dan sarana untuk mendukung transportasi terutama moda angkutan darat.
Dalam kajian RTRW Provinsi, Kabupaten Mukomuko diposisikan sebagai daerah
transit yang melayani daerah Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu.
1.
b.
Kawasan
Lindung.
Karena
Kota
Mukomuko
c.
dinotasikan
Kawasan Perkotaan
kawasan perkotaan di
kegiatan utama
Dalam
pengembangan
kegiatan
perkotaan
harus
harus
dilengkapi
dengan
sarana
prasarana
untuk
mendukung
kegiatan
perumahan,
b.
Kawasan Pedesaan
pedesaan di Kota
penimbunan
dan
penjemuran,
penggilingan
padi,
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
dari atas pemukaan laut. Dikecamatan ini mengalir sungai selagan sebagai sumber air
baku untuk air bersih. Batas wilayah Kota Mukomuko adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan XIV Koto, Kecamatan V Koto
dan Kecamatan Air Majunto
2. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Teras Terunjam.
3. Sebelah Selatan berbatas dengan kecamatan Air Dikit.
4. Sebelah Barat Berbatasan dengan Samudera Hindia.
Secara administrasi Kota Mukomuko mempunyai 9 Kelurahan dan desa dengan
maksimal jarak ke pusat kota sejauh 15 KM, berikut jarak masing-masing kelurahan
dan desa ke pusat kota.
Tabel 3.1.
Jarak Kelurahan dan Desa dari Pusat Kota
No
Kelurahan/Desa
Jarak
Tanah Rekah
Ujung Padang
Pondok Batu
Selagan Raya
15
Pasar Sebelah
10
9
Tanah Harapan
Sumber : BPS
Tabel 3.2.
Luas Kelurahan dan Desa Kota Mukomuko
No
Kelurahan/Desa
Luas
(KM2)
Tanah Rekah
17
Pasar Mukomuko
17
Ujung Padang
11
Pondok Batu
25
Selagan Raya
Pasar Sebelah
12
Kota jaya
70
Bandar Batu
50
Tanah Harapan
16
Jumlah
Sumber : BPS
227
Tabel 3.3.
Posisi Perbatasan per kelurahan/Desa
|3
|3
|3
|3
berbeda, dari sangat dominan ( 75%), dominan (50-75%), cukup dominan (25-49),
sedikit dominan (10-24%) dan sedikit sekali dominan ( 10%).
Jenis tanah di
Kabupaten Mukomuko adalah pada tingkat klasifikasi Great Group asosiasi antara
Dystropepts, Haplohumults dan Humitropepts mempunyai kawasan yang paling luas
yaitu 126.830,86 ha atau 31,42% dari seluruh wilayah Kabupaten Mukomuko.
3.2.4. KLIMATOLOGI
Keadaan iklim Kabupaten Mukomuko dan kota Mukomuko umumnya seragam
dengan curah hujan tinggi. Iklim di Kota Mukomuko tidak dapat dipisahkan dengan
|3
2.
3.
Hari hujan selama tahun 2009 sebanyak 217 hari dengan rata-rata 18 hari hujan
perbulan. Hari hujan paling banyak pada bulan Desember sebanyak 24 hari dan paling
sedikit pada bulan April yaitu 9 hari.
|3
3.2.5. PERTANIAN
Struktur perekonomian Kabupaten Mukomuko sangat didominasi oleh sektor
pertanian. Sektor pertanian mencakup lima sub sektor, yaitu pertanian tanaman
pangan, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan. Sektor ini merupakan
sektor
utama
pendukung
pembangunan
di
Kabupaten
Mukomuko,
dimana
sumbangannya dalam PDRB sebesar 50,14 persen. Lebih kurang 75% penduduk
kabupaten ini bergerak di sektor tersebut.
Pertanian tanaman pangan meliputi padi, palawija, sayur-sayuran, dan buahbuahan. Padi merupakan tanaman pokok bagi petani. Secara umum produksi padi di
Kabupaten Mukomuko pada tahun 2009 sebesar 63.759 ton. Tanaman palawija terdiri
dari jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau. Pada
umumnya tanaman ini ditanam di lahan bukan sawah (lahan kering). Produksi sayursayuran di Kabupaten Mukomuko terutama adalah kacang panjang, cabe dan terong.
Namun produksi tanaman ini pada umumnya berfluktuasi. Hal yang sama juga terjadi
pada tanaman buah-buahan.
Sub
sektor
perkebunan
memiliki
potensi
yang
cukup
besar
untuk
dikembangkan di Kabupaten Mukomuko. Hal ini dapat kita lihat pada beragamnya jenis
tanaman yang diusahakan oleh masyarakat. Dan umumnya kondisinya adalah
tanaman muda dan tanaman menghasilkan. Jenis tanaman yang banyak diusahakan
terutama adalah kelapa sawit dan karet.
|3
Sub sektor peternakan mencakup ternak besar dan unggas, umumnya ternak
yang diusahakan di kabupaten mukomuko adalah sapi, kerbau, kambing, dan jenis
unggas. Sedangkan khusus kota Mukomuko populasi sapi mencapai 2.786, kerbau
269 ekor, kambing 15, domba 86 dan peternakan lainnya 203 ekor pada tahun 2011
Luas panen padi pada tahun 2010 dan 2011 di Kecamatan Kota Mukomuko
sebesar 30 hektar dan 205 Hektar. Terjadinya penambahan luas panen pada sawah
dan padi Ladang tersebut berpengaruh terhadap produksi padi dari 101,00 Ton
menjadi 768,40 Ton.
|3
|3
unggulan dengan produksi 7.350 dan karet 4 ton. Pada subsector pertenakan tercatat
populasi sapi potong 2.786 ekor, kerbau 269 ekor, kambing 15 ekor, domba 86 ekor.
|3
Tabel 3.8
Populasi Ternak di Kecamatan Kota Mukomuko 2009-2011
TAHUN
JENIS TERNAK
LIVESTOCK KIND
No
(1)
YEAR
2009
2010
2011
(2)
(3)
(4)
1.895
2.162
2.786
Sapi
Kerbau
448
246
269
Kambing
668
677
15
Domba
86
Babi
14
Lainnya
203
Sumber : BPS
3.2.6. KELAUTAN
|3
|3
JENIS TUNA
Madidihang(yellow fin tuna)
TunaMataBesar(bigeye tuna)
Tuna albakora(albacore)
Dengan demikian rata-rata anggota rumah tangga sebesar 3,7 orang. Jumlah
penduduk laki-laki masih lebih banyak dibanding jumlah penduduk perempuan,
masing-masing adalah 75.432 jiwa dan 70.098 jiwa, sehingga sex rationya sebesar
107,61
Laju pertumbuhan penduduk tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu 2,5%, dengan
demikian pada tahun 2020 jumlah penduduk Kabupaten Mukomuko lebih kurang di
proyeksikan
sebesar
270.730 jiwa.
Sejalan
dengan
|3
kualitas SDM, daya saing dan kesejahteraan rakyat. Disamping itu persebaran dan
mobilitas penduduk perlu pula mendapatkan perhatian khusus, sehingga ketimpangan
persebaran dan kepadatan penduduk antara kabupaten dan kecamatan serta
perkotaan dan pedesaan dapat dikurangi.
n untuk
|3
Adanya
|3
Dalam
pola
pewarisan,
masyarakat
Mukomuko
mengikuti
adat
|3
Tabel 3.11
Banyak Sekolah Dasar/ Madrasah ibtidaiah di Kecamatan Kota Mukomuko
|3
Tabel 3.12
Banyaknya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
|3
Tabel 3.13
Banyaknya Sekolah tingkat Lanjutan Tingkat Atas
|3
Tabel 3.14
Banyaknya Sarana Kesehatan Dikecamatan Kota Mukomuko
Tabel 3.15
Banyaknya Sarana Ibadah di Kecamatan Kota Mukomuko
|3
3.2.8. PEREKONOMIAN
Struktur perekonomian Kecamatan Kota Mukomuko dapat dilihat berdasarkan
kontribusi yang disumbangkan oleh masing-masing sektor yang tercantum didalam
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Indikator Produk Domestik Regional Bruto
terdapat 9 (sembilan ) sektor, dimana setiap sektor tersebut di dukung oleh masingmasing sub sektor kegiatan/lapangan usaha. Masing-masing sektor tersebut meliputi :
1). Sektor pertanian, 2). Sektor
pengolahan, 4).Sektor listrik, gas dan air bersih, 5). Sektor bangunan, 6). Sektor
perdagangan, hotel dan restoran, 7). Sektor pengangkutan dan komunikasi, 8). Sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan 9). Sektor jasa-jasa.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku selama Tahun
2007-2009
pada sektor pertanian, disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, kemudian
|3
sektor jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan, sektor keuangan,
sewa, dan jasa perusahaan, sektor industri pengolahan dan pada nomor urut terakhir
adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Apabila dilihat berdasarkan pertumbuhannya
tidak selaras dengan besarnya kontribusi pada masing-masing sektor. Sektor pertanian
merupakan
sektor
yang
memberikan
kontribusi
terbesar
namun
sektor
ini
Tabel 3.16
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten
MukomukoTahun 2007-2009
PDRB (juta Rupiah)
|3
Sektor
Pertanian
2007
243.789,0
0
2008
2009
519.617,00
546.650,82
33.455,00
57.614,00
60.595,76
717,00
66.775,00
67.090,08
33.266,00
1697,67
1.680,36
14.167,00
31.512,00
39.487,48
97.088,00
194.205,00
216.981,40
19.450,00
39.380,00
16.146,00
34.781,00
38.160,17
29.773,00
69.844,004
76.541,5551
487.851,0
0
Sumber : Mukomuko Dalam Angka 2010
1.015.322,0
0
1.090.214,59
Pertambangan &
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik Gas dan Air
Bersih
Bangunan
Perdangan Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan
& Jasa Perusahaan
Jasa Jasa
Jumlah
43.026,97
Tabel 3.17
Realisasi Pengeluaran dan Penerimaan Kabupaten Mukomuko
TAHUN
SURPLUS/
PENERIMAAN
PENGELUARAN
DEFISIT
ANGGARAN
2007
307.068.651.436
415.446.914.534
108.378.263.098
2008
333.464.564.722
291.765.067.966
41.699.496.756
2009
384.099.956.000
382.305.532.000
1.794.424.000
|3
dan restoran di Kecamatan Kota Mukomuko yang berkategori cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah sarana penunjang keuangan di Kota Mukomuko.
Koperasi Unit desa (KUD) yang terdapat di Desa Selagan Raya dan Desa
Tanah Harapan belum berjalan dengan baik. Mengingat Kondisi lahannya yang
sebahagian besar digunakan sebagai lahan pertanian dan mata pencaharian
penduduknya yang lebih banyak mengandalkan subsektor perkebunan Sawit dan
Karet.
Tabel 3.19.
Banyaknya Akomodasi Rumah Makan di Kecamatan Kota Mukomuko
|3
3.2.9. KEPENDUDUKAN
Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kecamatan Kota Mukomuko sebanyak
15.005 jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Kota Mukomuko pada tahun 2011 adalah
15.237 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 7.811 Jiwa dan jumlah Penduduk
perempuan sebanyak 7.426 Jiwa, dengan kepadatan penduduk Sebanyak 67/KM2
|3
|3
Tabel 3.20
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kota Mukomuko
Selanjutnya rasio jenis kelamin atau sex Ratio penduduk Kecamatan Kota Mukomuko
tahun 2011 sebesar 105. Angka ini bermakna setiap 100 penduduk perempuan di
Kecamatan Kota Mukomuko terdapat 105 penduduk Laki-laki. Sedangkan berdasarkan
kelompok umur jumlah penduduk terbanyak adalah kelompok umum 0-4 tahun.
|3
Tabel 3.21
Sex Ratio Kecamatan Kota Mukomuko
|3
Tabel 3.22
Jumlah Penduduk Kecamatan Kota Mukomuko Berdasarkan Jenis kelamin Dan
Umur
|3
Lintas Barat sumatera menunuju Propinsi Sumatera Barat. Jalan Lokal Primer
(JLP) merupakan jalan yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan yang
ada di wilayah utara Kabupaten Mukomuko. Jalan lokal merupakan jalan yang
menghubungkan satuan unit pemukiman dengan permukiman lain yang tersebar
di Kabupaten Mukomuko.
Jalan merupakan saran yang sangat urgent bagi penataan kawasan dan paling
penting juga untuk perekonomian dan pembangunan serta perkembangan sektor
lainnya. Prasarana jalan yang dimaksud adalah panjang jalan menurut
permukaan dan menurut kondisinya. Tahun 2008 panjang jalan di Kabupaten
Mukomuko adalah :
1)
2)
3)
4)
Diaspal
Kerikil/Koral
Tanah
Lainnya
= 293, 42 KM
= 312,51 KM
= 297,41 KM
= 296,04
|3
sebesar 995. Dengan telah beroperasi jaringan telepon tersebut maka pendapatan dari
sis telekomunikasi di Mukomuko mencapai Rp. 42.355.976 pada tahun 2008.
