Anda di halaman 1dari 11

Mengingat betapa sangat penting masalah aurat dalam

syarit

Hasil Kajian Komisi A


Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU)
KOTA LHOKSEUMAWE
Tentang : Batas Aurat Menurut Hukum Islam

I.

Muqaddimah

Islam,

maka

Komisi

(fatwa)

MPU

Kota

Lhokseumawe berusaha mengkaji ketentuan dan batasan


batasan aurat lakilaki dan perempuan untuk menjadi
pedoman dan amalan dalam berpakaian menurut syariat
Islam.
II.

Landasan Syari ( Nash )


Firman Allah SWT :

Islam mengharuskan penganutnya baik lakilaki




59 ( )

maupun perempuan untuk menundukkan pandangannya

Wahai Nabi katakanlah kepada isteri isterimu, anak

agar terhindar dari fitnah nafsu melalui mata. Pandangan

anak perempuanmu dan isteri isteri orang mukmin,

terhadap lawan jenis secara psikologi dapat menimbulkan

hendaklah mereka menutup jilbabnya keseluruh tubuh

dorongan seksual dan senantiasa menuntut untuk di

mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk

penuhi, maka salah satu usaha untuk menundukkan nafsu,

di kenali, sehingga mereka tidak diganggu dan Allah maha

Islam memerintahkan kepada ummatnya untuk menutup

pengampun lagi maha penyayang . (QS : 33. 59)

aurat dan menundukkan pandangannya.


Dengan menutup aurat perempuan dapat terlindungi, di
segani dan tidak ada yang berani mengganggunya,
kelemahannya dapat terlindungi dengan pakaian taqwa.













30 ( )
31
Katakanlah kepada laki laki yang beriman, agar mereka
menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya,
yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sungguh Allah
mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah

menampakkan perhiasannya ( auratnya ), kecuali kepada


suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau anak laki laki mereka, atau anak laki laki
suami mereka, atau saudara laki laki mereka, atau putra
saudara laki laki mereka, atau putra saudara perempuan
mereka, atau para perempuan muslim, atau hamba sahaya
yang mereka miliki, atau para pelayan laki laki tua yang
tidak mempunyai keinginan ( terhadap perempuan ), atau
anak

anak

yang

belum

mengerti

tentang

aurat

perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kakinya


agar di ketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan
bertaubatlah kamu semua kepada Allah wahai orang
orang yang beriman, agar kamu beruntung .
( QS : 24. 30 31 )




36 ( )

kepada para perempuan yang beriman, agar mereka

Dan tidaklah patut bagi mukmin laki laki dan

menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya

perempuan, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan

dan janganlah menampakkan perhiasannya ( auratnya ),

suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain

kecuali yang biasa terlihat dan hendaklah mereka menutup

tentang

kain

kudung

sampai

ke

dadanya

dan

janganlah

urusan

mereka

dan

barang

siapa

yang

mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sungguhlah dia


telah sesat dalam kesesatan yang nyata . (QS : 33. 36)



Aurat laki laki baik merdeka maupun budak adalah

III. Definisi Aurat


Aurat adalah anggota badan yang wajib di tutupi oleh
seseorang dari pandangan mata orang lain dengan
pakaian yang memenuhi syarat dan ketentuan menutup
aurat itu sendiri menurut syariat Islam.
IV.

Batasan Aurat dan Dasar Hukumnya


1. Aurat Laki laki
a. Aurat lakilaki dalam shalat, di depan lakilaki dan
di depan perempuan yang mahramah, minimal
adalah antara pusat dan lututnya
b. Perempuan ajnabiyah haram melihat seluruh tubuh
laki-laki
c. Aurat lakilaki di dalam khalwat adalah qubul dan
duburnya

antara pusat dan lututnya, berdasarkan hadits al


Baihaqi : Apabila kamu mengawinkan budak laki laki
dengan

budak

perempuan

atau

pekerja,

maka

janganlah kamu melihat auratnya dan aurat itu adalah


antara pusat dan lutut . (Minhajut Thalibin, juz: I, hal:
167)
Syeich Syahabuddin Qalyubi menerangkan bahwa :

Dan demikianlah aurat laki laki ( antara pusat dan


lutut ) bersama perempuan mahram atau bersama laki
laki secara muthlak dan adapun bersama perempuan

Syeich an Nawawi berkata :

ajnabi, maka auratnya seluruh tubuh dan adapun aurat


laki laki di tempat sunyi adalah qubul dan dubur .
(Qalyubi, juz: I, hal: 176)
Syeich Muhammad Ali as Shabuni berkata :

:



.



