Anda di halaman 1dari 1

Belajar dari Mereka yang Tuli

http://doktermudaliar.wordpress.com/2010/04/18/belajar-dari-mereka-yang-tuli/#more-419
Andai mereka saat itu tidak berlaku tuli dan mengikuti komentar orang lain..
Kamu tidak akan kemana-mana nak. Kamu akan kembali menyupir truk. (Jim Denny, Grand Ole Opry,
menolak Elvis Presley setelah penampilan pertamanya.)
Tapi, apa bagusnya? (Insinyur di Advanced Computing Systems Division of IBM, mengomentari penemuan
micro chip, tahun 1968)
Telepon, tidak bisa dipertimbangkan sebagai alat komunikasi. Alat ini tidak ada nilainya bagi kita. (Memo
rapat di Western Union, tahun 1876.)
Kotak musik tanpa kabel, tidak ada bayangan tentang nilai komersilnya. Siapa yang mau bayar untuk pesan
yang dikirim tak jelas kepada siapa? (Rekan David Sarnoff mengomentari niatnya untuk berinvestasi di bisnis
radio, tahun 1920-an.)
Kami tidak suka suaranya. Lagipula musik dengan gitar akan segera berakhir (Decca Recording Company
menolak The Beatles, tahun 1962)
Mesin terbang yang lebih ringan dari udara, itu mustahil. (Lord Kelvin, presiden Royal Society, melecehkan
wacana manusia bisa terbang, tahun 1895)
Mengebor untuk minyak? Maksudmu mengebor ke dalam tanah dan mencoba untuk menemukan minyak? Gila
kamu. (Ahli bor yang diminta Edwin L Drake untuk menjalankan proyek pengeboran minyak yang pertama,
tahun 1859)
Pesawat udara itu mainan yang bagus, tapi tidak ada gunanya untuk militer. (Marsekal Ferdinand Foch,
profesor strategi militer, sebelum pesawat tempur diciptakan.)
Ah, untungnya mereka yang dihujani perkataan seperti itu berlaku tuli..
Komentator tetaplah komentator.apapun kata mereka. tetap kitalah yang bermain di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai