Ali lahir pada tahun ke sepuluh sebelum kenabian Muhammad (sekira 591 M) sebagai anak abu Thalib, pada garis Hasyimiyah. Ia sangat mengenal kehidupan nabi, karena tinggal bersama nabi.
PENGABDIAN ALI
Pada saat hijrah ke Madinah, Ali tidur di
ranjang Nabi sehingga nabi dapat hijrah dengan para sahabat dengan aman. Hampir seluruh peperangan ia ikuti, dan pada saat perang Badar ia menjadi benteng pertahanan Islam, walaupun pada perang uhud pernah terpanah. Berjasa pada pengepungan Bani Quraizah. Ia jadi juru tulis pada perjanjian Hudaibiyah. Penaklukan Khaibar, serta pemadaman gerakan nabi palsu pada masa Abu Bakar.
PENGANGKATAN ALI BIN
ABI THALIB Setelah
wafat Usman, Madinah
dilanda kekacauan dan anarkis, sehingga atas inisiatif seorang berkebangsaan Mesir memprakarsai dukungan terhadap ali, sehingga pada tanggal 23 Juni 656 dilantik sebagai khalifah pengganti Usman
PROBLEM YANG DIHADAPI
1. 2. 3.
Kematian Usman manjadi isu terbesar.
Zubair dan Thalhah menuntut Ali agar mengusut pembunuhan Usman. Ali menolak tuntutan itu dengan pertimbangan; Situasi dan kondisi politik di Kufah, Basrah, dan Mesir. Pengusutan kematian Usman berarti memperkeruh keadaan Kematian itu tidak hanya melibatkan kelompok kecil, tetapi melibatkan banyak pihak dan memerlukan banyak waktu.
BEBERAPA KEBIJAKAN
Kebijakan yang diambil:
mengganti semua gubernur dengan harapan dapat diterima oleh masyarakatnya; mengganti Muawiyah walaupun banyak penasihat mengatakan jangan; mengganti Ibn Amr oleh Usman bin Hanif; Qays ditunjuk untuk menjadi gubernur Mesir. Gubernur Kufah dan dan Syria diperintah untuk meletakan jabatan. Gubernur Kufah taat, sedangkan Muawiyah menolaknya sehingga semakin mempertajam permusuhan.
PERANG UNTA
Zubair dan Thalhah bergabung dengan Aisyah
menentang kebijakan Ali dan menuntut kematian Usman. Ali tidak menginginkan terjadi perpecahan, namun sebagaian provokator yang mengatasnamakan pendukung Ali, secara sembunyi memprovokasi pecahnya perang dengan melakukan penyerangan malam hari pada passukan Aisyah. Maka terjadilah perang Unta, karena Aisyah menunggang Unta dengan gagah berani. Thalhah dan Zubair terbunuh dalam peperangan itu oleh bajingan pendukung Ali. Sedangkan Aisayah tertawan dan kemudian dikembalikan ke Madinah diantar oleh Muhammad Ibnu Abu Bakar.
PERANG SIFFIN
Demi keamanan dan pengawasan, pada tahun 36 h/
656 M, Ali memindahkan ibu kota ke Kufah. Langkah selanjutnya memaksa Muawiyah meletakan jabatan. Namun Muawiyah tetap menolak dan malah memobilisasi anti khalifah dengan menuntut penyelesaian pembunuhan Usman secara syariat, bahkan sempat menawan utusan Ali dengan tuntutan tsb. Latar inilah yang mengakibatkan pecahnya perang Siffin, dengan kekuatan 50.000 Ali bergerak ke Syria dan bertemu di daerah Siffin. Setelah Muawiyah merasa terdesak pada hari kedua, maka atas nasihat Amr ibn Ash dilakukan majlis tahkim (arbitrase), yang berakhir dengan kemenangan pihak Muawiyah.
MUNCULKAN ALIRAN KALAM
Peristiwa itu melahirkan kelompok Khawarij, yang bermula sebagai gerakan politik, yang lambat laun merambah pada bidang kalam, dengan muncula kelompok lain, yaitu mutazilah, murjiah, dll. Kelompok ini pula yang mengantarkan kematian Ali pada 17 Ramadhan 40 H/660 M oleh rencana rahasia Khawarij dan sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan demokratis dan munculnya sekte khawarij.
KERUNTUHAN KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB 1. 2.
3.
4. 5. 6.
Sebab-sebab kegagalan Ali
Sikap berperangan pada kelompok Thalha, Zubair dan Aisyah memperlemah kekuasaannya; Pemberontakan di Bashrah, Kufah, Mesir dan Syria serta pengakuan kemerdekaan atas beberapa wilayah sangan merugikan dan melemahkan imperium Islam di bawah pimpinan Ali. Muawiyah didukung masyarakat Syria, sementara ali didukung masyarakat Kufah adalah sesuatu yang tidak seimbang. Persaingan Hasyimiyah dan Umayyah turut mempersulit posisi Ali. Kelemahannya sebagai organisator memberi andil pada kegagalannya. Fitnah Abdullah bin Saba dan intrik menuntut balas kematian Usman turut meciptakan suasana kisruh
PENOBATAN HASAN IBNU
ALI Hasan dinobatkan sebagai khalifah tidak lama setelah kematian Ali. Namun dalam posisi transisi itu Muawiyah menyerang Irak. Dengan kecerdikan dan kelicikannya ia berhasil memaksa Hasan bertekuk lutut, yang akhirnya tewas diracun Yazid.