Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PRAKTIKUM SABUN TANGAN CAIR

I; TUJUAN

1. Menunjukkan kemahiran dalam membuat sabun tangan cair


2. Uji kekentalan dan berat jenis
II; DASAR TEORI

Sabun cair dengan sabun biasa memiliki fungsi yang hampir sama
yaitu untuk membersihkan tangan dari kotoran dan kuman penyakit, tetapi
penggunaan sabun tangan cair lebih higienis daripada sabun batangan.
Karena berbentuk cairan maka pemakaiannya dengan dioleskan ke tangan
lalu dibilas, lain halnya dengan sabun batangan yang pemakaiannya
berulang-ulang.
Bahan inti pada produk sabun tangan cair adalah Emal-70 C dan
Arkopal N 100 yang merupakan golongan surfaktan. Surfaktan merupakan
senyawa kimia yang mempunyai 2 gugus berbeda yaitu gugus yang larut
dalam air (bersifat polar) dan gugus yang tidak larut dalam air (bersifat
nonpolar). Gugus yang larut dalam air disebut hidrofilik, lipofobik, atau
oleofobik. Sedang gugus yang tidak larut dalam air disebut hidrofobik,
lipofilik, atau oleofilik. Komposisi, lokasi, dan ukuran relatif dari masingmasing gugus berkaitan erat dengan kemampuan untuk menurunkan
tegangan permukaan. Perubahan kecil dalam komposisi surfaktan dapat
mengakibatkan perubahan kelarutan dan tegangan permukaan. Larutan
surfaktan memiliki sifat-sifat antara lain : berbusa, agen pembasah,
pengemulsi, dan pendispersi.
Berdasarkan gugus hidrofilnya surfaktan dibagi menjadi empat
kategori, yaitu ionik, nonionik, kationik dan amfoterik. Gugus hidrofil
surfaktan anionik adalah karboksilat, sulfonat, sulfat dan fosfat. Gugus
hidrofil surfaktan nonionik adalah gugus hidroksin dan rantai
polyoksietilen. Gugus hidrofil surfaktan kationik adalah amina primer,
sekunder, tersier, gugus amonium kuartener. Gugus hidrofil surfaktan
amfoterik merupakan kombinasi dari surfaktan anionik dan kationik. Jadi

Emal-70 C termasuk dalam kategori surfaktan dengan gugus hidrofil


anionic yaitu sulfat.
Dalam surfaktan sulfat gugus hidrofiliknya adalah SO3- yang melekat
pada atom karbon hidrofilik melalui atom oksigen. Penambahan oksigen
membuat sulfat menjadi gugus pelarut yang lebih kuat dibandingkan
sulfonat, tetapi ikatan C-O-S pada sulfat lebih mudah terhidrolisis daripada
ikatan C-S pada sulfona, apalagi jika mediumnya bersuasana asam.
Emal-70 C termasuk golongan surfaktan alkil sulfat, dimana gugus
hidrofiliknya diperoleh dengan reduksi hidrokarbon asam lemak atau ester
C12 sampai C20. Sulfat yang diperoleh dari normal alcohol primer punya
sifat yang hampir sama dengan sabun. Adanya rantai cabang alkil sulfat
akan membuat sifat pembasah lebih baik. Semakin panjang rantai, efek
pembasah semakin meningkat.
Keunggulan surfaktan antara lain busa yang dihasilkan banyak,
merupakan agen pembasah yang baik, pengemulsi dan pendispersi yang
baik, sehingga mampu mengurangi tegangan permukaan. Selain itu,
ketahanan terhadap air sadah sangat tinggi. Air sadah adalah air yang
mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ yang menyebabkan sabun tidak berbusa.
Garam digunakan dalam surfaktan karena berfungsi untuk menjaga
sifat dari larutan surfaktan. Garam kalium dan natrium seperti garam dapur
dan garam meja lebih larut dalam air dan harganya murah sehingga banyak
digunakan dalam pembuatan sabun tangan cair.
Surfaktan ini banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti
detergen, sabun, pelembut, sabun colek, pembersih lantai, sampo,
pembersih logam, krim pembersih muka, pembersih tangan, herbisida dan
insektisida. Surfaktan juga digunakan secara meluas di sektor industri untuk
berbagai tujuan, seperti katalis dalam emulsi polimerisasi di industri
plastik, memperkuat campuran beton dalam konstruksi bangunan, sebagai
pupuk fosfat dan sebagainya.
III; PROSEDUR KERJA
1; Alat
a; Wadah
b; Pengaduk kaca
c; Neraca analitik

d; Pipet ukur
e; Ball filler
f; Piknometer
g; Viskometer
2; Bahan
a; Emal-70 C
b; Arkopal N 100
c; Larutan garam
d; EDTA2Na
e; Parfum
f; Pewarna
3; Rangkaian alat

4; Skema Kerja
a; Membuat Larutan Garam

Garam 40 gram

Air 18,4 ml

Larutan garam 22,5


gram

Gambar III.1 Pembuatan larutan garam


b; Membuat Sabun Tangan Cair

Pewarna
secukupnya

EDTA2Na
0,6 gram

Emal-70
C 30 gram

Arkopal N100
1,5 gram

Penambahan bahan satu per satu


& aduk sampai larut
Air 95 ml
Larutan garam
22,5 gram
Baskom plastik
(+)Parfum
secukupnya
Banyak busa
Diamkan hingga
busa hilang
Sabun Tangan Cair

Gambar III.2 Pembuatan sabun tangan cair

IV; HASIL DAN PEMBAHASAN


1; Data Pengamatan

Tabel III.1 Proses Pembuatan Sabun Tangan Cair


Perlakuan

Pengamatan

Air + EDTA2Na
+ Emal-70 C
+ Arkopal N 100
+ Larutan garam
+ Parfum & pewarna

Warna bening
Keruh & berbusa
Keruh & berbusa
Busa sangat banyak
Sabun tangan cair jadi

Tabel III.2 Uji Densitas dengan Piknometer 10 ml

Jenis

Berat

Berat

piknometer &

piknometer

Sabun buatan

cairan
22,42 gr

kosong
11,73 gr

Sabun pasaran

22,15 gr

11,73 gr

Volume
piknometer

Densitas

10 ml

1,069 gr/ml

10 ml

1,042 gr/ml

Tabel III.3 Uji Viskositas dengan Kelereng


Jenis
Sabun buatan
Sabun pasaran

Panjang
lintasan
6 cm
6 cm

Jari-jari bola

Kecepatan bola

0,0025 m
0,0025 m

3,3x10-5 m/s
9,5x10-5 m/s

2.Analisis Data
Uji Densitas
- Sabun buatan

densitas=
berat piknometer berisi cairanberat piknometer kosong
volume piknometer
22,42 gram11,73
gram
=
10 ml
= 1,069 gram/ml

Koefisien gaya
gesek
1,24x103kg/ms
4,29x102kg/ms

- Sabun pasaran

berat piknometer berisi cairanberat piknometer kosong


volume
21,15 gram11,73
grampiknometer
=
10 ml
= 1,042 gram/ml
a; Uji Viskositas
Dihitung dengan rumus :
F = 6rv
F
= 6 rv
Keterangan :
= koefisien gesek
F = gaya (N)
r = jari-jari bola (m)
v = kecepatan bola (m/s)
densitas =

-Sabun tangan cair hasil praktikum


F

= 6 rv
1.92 x 103 kg x 10 m/s 2
=
6 x 3.14 x 0.00253 m x 3.3 x 105 m/s
=
1.24 x 10 kg/ms
-Sabun tangan cair pasaran
F
= 6 rv
1.92 x 103 kg x 10 m/s 2
=
6 x 3.142x 0.0025 m x 9.25 x 105 m/s
= 4.29 x 10 kg/ms
Jadi didapatkan hasil :
Densitas sabun tangan cair buatan = 1,069 gram/ml
Densitas sabun tangan cair pasaran = 1,042 gram/ml
Viskositas sabun tangan cair buatan = 1.24 x 103 kg/ms
Viskositas sabun tangan cair pasaran = 4.29 x 102 kg/ms
3; Pembahasan

Pada pembuatan sabun tangan cair tersebut digunakan Emal-70 C dan


Arkopal N 100 sebagai surfaktan. Emal-70 C selain berfungsi sebagai
surfaktan juga berfungsi sebagai pemberi kesan lembut di tangan, serta
penambah busa.

Pada pembuatan sabun tangan cair semua bahan tinggal dicampurkan


dalam air satu per satu disertai dengan pengadukan, agar bahan-bahan
tadi larut sempurna.
Penambahan larutan garam pada pembuatan sabun tangan cair agar
larutan menjadi lebih kental/viskos dan menghasilkan busa yang sangat
banyak. Untuk itu, sabun didiamkan + 1 hari agar busa hilang. Setelah
tidak ada busa lagi, maka sabun tangan cair buatan diuji dengan sabun
tangan cair yang ada di pasaran. Uji pertama yang dilakukan adalah uji
densitas pada piknometer berukuran 10 ml, hasil percobaannya dapat
dilihat pada data pengamatan.
Uji yang kedua adalah uji viskositas, uji ini dilakukan dengan
menghitung dengan rumus untuk mencari viskositas sabun tangan cair
yang telah dibuat. Koefisien gaya gesek menjadi ukuran untuk
mengetahui viskositas sabun tangan cair, semakin besar koefisien gesek
berarti sabun semakin kental.
Uji yang ketiga adalah uji banyaknya busa yang dihasilkan, uji ini
dilakukan dengan mencoba digunakan untuk mencuci, hasilnya adalah
busa yang dihasilkan cukup banyak.Uji busa ini dilakukan untuk
mengetahui kualitas sabun tangan cair buatan.
Ketiga uji coba itu juga dilakukan pada sabun tangan cair yang ada di
pasaran, hasilnya dari uji viskositas dan densitas, diperoleh data bahwa
ternyata sabun tangan cair buatan lebih kental/viskos dibandingkan
dengan sabun tangan cair pasaran.
V; SIMPULAN DAN SARAN
1; Simpulan

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :


a; Pada uji berat jenis/densitas, sabun tangan cair hasil praktikum lebih
besar daripada sabun tangan cair pasaran.
b; Pada uji viskositas, sabun tangan cair hasil praktikum lebih besar
(viskos) daripada sabun tangan cair pasaran.
2; Saran
a; Pada uji viskositas dan uji densitas, saat menuangkan sabun kedalam
gelas ukur dan piknometer di lakukan secara pelan-pelan agar tidak
timbul gelembung

DAFTAR PUSTAKA
Muryati,S.,dkk.,2005,Keterampilan Hidup Berbasis Kimia Hijau:Life Skill
KBK SMA,Jurusan Kimia FMIPA Unnes.
Purnomo,A.,2008,Seri Industri Rumah Tangga:Membuat Sabun Tangan
Cair, Penebar Swadaya,Jakarta.
Prasetyaningsih,E,Deterjen,http://kuliah.wikidot.com/deterjensabun,akses
tanggal 17 Februari 2009.
S-fachrurrozi.blogspot.com/2012/04/viskositas.html
Tim Dosen Praktikum Kimia Terapan,2011.Petunjuk Praktikum Kimia
Terapan,Teknik Kimia,Unnes.

Anda mungkin juga menyukai