Data Dasar Suspek TB MDR (Restruktur)
Data Dasar Suspek TB MDR (Restruktur)
STUDI KASUS
III.1 DATA DASAR SUSPEK TB MDR
Instalasi Rujukan RS TB MDR
DEMOGRAFI
Nama Lengkap
: Mr. TS
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 39 Tahun
Tempat Lahir
: Makassar
Tanggal Lahir
: 06 Oktober 1975
Status Pernikahan
: Menikah
Agama
: Islam
Nama Istri
: Ny. W
: Wiraswasta
Nama Ayah
: Tn. M
Ibu : Ny. SR
: Keponakan
Telp
Dirujuk oleh
: Puskesmas Pampang
: 08239472844
Keluhan Utama
Batuk lendir
Ce
k
List
Lamanya
Batuk
6 Bulan
Demam
Nyeri
dada/punggung
Hemotysis
Penurunan BB
Keringat malam
Edema tungkai
Gejala Klinis
Keterangan
Dada Kiri
C.
No
.
1.
2.
Hasil Akhir
Pengobatan
(1=sembuh,
2=pengobatan
lengkap, 3=gagal,
4=default, 5=tidak
default)
Tanggal
Dimulai
(tgl/bln/thn)
Paduan &
Lama (bulan)
Fasilitas
Kesehatan
DOTS
(Y/T)
Oktober
2013 s/d
Mei 2014
OAT TB MDR
Poli MDR
Mei 2014
s/d Januari
2105
Tidak minum
obat
: Tidak ada
Riwayat Alergi
Riwayat Operasi
D.
: Tidak pernah
RIWAYAT SOSIAL
Perilaku
Sekarang
Dulu
Tidak
Pernah
Merokok
2.
Alkohol
3.
Narkoba
No
Riwayat
1.
Keterangan
E.
Tekanan Darah
........./........mm/H
g
Suhu
..........oC
Frekuensi Nadi
..................x/meni
t
Tinggi Badan
..........cm
Frekuensi Nafas
..................x/meni
t
Berat Badan
46 kg
Pemeriksaan
Hasil Pengamatan
0 = Tidak di lakukan
1 = Normal
2 = Tidak normal
Deskripsi Kelainan
Kondisi Umum
THT
Jantung
Dada & Paru
(Penggunaan Otot
Bantu Pernafsan)
Abdomen
Genitalia
Extreminitas
Status Neurologis
Endokrin
3. Prosedur Laboratorium
(Hasil Pemeriksaan Langsung Sediaan Apus Dahak, Biakan dan
Uji Kepekaan)
Jenis Pemeriksaan
Gene Expert
Hasil
-
4. Rontgen Dada
F.
Tanggal
12 Januari 2015
: Belum dilakukan
PENILAIAN
Kriteria Suspek TB MDR : TB MDR Kasus Default (Berobat Hanya
8 Bulan)
G.
: Tn. TS
Lk/Pr, Umur
: Laki-laki, 39 Tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SLTA
Status Kawin
: Kawin
Jumlah Anak
: -
Agama
: Islam
Suku
: Makassar
Alamat
: Pampang II/Lr. 5
Tgl. Masuk RS
: 03 Februari 2015
Tgl. Pengkajian
: 03 Februari 2015
Medical Record
: 28 63 XX
Diagnosa Medik
: TB MDR
Tgl. Keluar RS
: 18 Februari 2015
mengeluhkan
penyuntikan.
nyeri
pada
waktu
dilakukan
Tanda-tanda Vital
- Suhu
: 36oC
-
Nadi
TD
Pernafasan
: 78 x/menit
: 130/P mm/Hg
: 32 x/menit
BB
46 kg
TB
Gol Darah
Alergi :
AB
: Sawo matang
: Baik
: Tidak ada masalah
: Kadang-kadang
: Ya
5. Nilai GCS:
m6v5c4
(nilai
15)
dengan kesadaran0Compos mentis
: Frekwensi 3 x sehari
Jenis
Minum
Anamnese Terpimpin
: -
Diagnosa Awal
: TB MDR
Diagnosa Utama
: TB MDR
Data Klinik
1.
Tekanan
Darah
2.
Pernafasan
16 24 x/menit
3.
Denyut Nadi
60 100 x/menit
4.
Suhu Badan
36 37,50C
Keterangan :
Nilai Rujukan
3
10
11
120/80
100/70
110/70
110/60
110/80
120/80
110/80
120/80
130/P
110/P
100/70
100/70
110/70
110/70
100/80
110/70
120/80
28
22
20
22
24
28
24
22
32
20
20
22
20
20
24
22
24
80
76
70
76
60
80
78
80
78
82
78
68
74
76
90
74
85
36,5
36,5
36
36,5
36,5
36
37
36
36
36,5
36
36
36,2
36,5
36,5
36,5
36,5
Hasil Pengamatan
No
Data Klinik
1.
Tekanan
Darah
2.
Pernafasan
16 24 x/menit
3.
Denyut Nadi
60 100 x/menit
4.
Suhu Badan
36 37,50C
Keterangan :
Nilai Rujukan
12
13
14
15
16
17
110/70
100/70
110/80
110/70
100/80
110/70
110/80
100/70
110/70
110/80
110/70
110/80
20
24
22
20
20
24
23
20
20
22
20
20
80
80
76
70
80
80
78
76
80
75
70
75
36
36,5
36,5
36
36,5
36
36
36
36
36
36,5
36,5
18
19
20
Hasil Pengamatan
No
Pemeriksaan
Nilai Rujukan
3
10
11
1.
Natrium
135 145
mmol/L
141,73
2.
Kalium
3,5 5 mmol/L
4,13
3.
Chlorida
95 105 mmol/L
99,89
4.
Kalsium Total
5.
Magnesium
Nilai Rujukan
Hasil Pemeriksaan
Tanggal 04/02/2015
Glukosa Sewaktu
70 140 mg/dL
97
2.
Ureum
17 43 mg/dL
20,1
3.
Kreatinin
1,05
4.
Albumin
4,14
5.
SGOT
< 38 U/L
18
6.
SGPT
< 42 U/L
24
7.
Cholestrol Total
181
8.
HDL-D
39 mg/dL
42,8
9.
LDL-D
105
3,4 7 mg/dL
6,79
No
Pemeriksaan
1.
Keterangan :
Ins. Laboratorium RS LB
Nama Pasien
Umur
: 39 Tahun
No. Lab
: 14/B.ATI/SAYAP
Kesan
Hasil USG
Kesan
Pemeriksaan EKG
Hasil EKG
Kesan
:......................................................
:......................................................
( Tanggal, .................................)
:......................................................
:
Nama Obat
Sediaan
Dosis
10
11
1.
Kanamycin (Km)
1 g/vial
750 mg/hari
2.
Etionamid (Eto)
250 mg/tab
1dd 2 tab
3.
Levofloxacin (Lfx)
250 mg/tab
1dd 3 tab
4.
Sikloserin (Cs)
250 mg/kaps
1dd 2 tab
5.
Pyrazinamid (Z)
500 mg/tab
1dd 2 tab
6.
Etambutol (E)
400 mg/tab
1dd 2 tab
7.
100 mg/tab
1dd 2 tab
8.
OBH Syrup
Syrup
3 x 10C
Pemberian Obat
No
Nama Obat
Sediaan
Dosis
13
14
15
16
17
1.
Kanamycin (Km)
0,75 g
2.
Etionamid (Eto)
50 mg/tab
3.
Levofloxacin (Lfx)
75 mg/tab
1dd 3 tab
4.
Sikloserin (Cs)
50 mg/tab
1dd 2 tab
5.
Pyrazinamid (Z)
100 mg/tab
1dd 2 tab
6.
Etambutol (E)
80 mg/tab
1dd 2 tab
7.
100 mg/tab
1dd 2 tab
8.
OBH Syrup
Syrup
3x1C
1 vial/24 jam
1dd 2 tab
18
19
20
11
R S
2.
Neuropati Perifer
3.
Gastritis
4.
Anoreksia
5.
Diare
6.
Nyeri kepala
7.
Vertigo
No
Efek Samping
1.
16
R S
17
R S
Efek Samping
10
11
12
13
14
15
16
17
8.
Artralgia
9.
10. Mual
11
13. Depresi
Muntah
TANGGAL
3/2/2015
III.9
REKOMENDASI
(PLAN)
Tindak Lanjut
Evaluasi TAK
Berdasarkan analisis rasional pengobatan pasien selama dirawat di rumah sakit, maka dilakukan
assessment dan plan seperti pada tabel III.5.
Tabel III.5. Data Assesment and Plan terhadap profil pengobatan pasien
TANGGAL
10-17/02
2015
MASALAH TERKAIT
OBAT (ASSASSMENT)
REKOMENDASI
Subject,
- Kesemutan/kram ringan - Tatalaksana/tindakan yang
kesemutan/kram
kemungkinan efek
dilakukan :
ringan, nyeri kepala,
samping OAT.
a. Pengobatan TB MDR tetap
terasa seperti goyang,
Penyebab0Cs, Km,
dilanjutkan, meningkatkan
gangguan tidur ringan,
Eto, Lfx
piridoksin sampai 200 mg
mual dan nyeri pada
perhari, monitoring dan bila
tempat penyuntikan.
gejala neuropati semakin
berat (nyeri,sulit berjalan)
Objective,
hentikan semua pengobatan
Tanda-tanda vital,
selama 1-2 minggu.
kesan semua dalam
b. Dapat diobati dengan
keadaan normal
amitriptilin dosis rendah
pada malam hari dan
OAINS, bila gejala
mereda/hilang OAT dapat
dimulai kembali dengan
Tindak Lanjut
Evaluasi
TAK
dosis uji.
c. Bila gejala berat dan tidak
membaik bisa
dipertimbangkan
penghentian sikloserin dan
mengganti dengan PAS.
TANGGAL
MASALAH TERKAIT
OBAT (ASSASSMENT)
REKOMENDASI
Tindak Lanjut
Evaluasi
TAK
- Nyeri kepala
kemungkinan efek
samping OAT.
Penyebab Eto,0Cs.
Evaluasi
TAK
TANGGAL
MASALAH TERKAIT
OBAT (ASSASSMENT)
REKOMENDASI
Tindak Lanjut
c. Tingkatkan pemberian
piridoksin menjadi 300 mg bila
pasien mendapatkan0Cs.
Evaluasi
TAK
TANGGAL
MASALAH TERKAIT
OBAT (ASSASSMENT)
REKOMENDASI
Tindak Lanjut
- Gangguan tidur
kemungkinan efek
samping OAT.
Penyebab Lfx.
Evaluasi
TAK
TANGGAL
MASALAH TERKAIT
OBAT (ASSASSMENT)
REKOMENDASI
Tindak Lanjut
Evaluasi
TAK
III.10 Konseling
: Tn. TS
Cara Bayar
: BPJS/Mandiri
Umur
: 39 tahun
No. RM
: 28 63 XX
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Masuk RS
: 03 Februari 2015
Alamat
Keluar RS
: 18 Februari 2015
N
O
Tanggal
Masalah/Keluhan
Konseling
10 Februari 2015 - Timbulnya reaksi penolakan dari
pasien akibat pemberian injeksi
yang amat terasa sakit.
Tanggal
Konseling
Masalah/Keluhan
- Pasien
merasa
kurangnya perhatian dan kenyamanan yang
diberikan selama tahap rawat
inap di Rumah Sakit.
