Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Logam Berat pada Kesehatan Pekerja Pabrik

Oleh :
Leni Anggraeni, Angela Yosephine Theodora, Sylvia Wijaya, Ahmed Haykal Hilman,
Ferdina Maria Ginting

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida wacana

Abstrak
Logam berat adalah sebuah elemen yang stabil, dimana mereka tidak bisa dimetabolisme
didalam tubuh. Logam berat seperti merkuri, timah, arsen dan seng bila masuk kedalam tubuh
akan sangat berbahaya. Paparan logam berat, terutama bagi pekerja pabrik meningkat drastis
dalam beberapa dekade terakhir, seiring bertambah banyaknya pemanfaatan logam berat dalam
industri. Penyakit seperti bronkitis, gagal ginjal hingga kematian adalah beberapa dampak dari
paparan logam berat. Diperlukan standar perlindungan bagi pekerja yang mempunyai resiko
tinggi agar pekerja tersebut terhindar dari resiko keracunan logam berat, seperti menyiapkan alatalat perlindungan diri bagi pekerja pabrik.
Kata kunci : Logam berat, pekerja.
Abstract
Heavy metal is a stable element that can not be metabolized in the body. If heavy
metals, such as mercury , lead, arsenic and zinc, enter the body, it will be very dangerous. Heavy
metals exposure, especially factory workers increased drastically in the last decade, as heavy
metals are used more often in the industry. Disease such as bronchitis, renal failure to death are
some impact of heavy metal exposure. Required protection standards for workers that have high
risks, so that workers are protected of getting poisoned by heavy metals, such as preparing self
protection tools for factory workers.
Keyword: Heavy metal, worker

Pendahuluan
Sehubungan dengan berkembangnya dunia industri di negara ini, dengan demikian
semakin tinggi pula pengaruh logam berat terhadap kesehatan para pekerja industri. Berbagai
logam berat seperti timbal hitam, arsen, mangan, admium, mercury memiliki dampak negatif
bagi kesehatan. Selain itu, pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri
yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama saat
membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya
bila di temukan didalam lingkungan.
Tingginya faktor resiko terhadap para pekerja pabrik. Beberapa logam berat dapat
memberikan dampak negatif berbeda pada kesehatan. Pada persenyawaan arsen dan zat air
berefek hemolitis terhadap darah, sehingga mengakibatkan hemoglobinuria, anemia, dan ikterus. 1
Timah hitam memberikan gejala kronis dengan gejala-gejala kolik usus, kelumpuhan saraf
lengan-tangan dengan gejala wrist drop, Keracunan TEL biasanya bersifat akut dengan gejala
insomnia, kerancuan pikiran, delirium, dan mania.1 Efek bahaya lainnya juga dapat ditemukan
pada keracunan mangan. Salah satu logam berat yang cukup berbahaya adalah merkuri karena
dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan bronchitis nekrosis dan pneumonitis yang akhirnya
bisa menyebabkan kematian.2-3 Pada persenyawaan arsen dan zat air berefek hemolitis terhadap
darah, sehingga mengakibatkan hemoglobinuria, anemia, dan ikterus.4 Gejalanya adalah tak dapat
tidur siang dan insomnia malam hari, nyeri pada otot-otot, juga kejang-kejang, sempoyongan
apabila berjalan, kelemahan atau kaku anggota badan.5
Pembahasan
Program pemeriksaan medis, pemantauan dan pengawasan untuk pekerja yang banyak
berinteraksi dengan limbah berbahaya. Dibutuhkan peralatan keamanan pribadi yang tepat,
pakaian, masker untuk para pekerja yang banyak berinteraksi dengan limbah berbahaya.
Pengawasan mesin tentang penggunaan dan pajanan pada pekerja yang berinteraksi dengan
limbah berbahaya juga perlu dilakukan. Dibutuhkan batas maksimal pajanan untuk pekerja yang
berinteraksi dengan limbah berbahaya. Program-program untuk menginformasikan pekerja yang
berinteraksi dengan limbah berbahaya tentang derajat bahaya pajanan limbah, penanganan,
transpotasi, penamaan dan pembuangan limbah berbahaya. Dibutuhkan program yang

