Case Hirschsprung - Karamina - DR - Nanok SP - Ba
Case Hirschsprung - Karamina - DR - Nanok SP - Ba
MORBUS HIRSCHSPRUNG
KARAMINA MAGHFIRAH
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUP FATMAWATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. TRISAKTI
PERIODE 1 DESEMBER 2014 7 FEBRUARI 2014
LAPORAN KASUS
I. Identitas
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
Alamat
:
Agama
:
Pekerjaan
Pendidikan
Status
:
No. RM
:
An. MDG
1 tahun 2 bulan
: Laki-laki
Serpong
Islam
::01329788
II. Anamnesis
Keluhan Utama
Sulit BAB sejak 2 hari kelahiran
Riwayat
Kepala :
Normocephali, rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah
dicabut.
Mata :
Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor +/+
Mulut :
Bibir tampak kering dan pucat, mukosa mulut pucat (-).
Leher :
KGB tidak tampak membesar
Thorax
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: ictus cordis tidak teraba
Perkusi : (pemeriksaan tidak dilakukan)
Auskultasi: S1S2 reguler, Murmur (-) Gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi :pernafasan simetris, retraksi iga (-)
Palpasi
: (pemeriksaan vocal fremitus tidak dilakukan)
Perkusi
: (pemeriksaan tidak dilakukan)
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), Wheezing
(-/-).
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstermitas
akral
+ hangat
+
+
: Distensi
: Tegang
: Timpani
: Bising usus (+) meningkat
Status Lokalis
Abdomen
Inspeksi : Distensi, kulit mengkilat
Palpasi
: Tegang, (organ & nyeri tekan sulit ditentukan)
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
: Bising usus (+) meningkat
DRE : TSA baik, mukosa rectum licin, ampula tidak kolaps, tidak
nyeri
Sarung tangan: feses(+), lender (-), darah (-). Feses keluar
menyemprot saat jari ditarik.
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium darah : 23 Desember 2014
Parameter
Hasil
Nilai Rujukan
Keterangan
Hematologi
Hemoglobin
11,2 g/dl
10,8 15,6
Normal
Eritrosit
5,34 juta/uL
35 43
Normal
Leukosit
14.600/uL
6.0-17,5 ribu
Normal
Trombosit
348 ribu/uL
Normal
Hematokrit
38 %
35-43 juta
VER/HER/KHER/RDW
VER
70,2 f
73.0- 101
HER
21.0 pg
23-31
KHER
29,9g/dl
28-32
Normal
RDW
14,9%
11,5-14,5
Hitung Jenis
Basofil
Eosinofil
Netrofil
29
Limfosit
63
Monosit
0-1
1-3
50-70
20-40
2-8
Normal
Normal
Normal
Hemostasis
APTT
31
PT
13,2
27,4-39,3
11,3-14,7
Normal
Fungsi Ginjal
Ureum
15
Creatinin
0,5
20-40
0,6-1,5
Fungsi Hati
SGOT
32
0-34
Normal
SGPT
10
0-40
Normal
GDS
93
60-100
Normal
Natrium
142
135-147
Normal
Kalium
4,25
Klorida
111
Elektrolit
3,10-5,10
95-108
Normal
RESUME
Anak laki- laki usia 1 tahun Pasien datang dengan keluhan
sulit BAB sejak 2 hari kelahiran. Ibu pasien mengaku bahwa
selain suli BAB terdapat keluhan perut kembung. Apabila
pasien BAB, feces sulit keluar kosistensi keras, berwarna
kuning kehitaman dan kecil kecil. BAB harus dibantu
pemberian obat supposutoria. BAB 2x/ hari. BAK normal.
Pasien memiliki riwayat mekonium terlambat keluar saat
lahir. Pada PF abdomen terlihat buncit, tegang, bising usus
meningkat. Pemeriksaan Enema barium sesuai gambaran
Morbus Hirscsprug.
VI. Diagnosis
Morbus Hirscsprung
VII. Tatalaksana
Pro Kolostomi
Laporan Operasi
Tanggal Operasi : 6 Januari 2015
Jam Operasi dimulai : 10.00
Jam Operasi selesai : 11.00
Lama Operasi : 1 jam
Diagnosis sebelum operasi : Morbus Hirschprung
Diagnosis paska operasi : Morbus Hirschprung
Macam operasi : Kolostomi loop Sigmoid
Laporan operasi:
1. Pasien dalam GA
2. A dan Antisepsis daerah operasi
3. Insisi kontra Mc Burney sampai dengan peritoneum
4. Kolon sigmoid di identifikasi
5. Dilakukan loop kolostomi sigmoid
6. Fiksasi ke dinding abdomen
7. Operasi Selesai
Instruksi Post Op
1. Awasi TNSP
2. Produksi Kolostomi (+) boleh minum
3. IVFD N4 500 cc/24 jam
4. Obat : Cefotaxime 2x400 mg
Paracetamol 3x500 mg
VIII.Prognosis
Ad Vitam
: Ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia Ad bonam
Ad Sanationam : Ad bonam
Analisa Kasus
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
: Distensi,
kulit mengkilat
Palpasi
: Tegang,
(organ & nyeri tekan
sulit ditentukan)
Perkusi: Timpani
Auskultasi : Bising
usus (+) meningkat
Pemeriksaan
Penunjang
Pada pemeriksaan
radiologis dengan
foto barium enema
menggambarkan
kesan Hirschsprung
Disease
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi:
Penyakit Hirschsprungs (PH) adalah
suatu penyakit akibat obstruksi
fungsional yang berupa aganglionis
usus, dimulai dari sfingter anal
internal ke arah proximal dengan
panjang segmen tertentu, setidak
tidaknya melibatkan sebagian
rektum. Penyakit Hirschprung (PH)
dtandai dengan tidak adanya sel
ganglion di pleksus auerbach dan
Insidensi:
Etiologi
a)
Ketiadaan sel-sel ganglion
Ketiadaan
kegagalan
Saraf otonom
NEUROPATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan utama: konstipasi
Keluhan lain: distensi abdomen, gangguan pasase
usus, poor feeding, dan muntah
Pemeriksaan fisik
Umum: didapatkan gambaran gagal tumbuh,
dehidrasi (pucat, turgor kulit yang menurun, membran
mukosa kering, dan mata cowong), disertai diare yang
berlebihan
Tanda obstruksi: muntah bilous atau fecalith, distensi
abdomen, kembung, dan tampak segmen usus yang
dilatasi pada dinding abdomen
Colok dubur: gas dan feses yang menyembur
Pemeriksaan penunjang
Foto polos abdomen
Barium enema (colon in loop)
Anorektal manometri
Biopsi rektal gold standard
Pengecatan immunohistokimia
asetilkolinesterase
Prognosis
TERIMA KASIH