Anda di halaman 1dari 27

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

III.1 Perancangan Metode AHP

Gambar III.1
Flowchart Metode AHP

1. Membuat struktur hirarki. Yang diawali dengan menetapkan tujuan umum,


yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas
2. Membuat perbandingan berpasangan, yaitu memebandingkan elemen
secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. Matrik perbandingan
berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan
kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lain.
3. Melakukan normalisasi matrik perbandingan berpasangan yaitu dengan
cara Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang
bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks
4. Mengukur konsistensi dengan cara menghitung nilai Consistency Ratio
(CR). Jika nilai CR < 0,10 maka matrik perbandingan berpasangan sudah
konsisten. Jika nilai CR >0,10 maka perlu dilakukan revisi penilaian yang
artinya matrik belum konsisten.
5. Jika matrik telah konsisten maka penilaian dapat diterima
III.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Dalam mempermudah menganalisis sebuah sistem, maka diperlukan dua
jenis kebutuhan yaitu kebutuhan fungsional (pengguna) dan kebutuhan non
fungsional (kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak). Berikut ini adalah
penjelasan tentang analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
III.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang berisi proses-proses apa
saja yang dapat dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional dapat membantu
mempermudah proses pengolahan data pada sistem. Dari deskripsi kebutuhan
fungsional dapat diketahui hal yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem

berdasarkan kebutuhan dan batasan kebutuhan pengguna yang terdapat di dalam


sistem.
a.
b.
c.
d.
e.

Sistem berbasis aplikasi java yang dapat diakses oleh admin.


Sistem mampu menampilkan data nilai calon siswa
Sistem mampu menampilkan data user/admin.
Sistem mampu menampilkan data hasil seleksi.
Sistem mampu menampilkan laporan.

III.2.2 Kebutuhan Non-Fungsional


Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan dalam proses pembuatan
sistem. Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan dan
menjalankan sistem yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

Digunakan minimal pada sistem operasi Windows XP.


Spesifikasi Komputer minimal menggunakan pentium 4.
Kebutuhan memori minimal 1GB RAM.
Adanya printer untuk mencetak laporan.
Database yang digunakan MySQL

III.3 Model Perancangan Sistem


Pada tahap ini penggunaan notasi sangat membantu sekali dalam
komunikasi dengan pemakai sistem, secara logika diagram yang menggunakan
notasi ini biasanya dipakai untuk mengambarkan Diagram Konteks dan Diagram
Arus Data (DAD).
Perancangan sistem merupakan gambaran atau sketsa dari alur proses
sistem pengolahan data. Rancangan suatu sistem dapat menggunakan Diagram
Arus Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD).

Berikut ini langkah-langkah Perancangan sistem Pengambilan keputusan


Pengangkatan Kepala Bagian pada PT.Bank BPR Lhokseumawe:
1

Menggunakan diagram konteks (Contexs Diagram) atau hubungan


antara

1. Menggunakan DFD (Data Flow Diagram) sistem yang merupakan


penjelasan lebih detail lagi dari diagram konteks sistem tersebut.
2. Menggambarkan desain database (desain tabel), relasi antar table dan
Interface input dan Output sistem secara umum.
III.3.1 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan salah satu alat bantu dalam melakukan
analisis terstruktur. Diagram konteks ini menggambarkan suatu sistem secara garis
besarnya atau keseluruhannya saja. Dalam Diagram konteks juga digambarkan
entitas eksternal yang merupakan perangkat pikir yang menghasilkan data yang
akan diolah oleh sistem maupun tujuan dari informasi yang dihasilkan oleh
sistem. Dikarenakan tidak cukupnya penggambaran dalam satu halaman maka
diagram konteks dibagi menjadi dua bagian (dalam kenyataannya tetap dilihat
sebagai satu diagram konteks). Adapun diagram konteks yang diusulkan adalah
sebagai berikut:

Gambar III.2

III.3.2 DFD (Data Flow Diagram


Diagram alir data merupakan sebuah representasi dari suatu sistem yang
menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta keterkaitan antara
bagian-bagian yang ada.

1. DFD Level 0

Gambar III.3

Keterangan:
1) Proses 0.1 adalah proses Pengolahan data User.
Pada tahap ini admin menginput user pengguna program dan menyimpan
data user kedalam tabel data user sehingga user mempunyai username dan
password untuk pengguna program.
2) Proses 0.2 adalah proses pengolahan data calon pejabat baru.
Pada tahap ini admin menginput dan memproses data calon pejabat baru
untuk selanjutnya calon pejabat akan diseleksi dengan perhitungan AHP.

