PEMANTULAN CAHAYA
A. Jenis Pemantulan
Pemantulan dibagi menjadi dua yaitu pemantulan biasa dan
pemantulan baur. Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar,
cahaya dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar
yang datang pada permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar
pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan
semacam ini disebut pemantulan teratur atau pemantulan biasa .
gelap kita dapat melihat apa yang ada pada kain atau kertas tersebut dari
berbagai arah. Pemantulan baur yang dilakukan oleh partikel-partikel debu di
udara yang berperan dalam mengurangi kesilauan sinar matahari.
Gambar 8. Sinar yang melewati titik pusat kelengkungan akan dipantulkan cermin
cekung melewati titik tersebut.
2. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus utama.
Gambar 9. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus utama
3. Sinar yang melalui fokus utama akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
Gambar 10. Sinar yang melalui fokus utama dipantulkan sejajar sumbu utama.
Untuk dapat melukis bayangan suatu benda di depan cermin lengkung
Anda cukup menggunakan dua dari tiga sinar istimewa di atas. Misalnya Anda
hendak menentukan bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung.
Posisi benda itu ada di antara pusat kelengkungan dan titik fokus cermin atau R >
s > f seperti pada gambar 10. Bayangan benda dapat ditentukan dengan cara
melukis dua sinar istimewa yang melewati titik B (kepala panah), yakni sinar
yang sejajar sumbu utama (1) dan sinar yang melalui fokus utama cermin (2).
Kedua sinar istimewa ini dipantulkan oleh cermin dan kedua sinar pantul ini akan
berpotongan di satu titik (B'). Titik B' ini merupakan bayangan kepala anak panah
tadi. Kemudian tariklah garis A'B' sejajar dengan garis AB, maka garis A'B' inilah
yang merupakan bayangan dari benda AB. Bagaimana, mudah saja bukan?
Gambar 11. Bayangan suatu benda yang diletakkan di antara pusat kelengkungan
dan titik fokus cermin cekung tampak terbalik diperbesar.
Bila Anda perhatikan bayangan A'B' dan benda AB lalu Anda bandingkan
ukuran keduanya, tampak ukuran bayangan lebih besar dari bendanya dan juga
bayangan terlihat terbalik. Selain itu, bila Anda perhatikan lebih jauh tampak
bahwa bayangan benda AB dilewati oleh sinar-sinar pantul. Bayangan semacam
ini ini disebut bayangan sejati . Bayangan sejati tidak dapat dilihat langsung oleh
mata kita, tetapi dapat ditangkap oleh layar. Dengan kata lain kita hanya dapat
melihat bayangan sejati melalui layar seperti saat kita menonton film di bioskop.
Itu sebabnya bayangan sejati disebut juga bayangan nyata . Kebalikan dari
bayangan nyata adalah bayangan maya . Bayangan maya tidak dapat ditangkap
layar, namun dapat langsung dilihat oleh mata seperti bayangan pada cermin datar.
Dilihat dari cara melukisnya, bayangan maya dibentuk oleh perpanjangan sinarsinar pantul seperti Anda lihat pada uraian selanjutnya.
Jadi, bayangan dari benda di depan cermin cekung pada posisi seperti
Gambar 11 di atas akan memiliki sifat-sifat nyata , terbalik , dan diperbesar .
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah ukuran bayangan selalu lebih
besar dari ukuran bendanya? Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
selalu terbalik dan nyata?
Sifat-sifat bayangan dari suatu benda di depan cermin cekung bergantung
posisinya dari cermin. Tentang posisi benda di depan cermin cekung ini, masih
tersisa kemungkinan-kemungkinan lain selain yang sudah diperlihatkan oleh
Gambar 11. Mari kita cermati mereka satu-persatu.
1. Posisi benda di sebelah kiri pusat kelengkungan cermin atau s > 2f.
Gambar 12. Bila jarak benda s > 2f sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata,
terbalik diperkecil.
Untuk melukis bayangan benda, tetap digunakan dua sinar istimewa seperti
pada gambar terdahulu dan bayangan yang terbentuk pun merupakan hasil
perpotongan dari pantulan sinar-sinar istemewa itu. Bayangan benda yang
terbentuk tampak diperkecil, terbalik dan nyata.
2. Posisi benda di jauh tak terhingga atau s = ~ . Sinar-sinar yang berasal dari
benda yang jauh tak terhingga datang ke cermin berupa sinar-sinar sejajar dan
oleh cermin sinar-sinar ini akan dikumpulkan di fokus utama sehingga
bayangan benda yang terbentuk hanya berupa titik di fokus utama
Gambar 13 Bayangan dari benda yang jauh tak terhingga dari cermin berupa titik
di fokus utama.
