Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena telah memberikan kemudahan dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan observasi Psikologi Perkembangan yang
bertujuan untuk mengetahui perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi pada
masa dewasa akhir (lansia).
Adapun laporan ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan nilai tugas
pada mata kuliah Psikologi Perkembangan di Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam laporan ini penulis membahas hasil observasi terkait dengan
perkembangan pada masa dewasa akhir (lansia).
Terselesaikannya laporan observasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Nimatuzahroh, S.Psi, M.Si selaku dosen mata kuliah Psikologi
Perkembagan yang telah membimbing dalam penulisan laporan observasi ini.
2. Teman-teman Psikologi C yang telah membantu serta memberikan dorongan
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
3.

Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dalam kelancaran penulisan

laporan observasi ini.


Penulis sadar bahwa dalam laporan observasi ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan. Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang
untuk peningkatan observasi selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga
observasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Malang, 17 Desember 2014

Observe

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1
BAB 1................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
LATAR BELAKANG....................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA.....................................................................4
IDENTITAS SUBJEK...................................................................................................4
TUJUAN OBSERVASI.................................................................................................4
HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF DAN SOSIOEMOSI. .4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK,
KOGNITIF DAN SOSIOEMOSI..................................................................................5
Metode Pengumpulan Data............................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
Aspek fisik.....................................................................................................................6
Aspek Kognitif..............................................................................................................7
Aspek Sosioemosi..........................................................................................................7
BAB IV.............................................................................................................................8
KESIMPULAN.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
LAMPIRAN....................................................................................................................10

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada
yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun.
Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun sebagai
usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang
berlangsung secara nyata.
Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik, kognitif dan sosioemosi sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Beberapa faktor
fisik dan psikososial dapat mengarahkan pada meremehkan lansia. Penurunan
penglihatan dan pendengaran mungkin membuat pemahaman terhadap stimulus
yang diterima juga melemah. Sehingga lansia mengalami perasaan diabaikan oleh
kaum yang lebih muda. Sensitifitas perasaan yang tinggi pada lansia sering kali
membuat perdebatan antara lansia dengan kaum yang lebih muda dan diakhiri
dengan kekecewaan dari lansia karena kaum yang lebih muda mengabaikan
lansia.
Sosioemosi para lansia juga berubah seperti kembali pada masa kanak-kanak.
Sikap manja dan selalu ingin diperhatikan, yang sering kali seperti anak-anak
kecil sering membuat orang-orang disekitarnya merasa jengkel karena sikap
tersebut.

BAB II
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
1. IDENTITAS SUBJEK

Nama

:U

Jenis kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Nganjuk, 27 September 1928

Usia

: 87 tahun

Pendidikan terakhir

: SD

Kedudukan dalam keluarga

: Anak keenam dari sepuluh bersaudara

Tanggal observasi

: Selasa, 9 Desember dan Senin, 15 Desember 2014

2. TUJUAN OBSERVASI

Membuktikan kebenaran apa yang kita teliti dalam tugas jurnal sebelumnya
dengan kenyataan yang terjadi pada masa dewasa lansia yang dialami oleh Ibu

3. HASIL OBSERVASI
SOSIOEMOSI

PERKEMBANGAN

FISIK,

KOGNITIF

DAN

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh observe dapat diketahui
identitas dari subjek sebagai berikut, subjek bernama Bu Usmaun. Subjek tinggal
di Jalan Bunga Kopi 3 Malang. Subjek tinggal bersama seorang anak laki-laki
dan menantunya, serta ketiga cucunya. Dalam hasil wawancara yang observator
lakukan dapat diketahui berbagai permasalahan pada perkembangan fisik seperti,
penurunan fisik, mengalami berbagai macam penyakit seperti TBC. Tetapi pada
perkembangan kognitifnya subjek tidak mengalami penurunan, subjek masih
ingat semua hal, masih bisa membaca dan menulis, sedangkan perkembangan
sosioemosi dari subjek, diambil dari keterangan cucunya yang mengatakan bahwa
subjek sering kali mudah marah, tidak sabaran dan kembali lagi seperti anak
kecil.
Namun diantara permasalahan-permasalahan yang muncul dari subjek, ada
beberapa perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi yang belum mengalami
penurunan. Dapat dilihat dari kemampuan subjek yang masih dapat bercerita
tentang perjuangan para penjajah terdahulu.

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK,


KOGNITIF DAN SOSIOEMOSI
A. Faktor Yang Mempengruhi Perkembangan Fisik

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik subjek ialah faktor


penyakit. Subjek saat ini mengalami penyakit TBC dan sudah tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-hari, subjek hanya berada di tempat tidur saja.
Penurunan fisik juga dapat dilihat dari kulit yang sudah keriput dan menimbulkan
bercak-bercak hitam diseluruh tubuh, gigi yang banyak sudah tanggal, rambut
yang sudah beruban dan bertambah tipis, dan badan yang sudah mulai
membungkuk.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada subjek ialah
faktor pendidikan. Faktor pendidikan mempengaruhi perkembangan kognitif
dikarenakan pada saat subjek masih berusia muda, subjek bekerja di salah satu
Bank di Indonesia. Hal ini menyebabkan pengingatan akan memori tentang
membaca, menulis masih bisa. Bahkan dalam bercerita tentang zaman penjajahan
sampai G30S/PKI masih ingat dan sangat detail penjelasannya.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosioemosi
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi pada subjek
ialah faktor kesepain dan takut akan hidup sendiri. Subjek merasa takut hidup
sendiri didunia, subjek berfikir lebih baik meninggal dari pada ditinggal anak
cucunya. Tetapi subjek juga merasakan takut akan kematian.
5. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasor menggunakan metode pengamatan (observasi) di luar kelas dalam
pengumpulan data ini. Disini observasor terjun langsung untuk melihat
perkembangan lansia.
2. Wawancara
Observasor bertanya dengan subjek dan cucu subjek. Dalam metode wawancara
observasor lebih banyak bertanya kepada subjek lalu mengkonfirmasikan kepada
cucu subjek.

BAB III
PEMBAHASAN
Masa dewasa akhir merupakan periode penutup dimana seseorang
individu telah mencapai kematangan dalam proses kehidupan, serta telah
menunjukkan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan berjalannya waktu.
Hasil observasi yang telah observator lakukan membuktikan bahwa beberapa teori
yang mengemukakan tentang perkembangan masa dewasa akhir (lansia) tersebut
benar adanya. Ditinjau dari aspek fisik, kognitif dan sosioemosi subjek dapat
dihasilkan penjelasan sebagai berikut.
1. Aspek fisik
Beberapa perubahan yang terjadi pada proses penuaan dapat terlihat jelas oleh
seseorang pengamat biasa. Pada subjek terlihat kulit yang lebih tua cenderung
lebih pucat, memiliki bercak-bercak hitam, dan kulit menjadi keriput. Rambut di
kepala memutih dan menjadi lebih tipis. Gigi subjek sudah banyak tanggal dan
subjek telah mengalami menopouse sehingga seksualitas juga ikut menurun. Hal
ini terkait dengan (Kane, 1989) menyatakan beberapa perubahan yang terjadi
pada lansia yaitu penyusutan berat badan dan peningkatan jumlah masa lemak
pada bagian tubuh yang kurus, munculnya keriput karena berkurangnya
kekencangan kulit. Dan pada (Afida, dkk., 2005, h.181) yang menjelaskan bahwa
kemunduran ini cenderung menimbulkan anggapan bahwa orang lanjut usia sudah
tidak produktif lagi. Subjek juga memilikii penyakit TBC dan batu empedu
sehingga subjek tidak bisa melakukan aktivitas apapun.
Hal ini juga dijelaskan oleh (Kedaulatan Rakyat, 2005) menyatakan penurunan
fungsi organ tubuh membuat lansia rentan terhadap penyakit rematik, tekanan
darah tinggi, jantung koroner, diabetes mellitus, osteoporosis, dan penyakit lain
yang beresiko kematian.

2. Aspek Kognitif
Pada aspek kognitif subjek tidak mengalami penurunan secara drastis ini
ditunjukkan dengan proses pengingatan masih kuat, membaca dan menulis masih
bisa, ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Bee 1996), tahapan
usia lanjut dibagi menjadi late adulthood (65-75 tahun) dan late late adulthood
(75 tahun - meninggal) yang mana terjadi penurunan pada aspek kognitif, seperti
ingatan, bahasa, dan logika. Hal ini disebabkan karena faktor pekerjaan dan
intelegensi yang tinggi pada subjek pada masih muda dahulu, pekerjaan subjek
saat masih muda dahulu adalah bekerja di Bank yang setiap hari menulis,
membuat laporan, melayani nasabah dan sebagainya. Hal in berkaitan dengan
(Eddington dan Shuman , 2005) orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan
lebih bahagia dan menikmati masa hidupnya sekarang karena sering dikaitkan
dengan status pekerjaan (jabatan) dan pendapatan. Orang yang berpendapatan
lebih tinggi akan merasa lebih bahagia daripada orang yang miskin meskipun
dengan korelasi yang rendah. Itu yang menyebabkan subjek masih bisa mengingat
dengan jelas, masih bisa menulis dan masih bisa mencerna sesuatu yang abstrak
dengan baik, meskipun tidak seperti masa muda dahulu.
3. Aspek Sosioemosi
Perubahan sosioemosi yang terjadi pada subjek ditunjukkan oleh faktor kesepian,
subjek mengalami kesepian dan sampai ia berfikir ingin segera cepat meninggal
agar ia tidak merasa sendiri di dunia ini. Hal ini berkaitan dengan(Woodward,
1988)kesepian adalah perasaan sendiri dan tidak terhubung atau terpisah dengan
orang yang disenangi. Menurut Peplau dan Perlman (1982), faktor-faktor yang
menyebabkan kesepian pada usia lanjut antara lain adalah
(1)kurang tersedianya teman (akrab)
(2) ketidakpuasan dalam membandingkan masa lalu dan sekarang
(3) bentuk kontak sosial yang dialami pada masa usia lanjut.
Disamping subjek ingin cepat meninggal, sebenarnya subjek juga merasakan
ketakutan akan kematian, hal ini berkaitan dengan (Siswati dan Haditono, 1999)
menyatakan bahwa seperti yang telah diketahui, masa usia lanjut merupakan
proses akhir dalam tahap pertumbuhan manusia yang berakhir dengan kematian,
hal ini kadang menyebabkan lansia takut dalam menjalani masa usia lanjutnya.

BAB IV
KESIMPULAN

Masa dewasa akhir (lansia) adalah masa dimana kehidupan sudah ada
pada tingkatan yang terakhir. Pada masa ini lansia sudah mengalami banyak
penurunan dari aspek fisik, kognitif dan sosioemosinya.
Dari hasil observasi dapat ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan subjek yaitu :
1. Aspek Fisik
Penurunan fisik meliputi, kulit mulai keriput dan kendor, muka terlihat
pucat, terdapat bercak-bercak hitam di wajah, gigi sudah banyak yang tangal dan
keropos, rambut beruban dan

semakin tipis dan subjek sudah mengalami

menopause, sehingga seksualitaspun berkurang dan bahkan sudah tidak


terfikirkan lagi. Hal ini benar adanya dilihat dari segi teori yang dikemukakan
oleh beberapa ahli.
2. Aspek Kognitif
Sedangkan dilihat dari faktor kognitifnya dapat ditemukan bahwa subjek
tidak mengalami banyak penurunan seperti, masih dapat membaca, menulis
bahkan mengingat sekalipun. Hal ini disebabkan oleh faktor intelegensi yang
tinggi dan status pekerjaannya.
3. Aspek Sosioemosi
Dilihat dari aspek sosioemosinya, subjek mengalami kesepian akan
hidupnya, subjek merasakan takut diabaikan dan subjek merasakan takut akan
kematian. Hal ini benar adanya jika dilihat dari beberapa teori yang dikemukakan
para ahli.
Setiap masa perkembangan individu tidaklah sama, banyak macam dan
variasi yang dialaminya. Jadi, perkembangan lansia berjalan secara berlarut-larut
dan seiring berjalannya waktu akan mengalami penurunan dan penurunan itu
selalu ada tahapan-tahapan yang akan dilalui.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Lansia. Vol. 1,


No. 1. Aceh: Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Hayati, S. dan Martini, L. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian
pada Lansia di Perkumpulan Lansia Habibi dan Habibah. Medan: Universitas
Sumatra Utara Fakultas Psikologi
Papalia dan Olds. 1986. Developmental Psychology. New York: Mc.Graw Hill
Santrock. J. W. 2012. Life-Span Development. Perkembangan Masa-Hidup Edisi
13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Monks, F. J dkk. 2001. Psikologi Perkembangan. Yogjakarta: Gajah Mada
University Press
Dacey, J. S. dan Travers, J. F. 2004. Human Development. North America:
McGraw-Hill

LAMPIRAN
9

10

ASPEK

NO

INDIKATOR

1.

Mengalami menopose

2.

Kulit keriput dan timbul bercak-bercak


hitam

IYA

TIDA

3.

Rambut memutih

4.

Gigi mulai tanggal

5.

Aktivitas fisik berkurang

6.

Penyakit-penyakit

11.

Mampu membaca

12.

Mampu menulis

13.

Menjadi pelupa

21.

Rasa takut akan kematian

22.

Sering gelisah

23.

Merasa kesepian

24.

Mengalami stres

25.

Menutup diri

FISIK

KOGNITIF

SOSIOEMOSI

26.

Interaksi dengan keluarga atau kerabat


dekat berkurang

11

Anda mungkin juga menyukai