Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Dalam industri kimia diperlukan operasi untuk memisahkan zat padat dari
larutan suspensinya. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
tergantung dari sifat zat padat terlarut/tersuspensi dan perbandingan antara cairan
dan zat padat tersebut.
Operasi pemisahan suatu zat padat dan larutan campurannya dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti : distilasi (penyulingan), ekstraksi
(penyairan), adsorpsi (penyerapan), filtrasi (penyaringan), dan lain-lain.
Pada proses pemisahan kali ini kita akan melakukan proses filtrasi. Filtrasi
merupakan salah satu cara untuk memisahkan partikel padat dari cairan dengan
menggunakan media berpori yang dapat menahan padatan, tetapi dapat
meloloskan cairan bebas padatan sebagai filtrat yang jernih. Pemisahan secara
filtrasi dilakukan pada campuran suspensi. Filtrasi digunakan untuk pemisahan
cairan yang memiliki densitas yang mendekati densitas padatan. Umpan yang
digunakan dalam percobaan filtrasi ini adalah campuran antara air dan powder
CaO.
1.1 Tujuan Percobaan
Percobaan ini memilki tujuan antara lain :
1. Memahami cara pemisahan zat padat dan campurannya.
2. Mendapatkan filtrat yang jernih bebas padatan, padatan tersaring bebas
larutan.
3. Menghitung harga dari :
a. Tahanan dari medium filter (Rm)
b. Tahanan padatan tersaring (Rc)
c. Tahanan padatan spesifik ()
d. Konstanta tahanan padatan (o)
e. Koefisien kompresibilitas (S)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filtrasi yang dibicarakan disini ialah proses pemisahan campuran padatcair yang melewatkan sebagian besar cairannya melalui medium filter yang dapat
menahan sebagian besar partikulat padat

yang terkandung dalam campuran

tersebut. Medium filter atau sekat meloloskan cairan tersebut sementara


padatannya tertahan. Cairan yang melewati medium filter tersebut disebut filtrat.
Yang dimaksud medium filter adalah suatu media berpori yang mampu menahan
partikel padat dan meloloskan cairan sebagai filtrat yang jernih. Medium filter
biasanya berupa tenunan dari macam-macam bahan seperti : nilon, sutra atau serat
sintetis. Medium filter tersebut terpasang pada frame yang diapit oleh plate
sehingga padatan akan tertahan pada medium filter. Pemilihan medium filter
sangat penting, karena akan menentukan kelancaran operasi.
Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan medium
filter jika filtrat merupakan tujuan operasi adalah :
a) tahanan medium terhadap aliran fluida harus kecil,
b) tidak larut dan tidak bereaksi dengan bahan-bahan yang ada dalam cairan
induk,
c) cukup kuat menahan tekanan yang terjadi selam operasi.
Jika padatan tersaring merupakan tujuan operasi, maka faktor faktor
utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan medium filter adalah :
a) Kemudahan mengambil padatan tersaring dari medium filter
b) Pori pori medium filter tidak mudah terisi dan tersumbat oleh padatan
tersaring

Filter Aid
Pada beberapa operasi filtrasi kadang kadang diperoleh padatan
tersaring sangat halus,sehingga masuk ke dalam pori pori medium
filter.Akibatnya medium filter menjadi cepat tersumbat, laju filtrasi turun
dan banyak filtrat yang hilang karena tertahan pada padatan yang halus
tersebut.
Hal ini dapat dicegah dengan cara penggunaan filter aid (bahan bantu
filtrasi),karena filter aid akan membentuk lapisan di atas medium filter
dengan sifat pori yang baik.
Filter aid digunakan bila padatan tersaring mudah dipisahkan dari filter
aid

atau

padatan

tersaring

bukan

merupakan

hasil

yang

diinginkan.Penggunaan filter aid akan mempertahankan laju filtrasi tinggi


dan memperbaiki sifat padatan tersaring,misalnya kemudahan pencucian dan
pengambilannya.
Pemakaian filter aid dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Filter

aid

dilapiskan

terlebih

dahulu

pada

medium

filter

(precoat),kemudian baru operasi filtrasi dilakukan terhadap bubur


padatan (slurry).Lapisan filter aid tersebut berfungsi untuk menahan
partikel partikel padatan tersaring.
b. Filter aid dalam jumlah tertentu ditambahkan ke dalam bubur sebelum
operasi filtrasi di mulai.Penambahan filter aid akan membesarkan
porositas dari bubur, menurukan kompresibilitas dan tahanan aliran
padatan tersaring.
Bahan bahan yang sering digunakan filter aid dalam tanah
diatomea/kieselguhr,serat asbes,karbon, magnesia,gipsum dan lain
lain.Sifat sifat filter aid adalah :

Densitas

ruah

(bulk

density)

rendah,untuk

kecenderungan mengendap

Berpori

Dapat membentuk padatan tersaring yang berpori

mengurangi

Tidak bereaksi atau larut dalam filtrate

Klasifikasi Filtrasi
Operasi filtrasi dan filter dikelompokkan menurut berbagai cara seperti
di bawah ini :
a. Berdasarkan gaya dorong operasi
Aliran fluida menerobos media filter memerlukan gaya
dorong yang berupa :gaya gravitasi,gaya sentrifugal,gaya tekan atau
gaya hisap.
Dalam industri operasi filtrasi dibantu dengan tekanan dihulu
atau isapan vakum dihilir untuk mempercepat proses.
b. Fungsi filtrasi
Filtrasi dapat ditunjukkan untuk memperoleh padatan tersaring bebas
larutan atau mendapatkan filtrat jernih bebas padatan atau kedua
duanya.
c. Siklus operasi
Operasi kontinu sering digunakan dalam filtrasi dengan
kapasitas besar, sedangkan operasi batch digunakan dalam skala
laboratorium dan

dalam penentuan karakteristik filtrasi.Operasi

batch ini diartikan bahwa padatan tersaring bertambah/tertimbun


diatas medium filter,sedangkan larutan tetap dialirkan.Operasi batch
ini dihentikan bila laju filtrasi menjadi sangat rendah karena tahanan
padatan tersaring semakin besar.
Jika gaya dorong dijaga tetap selama operasi filtrasi maka
operasi semacam ini disebut constant pressure.Pada operasi filtrasi
ini laju operasi menurun dengan kenaikan waktu.Sedangkan operasi
laju filtrasi tetap disebut constant rate filtration.Untuk menjaga laju
tetap ini, tekanan di hulu ditambah sedikit demi sedikit atau vakum
di hilir ditambah.

d. Sifat padatan tersaring


Selama operasi filtrasi, padatan tersaring akan tertimbun
dengan ukuran dan bentuk partikel tetap dan juga porositas timbunan
dapat dianggap tetap.Tetapi banyak jenis padatan tersaring
mengalami pemadatan selama operasi filtrasi,sehingga porositasnya
menurun dan akibatnya laju filtrasi cepat menurun.Hal terakhir ini
disebut padatan tersaring termampatkan (compresible cake).
Ukuran partikel padatan tersaring kira kira satu mikrometer
atau lebih besar.Jika partikel mempunyai ukuran kurang dari 1
mikron, maka filtrasi harus dilakukan dengan operasi ultrafiltrasi.
e. Mekanisme filtrasi
Ada dua pendapat tentang mekanisme filtrasi, yang pertama
menganggap bahwa partikel padatan tertahan di permukaan medium
filter dan diikuti partikel partikel berikutnya dengan pembentukan
lapisan demi lapisan padatan tersaring.
Mekanisme kedua menganggap bahwa padatan tertahan
dalam pori pori medium filter,dan dinyatakan dalam persamaan
filtrasi medium filter.

Jenis-jenis alat filtrasi :


1. Filtrasi pasir terbuka
Alat filtrasi ini sangat sederhana. Filtrat yang mengalir disebabkan oleh
tekanan hidrostatik. Alat ini digunakan jika kandungan padatan relatif kecil dan
bila kecepatan penyaringan tidak terlalu penting.

Keuntungan :
-

perlengkapan alat sangat sederhana dan tidak membutuhkan


bahan konstruksi yang khusus.

Modal awal rendah.

Partiikel yang berukuran besar jatuh lebih dulu, sehingga


membantu medium filter untuk menyaring partikel yang lebih
kecil.

Kerugian :
-

kecepatan penyaringan rendah.

Membutuhkan luas lantai yang besar.

Alat ini umumnya dipakai di laboratorium atau dalam industri kecil atau untuk
pengolahan air.
2. Plate dan frame filter
Alat filtrasi jenis ini terdiri dari plate dan frame, yang dipasang
berselang seling. Jenis plate dan frame bermacam-macam.
Keuntungan alat filtrasi ini :
-

konstruksi sederhana dan dapat dibuat dari berbagai material


(besi, kuningan, kayu dll),

tidak

terdapat

bagian

yang

bergerak,

sehingga

ongkos

pemeliharaan rendah,
-

kapasitas dapat diatur dengan menambah jumlah plate dan


frame,

dapat dipakai untuk tekanan tinggi (hingga 15 bar).

Kerugian alat ini :


-

operasi batch,

biaya buruh tinggi, karena itu alat filtrasi ini dipakai jika produk
padat bernilai tinggi.

3. Continuous rotary drum filter


Alat jenis ini terdiri dari drum yang berputar dan sebagian drum tercelup
dalam bubur yang akan disaring. Alat ini bekerja secara vakum. Bagian drum
yang tercelup dalam slurry akan menghisap bubur tersebut, sehingga
membentuk padatan tersaring di permukaan drum, sedang filtratnya masuk ke
dalam drum yang kemudian dibuang melalui saluran keluar di bagian sumbu
drum. Padatan tersaring yang menempel di permukaan kemudian akan
mengalami tahap pencucian dan tahap pengeringan. Setelah melalui tahapan
tersebut padatan tersaring dicungkil dari permukaan drum dengan scupper
knife.
Keuntungan alat ini :
-

operasi kontinu dan otomatis, karena itu umumnya dipakai


dalam industri besar,

ketebalan cake dapat diatur dengan mengatur kecepatan


putaran.

Kerugian dari alat ini :


-

tidak dapat dipakai jika padatan tersaring sukar dilepaskan dari


medium filter,

sukar untuk memperoleh padatan tersaring yang kering,

pencucian kurang baik,

harga mahal.

Persamaan Dasar Filtrasi


Proses yang terjadi pada filtrasi dapat digambarkan sebagai aliran
fluida yang melalui unggun padat (packed bed).filtrat mengalir melalui
saluran pori pori dan umumnya dengan laju aliran relatif kecil, sehingga
dapat

dianggap

laminer.Keadaan

ini

memungkinkan

penggunaan

persamaan Hagen-Poiseuille untuk beda tekanan (pressure drop) dann laju


alir.Untuk operasi filtrasi, persamaan tersebut ditulis dalam bentuk sebgai
berikut :
dV A' ( P)

dt
R
(1)
Dimana :
V = volume filtrat yang terkumpul, liter
t

= waktu, detik

A = luas penampang aliran sebenarnya, m2


R = tahanan unggun, m-1
viskositas fluida,kg/(m.detik)
Persamaan (1) menggambarkan bahwa laju filtrasi sebanding
dengan gaya dorong dan berbanding terbalik dengan tahanan.Tetapi
persamaan tersebut belum dapat digunakan langsung untuk operasi
filtrasi.Luas penampang aliran sebenarnya A sulit diketahui, karena itu
biasanya diganti dengan luas penampang sebetulnya menjadi luas
penampang medium filter dimasukkan ke dalam besaran besaran berikut
ini.
Tahanan padatan tersaring sebanding dengan tebal atau jumlah
padatan tersaring :
R = Rc + Rm