3. Posisi benda tepat di pusat kelengkungan cermin atau s = R.
Gambar 14. Bayangan dari suatu benda yang berada tepat di pusat kelengkungan
cermin cekung tepat berada di pusat kelengkungan cermin cekung itu.
Dengan cara yang sama kita dapatkan sifat bayangan dari benda yang sama
besar, terbalik dan nyata.
4. Posisi benda tepat di titik F atau s = f.
Gambar 15. Bayangan suatu benda yang diletakkan di fokus utama cermin cekung
ada di jauh tak terhingga.
Sinar-sinar yang datang dari benda yang diletakkan tepat di fokus utama
dipantulkan oleh cermin cekung sejajar sumbu utama sehingga tidak terbentuk
bayangan sering juga dikatakan bahwa bayangan benda ada di jauh tak
terhingga.
5. Posisi benda di antara titik F dan O atau s < f.
10
Gambar 16. Bayangan benda yang diletakkan di antara O dan F atau s < f
akan diperbesar, tegak dan maya
Bila benda diletakkan pada jarak yang lebih kecil dari jarak fokus cermin cekung,
bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar
pantul sehingga bayangannya bersifat maya. Dari gambar terlihat bahwa bayangan
tampak tegak, diperbesar dan berada di belakang cermin sementara kemungkinankemungkinan terdahulu bayangan benda selalu di depan cermin cekung. Jadi
dapat juga disimpulkan bahwa bila bayangan dari suatu benda nyata di depan
cermin cekung terbentuk di depan cermin tersebut, maka bayangan benda itu
merupakan bayangan nyata, sebaliknya bila bayangan terletak di belakang cermin
bayangannya adalah bayangan maya. Dapat ditambahkan juga bahwa bayangan
maya dari suatu benda nyata selalu tegak dan diperbesar.
F. Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Cembung
Cermin cembung memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Berkas sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari
titik fokus.
2. Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya atau disebut divergen.
Sama dengan cermin cekung, cermin cembung juga mempunuai tiga sinar
istimewa. Karena jarak fokus dan pusat kelengkungan cermin cembung berada di
belakang cermin maka ketiga sinar istimewa pada cermin cembung tersebut
adalah :
1. Sinar yang datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
11
Gambar 17. Sinar yang datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan
kembali
2. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari
focus
Gambar 18. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolaholah dari fokus
3. Sinar yang datang menuju fokus akan di pantulkan sejajar sumbu utama
12
Gambar 19. Sinar yang datang menuju fokus akan di pantulkan sejajar sumbu
utama
Untuk dapat melukis banyangan pada cermin cembung di perlukan
minimal dua sinar istimewa, sama caranya pada cermin cekung. Coba perhatikan
contoh lukisan di bawah ini.
G. Mencari Hubungan Antara Jarak Benda Jarak Fokus dan Jarak Bayangan
Hubungan antara jarak benda (s), jarak fokus (f) dan jarak bayangan (s)
pada cermin cekung dapat ditentukan dengan bantuan geometrik. Pada Gambar 21
benda AB yang tingginya (h) berada di ruang 3 cermin cekung. Bayangan benda
tentunya di ruang 2 (dalil Esbach).
13
Gambar 21. Mencari hubungan antara jarak benda, jarak fokus dan jarak
bayangan.
Pada gambar tampak segitiga ABO dan A'B'O sebangun sehingga
Pada gambar di atas juga tampak bahwa segitiga GFO dan A'B'F sebangun
sehingga
Sehingga
bila ruas kiri dan ruas kanan persamaan di atas sama-sama dibagi ss'f, akan
didapat
14
atau
Persamaan cermin cekung
dengan
f = jarak fokus cermin (m)
s = jarak benda (m)
s' = jarak bayangan (m)
bila diketahui jarak fokus sama dengan separuh jarak pusat kelengkungan cermin
f = R, sehingga persamaan cermin cekung dapat juga dituliskan dalam bentuk
Bentuk lain persamaan cermin cekung
Persamaan yang disebut persamaan cermin cekung ini juga berlaku untuk cermin
cembung dengan persyaratan khusus seperti akan di bahas nanti.
Bagaimana
dengan
perbesaran
bayangan?
Dapatkah
ditentukan
secara
matematika?
