PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pengawetan makanan/minuman dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara yaitu pendinginan/pembekuan, pengeringan, pengasapan, penggaraman,
pemanasan (pasteurisasi, sterilisasi) dan penambahan bahan pengawet kimia. Semua cara tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menghancurkan atau menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk. Prsoes panas secara komersial umumnya didisain untuk menginaktifkan mikroorganisme yang ada pada makanan dan dapat mengancam kesehatan manusia dan mengurangi jumlah mikroorganisme pembusuk ke tingkat yang rendah, sehingga peluang terjadinya kebusukan sangat rendah. Sterilisasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan dan membinasakan semua alat dan media dari gangguan organisme mikroba, termasuk virus, bakteria, spora dan fungi beserta sporanya. Sterilisasi merupakan suatu metode atau cara yang digunakan untuk mengeliminasi semua mikroorganisme. Praktikum kali ini mencoba sterilisasi pada jus manga dan daging dengan alat autoklaf untuk membunuh mikroorganisme yang ada pada produk tersebut untuk mengetahui kecukupan panasnya. Dalam disain proses termal, ada 2 hal yang harus diketahui, yaitu karakteristik ketahanan panas mikroba dan profil pindah panas dari medium pemanas ke dalam bahan pada titik terdinginnya. Karakteristik ketahanan panas dinyatakan dengan nilai D dan nilai Z. untuk mencapau level mencapai level pengurangan jumlah mikroba yang diinginkan, maka ditentukan siklus logaritma pengurangan mikroba. Kemudian dihitung nilai sterilitasnya pada suhu tertentu (Fo). Nilai Fo ini ditentukan sebelum proses termal berlangsung. Nilai Fo dapat dihitung pada suhu standar atau pada suhu tertentu, dimana untuk menghitungnya perlu diketahui nilai D dan nilai Z. I.2. Tujuan 1. Untuk mengetahui kecukupan panas pada berbagai produk pangan 2. Untuk mengetahui waktu dan suhu yang tepat untuk mencapai sterilisasi komersial.