Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik Diode Zener

Pada bahasan sebelumnya saya 2 kali posting masalah penstabilan tegangan dioda
zener (dan) R seri, serta tambahan menggunakan 1 buah TR dan 2 buah TR di
rangkai darlington dalam konfigurasi "Pengikut Emitor".
Di pandang dari sisi zener dan beban nya, system regulator ini disebut regulator
"shunt" atau paralel. Dimana antara DZ dan R beban Paralel.
Ada prinsip dimana :
1. Makin kecil Rz terhadap nilai R beban (RL) makin baik stabilisasi nya, atau
dengan kata lain :
2. Makin besar Arus ke dioda zener di banding arus ke beban makin baik stabilisasi
nya.
3. Arus ke Zener tidak boleh lebih dari 20mA (pada kebanyakan type diode zener).
artinya :
4.Diode zener apabila dia berdiri sendirian (tanpa TR) maka kemampuan stabilisasi
nya terbatas.
Berikut ini saya gambar kan Karakteristik yang berlaku umum pada semua dioda
zener :
Dari grafik tampak bahwa Rz tidaklah angka tetap, tergantung pada :
1. Arus tembus yang dikenakan pada nya, pada grafik di beri simulasi 3 macam arus
tembus 5 mA, 10 mA, dan 20 mA. Rz terendah adalah pada arus tembus 20 mA.
Itulah sebab nya saya selalu "memaksakan" agar jangan membuat R seri pada Dz
terlalu besar, karena stablisasinya kurang (rumus sudah di bahas sebelumnya).
2. Ada hal yang unik, yaitu dari berbagai bagai dioda zener dengan berbagai
tegangan zener nya, yang terbaik adalah diode zener yang bertegangan 7 Volt,
artinya antara lain :
3. Lebih baik menggunakan 2 diode zener 7 Volt diseri untuk mendapatkan
tegangan zener 14 volt, daripada 1 buah diode zener sebesar 14 Volt, dan tentu
harga rupiah nya jadi mahal (hasil akhir Rz = 2 ohm, di banding Rz = 9 ohm pada
Iz=20mA).
4. Informasi tambahan bahwa pada Dz dengan tegangan zener kurang dari 6 Volt,
nilai Rz turun ketika suhu naik, atau koeffisien suhunya negatif)

Anda mungkin juga menyukai