memperkenalkan peralatan dan teknologi baru yang akan mempertahankan keselamatan, respon
darurat dan perlindungan pekerja yang berinteraksi langsung dengan limbah berbahaya.1
Jenis-jenis logam yang sering menyebabkan penyakit pada pekerja
Timah hitam (timbal, Pb)
Timah hitam adalah logam berat yang berwarna kelabu yang meleleh pada suhu 327 oc.
timah hitam menguap pada suhu diatas 500C dan bereaksi dengan udara membentuk senyawa
oksida timah hitam. Keracunan oleh timah hitam dalam perusahaan terjadi dalam dua bentuk
yang mudah sekali dibedakan : a. Oleh karena timah hitam dan persenyawaan anorganisnya
seperti putih timah hitam (loowit, leadwhite), b. Oleh karena pengolahan persenyawaan organis
timah hitam, khususnya tetra-etil-timah hitam (TEL). 1
Keracunan oleh timah hitam dan persenyawaan anorganisnya bersifat kronis dengan
gejala-gejala kolik usus, kelumpuhan saraf lengan-tangan dengan gejala wrist drop, noktahnoktah (stippling) basofil dalam sel darah merah, dan anemia. Keracunan TEL biasanya bersifat
akut dengan gejala insomnia, kerancuan pikiran, delirium, dan mania. Jenis keracunan oleh timah
hitam dan persenyawaan anorganisnya biasanya terjadi di pabrik aki, percetakan yang
menggunakan timah hitam, di pabrik keramik, pada pekerjaan mengecat dengan bahan cat
persenyawaan timah hitam. Pada pekerjaan vulkanisasi karet, pada pekerjaan mengglazur gelas,
menyolder, serta pada pembuatan kawat listrik, mainan anak-anak dan alliage logam. 2
Untuk diagnosis keracunan timah hitam diterapkan cara menegakkan diagnosis penyakit
akibat kerja pada umumnya, tetapi terutama perlu mendapat perhatian ialah gejala klinis dan
pemeriksaan laboratorium serta evaluasi pekerjaan dan tempat kerja. Pemeriksaan laboratorium
yang paling dapat dipercaya adalah terhadap kadar timah hitam dalam darah, normal kadar
tersebut adalah 100-250 mikrogram timah hitam per liter darah lengkap. Pada kadar <400
mikrogram timah hitam per liter darah lengkap tidak ada gejala dan tanda keracunan. Antara 400
dan 800 mikrogram timah hitam per liter darah lengkap terdapat gejala dan tanda keracunan
ringan. Gejala dan tanda keracunan berat tampak pada kadar timah hitam darah >800 mikrogram
per liter darah lengkap. Ensefalopati terjadi pada kadar timah darah >1000 mikrogram.1

Pengobatan keracunan timah hitam adalah menghentikan bertambahnya timah hitam


yang memasuki tubuh pekerja yang pada umumnya melewati jalan pernafasan atau pencernaan,
serta

mengobatinya

dengan

natrium-etilen-diamine-tetrasetat

(Na-EDTA)

intravenous.

Pencegahan pada garis besarnya adalah dilakukan dengan memelihara kebersihan tempat kerja
dan kebersihan perorangan, pemeriksaan kesehatan pekerja, pendidikan kesehatan pada pekerja
dan lain-lainnya. Perlu mendapat perhatian bahwa timah hitam dan persenyawaan anorganisnya
adalah karsinogen pada binatang percobaan dan timah hitam kromat merupakan zat yang
diperkirakan karsinogen terhadap manusia. Timah hitam juga memiliki efek terhadap fungsi
reproduksi misalnya abortus spontan terjadi oleh karena pemaparan berat uap logam timah hitam
pada proses peleburan logam tersebut.1
Arsen (As)
Arsen (As) adalah metaloid bewarna perak yang jika dipanaskan menyublim tanpa
meleleh. Persenyawaan arsen adalah oksidasi, asam dan garam-garamnya serta juga arsen
organis. Manusia dapat terpajan arsen melalui beberapa cara yaitu termakan, terinhalasi debu dan
terinhalasi gas. Batas konsentrasi arsenic diudara tempat kerja yang ditetapkan OSHA adalah
0,01 mg/m3. Pajanan konsentrasi cukup tinggi, periode lama biasanya terjadi pada beberapa
tempat kerja. Pajanan arsenic di tempat kerja terjadi pada industri pengolahan kayu yang
menggunakan pengawet kayu, industri peleburan tembaga dan timah, industri pengemasan dan
pendistribusian pestisida arsenik, pabrik gelas dan pabrik semikonduktor. Persenyawaan arsen
anorganis bersifat merangsang setempat pada kulit dan selaput lender, mungkin bersifat
karsinogen. Persenyawaan arsen dan zat air berefek hemolitis terhadap darah, sehingga
mengakibatkan hemoglobinuria, anemia, dan ikterus. Persenyawaan arsen organis dapat bekerja
sebagai perangsang lokal, namun dapat juga sistemik. Arsen dan banyak persenyawaannya
adalah karsinogen bagi manusia. 1
Pencegahan keracunan arsen dan persenyawaannya terutama ditujukan kepada tata cara
memperlakukan bahan kimia berbahaya dengan kriteria racun dan upaya menekan kadar debu
arsen di udara tempat kerja, di samping penerapan cara-cara pencegahan lainnya yang wajib
dipatuhi oleh pekerja. Nilai ambang batas arsen dan persenyawaan anorganisnya adalah 0.01
mg/m3 udara. Nilai ambang batas arsen (AsH3) adalah 0,16 mg/m 3 udara atau 0,05 bds. Bds
adalah singkatan dari bagian dalam sejuta atau bahasa asingnya parts per million, yaitu

