Anda di halaman 1dari 7

ANALISA BAHAN-BAHAN LAIN

ANALISIS ASAM FITAT (Phytic acid)


Asam fitat terutama dalam bentuk garamnya banyak terdapat dlm
serealia (pd kulit ari = bran layer), dalam kacang-kacangan, dan
kelapa. Asam fitat merupakan senyawa mio-inositol-hexafosfat.
Senyawa ini stabil thdp ber-bagai perlakuan dlm pengolahan pangan,
dan bersifat mengikat mineral (mengendap) shg dpt mengganggu
penyerapan mineral dlm usus yg berakibat menyebabkan defisiensi .
Analisis asam fitat didasarkan pd pengendapannya sbg garam Fe :

Ditimbang 2 gr sampel (40mesh) dlm erlenmeyer 125ml, tambah 40


ml TCA (CCl3COOH) 3%, gojog selama 45 mnt

Sentrifugasi pd 12000xG selama 10 mnt. Pindahkan 10ml aliquot


supernatant ke tabung sentrifuse bersih, kmd tambah 5 ml lart FeCl 3
dng cepat, kmd panaskan dlm waterbath mendidih selama 1 jam

Bila dlm 30 menit supernatant tidak jernih, tambah 2-1 tetes lart 3%
Na2SO4 dlm TCA 3% & lanjutkan pemanasan

Sentrifus selama 10-15 mnt, supernatan jernih dibuang, endapan


dicuci dng 20 ml TCA 3%, panaskan 5-10 mnt dan disentrifus lagi
supernatan dibuang .

Ulangi pencucian dng aquades, sentrifugasi supernatan dibuang


endapan diaduk dng 5 ml aquades dan ditambah 5 ml 0.6N NaOH

Panaskan dlm waterbath mendidih 45 mnt semua Fe(OH)3


mengendap sentrifugasi 10-15 mnt supernatan dibuang
endapan dicuci dng aquades sentrifugasi dan supernatan
dibuang

Endapan dilarutkan dlm 5ml 0.5N HCl dng pemanasan waterbath


mendidih 10-15 mnt warna kuning jernih pindah ke labu ukur
100ml encerkan dng HCl 0.5N sampai tanda

Dipipet 1 ml larutan tsb ke labu ukur 25 ml tambah 1ml lart 10%


hidroxilamin-HCl (NH2OH-HCl), gojog pelan2 bbrp menit kmd
tambah 9.5ml 2M Na-asetat + 1ml lart O-fenantrolin 0.1% kmd
encerkan dng aquades sampai tanda. Biarkan + 5 mnt dan baca
Absorbansi pd 510 nm

Perhitungan :
mgr as.fitat = [A/0.783 0.007]x2.9546x fpengenceran
Cara lain :
Bobot fitat = [BM fitat/(4xBA Fe)]x bobot Fe x fpengenceran
= [660/(4x56)]x bobot Fe x fpengenceran

ANALISIS HIDROSIANIDA (HCN)


Hidrosianida merupakan seyawa beracun yang berasal dari hidrolisis
senyawa glikosianida (=cyan-glycosides) yg sering terdapat dlm bahan
hasil pertanian .
Secara kualitatif HCN dpt dideteksi dng asam pikrat dlm kondisi alkalis :

Rendam 50gr bahan yg ditumbuk dng 50 ml air dlm erlenmeyer


250ml dan + 10 ml 5% as.tartrat

Kertas saring 1x7 cm dicelupkan dlm lart as.pikrat jenuh, kmd


dikering-anginkan basahi dng lart 8% Na2CO3 dan digantung
dileher dalam erlen-meyer ditutup, kertas jangan menyentuh
cairan di bawahnya

Panaskan di waterbath 50oC selama 15 mnt, bila warna kuningoranye kertas pikrat berubah merah ada HCN .

ANALISIS KUANTITATIF HCN (Cara 1)

Timbang 10-20 gr sampel halus (20 mesh), tambahkan 100 ml


aquades dlm labu Kjeldahl, rendam 2 jam

Tambah lagi 100ml aquades distilasi dng uap (steam). Tampung


distilat dlm erlenmeyer berisi 20ml NaOH 2.5%

Setelah distilat mencapai 150ml, tambah 8ml NH4OH, 5ml KI 5%


dan dititrasi dng 0.02N AgNO3 sampai terjadi kekeruhan (letakkan
kertas karbon hitam dibawah labu titrasi).

