Visualisasi Struktur Bawah Permukaan Dengan Metode Hagiwara: Refrizon, Suwarsono, Kristin Natalia
Visualisasi Struktur Bawah Permukaan Dengan Metode Hagiwara: Refrizon, Suwarsono, Kristin Natalia
Abstrak - elah dilakukan penelitian di daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu yang bertujuan untuk membuat program untuk
memvisualisasikan kondisi lapisan bawah permukaan berdasarkan data penelitian geofisika dengan metode seismik refraksi.
Penjalaran gelombang seismik di bawah permukaan diolah dengan metode Hagiwara. Perhitungan data travel time dan
visualisasi lapisan bawah permukaan dibuat suatu paket program berbasis Borland Delphi. Hasil yang diperoleh adalah
gambaran visual bawah permukaan dengan ketebalan rata-rata sekitar 9,2 m, jenis batuan penyusunnya sand pada lapisan
pertama dan sandstone di lapisan kedua.
Kata kunci : Seismik Refraksi, Metode Hagiwara, Sand, Sandstone, Borland Delphi
1. Pendahuluan
Metode seismik refraksi (seismik bias) merupakan salah
satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan
struktur geologi bawah permukaan. Metode seismik bias
menghasilkan data yang bila digunakan bersama-sama
dengan data geologi dan perhitungan dengan konsep fisika
dapat menampilkan informasi tentang struktur bawah
permukaan dan distribusi tipe batuan. Metode seismik
refraksi merupakan metode yang umum digunakan dalam
bidang geoteknik seperti perencanaan pendirian bangunan,
gedung, pabrik, bendungan, jalan raya, landasan bandara
dan sebagaimya [1].
Prinsip utama metode seismik refraksi ini adalah
penerapan waktu tiba pertama (first arrival time) dari
gelombang seismik. Apabila diketahui waktu tiba pertama
dari gelombang seismik refraksi yang menjalar di lapisan
bumi akan diperoleh kurva waktu tempuh (travel time)
gelombang seismik tersebut. Dengan menganalisis kurva
waktu tempuh ini, akan diperoleh informasi mengenai
kecepatan dan waktu tunda gelombang seismik di setiap
lapisan sehingga dapat digunakan untuk menentukan
ketebalan lapisan [2]. Salah satu metode perhitungan
waktu tiba gelombang seismik untuk mencerminkan
lapisan bawah permukaan adalah Metode Hagiwara.
Metode ini merupakan metode waktu tunda yang
berdasarkan asumsi bahwa undulasi bawah permukaan
tidak terlalu besar [1]. Kelebihan dari metode Hagiwara
adalah lapisan bawah permukaan dapat ditampilkan
T ' AP = TAP
T ' AP =
h A cos i x
+
v1
v2
detik
detik
(8)
(3)
(T AP + TBP T AB ) detik
(4)
2
Bila jarak ke titik penerima adalah x, dengan mengambil
titik B sebagai titik asal (referensi), maka diperoleh :
h cos i x
detik
(5)
T ' BP = B
+
v1
v2
T ' BP = TBP
v1
(T AP + TBP TAB )
2 cos i
v1
(TBP T 'BP ) m
cos i
(2)
hP =
hP =
(6)
31
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan Pantai Panjang Kota
Bengkulu. Tahap pertama adalah penentuan posisi lintasan
dan arah orientasinya. Lintasan pengukuran dibuat sejajar
dengan garis pantai dengan langkah-langkah sebagai
berikut : 1. Menentukan panjang lintasan 2. Menentukan
spasi jarak antar geophone, pada penelitian ini jarak antar
geophone adalah 7 meter dan jarak sumber dari geophone
pertama 14 meter. 3. Hasil pengukuran di lapangan
ditampilkan pada tabel yang berisi waktu penjalaran
gelombang sampai ke geophone dan jarak masing-masing
sumber ke geophone.
Paket program berdasarkan metode Hagiwara yang
dirancang memiliki menu utama yang terbagi menjadi
empat sub menu yang mewakili fungsi tertentu, yaitu input
data angka, input data image, input data travel time dan
proses perhitungan metode Hagiwara. Selain itu pada
tampilan ini dapat ditampilkan output hasil perhitungan
program.
3. Hasil Dan Pembahasan
Menu Utama yang dirancang merupakan satu kesatuan
sistem yang terintegrasi dalam bentuk tampilan yang
interaktif dengan fungsi sebagai interface terhadap aplikasi
yang dikehendaki. Menu utama adalah menu induk yang
memuat sub-sub menu. Menu utama terbagi menjadi
empat sub menu yang mewakili fungsi tertentu. Sub menu
pertama berfungsi sebagai tampilan input untuk
memasukkan data-data teknis lapangan seperti nomor
lintasan, hari/tanggal pengambilan data dan observer. Sub
menu kedua berfungsi untuk memasukkan data berupa
image. Sub menu ketiga berfungsi sebagai tampilan input
untuk memasukkan data travel time, sedangkan sub menu
keempat berfungsi sebagai tampilan proses perhitungan
metode Hagiwara.
Proses penghitungan dengan metode Hagiwara dilakukan
secara otomatis. Data yang digunakan adalah hasil dari
pengambilan data pada tampilan input data. Tampilan
output adalah tampilan dimana hasil-hasil perhitungan
metode Hagiwara diletakkan. Pada tampilan ini dapat
diakses tabel perhitungan, grafik travel time dan
visualisasi lapisan bawah permukaan. Program aplikasi ini
32
4. Kesimpulan
Penelitian dengan metode seismik refraksi di daerah Pantai
Panjang ini telah dapat memvisualisasikan lapisan bawah
permukaan berdasarkan metode Hagiwara. Untuk
memudahkan perhitungan dan dapat dipergunakan untuk
penelitian selanjutnya telah dihasilkan juga paket program
berbasis Delphi. Daerah Pantai Panjang berdasarkan
visualisasi dua lapis tersusun atas pasir (sand) dilapisan
atas dengan kecepatan penjalaran gelombang seismik 1367
m/s. Sedangkan di bawahnya tersusun oleh lapisan batu
pasir (sandstone) dengan kecepatan penjalaran gelombang
seismik 2015 m/s. Berdasarkan visualisasi program dapat
diketahui bentuk lapisan bawah permukaan dengan
kedalaman rata-rata 9,1625 m. Batas kedalaman lapisan
pertama dan kedua berkisar antara 6,5 m sampai dengan
10,94 m.
Daftar Pustaka
[1] Sismanto, 1999, Eksplorasi Dengan Menggunakan Sesimik
Refraksi, Laboratorium Geofisika, UGM
[2] Hendra, P. S., 2006, Aplikasi Pemrograman Windows
Untuk Pengolahan Data Seismik Refraksi Dengan Metode
Hagiwara Yang Diperbaharui, Depertemen Fisika, ITB. http
://fi.iib.itb.ac.id
[3] Linus, A. P., 2006, Penafsiran Data Seiamik Bias Dangkal
dengan Metode Hagiwara, Jurusan Fisika, ITB
33