perbandingan volume gas yang bersangkutan dengan volume udara ruang kerja. Untuk merubah
bds menjadi mg per meter kubik udara ditempuh cara perhitungan.1
Mangan (Mn)
Mangan adalah logam bewarna kelabu keputihan yang rapuh. Terdapat delapan oksida
mangan dan MnO2 adalah senyawa yang paling stabil. Mangan-2-metilsiklopentadieniltrikarbonil dan mangan-siklopentadienil-triakarbonil adalah persenyawaan organis mangan.
Keracunan mangan biasanya terjadi oleh karena menghirup debu dengan kandungan Mn, yang
biasanya terdapat di dalam tambang, pada pekerjaan menghaluskan bijih, memilih bijih,
menampi dan mengayak bijih. Gejala keracunan ialah tak dapat tidur siang dan insomnia malam
hari, nyeri pada otot-otot, juga kejang-kejang, sempoyongan apabila berjalan, kelemahan atau
kaku anggota badan, terjadi gerakan di luar kesadaran yang bervariasi dari tremor Parkinson
yang halus hingga gerakan kuat. 1
Upaya pencegahan keracunan di pertambangan dilakukan dengan menyelenggarakan
ventilasi yang memadai dan kebersihan perseorangan menjadi sangat diutamakan. Di perusahaan
yang menggunakan mangan ventilasi keluar setempat sangat perlu diadakan dan merupakan cara
pencegahan yang efektif. Kadar normal mangan tidak melebihi 20 mikrogram liter darah dan 2
mikrogram per liter urin.Kadar mangan 60 mg per kilogram feses dapat digunakan sebgai
indikasi terjadinya pemaparan kerja terhadap mangan. Nilai ambang batas mangan dan senyawa
anorganisnya adalah 0,2 mg/m3 udara. Nilai ambang batas mangan-pentadienil-triakarbonil
adalah 0,1 mg/m3 udara.1
Mercury
Merkuri adalah kelompok logam cair yang biasanya ditemukan didalam dalam banyak
industri tambang, bahan bakar, limbah dan lainnya. Apabila merkuri masuk dan mencemari air,
maka bisa menganggu rantai makanan, dan bila mencemari udara maka akan menyebar sangat
jauh dari tempas awalnya, maka dari itu merkuri dikondisikan sebagai salah satu isu global
sekarang ini. 3
Merkuri elemental bisa menguap di suhu kamar, apabila terhirup uapan dari merkuri bisa
melewati membrane alveolar pulmonary dan darah, dimana di distribusikan ke sel darah merah,

ke system saraf pusat dan ginjal. Sebagian besar dari merkuri mudah termakan, terhirup dan
melewati barrier kulit. Sedangkan kelompok organic merkuri bisa melewati sawar darah otak dan
plasenta. 3
Menghirup merkuri dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan bronchitis nekrosis dan
pneumonitis yang akhirnya bisa menyebabkan kematian akibat kegagalan pernapasan. Hal fatal
yang sering terjadi adalah dari pemanasan element merkuri dalam ruangan yang tidak
mempunyai ventilasi udara. Menelan garam merkuri juga berakibat fatal, beberapa hal yang
terjadi akibat menelan garam merkuri adalah seperti ulkus pencernaan, perforasi dan perdarahan.
3