Perbesaran bayangan didefinisikan sebagai perbandingan ukuran bayangan
dengan ukuran bendanya. Dalam bentuk persamaan,
Persamaan Perbesaran bayangan cermin cekung
dengan
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda (m)
h' = tinggi bayangan (m)
s = jarak benda (m)
15
atau
16
c. Perbesaran bayangan
jadi ukuran bayangan 2 kali lebih besar dari ukuran bendanya. Bagaimana,
Anda dapat memahaminya? Selanjutnya perhatikan contoh lain berikut ini.
Contoh
2. Sebuah benda yang tingginya 4 cm diletakkan 15 cm di depan cermin cekung
dengan jari-jari kelengkungan 20 cm. Tentukan (a) jarak bayangan (b) tinggi
bayangan (c) sifat-sifat bayangan yang terbentuk!
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 4 cm
s = 15 cm
R = 20 cm maka f = 10 cm
Ditanya:
a. s'
b. h'
c. sifat-sifat bayangan
Jawab:
a. Jarak bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan :
s' = 30 cm
Jadi jarak bayangan 30 cm di depan cermin.
17
h = 8 cm
Jadi, tinggi bayangan 8 cm yang berarti lebih besar dari tinggi bendanya.
c. Sifat bayangan adalah nyata, terbalik diperbesar.
Sebenarnya Anda dapat menggunakan Dalil Esbach untuk menentukan sifatsifat bayangan. Dari data soal diketahui bahwa benda diletakkan di antara fokus
utama dan pusat kelengkungan cermin. Jadi di ruang 2 sehingga bayangannya
ada di ruang 3 dan bayangan akan bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar
Persamaan pada cermin cembung sama dengan cermin cekung, hanya pada
cermin cekung focus (F) dan jari-jari kelengkungan (R) bertanda positif
sedangkan F dan R pada cermin cembung bertanda negatif . Untuk jelasnya
perhatikan contoh 3 di bawah ini.
Contoh:
3. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan cermin
cembung yang jari-jari kelengkungannya 30 cm. Tentukan (a) jarak bayangan
(b) tinggi bayangan (c) sifat-sifat bayangan
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 12 cm
s = 10 cm
R = -30 cm maka f = -15 cm
Ditanya:
18
a. s'
b. h'
c. sifat-sifat bayangan
Jawab:
a. Jarak bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan
s = - 30/5 = -6 cm
Jadi, jarak bayangan 6 cm. Tanda negatif berarti bayangan ada di belakang
cermin dan merupakan bayangan maya.
b. Tinggi
bayangan
ditentukan
dengan
menggunakan
persamaan
h = 7,2 cm
Jadi, tinggi bayangan = 7,2 cm berarti ukuran bayangan lebih kecil dibanding
ukuran bendanya
c. Berdasarkan jawaban a dan b sifat-sifat bayangan adalah maya, tegak dan
diperkecil
Contoh:
19
Jadi, agar diperoleh bayangan 3 kali lebih besar dari bendanya, maka benda
harus diletakkan pada jarak 40 cm di depan cermin.
5. Dua cermin cekung A dan B yang masing-masing berjari-jari 40 cm disusun
saling berhadapan dengan sumbu utama dan pusat kelengkungannya berhimpit.
Sebuah benda diletakkan 25 cm di depan cermin A. Tentukan (a) jarak
bayangan benda yang dibentuk oleh cermin A (b) jarak bayangan benda yang
20
Berarti benda di ruang 2 cermin A dan bayangannya pasti di ruang 3 atau sebelah
kanan CA . Untuk tepatnya kita hitung saja.
21
SA = 100 cm
Jadi, jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A adalah 100 cm
di depan cermin A dengan sifat bayangan nyata, terbalik diperbesar (ingat Dalil
Esbach dI atas!). Jarak bayangan ini lebih besar dari jarak antara kedua cermin
cekung itu yang hanya 80 cm. Dengan kata lain bayangan benda berada 20 cm di
belakang cermin B.
Selanjutnya bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A ini menjadi benda
maya bagi cermin cekung B dengan kata lain terdapat benda maya di ruang 4
cermin cekung B yakni pada jarak 20 cm di belakang cermin tersebut.
b. Jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin B
Berdasarkan jawaban a diketahui data untuk cermin cekung B, yakni
FB = 20 cm
SB = 80 100 = -20 cm
Tanda minus pada s B karena benda merupakan benda maya (di belakang cermin
cekung). Jarak bayangan benda maya ini dapat ditentukan, yakni
22
SB = 10 cm
Artinya, cermin cekung B membentuk bayangan nyata dari benda maya (sB ) pada
jarak s' B = 10 cm (s'B tidak bertanda negatif berarti positif) di depan cermin
tersebut
Jadi, bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A dan B 2 kali lebih besar dari
bendanya.
23