(2)

Rc = .c.V/A

(3)

Dimana
Rc

= tahanan cake

Rm = tahanan medium filter

= tahanan padatan tersaring spesifik untuk masing masing jenis,


membawa

sifat : ukuran dan bentuk partikel, serta porositas,

m/Kg
c

= massa kering zat padat tersaring tiap volum filtrat, Kg/m3

c.v

= luas penampang filtrsi, m2

Jika padatan tersaring mempunyai sifat termampatkan, maka tahanan


spesifik, merupakan beda tekan :
= o (-P)s

(4)

Dimana :
o = konstanta
S = koefisien kompresibilitas
Dengan memperhatikan persamaan persamaan tersebut diatas, persamaan
umum filtrasi menjadi :
dV
A' (P)

dt
( .c.(V / A) Rm )
(5)

Operasi Beda Tekanan Konstan


Jika P konstan , variabel dalam persamaan (5) hanya volum filtrat
V dan waktu operasi Integrasi persamaan (5) memberi persamaan operasi
filtrasi beda tekan tetap :

. .C s
dt
.Rm
2
V
dV A ( P)
A( P)
(6
dt
Kp.V B
dV
t

(7)

dt ( Kp.V B)dV
Kp 2
V B.V
2
t Kp

V B
V
2
y bx a

(8)
(9)
(10)

t
V

a intersep B

b slope
xV

Kp
2

Kp. A 2 .P
.Cs

.P.B

Rm =

Operasi Laju Alir Konstan


Jika laju alir konstan, maka:
P

. .Cs dV
.Rm dV
.V
2
dt
A dt
A

P Kv.V C
y ax b

(12)
(13)
(14)
y -P

a slope Kv

x V

b intersep C

BAB IV
HASIL PERCOBAAN
IV.1. Tabel hasil Percobaan
A. Pada Beda Tekanan Konstan
Plate

P
19613.
3
19613.
3
19613.
3
19613.
3
19613.
3

(m/kg)

7.93E+09
2.2471E+1
0
4.4678E+1
0
7.0057E+1
0
1.4987E+1
0

Rm (m )
5.43224E+
21
1.53914E+
22
3.06016E+
22
4.79848E+
22
1.14246E+
22

Rc
1

(m

(m )

1.64E+
10
466022
87551
926563
12896
1.4528
9E+11
248316
59762

5.4322E
+21
1.5391E
+22
3.0602E
+22
4.7985E
+22
1.1425E
+22

(m/kg)
1.96717
E+40

0.93
9

3.43195
E+22

0.98
9

19613.
3
19613.
3
19613.
3
19613.
3
19613.
3
19613.
3
19613.
3

4.2184E+1
0
8.6589E+1
0
1.3765E+1
1
2.2497E+1
0
6.2091E+1
0
1.3138E+1
1
2.1237E+1
1

3.21582E+
22
6.60089E+
22
1.04937E+
23
1.85235E+
22
5.1125E+2
2
1.08178E+
23
1.74862E+
23

698965
23776
1.4347
2E+11
2.2808
3E+11
310395
74703
856692
26181
1.8127
1E+11
2.9301
4E+11

3.2158E
+22
6.6009E
+22
1.0494E
+23
1.8524E
+22
5.1125E
+22
1.0818E
+23
1.7486E
+23

1.35814
E+75

0.34

B. Pada Laju Alir Konstan


Plate

P
14709.
98
9806.6
5
14709.
98
19613.
3

14710
19613.3
24516.6

(m/kg)
1.02629
E+16
1.02629
E+16
1.02629
E+16
1.02629
E+16
0.03634
3397
0.03634
3397
0.03634
3397
0.03634
3397

Rm (m

)
4.01E+
16
4.01E+
16
4.01E+
16
4.01E+
16
1.61E+
16
1.61E+
16
1.61E+
16
1.61E+
16

Rc
(m

(m
1

1.5953E
+16
1.5953E
+16
1.5953E
+16
1.5953E
+16
0.05178
175
0.05178
175
0.05178
175
0.05178
175

)
5.6099E
+16
5.6099E
+16
5.6099E
+16
5.6099E
+16
1.6102E
+16
1.6102E
+16
1.6102E
+16
1.6102E
+16

(m/kg)
1.96717E+4
0

0.939

3.43195E+2
2

0.989

1.2591E

14710 +15
24516.6
29420

1.2591E
+15
1.2591E
+15
1.2591E
+15

2.13E+
16
2.13E+
16
2.13E+
16
2.13E+
16

1.5884E
+14
1.5884E
+14
1.5884E
+14
1.5884E
+14

2.1506E
+16
2.1506E
+16
2.1506E
+16
2.1506E
+16

1.35814E+7
5

IV. 2 GRAFIK Filtrasi Pada Beda Tekan Konstan dan Laju Alir Konstan
IV. 2.1 Grafik filtrasi pada operasi beda tekan konstan
Grafik V terhadap t/V pada 4 plate (0.1 Kgf/cm2)
0.01
0
0
t / V (s/m3)

f(x) = - 0x + 0.01
R = 0.81

0
0
0
10000

20000

30000
V (m3)

40000

50000

0.34

Grafik V terhadap t/V pada 5 plate (0.1 Kgf/cm2)


60000
50000
40000
t / V (sm3) 30000
20000

f(x) = - 7551306.18x + 42670.45


R = 0.81

10000
0
0

V (m3)