Merkuri digunakan dalam pembuatan soda, pemutih, klorin, dan batu bara. Bahaya yang
ditimbulkan oleh merkuri sangat merugikan bagi para pekerja pabrik. Pada sistem saraf, tanda
keracunan merkuri awal adalah insomnia, mudah lupa ,kehilangan selera makan dan tremor
halus. Tahap lanjutnya adalah menganggu stabilitas emosi dan menunjukkan gejala otonom
seperti hipersalivasi, dan keringat berlebih. Efek samping merkuri juga berbahaya bagi jantung,
dimana didapatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas serangan jantung. Bahaya merkuri
juga menimbulkan gangguan pada sistem reproduksi. Dikatakan bahwa istri pekerja pabrik
mempunyai risiko tinggi mengalami aborsi spontan. Sedangkan pekerja pabrik wanita yang
mengalami ekposure dari merkuri mempunyai resiko infertilitas.4
Merkuri eksposure bisa di deteksi melalui pemeriksaan urin 24 jam, apabila didapatkan
hasil lebih dari 10 sampai 20g per L maka artinya keracunan berat. Selain dari urin, merkuri
bisa dideteksi melalui rambut, walaupun pemeriksaan melalui rambut tidak menunjukkan hasil
yang pasti. 4
Beberapa badan kesehatan dan pengawasan makanan di dunia menetapkan angka-angka
merkuri terendah yang masih diperbolehkan untuk dikonsumsi. WHO menetapkan angka 1g per
L. Sedangkan angka merkuri di udara perumahan penduduk tidak boleh melebihi 0,5 g per m. 4
Pada lingkungan kerja harus diperlengkapi dengan perlengkapan keselamatan personal
dan seorang petugas keamanan yang bisa menangani kejadian keracunan di lingkungan kerja.4

Cadmium
Cadmium adalah logam yang biasanya ada bersama Zinc dan Pb. Logam cadmium
pertama kali diisolasi pada tahun 1817 oleh metalurgi Jerman. Pada awalnya cadmium tidak
terlalu berguna dalam kebutuhan sehari-hari namun efek sampingnya yang sangat merugikan di
sadari lebih cepat seperti menyebabkan kerusakan pernapasan, ginjal dan tulang. 4
Cadmium biasanya terabsorbsi masuk melewati system pernapasan bisa mencapai angka
50% tetapi tergantung jenis cadmium, dan berat jenis partikel. Uap dari cadmium, biasanya
cadmium oxide, apabila terhirup dalam konsentrasi besar sangat toksik terhadap epitel dan
endotel alveoli dan bisa menyebabkan edem paru. Efek dari menghirup uap dari cadmium sendiri
baru bisa terdeteksi setelah 4-10 jam dan gejala yang timbul tidak terlalu khas, hanya seperti:
napas pendek, dada sesak, dan batuk yang bisa diasosiasikan dengan gejala flu biasa. 4
Sekarang ini, cadmium digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, keramik plastik dan
kaca. Hal ini berakibat buruk pada pekerja pabrik, dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan
terhadap pekerja pabrik cadmium di Inggris dimana ditemukan bahwa pekerja yang terekspos
cadmium menaikkan angka kematian akibat bronchitis. Dalam studi lanjutan ditemukan juga
efek samping cadmium pada tulang, pada studi yang dilakukan pada binatang ditemukan bahwa
cadmium menimbulkan efek pada metabolism tulang yang akhirnya menyebabkan osteomalacia
dan osteoporosis. Pada system pernapasan efek samping ditemukan bahwa pekerja pabrik
cadmium memunyai limitasi angka FEV1 dan Total Lung Capacity. 4
Bahaya cadmium akhirnya disadari pada tahun 1960 karena kasus pekerja di Inggris yang
meninggal karena kanker prostat. Studi lanjutan yang dilakukan pada tikus didapatkan hasil
bahwa menghirup cadmium dalam jangka panjang meningkatkan resiko kanker paru. Akhirnya,
American Conference of Govermental Industrial Hygienist merekomendasi batas aman
menghirup cadmium adalah 8 jam per 0,01 mg per m . 4
Hubungan Pajanan dengan Penyakit

