Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikenal karena
keanekaragaman budaya, suku bangsa, bahasa, dan agama. Berbanggalah kita
yang merupakan warga negara Indonesia, karena kita memiliki kekayaan alam
yang melimpah dan masih dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Selain
keanekaragaman budayanya, Indonesia juga diperkaya dengan keanekaragaman
pariwisatanya. Diantara berbagai jenis wisata, Indonesia memiliki diantaranya
wisata alam, wisata kuliner, wisata religi, wisata belanja, wisata bahari, wisata
edukasi, dan masih banyak wisata lain yang menjadi aset terbaik di Indonesia.
Sebagai contoh nyata, diantaranya adalah Pulau Dewata, Bali, yang dewasa ini
seolah merupakan tempat yang wajib dikunjungi bagi para wisatawan domestik
dan juga wisatawan mancanegara. Selain itu terdapat Taman Nasional Pulau
Komodo yang telah dinobatkan sebagai New Seven Wonders pada awal tahun
2012. Selain itu masih sangat banyak tempat-tempat wisata di Indonesia yang
sangat terkenal dan diminati oleh masyarakat di seluruh belahan dunia.
Seperti halnya Bali atau Pulau Komodo, di Pulau Jawa juga terdapat
banyak tempat-tempat wisata. Sebagai pusat kegiatan dan kehidupan di negara
Indonesia, pulau Jawa memiliki peran sebagai kiblat aktivitas negara baik di
bidang perniagaan, industri, kesehatan, pendidikan, politik, hiburan, maupun
pariwisata. Terbagi menjadi 6 provinsi, pulau Jawa tentu memiliki
keanekaragaman pariwisata, dan tiap-tiap kota di enam provinsi tersebut tentu
memiliki keunggulan masing-masing dalam bidang pariwisata. Sebagai contoh,
kota Bandung memiliki keunggulan wisata dalam bidang fashion dan kuliner, kota
Solo dengan wisata budayanya, dan kota Malang dengan buah apel dan wisata
alamnya yang salah satunya adalah Gunung Bromo.
Berangkat dari sekian banyak wisata di tiap kota di Pulau Jawa, salah satu
kota di Jawa Barat juga mulai disorot sebagai kota yang menarik untuk dikunjungi
oleh para wisatawan. Kota Bogor yang terletak di provinsi Jawa Barat memiliki

segudang tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik
maupun mancanegara. Di Bogor, terdapat hampir semua jenis wisata, contohnya
wisata kuliner khas Bogor berupa asinan Bogor dan soto kuning, wisata flora dan
edukasi di Kebun Raya Bogor dan Museum Zoologi, wisata religi di Pura
Parahyangan Agung Jagatkarttya, wisata fauna di Taman Safari Indonesia, wisata
belanja di factory outlet di sepanjang Jalan Pajajaran, wisata hiburan anak di The
Jungle, dan wisata alam di kawasan Puncak Bogor yang menawarkan berbagai
macam kegiatan alam seperti hiking, tracking, outbond, rafting, camping, hingga
gantole ada disana.
Wana Wisata Curug Cilember adalah salah satu wisata alam yang cukup
terkenal di Bogor. Menawarkan keindahan alam yang didukung dengan fasilitasfasilitas yang dikelola baik sejak tahun 1999 oleh Perusahaan Umum Perhutani
KPH Bogor. Wana Wisata Curug Cilember berada di ketinggian 986 mdpl dengan
suhu berkisar 18 - 23 C. Luas kawasan ini sekitar 5, 9 hektar yang didominasi
perbukitan dengan hamparan tanaman pinus. Secara wilayah, Curug Cilember
terletak di desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dengan titik
koordinat GPS 6 38' 13.61" S 106 55' 22.57" E. Wana Wisata Curug Cilember
adalah situs wisata alam dengan keunikan tersendiri, yakni memiliki 7 (tujuh)
curug/ air terjun yang mengandung nilai-nilai mitos dan sejarah. Fasilitas yang
dimiliki Wana Wisata Curug Cilember diantaranya adalah tempat parkir yang
memadai untuk kendaraan roda 2 maupun roda 4, MCK/ toilet yang tersedia di
berbagai titik, pusat konservasi kupu-kupu, toko souvenir dan warung makan,
pondok-pondok untuk penginapan keluarga, free wifi, flying fox, dan camping
ground. Setiap akhir pekan tempat wisata ini ramai dikunjungi wisatawan, tak
kurang dari 500 hingga 600 wisatawan tercatat memadati Wana Wisata Curug
Cilember pada hari biasa, sedangkan pada akhir pekan mencapai 800 hingga 1.500
wisatawan. Wisatawan mancanegara yang datang banyak yang berasal dari negara
Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya. Hal ini dikarenakan desa Jogjongan
memiliki mayoritas penduduk beragama Islam dan banyak saudagar Islam yang
berasal dari negara-negara di Timur Tengah yang berinvestasi di desa dalam
bentuk investasi properti seperti villa dan restoran.

