1. Nama penyakit/diagnosis
: Guillaine Barre Syndrome
2. Kriteria diagnosis
:
a. Anamnesa
- Kelemahan anggota gerak bersifat ascendence (gangguan dari bawah ke atas yang
terdiri dari poliradikulopati), simetris kanan kiri, progresif cepat
- Terdapat glove stocking phenomone
- Diawali dengan parestesi yang diikuti kelemahan pada kaki
- Tidak ada panas
b. Pemeriksaan fisik
- Kehilangan atau penurunan refleks tendo
- Lesi bersifat LMN
- Gangguan saraf kranial, terutama saraf fasialis bilateral
- Arefleksia
- Kelemahan pada kedua tungkai dan lengan
- Oftalmoplegi
- Disfungsi otonom : aritmia, hipotensi, retensi urin, pupil anisokor
- telah terkena maka akan terjadi distress respiratory yang ditandai dengan
penurunan respiratory rate.
c. Kriteria diagnosis menurut Asbury & Cornblath (Gold Standard)
Tanda yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis
- Kelemahan kedua lengan dan tungkai
- Arefleksia
Tanda yang menyokong diagnosis
-
4. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium : lumbal pungsi dan LCS
5. Konsultasi
:6. Perawatan Rumah sakit
: rawat inap
7. Penatalaksanaan
A. Suportif :
- Oksigen 3-4 L/menit
- Jika terjadi gagal napas dilakukan intubasi
B. Kausal
- Kortikosteroid : metil prednisolon 500 mg/hari selama 5 hari. Diberikan dalam
dosis tinggi dan diturunkan secara perlahan.
- Plasma exchange : mengganti komponen darah yang terlarut termasuk komplemen
imunoglobulin, kompleks imun, sitokin, interleukin.
- Intravenous Immune Globulin (IVIG) : dosis 0,4 mg/kgBB/hari selama 5 hari
dimana setiap dosis diberikan dengan selang waktu 3 4 jam didahului oleh IV
dimenhidramin dan ibuprofen oral.
Kecepatan infus :
- 0 15 menit : 8 tetes/menit = 30 ml/jam
- 15 30 menit : 16 tetes/ menit = 60 ml/jam
- Sesudahnya 32 tetes/ menit = 120 ml/jam
- Pada keganasan dan infeksi kronik tidak boleh lebih dari 60 ml/jam.
C. Pemantauan
- Keadaan umum
- Sesak nafas
8. Penyulit
- Gagal nafas
- Sepsis
9. Lama perawatan
- Untuk penyembuhan total memerlukan waktu 3 bulan.
10. Masa perawatan
:11. Output
:12. Inform Consent
: perlu apabila dilakukan intubasi
13. PA
: tidak perlu
14. Autopsi
: tidak perlu
MIASTENIA GRAVIS
1. Nama penyakit/diagnosis
: Miastenia Gravis
2. Kriteria diagnosis
:
a. Anamnesa
- Penderita mengeluh mata tidak bisa membuka ketika beraktivitas dan membaik
ketika beristirahat.
- Diplopia dan penglihatan kabur
- Kesulitan menelan atau mengunyah (penderita tidak dapat makan dalam porsi
yang banyak)
- Bicara tidak jelas
5. Konsultasi
: ke Sp.M : konfirmasi jika ada kelainan pada mata.
6. Perawatan Rumah sakit
: rawat inap
7. Penatalaksanaan
a. Obat antikolinesterase :
Meningkatkan respon otot terhadap impuls saraf memperbaiki kekuatan otot
Neostigmin : 7,5 mg 45 mg (2 6 jam sekali)
Piridostigmine (mestinon) : 60 mg 180 mg (2 4 kali sehari)
Ambenonium (mytelase) : 5 25 mg (3 4 jam sekali)
b. Terapi imunosupresif dan imunomodulasi yang dikombinasikan dengan pemberian
antibiotik dan penunjang ventilasi mampu menghambat terjadinya mortalitas dan
menurunkan morbiditas pada penderita.
c. Jika terjadi krisis kolinergik terapi dengan atropin.
d. Pemantauan
- Keadaan umum
- Vital sign (respiratory rate)
e. Penyulit
- Gagal napas
8. Lama perawatan : 9. Masa perawatan
:10. Output
:
11. Inform Consent
: perlu apabila dilakukan intubasi
12. PA
: tidak perlu
13. Autopsi
: tidak perlu
3.
4.
5.
6.
7.