Anda di halaman 1dari 2

1.

Kehidupan Hedonis
Dewasa ini, gemerlap kehidupan duniawi dipenuhi dengan beraneka ragam
tawaran yang menyenangkan, tidak terkecuali di Indonesia yang merupakan
negara berkembang. Melihat realita saat ini, kehidupan dunia ini seakan-akan
surge bagi manusia untuk mengekspresikan gaya dan ide.
1.1
Pengertian Hedonis
Hedonisme adalah budaya/pandangan yang menganggap bahwa
kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup
(KBBI, edisi ketiga, 2001). Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa hedonisme lebih menitikberatkan kepada kepentingan jasmani
daripada kepentingan rohani, berupa kesenangan sesaat yaitu
kesenangan duniawi.
1.2
Pandangan Islam terhadap Kehidupan Hedonis
Ali Syariati, seorang ulama terkemuka, pernah berkata bahwa tantangan
terbesar bagi remaja muslim saat ini adalah budaya hedonisme yang
seolah sudah mengurat nadi. Budaya ini dijadikan sebagai gaya hidup
(lifestyle) remaja masa kini. Hal ini sangat bertolak belakang dengan
syariat islam, dimana islam merupakan agama yang damai, agama di
dunia dan akhirat. Islam tidak hanya memandang aspek duniawi, tetapi
juga aspek ukhrowi. Kesenangan di dunia hanyalah kesenangan
sementara, sedangkan kehidupan kekal adalah kehidupan di akhirat. Di
dunia, manusia tidak hanya mengejar kesenangan materi, tetapi juga
ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi, yakni memimpin diri
sendiri dan orang lain.
Islam tidak sependapat dengan paham hedonisme, karena hedonisme
hanyalah pengejar modernitas fisik. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah
SWT, .dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan
yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang
yang berdosa. (QS.Hudd : 116)
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah bersyukur atas apa yang
diperoleh, senantiasa mencari yang lebih dari apa yang didapatkan, dan
terkadang cenderung mencari yang lebih dengan berbagai cara seperti
halnya para hedonis. Dalam islam juga ditegaskan bahwa segala hal yang

terjadi pada manusia adalah hal yang baik selama manusia itu mampu
menyikapinya dengan baik pula.
Sebagai orang islam, kita harus tau apa yang baik dan apa yang buruk
bagi diri kita sendiri. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dimana
kita harus dapat menentukan bagaimana untuk bersikap dan mengambil
keputusan, karena hanya kita yang tahu apa yang menjadi kebutuhan
kita. Kita harus tetap kritis dalam melihat kemunculan tsaqafah atau
budaya selain islam. Selain itu, kita juga harus memperkuat iman kita
agar tidak mudah terbawa hanyut oleh perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai