1. Lepaskan tutup inhaler dan posisikan dengan tegak. 2. Kocok inhaler. 3. Miringkan kepala ke belakang sedikit, kemudian bernafaslah dengan perlahan. 4. Posisikan inhaler pada mulut. 5. Tekan inhaler untuk melepaskan zat aktif yang diikuti dengan bernafas secara perlahan selama 3-5 detik. 6. Tahan nafas selama 10 detik agar zat aktif mencapai paru-paru. 7. Ulangi inhalasi agar zat aktif mencapai paru-paru dengan baik. (Dipiro, et al., 2008) 4. Edukasi apa yang perlu diberikan pada pasien untuk mengurangi frekuensi munculnya serangan asma Asma erat kaitannya dengan berbagai faktor pemicu. Paparan lingkungan adalah salah satu faktor pemicu yang paling penting dari penyakit asma. Wabah asma yang parah di kota-kota dikarenakan oleh paparan aeroalergen yang tinggi, contohnya debu, asap kendaraan, dan asap rokok. Infeksi saluran pernafasan juga merupakan faktor pemicu asma pada anak-anak maupun orang dewasa. Edukasi yang dapat diberikana kepada pasien untuk mengurangi frekuensi munculnya serangan asma adalah meminimalisir kontak dengan faktor-faktor pemicu asma, misalnya dengan cara menghindari tempat-tempat dengan polusi udara yang tinggi dan menggunakan masker setiap bepergian (Mangunegoro, et al., 2004 dan Dipiro, et al., 2008) Daftar Pustaka Dipiro, J.T., R.L Talbert, G.C. Yee, B.G. Wells dan L. M. Posey. 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 7th Edition. United Stated on America: McGraw-Hill Companies Inc. Hal. 474 Mangunegoro, H. W., A. Sutoyo, D.K. Yunus, F. Pradjnaparamita. Suryanto, E. et al. 2004, Asma Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.