Grafik V terhadap t/V pada 6 plate (0.1 Kgf/cm2)


60000
40000
t / V (s/m3)

f(x) = - 8695329.84x + 46087.99


R = 0.81

20000
0
0

V (m3)

Grafik V terhadap t/V pad 4 plate (0.3 Kgf/cm2)


20000
15000
t/ / V (s/m3) 10000

f(x) = - 858384.87x + 14738.08


R = 0.84

5000
0
0

0.01 0.01 0.01 0.01 0.01


V (m3)

Grafik V terhadap t/V pad 5 plate (0.3 Kgf/cm2)


20000
15000
t / V (s/m3) 10000
5000
0
0

f(x) = - 995734.52x + 15772.28


R = 0.85

0.01 0.01 0.01 0.01 0.01


V (m3)

Grafik V terhadap t/V pad 6 plate (0.3 Kgf/cm2)


30000
20000
t / V (s/m3)

10000
0
0

f(x) = - 2067353.33x + 22484.29


R = 0.79

0.01

V (m3)

0.01

0.01

Grafik V terhadap t/V pad 4 plate (0.4 Kgf/cm2)


20000
15000
f(x) = 801927.65x + 560.28
R = 0.71

t/ / V (s/m3) 10000
5000
0
0

0 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 0.02


V (m3)

Grafik V terhadap t/V pada 5 plate (0.4 Kgf/cm2)


20000
15000
t/ / V (s/m3) 10000

f(x) = - 788612.83x + 14227.67


R = 0.82

5000
0
0

0 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02


V (m3)

Grafik V terhadap t/V pad 6 plate (0.4 Kgf/cm2)


25000
20000
15000
t/ / V (s/m3) 10000

f(x) = - 1223317.76x + 18255.88


R = 0.85

5000
0
0

0.01 0.01 0.01 0.01 0.01


V (m3)

Grafik V terhadap t/V pad 4 plate (0.5 Kgf/cm2)


12000
10000
8000
t/ / V (s/m3)

6000

f(x) = - 425224.86x + 10146.95


R = 0.86

4000
2000
0
0

0.01

0.01

0.02

0.02

V (m3)

Grafik V terhadap t/V pad 5 plate (0.5 Kgf/cm2)


15000
10000
t/ / V (s/m3)

f(x) = - 503884.8x + 11077.8


R = 0.86

5000
0
0

0.01

0.01
V (m3)

0.02

0.02

Grafik V terhadap t/V pad 6 plate (0.5 Kgf/cm2)


25000
20000
15000
t/ / V (s/m3) 10000

f(x) = - 963980.36x + 15668.51


R = 0.67

5000
0
0

0 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02


V (m3)

IV. 2.2 Grafik filtrasi pada operasi laju alir konstan


Grafik t terhadap P pada 4 plate (250 ml /13 dtk)
1200000
1000000
800000
P (Pa)

600000

f(x) = 16445x - 413840.63


R = 0.5

400000
200000
0
10

20

30

40

50

60

70

t (s)

Grafik t terhadap P pada 5 plate (250 ml / 13 dtk)


25000
20000
15000
P (Pa)

10000

f(x) = 0x + 13729.31
R = 0

5000
0
10

20

30

40
t (s)

50

60

70

Grafik t terhadap P pada 6 plate (250 ml / 13 dtk)


30000
25000
20000
P (Pa) 15000
10000

f(x) = 113.15x + 15200.31


R = 0.45

5000
0
10

20

30

40

50

60

t (s)

Grafik t terhadap P pada 4 plate (750 ml / 13 dtk)


30000
25000
20000
P (Pa) 15000
10000

f(x) = 113.15x + 14219.64


R = 0.32

5000
0
10

20

30

40

50

60

70

t (s)

Grafik t terhadap P pada 5 plate (750 ml / 13dtk)


30000
25000
20000
P (Pa) 15000
10000

f(x) = 113.15x + 14219.64


R = 0.32

5000
0
10

20

30

40

t (s)

50

60

70

70

Grafik t terhadap P pada 6 plate (750 ml / 13 dtk)


30000
25000
20000
P (Pa) 15000
10000

f(x) = - 113.15x + 24026.29


R = 0.45

5000
0
10

20

30

40

50

60

70

t (s)

Grafik t terhadap P pada 4 plate (900 ml / 13 dtk)


30000
25000
20000
P (Pa) 15000
10000

f(x) = 150.87x + 14709.98


R = 0.57

5000
0
10

20

30

40

t (s)

50

60

70

Grafik t terhadap P pada 5 plate (900 ml / 13 dtk)


60000
50000
40000

f(x) = 603.49x + 980.67


R = 0.75

P (Pa) 30000
20000
10000
0
10

20

30

40

50

60

70

t (s)

Grafik t terhadap P pada 6 plate (900 ml / 13 dtk)


12
10
8
P (Pa)

6
4
2
0
10

20=
f(x)
R = 0

30

40
t (s)

50

60

70

BAB V
PEMBAHASAN
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa proses
filtrasi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu jumlah medium filter (flate
dan frame), beda tekan pada saat operasi dan lamanya waktu operasi. Ketiga
faktor tersebut sangat mempengaruhi hasil filtrasi baik filtrat maupun padatan
tersaringnya.
Dari hasil percobaan pada operasi beda tekan konstan yang dilakukan
dengan 3 variasi beda tekan yaitu0,1 kgf/cm2; 0,2 kgf/cm2; 0,4 kgf/cm2; 0,5 kgf/cm2
dihasilkan volume filtrat semakin banyak untuk setiap kenaikan beda tekanan,
bertambahnya volume filtrat ini disebabkan laju alir slurry yang semakin besar
begitu pula dengan semakin besar jumlah padatan tersaring yang didapat.
Untuk 3 variasi jumlah medium filter yaitu 4, 5, 6 flate dan frame
dihasilkan volume flltrat yang bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah
platedan frame. Hal ini disebabkan karena semakin banyak filtrat yang tertahan
oleh medium filternya, sehingga padatan tersaring akan menumpuk pada medium
filter . Semakin lama waktu operasi yang diberikan maka volum filtrat yang

didapat semakin sedikit hal iini disebabkan karena medium filter tertahan atau
tersumbat oleh padat tersaring sehingga sulit bagi filtrat untuk mengalir.
Konsentrasi slurry yang dihasilkan tidak sama dengan konsentrasi umpan ,
hal ini dikarenakan banyaknya filtrat yang terbuang dan masih ada padatan
tersaring yang masih tertahan pada medium filter.
Menurut teori, semakin besar perbedaan tekanan maka akan berbanding
lurus dengan tahanan padatan tersaring (Rc), tahanan medium filter (Rm), tahanan
padatan spesifik () dan berbanding terbaik dengan koefisien kompresibilitas (s).
Namun keadaan ini tidak berlaku karena harga harga tersebut naik turun
keadaan ini disebabkan :
1. Banyaknya filtrat yang terbuang dan masih banyak padatan tersaring
yang masih tertahan di medium filter, sehingga mempengaruhi
konsentrasi slurry (Cs)
2. Adanya kebocoran pada plate dan frame sehingga mengakibatkan ada
filtrat yang terbuang .
3. Sulitnya mengatur beda tekanan khususnya pada operasi laju konstann
(agar laju alirnya yang didapat sama).
4. Kurangnya kompresi tehadap plate dan frame serta kurang bersih pada
saat pengambilan padatan yang menempel di medium filter.
Pada operasi laju alir konstan beda tekan yang diperoleh tidak konstan
untuk setiap laju alir tertentu, hal ini dikarenakan sulit mengatur tekanan pada saat
operasi.

BAB VI
KESIMPULAN

1. Harga Rm (tahanan medium filter), Rc (tahanan padatan tersaring ) dan


(tahanan padatan spesifik) pada percobaan ini didapatkan nilai yang naik
turun.
2. Semakin besar tekanan (0,1 kgf / cm2 ; 0,2 kgf /cm2 ; 0,4 kgf / cm2; 0,5 kgf
/ cm2 ) laju alir pun akan semakin besar, volume filtrate yang diperoleh
semakin banyak pula.
3. Konsentrasi slurry yang dihasilkan tidak sama dengan konsentrasi umpan.
4. Semakin besar laju alir (250 mL ; 450 mL ; 750 mL ; 900 mL) maka
tekanan yang diperlukan pun semakin besar.
5. Harga Rm (tahanan medium filter), Rc (tahanan padatan tersaring ) dan
(tahanan padatan spesifik) pada percobaan ini didapatkan nilai yang naik
turun.
6. Semakin besar tekanan (0,1 kgf / cm2 ; 0,2 kgf /cm2 ; 0,4 kgf / cm2; 0,5 kgf
/ cm2) laju alir pun akan semakin besar, volume filtrate yang diperoleh
semakin banyak pula.
7. Konsentrasi slurry yang dihasilkan tidak sama dengan konsentrasi umpan.

8. Semakin besar laju alir (250 mL ; 450 mL ; 750 mL ; 900 mL) maka
tekanan yang diperlukan pun semakin besar.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Natsir M.. Kamus Kimia. Jakarta: Gramedia, 2001.
Buku Petunjuk Praktikum Lab. Teknik Kimia I. Cimahi: Universitas Jenderal
Achmad Yani (UNJANI) Fakultas Teknik.
Perry, H. Robert dan Cecil H. Chilton. Perrys Chemical Engineers Handbook,
sixth edition. U.S.A.: McGraw-Hill, 1985

LAMPIRAN A
DATA LITERATUR
Gaya gravitasi

: 9.80665 m/s2;

Viskositas, air (260C, 1 atm)

: 0.8737 x 10-3 kg/m.s


Transport

Processes

and

Unit

Operations(tabel A.2-11, hal 862)


Densitas, air (260C,1 atm)

: 996.8 kg/m3
Transport

Processes

and

Operations(tabel A.2-11, hal 862)

Unit

LAMPIRAN B
DATA PERCOBAAN
Umpan

: Powder CaO

Banyaknya plate

: 4, 5 dan 6 plate

Panjang plate

: 18 cm

Lebar plate

: 18 cm

Diameter saluran

: 1.7 cm

Berat piknometer kosong : 27,8 gram


Berat piknometer + air

: 54,2 gram

Viskositas air (t)

: 3,7 detik
2

Operasi pada beda tekan : 0.1 Kgf/cm ; 0.2 Kgf/cm ; 0.4 Kgf/cm ; 0,5
Kgf/cm2
Operasi pada laju alir konstan : 250 mL/5 detik ; 450 mL/5 detik ; 750 mL/5 detik
; 900 mL/5 detik
B.1 Operasi Pada Beda Tekanan Konstan
a) Pada Beda Tekanan Konstan 0.1 Kgf/cm2
t
(detik)
13
26
39

