Anda di halaman 1dari 14

WASTAFEL ELEKTRONIK

(STRAIN GAUGE)

Diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah sensor dan akuisi data

Disusun oleh :

Norma Erlita

(111910201066)

Danuar Lukman H.

(121910201113)

Rahmanu Fajarianto

(121910201018)

Badrul Munir

(121910201052)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2014

Daftar Isi
1.

Deskripsi...........................................................................................................3

2.

Fungsi:..............................................................................................................3

3.

Rangkaian :.......................................................................................................4

4.

Blok Diagram, Cara Kerja dan Flow Chart......................................................7

5.

Program...........................................................................................................10

6.

Perhitungan.....................................................................................................12

7.

Data Pengukuran.............................................................................................13

8.

Foto.................................................................................................................14

1. Deskripsi
WASTAFEL ELEKTRONIK (STRAIN GAUGE) merupakan suatu tempat cuci tangan
otomatis yang mana kran air akan hidup dan mengalirkan air jika ada tangan dibawah
sensor photodioda
1.1 Latar Belakang
Kebersihan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan pada setiap
tempat, terutama tempat makan atau restaurant. Karena alasan kebersihan seorang
konsumen akan menentukan kemana dia akan memilih tempat makan. Oleh karena
itu setiap rumah makan sangat memperhatikan kebersihan mulai dari kebersihan
makanan dan minuman yang disajikan, kebersihan tempat, sampai tersedianya
tempat untuk cuci tangan dan toilet yang bersih.
Dari hal di atas maka kami mempunyai ide untuk membuat wastafel atau
tempat cuci tangan yang memanfaatkan sensor untuk mempermudah dan memebuat
orang lebih mau mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan atau minum.
1.2 Sensor yang dipakai
a. Strain Gauge
Sensor strain gauge adalah sensor yang digunakan untuk mengukur berat atau
beban dari suatu benda dalam ukuran besar. Sensor strain gauge ini sering
diaplikasikan pada jembatan timbang mobil atau alat ukur berat dalam skala besar.
Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan pada permukaan
dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi strain dan
ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding dengan strain
induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal-foil, dimana
konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya sederhana,
maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid. Untuk macam
gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm; yang terpanjang adalah 102
mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan 350 ohm, selain itu ada gauge
untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500, 1000, dan 1000 ohm.

Gambar 2.1 Strain Gauge

b. Photodioda
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah
kalau cahaya yang jatuh pada dioda berubahubah intensitasnya.Dalam gelap nilai
tahanannya sangat besar hingga praktis tidak ada arus yang mengalir.Semakin
kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga
arus yang mengalir semakin besar. Jika photodioda persambungan p-n
bertegangan balik disinari, maka arus akan berubah secara linier dengan kenaikan
fluks cahaya yang dikenakan pada persambungan tersebut.
Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya yang dipakai
adalah silicon (Si) atau gallium arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk indium
antimonide (InSb), indium arsenide (InAs), lead selenide (PbSe), dan timah
sulfide (PBS). Bahan-bahan ini menyerap cahaya melalui karakteristik jangkauan
panjang gelombang, misalnya: 250 nm ke 1100 untuk nm silicon, dan 800 nm ke
2,0 m untuk GaAs.
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda
dengan diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi
arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh diode foto ini mulai dari cahaya
infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi diode
foto mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur
cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.

Gambar 2.2 Photodioda


c. PING
Sensor jarak ultrasonik PING adalah sensor 40 KHz produksi parallax
yang banyakdigunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas untuk mendeteksi
jarak suatu objek.

Gambar 2.3 Sensor PING


Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan
gelombang ultrasonik ( 40 KHz ) selama t = 200 us kemudian mendeteksi
pantulannya. SensorPING memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan
kontrol dari mikrokontrollerpengendali ( pulsa trigger dengan tout min 2 us ).
Spesifikasi sensor ini :
Kisaran pengukuran 3cm-3m.
Input trigger positive TTL pulse, 2uS min., 5uS tipikal.
Echo hold off 750uS dari fall of trigger pulse.
Delay before next measurement 200uS.
Burst indicator LED menampilkan aktifitas sensor.
1.3 Alat dan Bahan

1.
2.
3.

Bahan
Sensor Strain Gauge
Sensor Photodioda
Sensor PING

1 Buah
2 Buah
1 Buah

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Arduino Uno
Resistor 330 Ohm
Resistor 1 Kohm
Motor Servo
Kabel
Kipas DC

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat
Solder
Atraktor
Tenol
Tang Kombinasi
Pinset
Obeng + dan

1 Buah
1 Buah
2 Buah
2 Buah
Secukupnya
1 Buah

1.4 Cara Kerja Alat


Cara kerja alat ini adalah jika kita ingin mencuci tangan langkahlangkahnya adalah sebagai berikut. Pertama yaitu pada kran air. Pada kran air
terdapat dua buah sensor yaitu strain gauge dan photodiode. Photodiode bekerja
untuk membuka kran air, dengan cara kita tempatkan tangan kita selama 10 detik
dibawah kran air maka sensor photodiode yang tertutup oleh tangan kita akan
bekerja dan menggerakkan motor servo 900 untuk membuka kran air, dan untuk
mematikannya kita tinggal memindahkan tangan menjauhi tempat kran air maka
motor servo akan kembali ke posisis semula 0 0 untuk menutup kran air. Tetapi
terbukanya kran air juga dipengaruhi oleh sensor strain gauge. Sensor strain gauge
akan mendeteksi apakah air pada tendon kran air ada isinya atau tidak. Jika
tendon kran air kosong mak saat kita tempatkan tangan kita di bawah kran air,
kran tidak akan langsung terbuka tetapi strain gauge akan menahannya dan
memerintahkan untuk mengisi tendon kran air. Kemudian setelah penuh atau
ketika penuh baru kran akan terbuka.
Bagian kedua setelah kran air adalah bagian pengering tangan. Disini kita
memakai sensor PING atau jarak. Untuk mengaktifkan pengering tangan kita
tinggal mnempatkan tangan kita di bawah alat pengering tangan maka secara
otomatis sensor PING akan bekerja dan menyalakan kipas untuk menegeringkan
tangan. Kecepatan dari putaran kipas diatur juga oleh sensor PING melalui jarak
tangan kita dengan alat pengering kipas, semakin dekat jarak tangan kita dengan

alat pengering tangan maka putaran kipas juga akan semakin cepat, sebaliknya
semakin jauh jarak tangan kita dari alat pengering kipas maka putaran kipas juga
akan semakin lambat.

1.5 Diagram Blok

1.6 Flowchart

S
T
A
R
lP
ih
tS
N
y
a
k
n
s
e
m
rY
o
P
h
d
B
to
a
c
D
e
n
s
T
iP
lh
d
T
r
g
5
k
?
tB
'o
u
a
S
e
v
9
0
(Y
D
y
1
)
n
ra
s
ic
o
G
g
d
P
h
td
D
S
e
T
i5
rN
T
lk
n
g
?

N
T
iP
rh
A
T
a
n
d
o
P
e
u
h
?
I
s
i
T
a
n
d
o
A
r
Y
to
's
S
v
9
0
(e
i(n
B
k
K
A
r
)
Y
lB
d
a
T
e
h
n
g
5
D
?
tY
rP
'N
u
S
v
0
iIO
p
K
A
)
Ic
o
P
N
G
J
a
k
tP
D
S
r
T
iu
G
M
e
n
d
k
s
b
jrn
5
?
tE
D
a
P
u
t
a
r
n
K
i
p
s
P
e
l
a
K
iN
p
s
C
e
D

1.7 Gambar Rnagkaian

1.8 Listing Program Arduino


#include <Servo.h>

#include <delay.h>
Servo myservo;
int val;
int strain = 0;
int out = 5;
int Trig_Pin = 9;
int echo_Pin = 8;
void setup()
{
pinMode(Trig_Pin, OUTPUT);
pinMode(echo_Pin, INPUT);
pinMode(out, OUTPUT);
myservo.attach(10);
}
void loop()
{
utama:
int sensorValue = analogRead(A0);
float voltage = sensorValue * (5000.0 / 1023.0);
Serial.println(voltage);
delay(100);
if (voltage>=100)
goto kran;
else
goto utama;
kran:
int dioda = analogRead(3);
float dioda1=dioda*(0.5/1023);
dioda1=dioda1*1000;
if(dioda1<=491)
{myservo.write(180);
delay (1000);
goto kipas;}
else
{myservo.write(90);
goto kran;}
kipas:
int pulse;
digitalWrite(Trig_Pin,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(Trig_Pin, HIGH);
delayMicroseconds(10);

digitalWrite(Trig_Pin, LOW);
pulse = pulseIn(echo_Pin, HIGH);
if(pulse<=1000)
{digitalWrite(out,HIGH);
delay(50);
goto kran;}
else
{digitalWrite(out,LOW);
goto utama;}
}

Anda mungkin juga menyukai