Pada tahun 2001, tercatat di Data Kunjungan Wisatawan ke Wana Wisata


Curug Cilember yang bersumber dari pihak pengelola, sebanyak 67.279
wisatawan yang mengunjungi Wana Wisata Curug Cilember. Jumlah wisatawan
meningkat dari tahun ke tahun, hingga tahun 2005 jumlah pengunjung meningkat
hingga 121.860 wisatawan. Namun pada tahun 2011 terdapat kejadian yang
memakan korban jiwa di dalam lokasi air terjun Curug Cilember, dikarenakan
kelalaian pengunjung dan kelalaian pengelola dalam ketersediaan alat pengaman
berupa pembatas track atau jalur untuk mendaki di lokasi. Kejadian tersebut
mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung secara drastis di tahun-tahun
berikutnya. Hingga di tahun 2012 jumlah pengunjung hanya berkisar di angka
29.904 wisatawan. Salah satu kelemahan Wana Wisata Curug Cilember adalah
kurangnya sarana pengaman jalur daki menuju curug dan petunjuk arah yang
kurang jelas. Selain itu, tidak terdapat papan petunjuk arah ketika memasuki desa
Jogjogan dari Jalan Raya Puncak. Pihak pengelola juga memiliki kekurangan
yakni dalam hal informasi dan teknologi, fasilitas yang tersedia di Wana Wisata
Curug Cilember diantaranya adalah free wifi atau akses internet gratis, namun
hingga saat ini Wana Wisata Curug Cilember belum memiliki website pribadi.
Beberapa informasi justru didapat dari artikel-artikel wisatawan seperti blog, dan
media sosial lain, namun tidak memuat banyak informasi di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan disimpulkan dari Perancangan Promosi
Wana Wisata Curug Cilember ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat perancangan sign system yang menarik dan
efektif di Wana Wisata Curug Cilember?
2. Bagaimana merancang dan mengoptimalkan fungsi website sebagai
sumber informasi yang relevan dan lengkap untuk Wana Wisata Curug
Cilember?
3. Bagaimana membuat perancangan promosi yang menarik melalui
desain komunikasi visual untuk di terapkan di material promosi Wana
Wisata Curug Cilember?

C. TUJUAN PERANCANGAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan
perancangan yang akan menjadi acuan adalah :
1. Memudahkan wisatawan untuk mengenali arah, spot-spot penting, dan
tanda peringatan bahaya yang ada di dalam Wana Wisata Curug
Cilember dan meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan
yang datang ke Wana Wisata Curug Cilember.
2. Memudahkan wisatawan untuk mendapatkan informasi yang lengkap
mengenai Wana Wisata Curug Cilember dengan melalui media
website.
3. Meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara
untuk berkunjung ke Wana Wisata Curug Cilember.

D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif. Sebuah penelitian yang bergantung pada data-data
yang didapat dari lapangan, data didapat langsung dari observasi dan wawancara
atau interaksi mendalam dengan narasumber. Dalam penelitian ini, penulis terjun
langsung meninjau subjek penelitian yakni Wana Wisata Curug Cilember yang
berlokasi di desa Jogjogan, Cisarua, Bogor.
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan beberapa langkah penelitian
diantaranya adalah :
1. Observasi
Observasi atau pengamatan akan dilakukan dengan cara
mengunjungi Wana Wisata Curug Cilember untuk mengetahui bagaimana
kondisi dan situasi secara langsung. Observasi memiliki peran yang
sangat penting dalam menentukan hasil dari sebuah penelitian kualitatif.
Observasi atau pengamatan akan merujuk pada beberapa hal yakni :
a. Kondisi dan situasi yang sebenarnya pada objek penelitian.
b. Data-data yang didapat langsung di lokasi subjek penelitian.
c. Mengetahui problematika subjek penelitian secara langsung.
Sehingga penulis dapat dengan mudah menentukan :
a. Hasil pengamatan secara langsung.
b. Data-data yang valid dan tidak valid.

c. Penyusunan tindakan selanjutnya setelah mengetahui


problematika objek penelitian.
2. Wawancara Mendalam (In-Depth Interviewing)
Dalam metode penelitian kualitatif, wawancara mendalam atau
In-Depth Interviewing juga sangat diperlukan dalam menentukan hasil
dari sebuah penelitian, pihak pengelola yakni Perusahaan Umum
Perhutani dan masyarakat sekitar memiliki peranan yang sangat penting.
Data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dalam penelitian
dapat menjadi sumber data yang terpercaya dengan adanya lebih dari satu
pihak narasumber.
Pertanyaan dalam wawancara akan diajukan kepada pihak
narasumber sebagaimana yang berhubungan dengan kondisi dan situasi
Wana Wisata Curug Cilember, kelebihan dan kekurangan Wana Wisata
Curug Cilember, dan situs wisata sejenis yang menjadi kompetitor.
3. Kajian Pustaka (Literature Review)
Metode penelitian kualitatif juga memerlukan kajian pustaka
namun dilaksanakan setelah melalui proses observasi atau melihat
langsung ke lapangan. Data-data yang terdapat dalam buku, maupun
berasal dari situs internet dapat dijadikan sebagai data-data pelengkap
dalam penelitian ini. Dilakukan Literature Review ini agar penulis dapat
menemukan hal-hal penting dalam melakukan penelitian seperti halnya :
a. Hasil penelitian sebelumnya.
b. Artikel yang berisi tentang paparan, opini dan kritik dari
narasumber secara tidak langsung.
Dengan adanya 2 hal diatas akan memudahkan penulis untuk
selanjutnya menentukan :
a. Batasan atau cakupan ruang lingkup penelitian.
b. Menimbang data-data yang diperoleh di lapangan dengan
paparan dan opini serta kritik dari masyarakat yang pernah
berkunjung ke Wana Wisata Curug Cilember.

Anda mungkin juga menyukai