4 plate
300
550
840

V (mL)
5 plate
270
490
800

6 plate
250
440
770

52
65

960
1700

920
1600

900
1550

b) Pada Beda Tekanan Konstan 0.2 Kgf/cm2


t
(detik)
13
26
39
52
65

4 plate

V (mL)
5 plate

800
1200
2700
3700
4900

750
1150
2300
3340
4400

6 plate
500
1000
1400
2200
3000

c) Pada Beda Tekanan Konstan 0.4 Kgf/cm2


t
(detik)
13
26
39
52
65

4 plate

V (mL)
5 plate

810
1300
3000
4200
5100

680
750
2270
3700
4800

6 plate
500
900
1200
2450
3250

d) Pada Beda Tekanan Konstan 0.5 Kgf/cm2


t
(detik)
13
26
39
52
65

4 plate
1200
1700
3800
4700
5900

V (mL)
5 plate
1100
1550
3380
4500
5450

6 plate
650
1850
2730
3740
4750

e) Massa Cake
filtrat

Plate

P (Kgf/cm )

0,1
0,2
0,4
0,5
0,1
0,2
0,4
0,5
0,1
0,2
0,4
0,5

viskositas

cake

basah

(detik)
4,66
4,63
4,66
4,64
4,63
4,64
4,66
4,43
4,63
4,63
4,64
4,64

(gram)
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3
54,3

cake

ker ing

m
(gram)

(gram)

564,8
571,2
582,4
590,9
572,9
594,7
630,2
652,3
587,2
604,8
631,4
664,9

533,8
534,9
542,1
544,7
533,1
543,2
553,9
566,7
532,7
540,3
551,9
568,1

B.2. Operasi Pada Laju Alir Konstan


a) Untuk 4 plate dan frame

No.

t (detik)

1
2
3
4
5

13
26
39
52
65

P
(kgf/cm2)
250/13
(mL/detik)
0,15
0,1
0,15
0,2
0,1

450/13
(mL/detik)
0,1
0,15
0,2
0,1
0,2

750/13
(mL/detik)
0,2
0,15
0,15
0,2
0,25

900/13
(mL/detik)
0,15
0,2
0,25
0,2
0,25

b) Untuk 5 plate dan frame

No.

t (detik)

1
2
3
4
5

13
26
39
52
65

P
(kgf/cm2)
250/13
(mL/detik)
0,15
0,1
0,15
0,2
0,1

450/13
(mL/detik)
0,1
0,15
0,2
0,1
0,2

750/13
(mL/detik)
0,2
0,15
0,15
0,2
0,25

900/13
(mL/detik)
0,15
0,15
0,2
0,25
0,2

c) Untuk 6 plate dan frame

No.

t (detik)

1
2
3
4
5

13
26
39
52
65

d) Massa Cake

P
(kgf/cm2)
250/13
(mL/detik)
0,15
0,2
0,2
0,25
0,2

450/13
(mL/detik)
0,2
0,2
0,25
0,25
0,3

750/13
(mL/detik)
0,25
0,2
0,2
0,15
0,2

900/13
(mL/detik)
0,2
0,25
0,2
0,3
0,25

filtrat

Plate

V/t
(mL/s)
250/13
450/13
750/13
900/13
250/13
450/13
750/13
900/13
250/13
450/13
750/13
900/13

viskositas

cake

basah

(detik)
4,71
4,69
4,69
4,71
4,69
4,69
4,71
4,71
4,71
4,71
4,70
4,71

(gram)
54,4
54,4
54,4
54,4
54,5
54,5
54,4
54,4
54,3
54,4
54,4
54,4

LAMPIRAN C
PERHITUNGAN ANTARA

cake

ker ing

m
(gram)

(gram)

430,5
475,2
490,3
513,2
476,3
521,8
552,4
590,2
501,8
542,5
591,3
609,0

400,1
442,3
453,2
462,3
441,5
469,8
473,0
497,5
469,1
470,9
499,1
511,9

C.1. Perhitungan densitas dan viskositas filtrat


C.1.1. Pada beda tekan konstan
Plate

P(Kgf/cm2)
0.1

0.2
0.4
0.5
0.1

0.2
0.4
0.5
0.1

0.2
0.4
0.5

filtrat
(kg/m3)

filtrat
(kg/m.s)

1000.57575
8
1008.12727
3
1000.57575
8
1000.57575
8
1000.57575
8
1008.12727
3
1000.57575
8
1000.57575
8
1000.57575
8
1008.12727
3
1000.57575
8
1000.57575
8

0.00110493
7
0.00088393
2
0.00087731
1
0.00110019
5
0.00109782
4
0.00088393
2
0.00087731
1
0.00105040
2
0.00109782
4
0.00110610
9
0.00110019
5
0.00110019
5

C.1.2. Pada laju alir konstan


Plate
4

V/t
(mL/s)
250/13
450/13
750/13
900/13
250/13
450/13
750/13
900/13
250/13
450/13

filtrat (kg/m3)

filtrat (kg/m.s)

1004.351515
1004.351515
1004.351515
1004.351515
1004.351515
1004.351515
1004.351515
1004.351515
1004.351515
1004.351515

0.001121
0.0011162
0.001121
0.0011162
0.0011162
0.001121
0.0011162
0.001121
0.0011186
0.001121

750/13
900/13

1004.351515
1004.351515

0.001121
0.001121

C.2. Data perhitungan t/V


C.2.1. Data t/V pada beda tekan konstan 0.1 kgf/cm2
4 plate
5 plate
3
3
3
t (detik)
V (m ) t/V (s/m ) V (m ) t/V (s/m3)
13
3.00E-04 4.33E+04 2.70E-04 4.81E+04
26
8.50E-04 3.06E+04 7.60E-04 3.42E+04
39
1.69E-03 2.31E+04 1.56E-03 2.50E+04
52
2.65E-03 1.96E+04 2.48E-03 2.10E+04
65
4.35E-03 1.49E+04 4.08E-03 1.59E+04
C.2.2. Data t/V pada beda tekan konstan 0.2 kgf/cm3
4 plate
t (detik)
13
26
39
52
65

