Yth.
1. Kepala Dinas yang menangani urusan pangan Provinsi
2. Kepala Dinas yang menangani urusan pangan Kabupaten/Kota
di
Seluruh Indonesia
Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi tahun
2023, perlu dilakukan langkah-langkah aksi di lapangan antara lain melalui kegiatan
Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan melalui Gerakan Pangan Murah (SPHP-
GPM). Kegiatan SPHP-GPM diprioritaskan di lokasi barometer inflasi dan wilayah-
wilayah yang mengalami gangguan atau gejolak pasokan dan harga pangan. Agar
pelaksanaan kegiatan lebih optimal, SPHP-GPM perlu melibatkan stakeholder terkait
seperti Perum BULOG, ID FOOD, BUMD Pangan, Petani/Poktan/Gapoktan/
Distributor/Asosiasi dan Pelaku Usaha Pangan lainnya, serta dinas/instansi terkait.
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN STABILISASI PASOKAN DAN HARGA PANGAN
MELALUI KEGIATAN GERAKAN PANGAN MURAH TAHUN 2023
MENIMBANG: MENGINGAT:
a. bahwa berdasarkan Keputusan Kepala 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
Badan Pangan Nasional Nomor 01.01/ tentang Pangan (Lembaran Negara
KS/02/03/K/1/2023 telah ditetapkan Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
Pedoman Umum Stabilisasi Pasokan dan 227, Tambahan Lembaran Negara
Harga Pangan Tahun 2023; Republik Indonesia Nomor 5360);
b. bahwa untuk memberikan pedoman 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
dalam pelaksanaan stabilisasi pasokan 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
dan harga pangan melalui kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Gerakan Pangan Murah, perlu disusun Negara (Lembaran Negara Republik
petunjuk pelaksanaan; Indonesia Tahun 2013 Nomor 103,
c. bahwa berdasarkan pertimbangan Tambahan Lembaran Negara Republik
sebagaimana dimaksud dalam huruf a Indonesia Nomor 5423) sebagaimana
dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan telah diubah dengan Peraturan
Deputi Bidang Ketersediaan dan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018
Stabilisasi Pangan tentang Petunjuk tentang Perubahan atas Peraturan
Pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013
Harga Pangan melalui Kegiatan Gerakan tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pangan Murah Tahun 2023; Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6267);
3. PPeraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5680);
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KETERSEDIAAN DAN
STABILISASI PANGAN BADAN PANGAN NASIONAL
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN STABILISASI PASOKAN
DAN HARGA PANGAN MELALUI KEGIATAN GERAKAN
PANGAN MURAH TAHUN 2023
KESATU bagi masyarakat untuk memperoleh bahan
Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Stabilisasi pangan dengan harga yang terjangkau untuk
Pasokan dan Harga Pangan melalui Kegiatan mendukung stabilisasi pasokan dan harga
Gerakan Pangan Murah Tahun 2023 serta pengendalian inflasi pangan dapat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang terjaga.
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini; KETIGA
Biaya yang diperlukan sebagai akibat
KEDUA ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada
Petunjuk Pelaksanaan Stabilisasi Pasokan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
dan Harga Pangan melalui Kegiatan Gerakan Badan Pangan Nasional Tahun Anggaran
Pangan Murah Tahun 2023 digunakan sebagai 2023.
pedoman bagi pemerintah, pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan KEEMPAT
pemangku kepentingan (stakeholder) terkait Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
untuk melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan ditetapkan.
Murah dalam rangka memberikan kemudahan
PETUNJUK PELAKSANAAN
1.2 TUJUAN
1. Menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun
konsumen; dan
2. Meningkatkan keterjangkauan dan daya beli pangan pokok bagi masyarakat.
1.3 SASARAN
1. Sasaran lokasi pelaksanaan SPHP GPM terdiri dari 38 (tiga puluh delapan) Ibukota provinsi
dan 56 (lima puluh enam) ibukota kabupaten/kota yang menjadi barometer inflasi serta
kabupaten/kota lainnya.
2. Sasaran penerima manfaat adalah masyarakat di lokasi pelaksanaan SPHP GPM.
1.4 PELAKSANAAN
1. Skema pelaksanaan Kegiatan SPHP GPM dapat dilihat pada Gambar 1.
2. Komoditas pangan untuk pelaksanaan SPHP GPM meliputi: beras, cabai merah keriting, cabai
rawit merah, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi/
kerbau, gula konsumsi, minyak goreng dan/atau pangan lainnya.
3. Pelaksanaan SPHP GPM didasarkan pada beberapa indikator diantaranya: (a) adanya gejolak
pasokan dan harga pangan; (b) Mencegah terjadinya gejolak pasokan dan harga pangan;
(c) faktor isu nasional menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (Puasa, Idul Fitri, Idul
Adha, Natal, Tahun Baru dan lainnya); (d) kebijakan harga pemerintah (Harga Pembelian
Pemerintah/HPP, Harga Acuan Pembelian dan Harga Acuan Penjualan/HAP, Harga Eceran
Tertinggi/HET); serta (e) indikator stabilitas harga di tingkat konsumen sebagai early warning
system seperti terlihat pada Tabel 1.
2. Beras Medium < HET = HET > HET 9.450 Sumsel, Lampung,
Jawa, Bali, NTB,
Sulawesi.