Adapun aurat lakilaki bersama dengan perempuan
adalah sebagai berikut :
-

dan didepan lakilaki mahramnya minimal adalah


antara dada dan lututnya
c. Aurat perempuan di depan perempuan kafir dan
didepan lakilaki ajnabi adalah seluruh tubuh
(menurut Imam Syafii dan Imam Hambali, ini
pendapat yang shahih), kecuali muka dan kedua
telapak tangannya (menurut Imam Hanafi dan Imam
Maliki)
d. Adapun melihat seluruh tubuh perempuan ajnabi

Kalau perempuan itu adalah mahramnya, maka


auratnya dari pusat sampai lutut

b. Aurat perempuan di depan perempuan mukminah

adalah haram hukumnya (ijma Ulama)


e. Aurat perempuan bekerja (wanita karir) adalah

Jika perempuan itu ajnabi, maka auratnya juga dari

seluruh tubuh kecuali batasbatas tertentu seperti

pusat

muka dan kedua telapak tangannya

sampai

lutut

dan

sebagian

Fuqaha

berpendapat : seluruh badan-laki laki adalah aurat.


Maka perempuan tidak boleh melihat aurat lakilaki
sebagaimana

lakilaki

haram

melihat

aurat

perempuan, begitu juga sebaliknya . (Tafsir Ayatul


Ahkam, juz: II, hal: 153)
2. Aurat Perempuan
a. Aurat perempuan di dalam shalat adalah seluruh
tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangannya




( ) 53
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan)
kepada mereka (isteriisteri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir, cara yang demikian itu lebih suci bagi
hatimu dan bagi hati mereka . (QS : 33. 53)


33 ( )

kata sebahagian yang lain muka dan kedua telapak

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah




.


.


.

.

kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang


orang jahiliyah dahulu . ( QS : 33. 33 )
Syeich Muhammad Ali ash Shabuni berkata :

)
(



Kata sebahagian fuqaha yang di maksud dengan


firman Allah (

artinya sesuatu

tangan . (Tafsir Ayatul Ahkam : juz, II. Hal: 114)

yang di hajati untuk terlihat seperti pakaian, inai, celak

Perempuan merdeka ada empat macam aurat :

dan cincin, merupakan sesuatu yang tidak mungkin di

Pertama, seluruh badan selain muka dan kedua

sembunyikan,

yang

pergelangan tangan, ini merupakan aurat dalam shalat

yaitu

hingga dua zira (tangan), rambut dan batin telapak

kata

dimaksud dengan (

sebahagian

yang

lain

sesuatu yang terlihat tanpa sengaja dan di rencanakan,

kaki. Kedua, dalam batas pusat dan lutut yaitu aurat


dalam kesunyian dan bersama lakilaki mahram serta

perempuan beriman. Ketiga, seluruh badan kecuali

aurat selain muka dan kedua telapak tangannya .

apa saja yang terlihat di waktu bekerja, ini aurat

(Tafsir Ayat Ahkam : juz, II. hal: 153)

bersama perempuan kafir. Keempat, seluruh badan


sampai kukunya yakni aurat bersama laki-laki yang
ajnabi, maka haram hukumnya bagi laki-laki yang
bukan mahram melihat sesuatu dari aurat perempuan
dan

wajib

hukumnya

bagi

perempuan

untuk

menutupnya . (Nihayatu az Zaini, hal. 47)




.