Bulan
Penumpang
Bus
Mobil Barang
Januari
3
77
Februari
78
Maret
3
4
78
April
2
1
58
Mei
1
70
Juni
2
6
127
Juli
Agustus
1
3
87
September
1
75
Oktober
3
4
68
November
Desember
Jumlah
13
21
718
Sumber : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2009
Jumlah
80
78
85
61
71
135
94
76
75
850
|3
Pelanggan
Produksi
2006
2.325
613.080,00
2007
2.457
476.898,40
2008
2.528
435.858,00
2009
2.563
393.035,70
Sumber : Kabupaten Mukomuko dalam Angka 2010
Tabel 3.25. Penyaluran Air Minum Setiap Bulan
No
Bulan
2008
2009
1 Januari
49.241,00
27.218,00
2 Februari
47.462,00
29.097,00
3 Maret
52.629,00
26.685,00
4 April
50.950,00
31.061,60
5 Mei
43.981,00
30.109,20
6 Juni
40.812,00
30.128,40
7 Juli
43.644,00
37.688,00
8 Agustus
42.640,00
35.048,60
9 September
35.732,00
28.470,00
10 Oktober
35.330,00
30.992,00
11 November
41.676,80
39.134,00
12 Desember
39.680,00
Sumber : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2010
35.957,00
Unit kerja PLN Kota Mukomuko adalah unit kerja yang mempunyai produksi
terpasang paling tinggi yaitu sebesar 3,867.660 KWH dengan layanan Jangkauan
pada Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Air Dikit, Kecamatan XIV Koto,
Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air Majunto dan Kecamatan V Koto. Dari 5
(lima) unit kerja PLN Kabupaten Mukomuko tersebut total produksi terpasang adalah
|3
8.746.210 KWH. Sementara di Kecamatan Kota Mukomuko pada tahun 2011, jumlah
rumah tangga pemakai listrik mencapai 3.719. Selanjutnya sebanyak 70,26% rumah
tangga sudah menikmati listrik dari PLN.
Tabel 3.26.
Banyak Pemakai Listrik di Ranting Kecamatan Mukomuko
3.3.
ISU STRATEGIS
Berdasarkan beberapa tahapan yang telah dilakukan, dan berdasar pada
|3
1. Tapal dan garis batas Kecamatan, adalah isu pembangunan utama, tapal dan
garis batas Kecamatan Kota Mukomuko belum berdasarkan batas alam dan
terletak pada posisi kawasan perkebunan dan perumahan. Harusnya tapal
batas antar kecamatan sudah ada. Selain tapal dan garis batas kecamatan,
batas antar desa/kelurahan pun tidak ada, yang ada hanya istilah atas
penamaan keluruhan. Dalam penyusunan RDTR Kecamatan Kota Mukomuko
ini menjadi isu penting.
2. Transportasi Dalam sektor transportasi faktor-faktor yang menjadi isu antara
lain kondisi kuantitas dan kualitas angkutan umum, kurangnya pelayanan
angkutan umum massal, terpusatnya trayek pada beberapa ruas jalan tertentu,
keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana perparkiran terutama pada jalur 2
jalan lintas barat menuju Provinsi Sumater Barat, kurangnya kapasitas terminal
regional. Namun demikian Kecamatan Kota Mukomuko mempunyai Bandar
udara Mukomuko.
3. Jaringan Jalan Saat ini Kecamatan Kota Mukomuko dihadapkan pada kondisi
keterbatasan sistem prasarana jaringan jalan, banyaknya jalan-jalan lingkungan
belum permanen dan penamaan jalan yang belum ada serta tingginya delay
faktor yang mengurangi kapasitas jalan, besarnya hambatan samping pada
ruas-ruas jalan tertentu, terbatasnya lebar jalan dan simpang di berbagai lokasi,
serta kondisi kemantapan jalan yang belum optimal.
4. Kebersihan Peningkatan pengelolaan kebersihan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
|3
|3
|3
3.4.
3.5.
|3
dan
menganalisis
beberapa
faktor
secara
sistematis
untuk
SWOT.
Kekuatan
1. Posisi strategis Kecamatan Kota Mukomuko sebagai daerah lintas
2. Pusat orientasi pelayanan bagi wilayah belakang (hinterland)
3. Relatif lengkapnya fasilitas umum
4. Potensi penduduk produktif dan terdidik
5. Karakter penduduk yang religius
6. Nilai budaya dan sejarah kota
7. Hubungan bilateral yang harmonis dengan tetangga wilayah Pusat
pendidikan dan penelitian
8. Suasana keamanan yang kondusif
9. Komitmen pimpinan daerah pada lingkungan hidup
10. Aksesibilitas
jalan
dan
Bandar
udara
yang
cukup
baik
Kelemahan
1. Kepadatan dan keterbatasan lahan tidak merata
2. Keterbatasan pembiayaan pembangunan yang berasal dari PAD
3. Pengendalian lingkungan
|3
Peluang
1. Daerah yang menjadi salah satu tujuan investasi terutama pada
investasi perkebunan kelapa sawit
2. Tujuan wisata belanja dan kuliner serta tempat persinggahan karena
berada pada lintasan barat Sumatera.
Ancaman
1. Bencana alam gempa dan abrasi kawasan pantai
2. Meningkatnya jumlah penduduk miskin
3. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
4. Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor
|3
8. Mitigasi Bencana
|3