Timah hitam adalah logam berat yang berwarna kelabu yang meleleh pada suhu 327C.
Timah hitam menguap pada suhu diatas 500C dan bereaksi dengan udara membentuk senyawa
oksida timah hitam. Persenyawaan organometalik timbal yang paling penting adalah tetra-etil
timah hitam (TEL), tetra-metil timah hitam (TML), dan timah hitam stearat. 4
Dua jenis keracunan tersebut berbeda sifat dan gejalanya. Keracunana oleh timah hitam
dan persenyawaan anorganisnya bersifat kronis dengan gejala-gejala kolik usus, kelumpuhan
saraf lengan-tangan dengan gejala wrist drop, noktah-noktah (stippling) basofil dalam sel darah
merah, dan anemia. Keracunan TEL biasanya bersifat akut dengan gejala insomnia (susah tidur),
kerancuan pikiran, delirium, dan mania.5
Jenis keracunan oleh timah hitam dan persenyawaan anorganisnya biasanya terjadi di
pabrik aki, percetakan yang menggunakan timah hitam, di pabrik keramik, pada pekerjaan
mengecat dengan bahan cat persenyawaan timah hitam, pada pekerjaan vulkanisasi karet, pada
pekerjaan mengglazur gelas, menyolder, serta pada pembuatan kawat listrik, mainan kanakkanak dan aliage logam. 5
Terdapat dua hal mengenai masuknya dan beradanya timah dalam tubuh manusia, yaitu
absorpsi dan keracunan timah hitam. Absorpsi timah hitam berarti bahwa tubuh telah kemasukan
timah hitam dari pekerjaan dan tempat kerja, sehingga kadarnya didalam tubuh melebihi kadar
normal, tetapi pada absorpsi ini tidak tampak gejala klinis. Apabila terlihat gejala klinis,
peristiwa absorpsi itu meningkat menjadi peristiwa keracunan.5
Jumlah Pajanan
Normal kadar timbal dalam darah adalah 100-250 g per liter darah lengkap. Pada kadar
<400 g timah hitam per liter darah lengkap, tidak ada gejala dan tanda keracunan. Antara 400800 g timah hitam per liter darah lengkap terdapat gejala dan tanda keracunan ringan. Gejala
dan tanda keracunan berat tampak pada kadar timah hitam darah >800 g per liter darah lengkap.
Ensefalopati terjadi pada kadar timah darah >1000 g per liter darah lengkap.6
Faktor Individu
Untuk melengkapi gambaran penyakit yang berhubungan dengan bahaya tertentu,
penyelidikan harus dilakukan apakah pasien memiliki pekerjaan lain maupun kemungkinan

pajanan di rumah tangga, seperti kebiasaan merokok. Faktor individu yang juga perlu diselidiki
adalah status kesehatan fisik (atopi/ alergi, riwayat penyakit dalam keluarga, kebiasaan
berolahraga), status kesehatan mental, dan higiene perorangan. 7
Dalam kasus ini disebutkan bahwa pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, makanan
yang dikonsumsi untuk sehari-hari pun disediakan oleh katering perusahaan. Namun pada
anamnesis didapati bahwa pasien sering tidak memakai alat pelindung diri (baik berupa masker
ataupun sarung tangan khusus) saat terkena pajanan di dalam pabrik.7
Faktor Lain diluar Pekerjaan
Biasanya pasien hanya menyampaikan faktor pajanan utama keluhan yang ia duga kuat
sebagai faktor penyebab penyakitnya dan jarang memberikan informasi kepada dokter tentang
pajanan yang lain. Dalam hal ini kita dapat mengetahui melalui anamnesis yang hampir sama
dengan faktor individu, seperti hobi yang sering dilakukan pasien, kebiasaan merokok, maupun
pajanan dalam rumah tangga.8
Kesimpulan
Seringnya seorang pekerja pabrik terpapar oleh logam berat akan meningkatkan resiko
dan angka kesakitan penyakit tertentu. Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi
jika industri yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan,
terutama saat membuang limbahnya. Dibutuhkan perlindungan yang memadai bagi pekerja
pabrik yang beresiko tinggi agar terhindar dari penyakit akibat logam berat tersebut.

Daftar pustaka
1

Ikhsan M, Sudiarni NW, Nawas A. Karsinogen paru di tempat kerja.

Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. h.144-156


Goldman L. Mercury. Enviromental and Occupational Medicine.

Philadelphia USA; 2007.h 991-6


Lison D. Cadmium. Environmental and Occupational Medicine.

Philadelphia, USA, 2007.h 999-1002


Lewis L, Thornbory G. Employment law and occupational health. Chennai

India; 2010. h. 55-91


Sumamur PK. Racun Logam dan Metaloid beserta Persenyawaannya.
Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Penerbit

Sagung Seto; 2014.h.333-5.


Harrianto R. Bahaya Kerja Kimiawi: Intoksikasi Timbal. Buku Ajar
Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. h.3-10;

72-5
Friend MA, Kohn JP. Fundamentals of occupational safety and health.

Plymouth UK; 2010. h.27-46


Chia SE, Chong PN. Editor: Jeyaratnam J, Koh D. Pekerjaan dan
kesehatan. Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009.h.139-48

Anda mungkin juga menyukai