Adapun aurat perempuan bersama lakilaki, maka
seluruh badannya adalah aurat, menurut pendapat
yang shahih yaitu madzhab Syafii dan Hambali, Imam
menyebutkan

secara

jelas

Hukum Menutup Aurat


Hukum menutup aurat bagi setiap muslim lakilaki
dan perempuan adalah wajib dan termasuk dosa besar
kalau membukanya bahkan dia disebut sebagai orang yang
Fasiq.
Firman Allah SWT :

Syeich Muhammad Ali ash Shabuni :

Ahmad

V.

dan

beliau

mengatakan : segala sesuatu dari perempuan adalah


aurat sampai ke kukunya. Imam Malik dan Imam Hanafi
berpendapat bahwa seluruh badan perempuan adalah


31 ( )
Wahai bani Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap memasuki masjid . (QS : 07. 31)






30( )
31

tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau


anak

anak

yang

belum

mengerti

tentang

aurat

perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kakinya


agar di ketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan
bertaubatlah kamu semua kepada Allah wahai orang
orang yang beriman, agar kamu beruntung . (QS : 24. 30
31)

Katakanlah kepada laki laki yang beriman, agar mereka


menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya,

Berdasarkan ayat Al Qur an dan kajian diatas, maka kriteria

yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sungguh Allah

menutup aurat adalah sebagai berikut :

mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah

1. Dalam menutup aurat harus terpenuhi kriteria yang

kepada para perempuan yang beriman, agar mereka

dapat menutupinya, yaitu tidak tipis, tidak ketat, tidak

menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya

minim dan tidak membentuk anggota tubuhnya.

dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya),

Hadits :

kecuali yang biasa terlihat dan hendaklah mereka menutup


kain

kudung

sampai

ke

dadanya

dan

janganlah

menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada


suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau anak laki laki mereka, atau anak laki laki
suami mereka, atau saudara laki laki mereka, atau putra
saudara laki laki mereka, atau putra saudara perempuan
mereka, atau para perempuan muslim, atau hamba sahaya
yang mereka miliki, atau para pelayan laki laki tua yang

:




( )


.



( )

Bahwa Asma binti Abu Bakar memasuki tempat

Dari Abu Hurairah beliau berkata : Rasulullah Saw

Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis, lalu

bersabda : ada dua macam penduduk neraka yang

Rasulullah berpaling dari Asma sambil bersabda :

keduanya belum kelihatan olehku :

wahai Asma! bahwa perempuan bila sudah sampai usia

dewasa tidak patut orang lain melihat tubuhnya kecuali


ini dan ini. Rasulullah menunjuk kearah muka dan

Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang


di pergunakan untuk memukul manusia

Perempuan yang berpakaian tetapi sama juga

pergelangan tangan.

dengan telanjang (minim, tipis dan ketat) dan

Dan dari Aisyah beliau berkata : adalah orang yang

perempuan yang suka merayu atau suka di rayu,

berkenderaan berjalan dengan kami dan kami bersama

rambut mereka di sasak bagaikan punuk onta,

Rasulullah sedang ihram sehingga bila mereka sejajar

perempuan tersebut tidak masuk surga bahkan

kami menghulurkan jilbab dari kepala sampai ke muka

tidak dapat mencium bau surga, padahal bau surga

dan bila mereka melewati kami, kami membuka

dapat di cium dari tempat yang sangat jauh . (HR :

keduanya . (HR : Ahmad dan Abu Daud)

Muslim)


:
: :

2. Busana yang digunakan oleh perempuan tidak boleh


menyerupai pakaian lakilaki, demikian sebaliknya
pakaian yang digunakan oleh lakilaki tidak boleh

menyerupai busana perempuan. Perbedaan antara

Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi Saw, melaknat lakilaki

pakaian lakilaki dengan pakaian perempuan adalah

yang

apa yang lazim, layak dan cocok bagi lakilaki dan apa

perempuan yang menyerupai lakilaki . (HR : Ibnu Majah)

yang lazim, layak dan cocok bagi perempuan, sesuai


aturan memenuhi syarat tertutupnya aurat masing
masing. Tegasnya jika busana itu pada umumnya
dipakai oleh lakilaki, maka bagi perempuan dilarang

menyerupai

perempuan

dan

juga

melaknat

:

)
(
Dari Abi Hurairah ia berkata : Nabi Saw melaknat seorang

memakainya, demikian juga sebaliknya.

laki laki yang memakai pakaian wanita dan melaknat


Dalam kitab Sunan Ibnu Majah, juz, I. hal: 614 :

wanita yang memakai pakaian laki-laki . (HR : Abu Daud

:

)
(

an Nisai)
Dalam kitab Majmu al Fatawa karangan Ibnu Taimiyah :
juz, 22. hal: 148149 s/d 155 di terangkan bahwa :

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw, melaknat

Ibnu Taimiyah dalam memahami hadits tersebut, bahwa

perempuan

kriteria perbedaan antara pakaian lakilaki dan perempuan

yang

menyerupai

dengan

lakilaki

dan

malaknat lakilaki yang menyerupai dengan perempuan .

adalah apa yang lazim, layak dan cocok bagi lakilaki dan

(HR : Ibnu Majah)

apa yang lazim, layak dan cocok bagi perempuan, jika

:


( )

busana itu pada umumnya dipakai oleh lakilaki, maka bagi


perempuan

dilarang

sebaliknya.
VI. Kesimpulan

memakainya,

demikian

juga

Aurat adalah anggota badan yang wajib di tutupi oleh

pendapat yang shahih), kecuali muka dan kedua

seseorang dari pandangan mata orang lain dengan

telapak tangannya (menurut Imam Hanafi dan Imam

pakaian yang memenuhi syarat dan ketentuan menutup

Maliki)

aurat itu sendiri menurut aturan Islam

Aurat perempuan bekerja (wanita karir) adalah

Dalam menutup aurat harus terpenuhi kriteria yang

seluruh tubuh kecuali batasbatas tertentu yang

dapat menutupinya, yaitu tidak tipis, tidak ketat, tidak

harus terlihat seperti muka dan kedua telapak

minim dan tidak membentuk anggota tubuhnya

tangannya,

Aurat lakilaki dalam shalat, di depan lakilaki, di depan

yang

membuat

dia

musyiqqah

(terbebani) bila batas itu di tutupi

perempuan yang mahramah dan di depan perempuan

Busana yang digunakan oleh perempuan tidak boleh

ajnabiyah adalah minimal adalah antara pusat dan

menyerupai pakaian lakilaki, demikian juga sebaliknya

lututnya, kecuali dalam hal memelihara martabat dan

pakaian yang digunakan oleh lakilaki tidak boleh

kehormatan dirinya, maka lakilaki wajib menutupi

menyerupai busana perempuan. Perbedaan antara

batasbatas yang di sepakati oleh adat dan budaya

pakaian lakilaki dengan pakaian perempuan adalah

Aurat Perempuan :

apa yang lazim, layak dan cocok bagi lakilaki dan apa

Aurat perempuan di dalam shalat adalah seluruh

yang lazim, layak dan cocok bagi perempuan sesuai

tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangannya

aturan memenuhi syarat tertutupnya aurat masing

Aurat perempuan di depan perempuan mukminah

masing. Tegasnya jika busana itu pada umumnya

dan didepan lakilaki mahramnya minimal adalah

dipakai oleh lakilaki, maka bagi perempuan dilarang

antara dada dan lututnya

memakainya, demikian juga sebaliknya. Apabila busana

Aurat perempuan di depan perempuan kafir dan

itu memiliki dua tipe sekaligus, yaitu kurang menutupi

didepan lakilaki ajnabi adalah seluruh tubuh

dan menyerupai busana lakilaki, maka perempuan

(menurut Imam Syafii dan Imam Hambali, ini

tidak bolah memakinya.

VII. Khatimah


)
34 (

Dan ingatlah apa yang dibacakan dirumahmu dari ayat


ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabi), sunguh Allah maha
lembut dan maha mengetahui . (QS : 33. 34)
Demikianlah pembahasan dan kajian tentang batasan aurat
dan hukumnya yang di rumuskan oleh Komisi A (fatwa)
dan selanjutnya akan menjadi suatu ketetapan hukum
(qanun) Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota
Lhokseumawe dalam implementasi syariat Islam di Kota
Lhokseumawe khususnya dan Nanggroe Aceh Darussalam
pada umumnya.


MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA
(MPU) KOTA LHOKSEUMAWE

Drs.Tgk.H. Asnawi Abdullah


Risyad, Lc
Ketua Komisi A ( fatwa )

Tgk.H. Syamaun
Ketua MPU

Anda mungkin juga menyukai