Anda di halaman 1dari 12

JENIS NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
RENOVA PANJAITAN

(4204)

SMA NEGERI 2 BALIGE


TOBASA
SUMATERA UTARA
2011/2012

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
ii

penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul JENIS NARKOTIKA DAN


PSIKOTROPIKA tepat pada waktunya.
Penulisan karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat yang harus
diselesaikan dalam melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia T.A
2011/2012.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
E.Damanik S.S. yang telah memberikan pengarahan,

petunjuk,

serta saran

kepada penulis dalam penulisan karya tulis ini. Orang tua yang telah memberikan
perhatian, dan bantuan baik secara materi maupun moral.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar penulisan Karya Tulis untuk selanjutnya dengan topik yang sama dapat lebih
baik.

Balige, Januari 2012


Tim Penulis

DAFTAR ISI

PRAKATA i
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN..1

ii

1.1 Latar Belakang ...1


1.2 Rumusan Masalah ..2
BAB II PEMBAHASAN...3
2.1 Pengertian Narkotika dan Psikotropika .3
2.2 Jenis-Jenis Narkotika dan Psikotropika .........3
2.2.1 Jenis Narkotika Golongan I ..3
2.2.2 Jenis Narkotika Golongan II.5
2.2.3. Jenis Narkotika Golongan III...5
2.2.4 Jenis Psikotropika Golongan I...5
2.2.5 Jenis Psikotropika Golongan II......................6
2.2.6 Jenis Psikotropika Golongan III7
2.2.7 Jenis Psikotropika Golongan IV7
2.3 Ciri-Ciri Orang yang Menggunakan Narkotika dan Psikotropika .....7
2.4 Efek Penggunaan Narkoba dan Psikotropika ...8
BAB III PENUTUP..9
3.1 Kesimpulan .9
3.2 Saran....9
DAFTAR PUSTAKA...iii

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini masalah penyalahgunaan narkotika dan psikotropika

merupakan

masalah yang sangat kompleks, karena penyebaran narkotika dan psikotropika


hampir tak bisa dicegah. Tidak hanya di kota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke
kota-kota kecil, sehingga semua orang

dapat dengan mudah mendapatkan

narkotika dan psikotropika dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.


Narkotika dan psikotropika tidak pandang bulu, karena siapapun bisa
terjerumus dalam penyalahgunaannya, mulai dari tingkat sosial ekonomi atas
menengah sampai tingkat sosial ekonomi bawah, bahkan anak-anak usia SD dan
SMP pun sudah banyak yang terjerumus dalam penyalahgunaannya. Memang dari
sekian banyak penelitian yang dilakukan, penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika paling banyak pada usia 15-24 tahun. Tampaknya generasi muda
merupakan sasaran yang strategis dari perdagangan gelap narkotika dan
psikotropika.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dikembangkan permasalahan pokok yang
dibahas dalam karya tulis ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan narkotika dan psikotropika?
2. Apakah jenis dari narkotika dan psikotropika?

ii

3. Bagaimanakah ciri-ciri orang yang menggunakan narkotika dan


psikotropika?
4. Apakah efek penyalahgunaan narkotika dan psikotropika?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkotika dan Psikotropika


NARKOTIKA (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997
tentang Narkotika) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

ii

tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan


atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
PSIKOTROPIKA (Menurut Undang-undang RI No.5 tahun 1997 tentang
Psikotropika)

adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan

Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan


saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

2.2 Jenis-jenis Narkotika dan Psikotropika


2.2.1 Jenis Narkotika Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).

Heroin
Merupakan golongan narkotika semisintesis yang dihasilkan atas
pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahap sehingga diperoleh
heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk
bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street
heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih
kuat daripada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara
disuntik atau dihisap.

Kokain
Mempunyai dua bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan
bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit
ii

pahit, dan lebih mudah larut dibading bentuk basa bebas yang tidak berbau
dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust,
snow, Charlie, srepet, salju, putih. Digunakan dengan cara menghirup
yakni membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus
di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar.
Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas.
Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Ganja
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terdapat 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol, dan kanabidiol.
Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok
atau dengan menggunakan pipa rokok.

2.2.2 Jenis Narkotika Golongan II


Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir
dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin,
petidin).

Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui
pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin.

Cara pemakaiannya disuntik.


2.2.3 Jenis Narkotika Golongan III

ii

Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein).
2.2.4 Jenis Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD)

Shabu
Jenis shabu-shabu seperti Ubas, ss mecin. Gold river, coconut, crystal
sangat mudah didapat dan dikonsumsi, biasanya berbentuk bubuk kristal.
Tapi bubuk kristal ini dapat langsung merusak otak terutama otak yang
mengendalikan pernapasan dan lama-lama jika tetap memakai shabushabu akan meninggal. Cara memakai kristal ini di bakar lalu dihisap
dengan alat khusus yang disebut bong.

LSD atau Lysergic acid atau acid, trips, tabs


Termasuk golongan halusinogen ( membuat khayalan ) dan biasanya di
peroleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar 1/4 prangko
dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul.
Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan

bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
2.2.5 Jenis Psikotropika Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi,
atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. ( Contoh: amfetamin, metilfenidat atau ritalin)

ii

Amfetamin
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudoepinefrin yang pertama
kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai
penguran sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan
keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi
metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy dan fantacy pils, inex. Cara
penggunaannya adalah dalam bentuk pil diminum, dalam bentuk kristal
dibakar dengan menggunakan kertas aluminium foil dan asapnya.

2.2.6 Jenis Psikotropika Golongan III


Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam).
2.2.7 Jenis Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
serta untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam,
Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo,
Rohip, Dum, MG).
2.3 Ciri-ciri Orang Menggunakan Narkotika dan Psikotropika
Secara umum seseorang yang menggunakan narkotika atau pun psikotropika
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Mata merah
Mulut kering
Bibir berwarna kecoklatan

ii

Perilakunya tidak wajar


Bicaranya kacau
Daya ingatnya menurun
Menjadi pemurung dan penyendiri
Wajah pucat dan kuyu
Matanya berair dan tangannya gemetar
Nafasnya tersengal dan susah tidur
Badan lesu dan selalu gelisah
Mudah tersinggung, marah, dan suka menantang orang tua.

2.4 Efek Penggunaan Narkotika dan Psikotropika

Halusinogen yaitu kondisi seseorang berhalusinasi dengan melihat

suatu hal atau benda yang sebenarnya tidak ada/tidak nyata.


Stimultan yaitu kondisi organ tubuh seperti jantung dan otot bekerja
lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang
lebih bertenaga untuk sementera waktu dan membuat pengguna lebih

senang dan gembira.


Depresan yaitu efek dari penggunaan narkotika yang menekan sistem
saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga
pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak
sadarkan diri.

BAB III PENUTUP

ii

3.1 Kesimpulan

NARKOTIKA merupakan sejenis obat yang dapat menimbulkan rasa


mengantuk,

menenangkan

saraf,

menghilangkan

rasa

sakit.

PSIKOTROPIKA merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintesis

yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.


Jenis narkotika dan psikotropika adalah sebagai berikut : heroin/putauw,
kokain, ganja, morfin, petidin, kodein, ekstasi, shabu, LSD, amfetamin,
metilfenidat

atau

ritalin,

pentobarbital,

Flunitrazepam,

diazepam,

bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam,

seperti pil BK, pil Koplo, Rohip, Dum, MG.


Ciri-ciri orang yang menggunakan narkotika dan psikotropika ada
berbagai macam seperti mata merah, mulut kering, majah pucat dan kuyu,

matanya berair dan tangannya gemetar.


Ada 3 efek penggunaan narkotika dan psikotropika antara lain
halusinogen, stimulan, dan depresan.

3.2 Saran
1. Diharapkan untuk tidak menggunakan narkotika dan psikotropika karena
dapat berakibat fatal bagi kesehatan.

Daftar Pustaka

ii

Sutarmi, Sri. 2008. Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI. Bogor : Quadra
Ulynai, Novi, Y.P. dan Tim LSM-P2B. UUD 1945. Jakarta Timur: PT Sunoto.
Tim Visi Media. 2006. Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Tangerang: Visi
Media.
Tom, Kus, Tedi. 1999. Bahaya NAPZA Bagi Pelajar. Bandung :Yayasan
Al-Ghifari.

ii

Anda mungkin juga menyukai