ANALISIS KUANTITATIF HCN (Cara 2)

Timbang 10-20gr sampel halus (20 mesh), tambah 100ml aquades


dlm labu Kjeldahl rendam selama 2 jam

Tambah lagi 100ml aquades distilasi dng uap (steam). Tampung


distilat dlm erlenmeyer berisi 20ml 0.02N AgNO3 dan 1ml HNO3

Setelah distilat mencapai 150ml disaring dng krus Gooch endapan


yg mung-kin ada dicuci dng air

Kelebihan AgNO3 dlm distilat dititrasi dng 0.02N K-tiosianat dng


indikator lrt ferri

Buat titrasi blanko pd 20ml lart standar 0.02N AgNO3


1 ml AgNO3 = 0.54 mg HCN
Bobot HCN =

ml titar (blanko-sampel)
20 x NAgNO3
x
x 0.54 mg
ml titar blanko
0.02
2

ANALISIS FORMALDEHID & METHANOL (CH3OH)


Formaldehid (formalin) merupakan salah satu bahan kimia yg sering
digunakan utk/ pengawet preparat jaringan hewan dan (mayat)
manusia. Namun (dahulu) sering ditemui bahan ini ditambahkan
sebagai pengawet tahu. Methanol sering terdapat dalam hasil
fermentasi pulp buah atau sari buah, sbg hasil reaksi demetilasi
(=demetoxilasi) pektin. Formalin dan methanol dapat dideteksi (kualitatif) sbb :
Reagensia : Lart. asam khromotropat larutkan 5mg asam
khromotropat (asam 1,8-dihidroksi-naftalena-3,6-disulfonat) dlm 10ml
campuran as.sulfat pekat + aquades (9:4)
Prosedur :

Pipet 2 tetes sampel ke dlm 2 tabubg reaksi, tabung 1 + 1 tetes air


+ 1 tetes lart as.fosfat + 1 tetes lart KmnO 4 biarkan 1 mnt
tambah lart NaHSO3 tetes demi tetes sampai warna permanganat
hilang. Bila warna coklat tak hilang tambah 1 tetes lart as.fosfat .

Ke dlm kedua tabung tambah 5ml lart as.khromotropat yg baru


dibuat panaskan pd waterbath 60oC, 10 menit.

Bila timbul warna ungu di kedua tabung menunjukkan adanya


formalin dan mungkin juga methanol. Bila warna tsb hanya timbul di
tabung 1 berarti hanya ada methanol.

Cara lain analisis metanol kualitatif

Ambil 5 ml sampel + 2 ml lart KmnO4 (3gr dlm 15ml lart as.fosfat 85%
dijadikan 100ml) dibiarkan 10 mnt

Tambah 2 ml as.oksalat (5gr 100ml as.sulfat 1:1) . Larutan tak


berwarna tambah 5ml reagen Schiffs (0.2gr Fuchsin + 120ml aquades
dipanaskan tambah NaHSO3 10% lartn tak berwarna) biarkan
10mnt

Bila sampel mengandung methanol, akan timbul warna ungu.

ANALISIS BAHAN PEMANIS SINTETIS


SAKHARIN Cara Kualitatif

Ditimbang 100mg sampel, dilarutkan dlm 5ml NaOH (1:20)


diuapkan sampai kering di atas api kecil

Setelah residu dingin dilarutkan dlm 20ml HCl encer (13%)


tambahkan 1 tetes lart 1N FeCl3 (9 gr FeCl3.6H2O + aquades 100ml)

Bila timbul warna ungu berarti ada asam salisilat yg terbentuk dari
sakharin .

DULSIN Cara Kualitatif

Larutkan sampel dlm 4 bag air disaring dipipet 50-100ml


larutan diasamkan dng as.fosfat 25% dan digojog dng khloroform

Tambah 5-10gr bubuk tragacanth gojog kuat-kuat

Cairan dituang dan diuapkan residu dilarutkan dlm lart Nabikarbonat encer disaring filtrat diuapkan kering

Suspensikan residu dlm 5ml air + 1 tetes lart Hg(NO 3)2 (1-2 gr HgO
dicuci larutkan dlm HNO3 tambah NaOH shg endapan tak larut tambah
aquades sampai 15ml beningan didekantasi).

Panaskan 5-10 mnt pd waterbath mendidih bila dng penambahan


sedikit PbO2 (lead peroxyde) terbentuk warna ungu berarti ada
dulsin .

ANALISA BAHAN PENGAWET


Analisis Asam SALISITAT Cara Kualitatif

Larutkan sampel dlm 4 bag air, diaduk, disaring

Pipet 50-100ml larutan asamkan dng as.sulfat 4N digojog dua


kali dng 20ml dan 10ml ether. Larutan etheris dicampur kmd
diuapkan pd waterbath atau hot-plate

Residu dilarutkan dlm air separo larutan ditambah bbrp tetea lart
Ferri-klorida dan separo yg lain + air broom

Bila ada asam salisilat, dng Ferri klorida akan berwarna ungu yg tak
hilang dng penambahan spiritus atau sedikit asam cuka; dan dng air
broom terbentuk endapan putih

Analisis Asam BENZOAT Cara Kualitatif

Sampel disiapkan sama dng pd analisis as.salisilat diatas

Residu yg diperoleh ditambah 10 tetes as.sulfat pekat atau dng 1


tetes as.nitrat berasap (HNO3 65%) atau dng 50mg KNO3
dipanaskan pd 180oC selama 3 menit dinginkan

Alkaliskan dng lart ammonia dan didihkan setelah dingin


tambah (NH4)2S atau 40mg hidroxilamin-HCl
4

Timbulnya warna coklat menunjukkan adanya asam benzoat .

