Abstract: Purbalingga is one of regencies in Central Java Province. The district is located
in the basin that flanked by a series of mountains. The geographical position that which
allows many bridges made with different types, one of that bridge is a Linggamas bridge.
Box girder bridge is a girder bridge which the main girder form is a hollow box. Box
girder bridge are generally combined with prestressed system. One form is a square box
girder section.
The results of the redesign in this final assignment is safe against action / expenses
incurred. Redesign includes the upperstructure of the bridge, which are railing, bridge
deck (slab) and a girder prestressed box. Then the lower structure of the bridge is
composed of heads of bridges / abutments, piers bridges, pile cap abutment and pier, and
foundations used in both abutments and pier are bore pile foundation. For load regulation
refers to the regulation of Engineering Planning Bridge, Bridge Management System (BMS
1992) and RSNI T-02-2005.
Key word: prestress, box girder,abutment, pier, bore pile
1. PENDAHULUAN
Kabupaten Purbalingga merupakan
salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Pemalang di sebelah utara,
Kabupaten Banjarnegara di sebelah timur
dan selatan, serta Kabupaten Banyumas di
sebelah barat. Purbalingga berada di
cekungan yang diapit beberapa rangkaian
pegunungan. Di sebelah utara merupakan
rangkaian pegunungan (Gunung Slamet
dan Dataran Tinggi Dieng). Bagian
selatan merupakan Depresi Serayu, yang
dialiri dua sungai besar Kali Serayu dan
anak sungainya, Kali Pekacangan. Letak
geografis inilah yang memungkinkan
dibuatnya banyak jembatan dengan
bermacam macam tipe, salah satunya
Kelebihan dari jembatan box girder yaitu memiliki ketahanan torsi yang lebih baik.
Desain penampang melintang jembatan dapat dilihat pada gambar 1.1, sedangkan
desain penampang memanjang jembatan dapat dilihat pada gambar 1.2
1030
750
115
115
Tiang sandaran
Trotoar
kerb
Lapisan Aspal
10
30
Slab jembatan
box girder
5000
4500
Elv + 28
4500
MAB + 26,38
MAN + 22,38
2. LANDASAN TEORI
Secara umum komponen jembatan
dibagi dalam 2 bagian besar, yaitu
upperstructure dan substructure. Bagian
atas jembatan terdiri dari sandaran, batu
pengaman (kerb), lantai jembatan dan
pendukung lantai dengan sistem seperti
balok,
girder/gelagar.
Sedangkan
substructure adalah suatu sistem yang
Aksi tetap
Aksi sementara
Aksi lingkungan
Pembebanan dan aksi ini selain digunakan
dalam perencanaan jembatan jalan raya
juga termasuk jembatan pejalan kaki dan
untuk bangunan-bangunan sekunder yang
terkait dengan jembatan tersebut.
Perencanaan
Kepala
Jembatan
(Abutment) dan Pilar Jembatan (Pier)
Pangkal jembatan termasuk bagian
bangunan bawah jembatan. Dengan
membangun
abutment
berarti
penghematan
terhadap
panjangnya
jembatan yang akan dibuat. Abutment
merupakan suatu peralihan dari jembatan
kepada badan lintasan dari tanah dan
biasanya menutupi badan lintasan ini
tegak lurus.
Bagian-bagian dari abutment yang
akan dibuat pada disain jembatan
P jack
Back wall
Corbel
Breast wall
Pile cap
O
Gambar
2.1
Linggamas
Abutmen
Jembatan
Bentuk
pilar
jembatan
pada
perencanaan
jembatan
Linggamas
menggunakan kolom persegi, seperti
terlihat pada gambar 2.2
Ba
Muka Air Banjir
Headstock
hh
Lc
Hb
Muka Air rata - rata
Bc
Bc
Column
Column
Hr
ht
Pile Cap
Gambar 2.2 Pier Jembatan Linggamas
3. METODE PENELITIAN
Struktur jembatan Linggamas yang
akan direncanakan adalah jembatan
dengan tipe beton prategang yang
memiliki spesifikasi sebagai berikut.
1.
Struktur atas berupa slab jembatan
dan balok prategang simple beam 3
bentang,
2.
Struktur bawah berupa beton
bertulang yang terdiri dari.
a. abutment, dan
b. pilar
Tahapan Perencanaan
Tahapan perencanaan dari tugas
akhir Perencanaan Jembatan Linggamas
ini meliputi :
1.
Menentukan
spesifikasi
dan
konfigurasi struktur jembatan
2.
Menghitung beban-beban yang
bekerja pada jembatan
3.
Merencanakan
elemen-elemen
struktur jembatan
4.
Menganalisa struktur jembatan
dengan program SAP 2000 dan
program tambahan lain
5.
Menyimpulkan hasil
Langkah-langkah
penyelesaian
tugas akhir ini dapat digambarkan dalam
bentuk flow chart pada gambar 3.1 berikut
ini.
A
Mencari data
jembatan yang
akan
direncanakan
ulang
Memilih beban
yang akan
digunakan
No
Merencanakan
desain jembatan
Analisis Aman?
Merencanakan
elemen struktur
awal
Yes
Merencanakan struktur
atas jembatan
- Merencanakan trotoar
jembatan
- Merencanakan plat
lantai (slab)
- Merencanakan
gelagar beton
prategang
Kesimpulan
FINISH
No
Analisis Aman?
Yes
A
4. ANALISIS
B2
B1
B2
t1
H
t2
t3
t3
t3
B1
t1
B2
t2
t3
Btot = B1
+ 2* B2
h = H - t1 Tinggi dinding t5
=
=
=
7,5
0
0,3
0
1,4
0
0,3
5
0,4
5
10,
30
1,9
5
m
m
m
m
m
m
m
Jembatan
Linggamas
yang
melintasi sungai Klawing ini akan
dilakukan redesign dengan tipe jembatan
box girder prestressed dengan penampang
persegi. Spesifikasi bahan yang digunakan
pada penulisan Tugas Akhir ini yaitu :
untuk struktur balok girder digunakan
mutu dengan kuat tekan beton fc = 45,65
MPa untuk struktur pier dan abutment
digunakan mutu beton K- 300 atau fc =
24,9 MPa dan untuk bored pile digunakan
mutu beton K- 350 atau fc = 29,05 MPa
untuk baja tulangan digunakan tulangan
ulir atau deform dengan mutu baja fy = 390
tegangan
yang
diijinkan
didapatkan
fb
300.0
D16 - 100
D16 - 100
D16 - 100
2300.0
D16 - 120
fti
serat
10300.0
D16 - 100
450.0
6600.0
450.0
Pondasi Abutment
Untuk mendapatkan kuat dukung
tanah yang baik, maka pierdidukung oleh
pondasi bore pile. pondasi bore pile
digunakan dengan ukuran panjang 20 m,
diameter 1 m, dan digunakan dua lapis
tulangan pokok dengan jumlah 14 buah.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Penulangan
Abutment
Jenis Tulangan
Struktur
Utama
Pokok Susut Geser
No
Abutment (mm) (mm) (mm)
1
Back Wall D25 - D19 - D16
Atas
250
300
200
2
Back Wall D25 - D19 - D16
Bawah
200
250
200
3
Corbel
D25 - D19 - D16 100
125
50
4
Breast
D25
D16
Wall
70
200
5
Wing Wall D25 Ver
100
6
Wing Wall D25 Hor
150
7
Pile Cap
D25 - D25 D16
100
200
200
8
Bore Pile 14 x 2
D10 D - 19
200
D25 - 100
25 - 100
D25 - 250
D16 - 200
D19 - 300
1400.0
D25 - 200
D19 - 250
D16 - 200
D25 - 100
D16 - 50
8000.0
D19 - 125
D25 - 70
D25 - 150
D16 - 200
D25 - 70
D25 - 150
D25 - 100
1200.0
D19 - 200
D25 - 200
800.0
D25 - 200
D25 - 100
7500.0
cap diperoleh tulangan lentur arah x D25 100 mm dan arah y D25 100 mm. Untuk
tulangan geser arah x diperoleh D19 - 100
mm dan tulangan geser arah y D19 - 100
mm
Pondasi Pier
Untuk mendapatkan kuat dukung
tanah yang baik, maka pierdidukung oleh
pondasi bore pile. pondasi bore pile
digunakan dengan ukuran panjang 18 m,
diameter 1 m, dan digunakan dua lapis
tulangan pokok dengan jumlah 14 buah.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Penulangan Pier
Jenis Tulangan
Struktur
Utama
