Anda di halaman 1dari 9

A.

INFORMASI AKUNTANSI
a. Akuntansi dan informasi akuntansi
Akuntansi biasa di definisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa di pakai untuk
penilaian (judgment) dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi
tersebut. Karena pemakai hanya bisa menampung dan menganalisis informasi
yang terbatas, maka tujuan pelaporan akutansi adalah membuat sistem pemrosesan
dan komunikasi yang meringkas informasi perusahaan yang sangat banyak ke
dalam bentuk yang bisa di pahami.
Dengan demikian akutansi bisa di pahami sebagai penghubung antara kegiatan
ekonomi suatu perusahaan dengan pembuat keputusan.
Pemakai internal adalah pihak manajemen yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan perusahaan harian ( jangka pendek ) dan juga jangka panjang.
Pemakai eksternal biasannya mendasarkan terutama hanya pada laporan keuangan
yang di publikasikan. Informasi tambahan yang di peroleh melalui publikasi
publikasi lain seperti majalah,dan surat kabar. Sebaliknya pemakainan informasi
akutansi internal biasa memperoleh baik laporan keuangan yang di publikasikan
yang relevan. Pemakai internal mempunyai akses ke informasi informasi akutansi
yang lebih besar, faktor pembatas di sini adalah kemampuan sistem akutansi untuk
memberikan informasi yang di perlukan. Semakin baik sistem informasi yang di
susun, berarti semakin banyak informasi relevan yang bisa di hasilkan.
1. Cabang cabang Akutansi
Berkaitan dengan pemakain internal dan eksternal, akutansi telah berkembang
menjadi dua jenis akutasi yaitu :
a) Akuntansi keuangan ( Financial Accounting )
Akutansi keuangan adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan dan
pengakumunikasian yang di desain untuk informasi pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakaian
eksternal. Informasi akutansi keuangan di komunikasikan melalui
laporan keuangan yang di publikasikan dan di batasi oleh beberapa
ketentuan standar akutansi keuangan.
b) Akutansi manajemen ( Managerial Accounting )
Akutansi manajemen adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan dan
pengakumunikasian yang di desain untuk informasi pengambilan
keputusan oleh pemakai internal. Akutansi manajemen di

komunikasikan dengan laporan perusahaan internal dan tidak di batasi


oleh ketentuan ketentuan yang membatasi akutansi keuangan.
Akutansi manajemen hanya bisa di batasi oleh manfaat tidaknya
informasi yang di hasilkan dan biaya yang di hasilkan untuk
menghasilkan informasi tersebut.
Perbedaan akutansi manajemen dan akutansi keuangan

1. Sumber wewenang
2. Orientasi waktu
3. Cakupan

Akuntasi keuangan
Standar akutansi keuangan

Akuntasi manajemen
Kebutuhan internal

Sebagaian besar masa lalu

Sekarang dan masa

(histori)

mendatang

Terutama total perusahaan

4. Tipe informasi
5. Bentuk pelaporan

Departemen individu, divisi,


Terutama kuantitatif

dan total perusahaan


Kualitatif dan kuantitatif

6. Bentuk pengambilan

Di tentukan oleh SAK

keputusan

Tergantung keputusan
eksternal

spesifik yang akan di


pecahkan
internal

1. TUJUAN PELAPOR KEUANGAN


Berikut ini tujuan tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat
umum,berkaitan dengan pemakai eksternal yang macam macam jenisnya
bukan pemakai internal yang spesifik seperti manajemen.
a. Informasi yang bermanfaat untuk mengambil keputusan
Tujuan paling umum adalah bahwa pelaporan keuangan harus memberikan
informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakaian lainnya
saatini maupun potensial ( masa mendatang ), untuk pembuatan keputusan
investasi, kredit dan investasi semacam lainnya. Dari tujuan yang paling

umum di atas, kemudian tujuan berikutnya yang lebih fesifik. Tujuan


tersebut berkaitan dengan perkiraan penerimaaan kas untuk pemakaian
eksternal.
b. Informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas untuk
pemakaian eksternal.
Tujuan berikutnya laporan keuangan harus memberikan informasi yang
bermanfaat untuk pemakai eksternaluntuk memperkirakan jumlah waktu,
dan ketidak pastian ( yang berarti risiko ) penerimaan kas yang berkaitan.
Tujuan ini penting karena investor atau pemakaian eksternal mengeluarkan
kas untuk memperoleh aliran kas masuk yang lebih dari aliran kas keluar.
Pemakai aliran kas keluar harus memperoleh aliran kas masuk bukan
hanya yang bisa mengembalikan aliran kas keluar, tetapi aliran kas masuk
yang yang bisa mengembalikan return yang sesuai dengan resiko yang di
tanggungnya.
c. Informasi yang bermanfat untuk memperkirakan aliran kas perusahaan
Penerimaan kas pihak eksternal akan di tentukan oleh aliran kas masuk
peruahaan perusahaan yang kesulitan kas akan mengalami kesulitan untuk
memberi kas ke pihak eksternal dan dengan demikian penerimaan kas
pihak eksternal akan terpengaruh. Tujuan berikutnya adalah pelapor
keuangan harus memberikan informasi untuk membantu pihak eksternal
untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidak pastian aliran kas masuk
bersih perusahaan.
d. Informasi mengenai sumberdaya ekonomi dan klaim terhadap sumberdaya
tersebut.
Tujuan keempat merupakan tujuan yang paling spesifik. Tujuan ini
menandakan tipe informasi perusahaan yang harus di berikan dalam
laporan keuangan. Tujuan spesifik yang pertama adalah memberikan
informasi mengenai sumberdaya informasi mengenai sumberdaya ekonomi
perusahaan dan klaim klaim atas sumberdaya tersebut yang meliputi :
utang dan modal saham.
Informasi ini bermanfaat untuk pihak eksternal karena beberapa alesan :
1. Mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan perusahaan untuk
memperkirakan likuiditas perusahaan
2. Memberikan basis untuk mengevaluasi presentasi perusahaan selama
preiode tertentu

3. Untuk memberikan indikasi langsung potensi aliran kas sumberdaya


dan kas yang di perlukan untuk memenuhi kewajiban perusahaan.
4. Untuk memberikan indekasi potensi aliran kas yang merupakan hasil
gabungan dari beberapa sumberdaya perusahaan.
e. Informasi mengenai pendapatan komponen komponennya
Tujuan spesifikasi yang lainnya adalah bahwa laporan keuangan
memberikan informasi mengenai prestasi perusahaan selama priode
tertentu untuk membantu pihak eksternal membentuk harapannya
( expectation ) mengenai prestasi perusahaan pada masa masa mendatang.
Fakus dari pelapor keuangan mengenai prestasi perusahaan adalah
informasi mengenai pendapatan perusahaan yang komprehensif dan
komponen komponennya.
f. Informasi aliran kas
Tujuan spesifik lain adalah pelapor keuangan yang memberikan informasi
mengenai aliran kas perusahaan ; bagai perusahaan menerima kas dan
pengeluaran kas, mengenai pinjam dan pelunasan pinjaman, mengenai
transaksi permodalan termasuk deviden yang di bayarkan dan mengenai
faktor faktor lain yang bisa mempengaruhi likuiditas perusahaan.
Informasi aliran kas bermanfaat karena beberapa alasan yaitu sebagai
berikut :
1. Memahami operasi perusahaan
2. Mengevaluasi kegiatan investasi dan pendanaan.
3. Menginterpretasikan lebih jauh laporan laba rugi.
g. Laporan aliran kas di sajikan melalui laporan analisis aliran kas
Faktor lain yang menjadi isu dalam pelapor keuangan adalah masalah full
disclosure ( pengungkapan penuh ).
2. KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI AKUNTASI
a. Bisa di pahami ( understandability )
Informasi akutansi harus bisa di pahami oleh pemakai yang mempunyai
pengetahuan bisnis ekonomi yang mewadai dan yang mempunyai keinginan
untuk mempelajari informasi tersebut dengan tingkat usaha yang mewadai pula.
b. Bermanfaat untuk pengambilan keputusan
Bermanfaat untuk pengambilan keputusan merupakan karakteristik kualitatif
keseluruhan yang di gunakan untuk mempertimbangkan kualitas informasi
akuntasi. Bermanfaat atau tidak informasi tersebut tergantung dari keputusan yang
akan di buat, cara pengambilan keputusan informasi yang lain telah ada, dan
kemampuan proses pengambilan keputusan.
c. Relevan
Suatu informasi yang bisa di kataka relevan apabila adanya informasi tersebut bisa
membuat perbedaan keputusan yang di ambil. Informasi yang relevan bisa

membantu pemakai informasi untuk membentuk harapan atau kesimpulan


mengenai hasil hasil pada masa yang lalu, sekarang dan masa mendatang.
Informasi tersebut bisa di pakai untuk memprediksi kejadian atau hasil pada masa
yang mendatang ( kemampuan prediksi ) dan juga bisa di pakai untuk
mengkonfirmasikan kesimpulan kesimpulan tentang masa lalu .
d. Nilai prediksi dan umpan balik
Nilai akuntasi mempunyai nilai prediksi apabila informasi tersebut bisa di pakai
untuk memprediksi lebih akurat berdasarkan informasi masa lalu dan saat
sekarang.
e. Tepat waktu
Tepat waktu bisa di artikan sebagai ketersediaan informasi ke pembuat keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi
keputusan. Jika informasi tidak ada waktu di butuhkan untuk membuat
keputusan , maka informasi tersebut tidak lagi relevan da tidak mempunyai
manfaat untuk pengambilan keputusan.
f. Realibilitas
Informasi yang reliabel bebas dari bias bias tertentu dan bisa mencerminkan
yang akan di ukur ( representatif ). Dengan demikian informasi yang reliabel
harus bisa diverifikasi, netral dan representatif ( mewakili apa yang akan di atur ).
Reliabel tidak berarti pasti atau tepat sekali. Tingkat reabilitas akan berbeda
beda tergantung pada situasi dan kondisi yang di hadapi.
g. Bisa diverifikasi
Bisa diverifikasi sering juga di sebut sebagai obyektif. Informasi bisa diverifikasi
apabila pengukur ( misal akuntan ) bisa sampai pada kesimpulan bersama bahwa
metode yang di pilih bersih dan bias bias tertentu, dan dengan demikian metode
tersebut bisa di duplikasi .
h. Representatif
Merupakan keterkaitan antara pengukran dan apa yang di ukur. Istilah lain yang
sering di gunakan yang mempunyai arti sama dengan representatif adalah valid.
Sebagai contoh peruahaan mencatat sewa yang di bayar di muka sebagai aktiva
i. Kenetralan
Informasi akuntasi akan netral apabila akan bebas dari bias bias tertentu yang
akan mempengaruhi hasil ke arah yang tertentu. Tetapi tidak berarti bahwa
kenetralan informasi akuntasi tidak mempunyai pengaruh terhadap prilaku
manusia.
j. Konsistensi dan bisa di perbandingkan

Karakteristik kualitatif tambahan dan informasi akuntasi adalah bisa


diperbandingkan dan konsistensi. Informasi akuntasi akan lebih bermanfaat
apabila informasi tersebut di bandingkan dengan informasi yang serupa untuk
perusahaan lain atau dengan informasi yang serupa dari masa lalu perusahaan.
k. Batasan terhadap hirarki informasi
Informasi yang berkaitan dengan komonditi tersebut harus di landasi prinsip
prinsip manfaat biaya. Biaya infomasi akuntasi di sebabkan pengumpulan,
pemerosesan, pengauditan, pengkomunikasian, informasi akuntasi dan juga biaya
karena kehilangan keunggulan kompetitif karena terbukanya informasi informasi
akuntasi.
l. Material
Informasi akuntasi di katakan material apabila ketiadaan informasi tersebut atau
penyampaian yang salah akan mempengaruhi pertimbangan seseorang pengambil
keputusan.
3. Asumsi dan konvensi dalam akuntasi
Ada beberapa asumsi dan konvensi dalam akuntasi yang mempunai pengaruh
terhadap perkembangan akuntasi yaitu sebagai berikut :
a. Kesatuan ( entity )
b. Kontinuitas/kesinambungan ( continuity)
c. Periode waktu
d. Unit moneter
e. Relisasi dan pengakuan
f. Mempertemukan pendapatan dengan biaya ( matching ) dan pendekatan akrual
g. Konservatisme
h. Tujuan
i. Standar akuntasi keuangan

b. LAPORAN KEUNGAN
a. Neraca
Salah satu tujuan laporan keuangan bisanya di katakan untuk membantu investor,
kreditur, dan pihak pihak lain untuk menaksir besar , waktu, serta tingkat
ketidak pastian aliran kas suatu perusahaan atau entitas. Tujuan yang lebis spesifik
adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kwajiban,
dan modal sendiri, dari suatu entitas atau perusahaan informasi tersebut di ringkas
dalam neraca. Dengan demikian neraca meringkaskan posisi keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.
Neraca tidak memberikan informasi nilai peruahaan secara langsung, tetapi
informasi tersebut bisa di lihat dengan mempelajari neraca di gabung dengan
laporan keuangan yang lain secara lebis spesifik, neraca di maksudkan membantu
pihak eksternal untuk mengana lisis : 1.)Likuiditas perusahaan, 2) Fleksibilitas
keuangan, 3.) Kemampuan operasional, 4.) Kemampuan menghasilkan
pendapatan selama periode tertentu.
1. Pengakuan dalam neraca
Pengakuan dalam konteks neraca adalah proses pencatatan dan pelaporan
dalam laporan keuangan secara formal. Pengakuan tersebut melibatkan pos
pos dan angka angka dengan jumlah totalnya. Supaya bisa di ketahui, item
( yang berarti juga informasi dalam item tersebut ). Ada tiga tahap yang akan
di lalui oleh suatu perusahaan yaitu :
a) Identifikasi item item yang memenuhi definisi elemen
b) Pengukuran ( penilaian )elemen elemen tersebut.
c) Pelapor ( klasifikasi ) dari elemen elemen tersebut
Ada tiga blok atau elemen besar yaitu aset ( aktiva ), utang, dan modal.
Aset adalah manfaat ekonomis yang akan di terima pada masa mendatang,
atau akan di kuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau
kejadian. Aset merupakan sumber ekonomi yang akan di pakai perusahaan
untuk menjalankan kegiatan. Utang bisa di definisikan sebagai
pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul di masa mendatang, sebagai
akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Utang muncul tertama karena
penundaan pembayaran untuk barang atau jasa yang telah di terima
perusahaan dan dari dana yang di pinjam. Modal saham adalah sisa dari