ANALISIS SENYAWA TANNIN

Ditimbang 5gr sampel halus dan ditambah 400ml aquades didihkan


selama 30 mnt dinginkan encerkan sampai tepat 500ml
disaring

Dipipet 10ml filtrat-1

ditambah 25ml lart indigokarmin (6gr Naindigotin-disulfonat + aquades 500ml panaskan dinginkan + 50ml as.sulfat
+ aquadest sampai 1Lt disaring) dan 750ml aquades. Kmd dititrasi dng
lart 0.1N KMnO4 sampai warna kuning emas misal A ml

Diambil 100ml filtrat-1 ditambah 50ml lart gelatin ( 25gr gelatin +


500ml NaCl jenuh panaskan sampai larut tambah NaCl jenuh sampai 1000ml)
kmd ditambah 100ml lart garam-asam + 10gr kaolin bubuk gojog
kuat-kuat bbrp menit disaring filtrat-2

Dipipet 25ml filtrat-2 ditambah 25ml lart indigokarmin dan 750ml


aquades, kmd dititrasi dng lart 0.1N KmnO4 misal = B ml

Standardisasi Lart KMnO4 dng Na-oxalat


1ml KMnO 0.1N ~ 0.00416 gr tannin
(50A 50B)x N/0.1 x 0.00416
Kadar tannin =
x 100%
5
N = normalitas KMnO4

ANALISIS NIKOTIN
Nikotin, C10H14N2 dng BM = 162.23 berasal dari daun tem-bakau
(Nicotiana tabacum dan N. rustica ). Daun keringnya mengandung 28% nikotin yg mem-bentuk garam dng asam sitrat dan malat. Extrak
nikotin berupa cairan seperti minyak tak berwarna kuning pucat yg
akan menjadi coklat bila terkena udara atau cahaya. Sangat
higroskopis dan mudah membentuk garam dng semua asam. Sangat
mudah larut dlm alkohol, khloroform, ether, pet.ether, kerosen, dan
minyak nabati .

Analisis kuantitatif :

Pindahkan 1gr sampel bubuk ke dlm erlenmeyer 50ml bertutup dan


+ 1ml lart 20% NaOH dng pipet ukur campur merata dng gelas
5

pengaduk tambah 20ml pet.ether dan ditutup rapat gojog


homogen

Diamkan 2 jam shg lapisan ether bag atas jernih dipipet 10ml
cairan ether dan pindahkan ke erlenmeyer bersih

Uapkan ether pd waterbath shg volume tinggal 2ml tambah 10ml


aquades + 2 tetes indikator metil merah

Titrasi dng 0.01N HCl shg warna hijau-kekuningan berubah menjadi


merah muda

1 ml HCl 0.01N ~ 1.6223 mg nikotin

ANALISIS KAFEIN
Kafein, memiliki rumus C8H10N4O2 dng BM= 194.19 ; tdpt dlm bahan
alami: daun teh, biji kakao, biji kopi, dan biji kola. Kafein menstimulir
syaraf dan jantung ttp memiliki efek samping rasa gelisah (neurose),
sulit tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (berdebar).
Satu gram kafein akan larut dlm : 1,5ml air 100 oC; 5.5ml air 60oC; 46ml
air 25oC; 5,5ml khloroform; 22ml alkohol 60oC; 66ml alkohol 25oC; 50ml
aseton; 100ml benzen; 530ml eter.
Prosedur Analisis KAFEIN - Cara Bailey-Andrew

Ditimbang 5gr sampel halus (30 mesh) ke dlm erlenmeyer + 5gr


MgO + 200ml aquades

Pasang pendingin balik didihkan pelan-pelan 2 jam dinginkan


kmd encerkan shg tepat 500ml disaring

Dipindahkan filtrat 300ml ke labu godog + 10ml As.sulfat (1:9)


didihkan sampai volume tinggal 100ml

Cairan dimasukkan corong pemisah labu godog dibilas as.sulfat


(1:9) dan digojog berkali-kali dng khloroform berturutan
menggunakan 25, 20, 15, 10, 10, dan 10ml . Semua cairan
dimasukkan ke corong pemisah, kmd ditambah 5ml KOH 1%
digojog dan dibiarkan sampai cairan terpisah jelas cairan bag
bawah dikeluarkan ke dlm erlenmeyer (=1)

Corong pemisah ditambah lagi 10ml khloroform digojog


dibiarkan sampai terpisah jelas cairan bawah dikeluarkan
dicampur dng (=1). Pencucian diulang 1x lagi .

Larutan dlm khloroform (=1) diuapkan solvennya pd waterbath shg


tinggal residunya dikeringkan dlm oven 100 oC sampai bobot
konstan (~ bobot kafein kasar)

Kadar kafein murni dapat ditentukan dng analisis kadar N secara


mikro Kjeldahl atau cara-cara lain
Perhitungan :

Kafein dlm bahan = gr N x 3.464 x 500/300

Anda mungkin juga menyukai