Pokok Susut Geser
No
Pier
(mm) (mm) (mm)
1
Headstock D25 - D19 - D16 50
60
100
2
Corbel
D25 - D19 - D16
90
100 200
3
Kolom
26 x 2 D25 - D16Pier
D25
100 100
Pile Cap
arah-x
Pile Cap
arah-y
Bore Pile
5
6
D25 100
D25 100
14 x 2
D19
D19 100
D19 100
D10 200
D25 - 60
D25 - 50
D16 - 100
D19 - 65
D25 - 90
D16 - 200
D19 - 100
D25 - 90
D16 - 200
D16 - 100
26 D25
D25 - 100
2500
POTONGAN C - C
10000.0
26 D25
D16 - 100
D25 - 100
1300.0
D19 - 100
D25 - 200
800.0
D25 - 100
D25 - 100
3750.0
7500.0
10
c. Breast Wall :
p x l x t = (1,4 x 10,3 x 4,1) m
d. Pile Cap :
p x l x t = (7,5 x 10,3 x 1,2) m
e. Fondasi Bored Pile :
p x l x t = (7,4 x 10,3 x 1,8) m
- Diameter pile 1 m
- Panjang pile 20 m
- Jumlah pile 24 buah ( nx = 4 ,
ny = 6)
Dimensi Pier,dengan
spesifikasi :
Dimensi Pier,dengan spesifikasi :
3. Struktur bawah
a. Headstock :
a. Headstock :
pier
p x l x t = (2,7 x 13,35 x
p x l x t = (2,5 x 10,3 x 2,7) m
2,7) m
b. Corbel :
b. Corbel :
p x l x t = (0,72 x 10,3 x 1,2) m
p x l x t = (0,62 x 13,35 x
c. Column :
1,2) m
D = 2,5 m
c. Column :
d. Pile Cap :
D = 2,7 m
p x l x t = (7,5 x 11,5 x 1,3) m
d. Pile Cap :
e. Fondasi Bored Pile :
p x l x t = (11,5 x 11,5 x
- Diameter pile 1 m
2,7) m
- Panjang pile 18 m
e. Fondasi Bored Pile :
- Jumlah pile 30 buah buah ( nx
- Diameter pile 0,8 m
= 5 , ny = 6)
- Panjang pile 18 m
- Jumlah pile 30 buah buah
( nx = 5 , ny = 6)
girder prategang lebih efisien dari
Saran
pada
disain
eksisting
yang
Dengan
memperhatikan
hasil
menggunakan struktur balok beton
kesimpulan di atas, maka dapat diberikan
prategang.
beberapa saran antara lain sebagai berikut
2.
Perlu pembanding jenis jembatan
ini :
dan struktur yang lain untuk
1.
Perlu adanya perhitungan rencana
mengetahui jenis jembatan apakah
anggaran dan biaya (RAB) supaya
yang efektif dengan bentang yang
dapat diketahui apakah disain
ada dan struktur apa yang lebih tepat
jembatan menggunakan struktur box
digunakan.
11
3.
DAFTAR PUSTAKA
Bindra, S.P. (1992) Principle and
Practice of Bridge Engineering.
Dhopat and Son, New Delhi
Supriyadi,
Bambang dkk. (2000).
Jembatan. Beta Offset, Jakarta.
Kadir, A., Diktat Struktur Beton
Prategang, Yogyakarta, 2006
Widodo,
Diktat
Struktur
Beton
Bertulang, Yogyakarta
Lin, T.Y. and Burns, Ned H., Design of
Prestressed Concrete Structures,
NewYork, John Wiley & Sons, 1981
Lin, T.Y. and Burns, Ned H., Disain
Struktur Beton Prategang jilid 1
dan 2 terjemahan Mediana Sianipar,
Interaksara, 2000
Nawy, Edward G., Beton Prategang
Suatu Pendekatan Mendasar jilid
1 dan 2 terjemahan Bambang
Suryoatmono, Erlangga, 2001
Dipohusodo, Istimawan. (1994). Struktur
Beton
Bertulang.
Gramedia,
Jakarta
Anonim. (1992). Peraturan Perencanaan
Teknik Jembatan Bagian 2 Beban
Jembatan, Bridge Management
System. Departemen Pekerjaan
Umum Republik Indonesia
Anonim. (1992). Peraturan Perencanaan
Teknik
Jembatan
Bagian
6
Perencanaan Beton Struktural,
Bridge
Management
System.
Departemen
Pekerjaan
Umum
Republik Indonesia
Anonim. (1992). Bridge Design Manual
12