Anda di halaman 1dari 1

Penulis: Ustadz Abu Hamzah Yusuf

Fiqh, 21 - Juli - 2003, 03:42:53


Terdapat beberapa hadits yang berkaitan dengan sunnah setelah sholat Jum'at yang
menunjukkan akan masyru'iyahnya (disyariatkannya) amalan ini, di antara haditshadits itu adalah:
Pertama: diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin
Umar radliyallahu 'anhuma, bahwa Nabi SAW sholat setelah Jum'at dua raka'at di r
umahnya.
Kedua: diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari sahabat Abu Hurairah bahwa Nabi SAW
bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian shalat Jum'at maka hendaklah
shalat setelahnya empat raka'at."
Ketiga: dari Ibnu Umar, diriwayatkan bahwa Nabi SAW shalat setelah Jum'at enam r
aka'at.
Maka sunnah ba'da shalat Jum'at adalah dua raka'at atau empat raka'at atau enam
raka'at, akan tetapi, apakah sunnah ini menunjukkan atas bentuk yang bermacam-ma
cam ataukah pada keadaan yang berbeda-beda? Terdapat perselisihan di dalamnya.
Pendapat pertama beranggapan bahwa ini menunjukkan pada keadaan yang berbeda-bed
a, yakni jika engkau sholat ba'da Jum'at di masjid, maka sholatlah empat raka'at
, dan jika sholatnya di rumah, maka sholatlah dua raka'at. Ini pendapatnya Syaik
hul Islam Ibnu Taimiyah (Lihat Zaadul Ma'aad 1/ 440).
Pendapat kedua menganggap bahwa sunnah ini menunjukkan atas bentuk / praktek yan
g bermacam-macam, yakni kadang-kadang sholat dengan empat roka'at atau sesekali
dengan dua roka'at. Adapun pendapat yang ketiga menegaskan bahwa sunnah ba'da sh
alat Jum'at itu empat raka'at, karena apabila perkataan Nabi SAW bertentangan de
ngan perbuatannya maka didahulukan perkataannya.
Yang lebih utama bagi seseorang, yang tentunya kami lihat lebih rajih / kuat ial
ah kadang-kadang shalat dengan empat raka'at dan sesekali sholat dengan dua raka
'at, dan adapun yang enam raka'at, maka dhahir hadits Ibnu Umar ialah bahwa Rasu
lullah pernah melakukannya. Wal ilmu indallah.
(Lihat Syarhul Mumti': 5 / 102-103).

Anda mungkin juga menyukai