aset suatu bisnis di kurangi dengan utang utangnya. Modal sahm


merupakan bentuk kepemilikan suatu usaha modal saham menduduki
urutan sesudah utang dalam hal klaim terhadap aset perusahaan, dan
dengan demikian memiliki klam terhadap sisa perusahaan. Modal saham
di mulai dari investasi atau penyetoran sejumlah sumber daya ekonomi,
kemudian di perbarui dengan tambahan investasi, laba yang di tahan, dan
perubahan perubahan lain dalam aset dan utang perusahaan. Dalam
neraca kebanyakan di ukur dengan sebagai berikut :
a) Historical cost suatu aset merupakan harga pertukaran pada saat
transaksi di mna aset pertama kali di peroleh/dibeli.
b) Current cost suatu aset adaah jumlah kas ( ekuivalen kas ) yang di
butuhkan pada tanggal neraca untuk memperoleh aset yang sama.
c) Current exit value atau sering juga di sebut sebagai current market
values suatu aset adalah jumlah kas(ekuevalen kas ) yang akan di
peroleh pada tanggal neraca dengan menjual aset, dalam
kondisinnya yang sekarang, dalam proses likuidsi yang
teratur/wajar.
d) Net realizable value suatu aset adalah jumlah kas ( ekuivalen kas )
di mana suatu aset di harapkan bisa di tukar dalam operasi normal
perusahaan, di kurangi biaya biaya yang berkaitan dengan
transaksi pertukaran tadi ( seperti biaya pengumpulan ,biaya
pelepasan aset).
e) Present value suatu aset adalah diskonto atas jumlah bersih aliran
kas yang masuk di harapkan di kurangi jumlah aliran kas keluar
yang di harapkan, yang berkaitan dengan suatu aset
Klasifikasi neraca di dasarkan pada tiga blokbesar di atas yaitu sebagai
berikut :
1) Aktiva / aset
(a) Aktiva lancar
(b) Investasi jangka panjang
(c) Bangunan, pabrik, dan peralatan
(d) Aktiva tidak berwujud
(e) Aktiva lainnya
2) Utang
(a) Utang lancar
(b) Utang jangka panjang
(c) Utang lainnya
3) Modal saham
(a) Modal saham disetor
(1) Saham nominal

(2) Agio atau capital surplus


(b) Laba yang di tahan
(c) Modal lainnya
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan dari kegiatan
perusahaan selama periode akuntasi tertentu. Laporan ini sering di pandang
sebagai laporan akuntasi yang paling penting dalam laporan tahunan.
Isi laporan laba rugi mencakup elemen elemen seoerti berikut ini.
1. Pendapatan operasional perusahaan
a) Penjualan ( bersih )
b) Harga pokok penjualan
c) Biaya operasional
d) Pendapatan dan biaya lainnya
e) Biaya pajak yang berkaitan dengan operasi perusahaan
2. Hasil biaya operasi yang di hentikan
a) Pendapatan ( rugi ) dari operasi perusahaan yang yang di hentikan
( bersih pajak )
b) Untung ( rugi ) yang berkaitan dengan pelepasan lini bisnis yang di
hentikan ( bersih ) pajak
3. Item item luar biasa ( pajak pendapatan )
4. Efek kumulatif perubahan prinsip akuntasi ( bersih pajak pendapatan )
5. Laba bersih
6. Laba perlembar saham
c. Laporan aliran kas
Salah satu tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai
aliran dana perusahaan . laporan keuangan apabila di gunakan bersama laporan
lainnya akan membantu pihak eksternal menganalisis :
1. Kemampuan perusahaan mengana lisis aliran kas masa mendatang yang
positif
2. Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban dan membayar deviden
3. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal
4. Alasan terjadinnya prbedaan perbedaan antara laba bersih dengan
penerimaan dan pengeluaran kas.
5. Aspek dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama priode
tertentu.
Ada dua metode penyusutan apiran kas yakni metode langsung dan metode tidak
langsung. Metode
d.

Anda mungkin juga menyukai