3) Proses 0.3 adalah proses pengolahan data kriteria yang di seleksi.


Pada tahap ini yang berperan penting ialah admin dalam menginput data
kriteria yang akan diseleksi. Admin dapat mengisi kriteria yang sesuai
dengan kebutuhan PT.Bank BPR Lhokseumawe. Dan menyimpannya
kedalam tabel data kriteria.
4) Proses 0.4 adalah proses pengolahan data Departemen/Bidang
Pada tahap ini admin menginput data Departemen apa saja yang ada pada
PT.Bank

BPR

Lhokseumawe

sehingga

dapat

diketahui

Departemen/Bagian apa saja yang membutuhkan Pejabat Baru.


5) Proses 0.5 adalah proses pengolahan data Formasi
Pada tahap menginputan data formasi PT.Bank BPR Lhokseumawe dapat
menentukan Jumlah Pejabat disetiap formasi yang dibuka. Sehingga
kebutuhan pejabat tidak lebih dan tidak kurang.
6) Proses 0.6 adalah proses perhitungan AHP
Proses data yang diolah menggunkan metode AHP menggunakan data
table pejabat, dan tabel Kriteria yang diproses oleh program yang nanti
nya menjadi acuan pengambilan keputusan.
7) Proses 0.7 adalah proses pembuatan laporan.
Proses ini dilakukan mendapatkan hasil berupa laporan yang berisikan
nama pejabat, nilai pejabat, fomasi dan Departemen/bagian yang
diserahkan ke kepala tim BAPERJAKAT sebagai bahan Pengambilan
keputusan.

2. DFD Level 1 Proses 1.0 (Data user)

Keterangan
1) Proses 1.1 adalah proses tambah data User.
Pada tahap ini admin menambah user pengguna program dan menyimpan
data user kedalam tabel data user sehingga user mempunyai username dan
password untuk pengguna program.
2) Proses 1.2 adalah proses edit data user
Admin mengedit data user pengguna program dan menyimpan data user
yang telah di edit sehingga penggnaan program lebih fleksibel.
3) Proses 1.3 adalah proses hapus data user
Pada tahap ini admin melakukan proses penghapusan data user sehingga
apa bila user telah keluar atau sudah pensiun maka data user sebelumnya
dapat dihapus untuk keamanan program.

3. DFD Level 1 Proses 2.0 (Pengolahan Data Pejabat)

Gambar III.4

Keterangan
1) Proses 2.1 adalah proses tambah data pejabat
Pada tahap ini admin dan operator menginput data calon pejabat kedalam
program dan menyimpan data calon pejabat kedalam tabel data calon
pejabat sehingga pejabat mempunyai nomor ujian.
2) Proses 2.2 adalah proses edit data calon pejabat baru.
Pada tahap ini admin dan operator mengedit data calon pejabat baru dan
menyimpannya kedalam data base calon pejabat.
3) Proses 2.3 adalah proses hapus data calon pejabat
Admin dan operator melakukan penghapusan data calon pejabat.

4. DFD Level 1 Proses 3.0 (Pengolahan Data criteria)

Gambar III.5

Keterangan
1) Proses 3.1 adalah proses tambah data User.
Pada tahap ini admin menambah kriteria sesuai kebutuhan PT.Bank BPR
Lhokseumawe dan menyimpan data kriteria kedalam tabel data kriteria
2) Proses 3.2 adalah proses edit data kriteria
Pada tahap ini admin mengedit data kriteria dan menyimpan data criteria
yang telah di edit kedalam tabel data kriteria.
3) Proses 3.3 adalah proses input nilai kriteria
Pada tahap ini admin menginput nilai data kriteria dan menyimpan nilai
kriteria yang telah di edit kedalam tabel data kriteria.

4) Proses 3.4 adalah proses hapus data kriteria


Pada tahap ini admin melakukan proses penghapusan data kriteria
sehingga apabila kriteria sudah tidak digunakan lagi.

5. DFD Level 1 Proses 4.0 (Pengolahan Data Departemen)

Gambar III.6

Keterangan
1) Proses 4.1 adalah proses tambah data Departemen
Pada tahap ini admin menginput data Departemen kedalam program dan
menyimpan data Departemen kedalam tabel data departemen.

2) Proses 4.2 adalah proses edit data Departemen


Pada tahap ini admin mengedit data departemen dan menyimpannya
kedalam data base departemen.
3) Proses 4.3 adalah proses hapus data Departemen
Admin melakukan penghapusan data Departemen. Gunanya apabila
Departemen/bagian tersebut belum membutuhkan calon pejabat baru.