5 plate

6 plate
V (m ) t/V (s/m3)
2.50E-04 5.20E+04
6.90E-04 3.77E+04
1.46E-03 2.67E+04
2.36E-03 2.20E+04
3.91E-03 1.66E+04
3

6 plate

V (mL)

t/V
(s/m3)

V (mL)

t/V (s/m3)

V (mL)

t/V (s/m3)

8.00E-04
2.00E-03
4.70E-03
8.40E-03
1.33E-02

1.63E+04
1.30E+04
8.30E+03
6.19E+03
4.89E+03

7.50E-04
1.90E-03
4.20E-03
7.54E-03
1.19E-02

1.73E+04
1.37E+04
9.29E+03
6.90E+03
5.44E+03

5.00E-04
1.50E-03
2.90E-03
5.10E-03
8.10E-03

2.60E+04
1.73E+04
1.34E+04
1.02E+04
8.02E+03

C.2.3. Data t/V pada beda tekan konstan 0.4 kgf/cm3


4 plate
t (detik)
13
26
39
52
65

5 plate

6 plate

V (mL)

t/V
(s/m3)

V (mL)

t/V (s/m3)

V (mL)

t/V (s/m3)

8.10E-04
2.11E-03
5.11E-03
9.31E-03
1.44E-02

1.60E+04
1.23E+04
7.63E+03
5.59E+03
4.51E+03

6.80E-04
1.43E-03
3.70E-03
7.40E-03
1.22E-02

1.91E+04
1.82E+04
1.05E+04
7.03E+03
5.33E+03

5.00E-04
1.40E-03
2.60E-03
5.05E-03
8.30E-03

2.60E+04
1.86E+04
1.50E+04
1.03E+04
7.83E+03

C.2.4. Data t/V pada beda tekan konstan 0.5 kgf/cm3


4 plate
t (detik)
13
26
39
52
65

5 plate

6 plate

V (mL)

t/V
(s/m3)

V (mL)

t/V (s/m3)

V (mL)

t/V (s/m3)

1.20E-03
2.90E-03
6.70E-03
1.14E-02
1.73E-02

1.08E+04
8.97E+03
5.82E+03
4.56E+03
3.76E+03

1.10E-03
2.65E-03
6.03E-03
1.05E-02
1.60E-02

1.18E+04
9.81E+03
6.47E+03
4.94E+03
4.07E+03

6.50E-04
2.50E-03
5.23E-03
8.97E-03
1.37E-02

2.00E+04
1.04E+04
7.46E+03
5.80E+03
4.74E+03

C.3. Data perhitungan , Rm, Rc dan R


C.3.1. Pada tekanan konstan

Plate
4

P(Kgf/cm2)
0.1
0.2
0.4
0.5
0.1
0.2
0.4
0.5
0.1
0.2
0.4
0.5

A(m2)

filtrat
(kg/m.s)

Cs (kg/m3)

V (m3)

0.2574
0.2551
0.0252
0.2479
0.3217
0.3189
0.0315
0.3099
0.3861
0.3827
0.0378
0.3718

0.0011
0.0009
0.0009
0.0011
0.0011
0.0009
0.0009
0.3099
0.0011
0.0011
0.0011
0.3718

3047.3379
1153.7801
1128.1122
802.3090
3363.2440
1257.0313
1471.8572
878.4870
3629.6527
1799.7552
1886.0646
1314.6034

0.0098
0.0292
0.0318
0.0395
0.0092
0.0263
0.0254
0.0363
0.0087
0.0181
0.0179
0.0311

C.4. Data perhitungan ln (-P) dan ln untuk mencari


C.4.1. Pada beda tekan konstan
Plate

P(Pa)

Kp

19613.30 1.03E+04
4

29419.95 8.95E+03
39226.60 7.23E+03
19613.30 1.28E+04

29419.95 1.13E+04
39226.60 9.82E+03
19613.30 1.70E+04

29419.95 1.47E+04
39226.60 1.19E+04

(m/kg)

Ln P
ln
9.88396
7.49E+05 88128791359
3 25.20207
10.2894
1.09E+06 3.34876E+11
3 26.53703
1.20E+06 8.97297E+11 10.57711 27.52265
9.88396
4.00E+06 5.67125E+11
3 27.06385
10.2894
4.00E+06 1.21429E+12
3 27.82518
2.00E+06 1.326E+12 10.57711 27.91319
9.88396
2.00E+06 1.52528E+11
3 25.75062
10.2894
2.00E+06 3.13743E+11
3 26.47184
2.00E+06 8.04267E+11 10.57711 27.4132

C.4.2. Pada laju alir konstan


Plat
e

V/t
(ml/s)

P(Pa)

150/5

9806.65

Kv
249.62

Cs
(m/kg)
12.6133
3 10633933781

ln P
9.19081
6

ln
23.0873160
2

300/5
450/5
5

150/5
300/5
450/5

150/5
300/5
450/5

14709.9
8
24516.6
3
14709.9
8
19613.3
24516.6
3
14709.9
8
24516.6
3
29419.9
5

8.50666
7 9861283086
5.66666
7 17747913421

404.16
760.76
534.9

16.4667 17087473506
7.33666
7 20278130979

736.98
760.76

5.61333
1.71E+12
11.1266
7 19386287837
7.04666
7 21823114169
2.94444
4 40399606125

404.16
760.76
950.94

9.59628
1
10.1071
1
9.59628
1
9.88396
3
10.1071
1
9.59628
1
10.1071
1
10.2894
3

23.0118821
3
23.5995337
9
23.5616114
9
23.7328088
5
28.1661861
2
23.6878318
4
23.8062355
3
24.4220858
7

LAMPIRAN D
CONTOH PERHITUNGAN

D.1. Densitas Filtrat


Massa filtrat = (massa piknometer + filtrat) (massa piknometer kosong)
= 54,2 gram 27,8 gram
= 26,4 gram

