Selain menyusun rencana kerja, dalam membangun suatu usaha sapi perah juga
perlu memperhatikan dan menyusun rencana penggunaan modal juga merupakan
aspek yang memiliki peran vital dalam usaha, karena tanpa modal usaha hanya
akan menjadi rencana saja dan tidak adapat diaplikasikan. Modal usaha yang
harus dikeluarkan dalam menyusun rencana usaha peternakan sapi perah terdiri
dari investasi, kandang, gudang, perumahan, peralatan pemerahan, peralatan
teknis pemeliharaan, biaya tetap, jumlah sapi baik sapi betina (Laktasi dan kering
kandang), sapi jantan, pedet betina maupun pedet jantan, biaya Operasional,
pakan (Hijauan dan konsentrat), gaji karyawan, obat-obatan, penyusutan
bangunan dan peralatan, listrik, penyusutan kematian ternak (sekitar 4-5 %), pajak
dan biaya lain-lain.
Langkah yang perlu dilakukan setelah usaha peternakan sapi perah berjalan adalah
dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana target yang direncanakan tercapai. Sehingga dapat mengambil langkah
preventif sebaliknya pengembangan pada usaha peternakan sapi perah.
Proses perencaan dalam pembukaan usaha sapi perah memiliki manfaat untuk
menetapkan dan memusatkan tujuan anda dengan memanfaatkan keterangan dan
penelitian yang sesuai, sebagai alat penjualan dalam menangani hubungan penting
termasuk para pemberi pinjaman, investor, dan bank, serta anda dapat
memanfaatkan rencana itu untuk menghimpun pendapat dan nasehat dari orang
lain termasuk mereka yang terjun di bidang usaha yang akan memberi anda
nasehat berharga dengan gratis,
Sumber :
Nugroho, C. P. 2008. Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.
Purna, I., Hamidi dan Elis. 2009. Permasalahan dan Kebijakan Pemerintah Di
Sektor Perindustrian. http://www.setneg.go.id. (Diakses 09 Oktober 2014 pukul
16.12 WIB)