6. DFD Level 1 Proses 5.0 (Pengolahan Data Formasi)

Gambar III.7

Keterangan
1) Proses 5.1 adalah proses tambah data formasi

Pada tahap ini admin menginput data formasi kedalam program dan
menyimpan data formasi kedalam tabel data formasi sehingga pejabat
dapat memilih formasi yang dibuka.
2) Proses 5.2 adalah proses edit data formasi.
Pada tahap ini admin mengedit data formasi dan menyimpannya kedalam
database formasi.
3) Proses 5.3 adalah proses hapus data formasi
Admin melakukan penghapusan data formasi. Gunanya apabila formasi
sudah penuh atau belum membutuhkan calon pejabat baru.
7. DFD Level 1 Proses 6.0 (Pengolahan Seleksi AHP)

Gambar III.8

Keterangan
1) Proses 6.1 perbandingan antar kriteria
User menginput tahun dan nilai kriteria sehingga proses perbandingan
setiap kriteria yang telah diinputkan beserta nilai perolehan pada setiap
kriteria akan mendapatkan nilai rata-rata dari setiap kriteria sehingga dapat
dilanjutkan ke proses selanjutnya.

2) Proses 6.2 perbandingan antar kriteria


User menginput tahun dan nilai dari masing-masing alternatif atau calon
pejabat dan membandingkan setiap alternatif dengan perkriteria untuk
mendapatkan nilai rata-rata alternatif.
3) Proses 6.3 penentuan skor terakhir
User mendapatkan nilai rata-rata perbandingan kriteria dan alternatif atau
calon pejabat yang terseleksi.

8. DFD Level 2 Proses 6.1 (Matrik Perbandingan Kriteria)

Gambar III.9 Data Flow Diagram Level 2 matrik perhitungan kriteria AHP

Keterangan
1) Proses 6.1.1 Matrik perbandingan antar kriteria
User menginput tahun dan nilai kriteria sehingga proses perbandingan
setiap kriteria yang telah diinputkan beserta nilai perolehan pada setiap
kriteria akan mendapatkan nilai rata-rata dari setiap kriteria sehingga dapat
dilanjutkan keproses selanjutnya.
2) Proses 6.1.2 Normalisasi matrik kriteria
Pada tahap ini program melakukan normalisasi perbandingan criteria
sehingga dari hasil normalisasi mendapat nilai perkolom lalu dibagikan

dengan jumlah kolom untuk mendapatkan hasil priority vector pada matrik
perbandingan kriteria.
9. DFD Level 2 Proses 6.2 (Matrik Perbandingan Alternatif)

Gambar III.10 Data Flow Diagram Level 2 matrik perhitungan alternatif

Keterangan:
1) Proses 6.2.1 perbandingan alternatif perkriteria
User menginput tahun, nilai alternatif perkriteria sehingga proses
perbandingan setiap alternatif yang telah diinputkan beserta nilai
perolehan pada setiap alternatif akan dihitung permasing-masing kriteria
mendapatkan nilai rata-rata dari setiap alternatif.

2) Proses 6.2.2 Normalisasi matrik alternatif


Pada tahap ini program melakukan normalisasi perbandingan alternative
sehingga dari hasil normalisasi mendapatkan nilai perkolom lalu dibagikan
dengan jumlah kolom untuk mendapatkan hasil priority vector pada matrik
perbandingan alternatif.

3) Proses 6.2.3 Matrik Alternatif dan kosistensi.


User mendapatkan nilai rata-rata perbandingan alternatif dan kosistensi
alternatif dan menyimpan nya kedalam tabel nilai alternatif.
III.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Setiap sistem informasi membutuhkan data untuk menghasilkan informasi
yang dibutuhkan. Data yang ada harus saling berhubungan atau berelasi antarasatu
dengan yang lain untuk menyajikan informasi yang benar. Apabila data yang ada
berelasi, maka tidak akan terbentuk suatu pengolahan data menjadi informasi.
memodelkan relasi data dalam model analisis perangkat lunak terstruktur
digunakan sebuah alat bantu berupa sebuah diagram yang disebut diagram E-R
(Entity-Relationship). Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang
memperlihatkan entitas sentitas yang terlibat dalam suatu sistem serta
hubunganhubungan (relations) antar entitas. Model data ERD dibentuk dari empat
komponen dasar yaitu: Entitas, Relasi, Kardinalitas/Derajat, Atribut dan kunci.
Entitas memiliki atribut tersendiri, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan atribut
atribut dari entitas yang ada dimana ER ini memiliki entitas-entitas sebagai
berikut:

Entitas depart (bagian) belasi secara one to one ke formasi, dimana relasi
ini terbentuk dari nama depart yang terdapat pada kedua tabel tersebut. Kemudian
formasi mempunyai relasi one to one ke tabel pejabat, dimana dalam hal ini
pejabat harus memilik formasi yang diikuti. Selanjutnya pejabat memiliki relasi
one to many ke tabel rc dan kriteria.
Tabel rc dan kriteria ini memiliki relasi one to one ke dalam tabel pejabat,
dimana setiap proses penilaian terhadap pejabat selain harus memiliki formasi
juga harus memiliki kriteria penilaian dan rasio consistensi,
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram ERD (Entity Relationship
Diagram) dibawah ini :
Adapun diagram E-R dari relasi tabel di atas adalah sebagai berikut

III.4 Perancangan Database


III.4.1.1 Perancangan Tabel
Perancangan tabel pada sistempengambilan keputusan ini adalah sebagai
berikut :
1

Tabel Data User


Tabel data user adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan

data-data user administrator dan operator pengguna sistem.Untuk lebih


jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Field
iduser
username
password
level

Type
int
varchar
varchar
varchar

Length
10
40
10
10

Keterangan
Primarykey

3. Tabel Calon kabag


Field
id_calon
nama
no_hp
jenis_kelamin
alamat
kota

4. Tabel Kriteria

Type
int
varchar
integer
varchar
varchar
varchar

Length
50
30
16
10
50
20

Keterangan
Primary key
Nama Calon
Nomor Hp
Jenis Kelamin
Alamat
Kota

Tabel kriteria adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan


Kriteria.
field
id_kriteria
nama_kriteria
nilai

Type
int
varchar
int

Length
4
5
4

Keterangan
id kriteria
nama criteria
nilai kriteria

5. Tabel Matrik Kriteria


Tabel matrik_kriteria adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan nilai
perhitungan matrik.
Field
Kriteria1
Kriteria2
..Kriteria n

Type
varchar
varchar
varchar

Length
21
21
21

Keterangan
Kriteria
Kriteria
Kriteria

6. Tabel Prioritas Akhir


Tabel prioritas akhir merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan
nilai akhir dari setiap calon yang di seleksi
Field
idcalon
nama_calon
nama_posisi
nilai

Type
varchar
varchar
varchar
numeric

Length
21
21
21
9

Keterangan
kriteria
kriteria
kriteria
Nilai hasil

III.5 Perancangan Form


Rancangan form ini untuk memudahkan terjadinya interaksi antara pemakai
dengan sistem, dimana dalam dialog tersebut terdiri dari menu utama dan juga sub
menu yang lain termasuk menu laporan.
Adapun form form yang direncanakan adalah sebagai berikut:
1. Halaman utama
HEADER
Home

Input data
Lap.

Data Calon
Data Kriteria

Content

Footer

2. Form Input Data Kriteria

Perhitungan
Perbandingan Kriteria
Perbandingan Calon

Hasil Akhir

Form Input Data Kriteria


Kode Kriteria
Nama Kriteria
Reset

Simpan

3. Form Input User


Form ini hanya bisa diakses oleh admin
Form Input User
Id User
username
password
level
Reset

4. Form Input Calon / Alternatif

Simpan

Form Input Data Calon


Id Calon
Nama Calon
Nomor HP
Jenis Kelamin
alamat
Kota
Simpan

Reset

5. Matrik perbandingan berpasangan antar criteria


Kriteria 1
Kriteria 1

Kriteria 2

Kriteria n

Kriteria 2

Kriteria n

Nilai CI

Nilai CR

Keterangan :

Konsisten / Tidak Konsisten

6. Matrik perbandingan berpasangan alternative alternative terhadap


criteria
Kriteria 1

Kriteria 2

Alternatif 1
Alternatif 2

Alternatif n
Nilai CI

Nilai CR

Keterangan :

Konsisten / Tidak Konsisten

Kriteria n

7. Laporan
LOGO DAN NAMA PERUSAHAAN
Berdasarkan metode ahp, maka disarankan anda memilih alternatif berikut
Biodata
ID Calon

Nama Calon

Nomor hp

Jenis kelamin

alamat

Perangkingan
Nm Calon
Alternatif
1
Alternatif
2
.
Alternatif
3

Kriteria 1

Kriteria 2

..

Kriteria n

P. Global

Anda mungkin juga menyukai