9.950 Sumatera (kecuali
Sumsel dan
Lampung), NTT,
dan Kalimantan.
10.250 Maluku dan Papua.
3. Bawang Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 36.500- Rogol Kering
Merah HAP (≤ 10%) HAP (> 10- HAP (> 25%) 41.500 Panen.
25%)
4. Bawang Putih Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 32.000(5) Bonggol.
HAP (≤ 10%) HAP (> 10- HAP (> 25%)
25%)
5. Cabai Merah Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 37.000-
Keriting HAP (≤ 20%) HAP (>20-30%) HAP (> 30%) 55.000(2)
6. Cabai Rawit Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 40.000-
Merah HAP (≤ 20%) HAP (>20-30%) HAP (> 30%) 57.000(2)
7. Daging Sapi Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 140.000 Mengacu kualitas
(Segar) HAP (≤ 10%) HAP (>10-15%) HAP (> 15%) HAP
8. Daging Sapi/ Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 80.000 Mengacu kualitas
Kerbau (Beku) HAP (≤ 10%) HAP (>10-15%) HAP (> 15%) HAP
9. Daging Ayam Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 36.750
Ras HAP (≤ 10%) HAP (>10-15%) HAP (> 15%)
10. Telur Ayam Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 27.000
Ras HAP (≤ 10%) HAP (>10-15%) HAP (> 15%)
11. Gula Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 13.500(3)
Konsumsi HAP (≤ 5%) HAP (> 5-15%) HAP (> 15%) 14.500(4)
12 Minyak Harga sd. diatas Harga diatas Harga diatas 14.000 Minyak Kita/Curah
Goreng HAP (≤ 5%) HAP (> 5-15%) HAP (> 15%) (Rp/L)
f. Untuk publikasi, logo Badan Pangan Nasional dan stakeholder terkait dicantumkan
dalam baliho, standing banner, spanduk/backdrop, umbul – umbul, iklan, media
cetak dan elektronik, dan lainnya.
g. Setelah selesai pelaksanaan SPHP GPM, Pusat atau Dinas Pangan Provinsi/
Kabupaten/Kota, kementerian/lembaga atau organisasi masyarakat bersama
dengan EO membuat laporan pelaksanaan yang disertai dengan dokumen
kegiatan antara lain infografis, spanduk, baliho, foto open camera, berita acara
hasil pendistribusian/penjualan pangan (Lampiran 3) dan kelengkapan administrasi
pencairan anggaran (Lampiran 4).
Pelaksana kegiatan SPHP GPM, baik Pusat atau Dinas Pangan Provinsi/Kabupaten/
Kota, kementerian/lembaga atau organisasi masyarakat bersama dengan EO menyusun,
melaporkan dan memberikan bukti pengunaan dana operasional yang bersumber dari
DIPA Badan Pangan Nasional kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Deputi Bidang
Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan.
Keterangan:
*) : RAB hanya sebagai contoh, komponen penggunaan dana operasional dapat disesuaikan dengan skala prioritas dan kondisi
masing – masing wilayah.
**) : RAB sudah termasuk pajak (PPN dan PPh)
1.6 PELAPORAN
Sebagai bentuk akuntabilitas dan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan SPHP GPM,
setiap pelaksana wajib membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan SPHP GPM kepada
Pusat cq. Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Laporan dan berkas administrasi
diterima selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah pelaksanaan SPHP GPM.
Kelengkapan dokumen laporan dan berkas administrasi (contoh di Lampiran 3 dan 4) menjadi
acuan untuk proses pembayaran.
1.7 PENUTUP
Petunjuk pelaksanaan ini disusun untuk menjadi acuan bagi Pusat atau Dinas Pangan
Provinsi/Kabupaten/Kota, kementerian/lembaga atau organisasi masyarakat terkait dalam
pelaksanaan kegiatan SPHP GPM. Kesamaan arah dan pelaksanaan dari seluruh pihak terkait
sangat diperlukan untuk mendukung suksesnya pencapaian tujuan kegiatan. Keberhasilan
kegiatan sangat ditentukan oleh kerjasama yang terjalin serta komitmen dari seluruh pihak,
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.
1. Pelaksanaan SPHP GPM didasarkan pada beberapa indikator diantaranya: (a) adanya
Logo Badan Pangan Nasional dan stakeholder lainnya diatas infografis (dilengkapi logo
provinsi/kab/kota);
2. Judul kegiatan;
3. Komoditas pangan yang dijual dan HARGA PANGAN;
4. Lokasi, waktu, tanggal penyelenggaraan;
5. Contact person/narahubung dan HP yang dihubungi;
6. Posisi logo pemasok dll (dibawah infografis).
1. Pelaksanaan SPHP GPM didasarkan pada beberapa indikator diantaranya: (a) adanya
Logo Badan Pangan Nasional dan stakeholder lainnya (dilengkapi logo provinsi/kab/
kota);
2. Judul kegiatan;
3. Komoditas pangan yang dijual dan HARGA PANGAN;
4. Lokasi, waktu, tanggal penyelenggaraan;
5. Posisi logo pemasok dll (dibawah infografis).
Komponen SPJ
1. Pemberitahuan Penawaran
2. Kuitansi EO (lebih dari 5 jutamenggunakan materai)
3. Faktur EO
4. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BAST) (lebih dari 5 juta menggunakan
materai)
5. Berita acara hasil penjualan/pendistribusian pangan