= 0.00264 kg
m filtrat
V piknometer

Densitas filtrat

=
=

0.00264 kg
5

2.5 x 10

= 105,6 kg/m3
D.2. Viskositas Filtrat

filtrat x t filtrat
filtrat

air x t air

air

= 0.8737 x 10-3 kg/m s x 1216 kg/m3 x 6.75 s


996.8 kg/m3 x 7.45 s
= 0.00014306 kg/m s
D.3. Konversi Tekanan
f

1 Kg /cm

= 98066.5 Pa

98066.5 Pa
1 Kg f / cm 2

P = 0.2 Kg /cm x

= 19613.3 Pa

D.4. Luas Penampang Medium Filter (A)


2

A = (18 x 18) 2(1/4 x 3.14 x 1.7 ) = 319.46 cm = 0.031946 m


2

Pada 4 plate, luas penampang medium filter = 8 x A = 0.25556 m


2

Pada 5 plate, luas penampang medium filter = 10 x A = 0.31946 m


2

Pada 6 plate, luas penampang medium filter = 12 x A = 0.38335 m


D.5. Perhitungan Cs
Massa cake kering = 25.93 gram

Volume filtrate
Cs

= 3790 mL = 3.79 x 10

= 0.02593 kg
3

3.79 x 10

m
3

= 6.84168865 kg/m
D.6. Perhitungan Rm dan untuk P konstan
t
V

Kp V
2

+B

* * Cs
A 2 ( P)
Dimana : Kp =

* Rm
A ( P)
B =
Y = AX + B
= 3.74E+05X + 1.03E+04
Kp = 2(3.74E+05) = 7.49E+05
a * A 2 * P
* Cs
=
=3.74E+05 x (0.25556)2 x 19613.3 = 88128791359 m/Kg
7.9534x 10-4 x 6.84168865

* P * B

Rm =
= 8.812x1010 x 19613.3 x 1.03E+04
7.9534 x 10-4
1
22
= 2.237 x 10 m

D.7. Perhitungan Rc dan R

Rc =

V
A

* * Cs
3

1
10

= 3.79 x 10

x 8.812x10 x6.84 = 8.942x 10 m

0.25556
R = Rc + Rm
1

= 8.94 x 10

22

22

+ 2.237 x 10 = 2.237 x 10 m

D.8. Perhitungan dan S


S

= (P)
0

ln = ln

+ s ln P

Y = Ax + B
Y = 1.2628x + 14.602
S = A = 1.2628
0

= EXP B
= EXP (14.602) = 2.19 x106
D.9. Perhitungan Rm dan untuk Laju Alir Konstan

-P =

* * Cs dV 2

A2
dt

Y = Ax + B

t +

* Rm dV

A
dt

= 1.2628x + 14.602
a * A2
* Cs * (dV / dt ) 2

=
=

124.81(0.25556)2
6.75x10-4 (12.61) (3x 10-4)2

= 1.063 x 1010
B* A
dV / dt

Rm

=
=

4903.3*124.81
6.75x10-4 * 3 x 10-4
1

= 6.185x 109 m
D.10. Perhitungan Rc dan R pada laju alir konstan
Rc = (V/A) * * Cs
= (0.00015/0.25556) * 1.063 x 1010* 12.61
= 7.87x 108 m-1
maka,
R = Rm + Rc
= (6.185x 109 +7.87 x 108) m-1
= 6.973 x 109 m-1

LAMPIRAN E
ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat

Seperangkat alat filter press (plate dan frame).

Media filter.

Pompa (Sentrifugal Pump).

Piknometer.

Viskometer Oswald.

Stopwatch.

Gelas ukur.

Cawan.

Alat timbang.

3.1.2. Bahan
Bahan bahan yang digunakan adalah :

CaO powder dan H2O sebagai umpan dengan konsentrasi :


1,20 kg CaO powder/120 liter H2O.

3.2. Cara kerja


3.2.1. Pada beda tekan konstan
1. Membuat larutan dengan 1,20 kg powder CaO /120 liter air
2. Menyalakan pompa dan tangki slurry.
3. Memasang plate dan frame dengan jumlah 4, 5 dan 6 buah, lalu
press.
4. Mengatur agar beda tekanan konstan
5. Menampung filtrat dalam gelas ukur pada selang waktu tertentu
(dengan mengaktifkan stopwatch) dan mencatat volume filtratnya.
6. Mengukur densitas dan viskositas filtrat pada filtrate yang terakhir.
7. Membuka frame dan mengambil cake yang menempel pada
medium filter, kemudian meletakkannya dalam cawan dan
menimbangnya sebagai berat basah.
8. Memasukkan cawan berisi cake kedalam oven, setelah kering,
menimbangnya sebagai berat kering.
3.2.2. Pada laju alir konstan
1. Membuat larutan dengan konsentrasi 1,2 kg/120 liter air.
2. Menyalakan pompa dan tangki slurry.
3. Memasang plate dan frame dengan jumlah 4, 5 dan 6 buah, lalu
press.
4. Mengatur agar laju alir konstan
a.

Menampung filtrat dalam gelas ukur pada selang waktu tertentu


(yang telah ditentukan) dengan mengaktifkan stopwatch dan
mencatat beda tekan yang ditunjukkan oleh jarum pada pressure
gauge.

6. Mengukur densitas dan viskositas filtrat pada filtrate yang terakhir.


7. Membuka frame dan mengambil cake yang menempel pada
medium filter, kemudian menyimpannya dalam cawan dan
menimbangnya sebagai berat basah.

8. Memasukkan cawan berisi cake kedalam oven, setelah kering,


menimbangnya sebagai berat kering.

Anda mungkin juga menyukai