2.
12 Februari 2015
N
O
3.
Tanggal
Masalah/Keluhan
Konseling
15 Februari 2015 - Kondisi umum pasien baik dengan
tanda vital batas normal.
4.
18 Februari 2015
(6-amino-6-deoxy-
asiklovir,
amfoterisin
B,
basitrasin,
capreomisin,
Neomisin
neomisin
oral
dapat
memotensiasi
efek
BENTUK SEDIAAN
Kapsul : 500 mg Injeksi : 37,5 mg, 250 mg, 333 mg
PERINGATAN
Hati-hati digunakan pada pasien dengan ulserasi gastrointestinal. Hatihati digunakan pada pasien dengan kelainan neuromuskular seperti
myasthenia gravis atau sindrom parkinson.
KASUS TEMUAN
Tidak ada data
INFORMASI PASIEN
Pasien seharusnya tidak menggunakan obat ini bila mempunyai reaksi
alergi terhadap kanamisin. Hati-hati jika digunakan pada pasien dengan
ulserasi
gastrointestinal
dan
pada
pasien
dengan
kelainan
2 LEVOFLOKSASIN
NAMA GENERIK
Levofloksasin
NAMA KIMIA
(S)-9-fluoro-2,3-dihydro-3-methyl-10-(4-methyl-1-piperazinyl)-7-oxo-7Hpyrido[1,2,3-de]-1,4-benzoxazine-6-carboxylic acid hemihydrate.
STRUKTUR KIMIA
C18H20FN3O4 H2O
KETERANGAN
Data menunjukkan, pada pH 0.6 5.8 kelarutan Levofloksasin
cenderung
konstan
(sekitar
100
mg/mL).;Pada
rentang
pH
ini
;Diatas
pH
6.7
kelarutanya
mulai
menurun
dan
angkan
FARMAKOLOGI
Absorbsi: cepat dan lengkap.;Distribusi: Vd: 1.25 L/kg ; konsentrasi
cairan serebrospinal ~15% pada serum. Konsentrasi tinggi pada prostat,
paru,
jaringan
50%.;Metabolisme:
ginekologi,
minimal
sinus,
melalui
saliva.;Ikatan
hati.;Bioavailabilitas:
protein:
99%.;T
larutan
oral:
simpan
pada
suhu
25 oC:
dapat
EFEK SAMPING
Kejadian 1-10%;Kardiovaskular: nyeri dada.CNS: sakit kepala (6%),
insomnia (5%), pening (2%), fatigue (1%), nyeri (1%), demam
;Dermatologi: pruritus (1%), ruam (1%).Gastrointestinal: mual (7%), diare
(5%), nyeri lambung (3%), konstipasi (3%), dispepsia (2%), muntah (2%),
flatulence
(1%).Genitauria;
vaginitis
(1%).Hematologi:
limfopenia
bradikardi;
bronkospasmus;
karsinoma;
gagal
jantung;
elektrolit;
ensefalopati;
eritema
multiform;
gangren;
jaundice;
leukopenia;
leukositosis;
leukorrhea;
syncope;
kerusakan
tendon;
peningkatan
transaminase;
efek
warfarin.;Dengan
toksis:;Meningkatkan
kortikosteroid
efek
kemungkinan
toksis
gliburid
dan
akan
meningkatkan
ada
perubahan
setelah
menggunakan
obat,maka
harap
menghubungi dokter
MEKANISME AKSI
Menghambat DNA-gyrase pada organisme yang peka; menghambat
relaksasi superkoloid DNA dan memicu kerusakan DNA bakteri. ;DNA
gyrase (topoisomerase II) adalah enzim esensial bakteri yang berfungsi
untuk memperbaiki struktur superhelik DNA yang diperlukan untuk
replikasi, transkripsi, rekombinasi dan transposisi
MONITORING
Lamanya penggunaan obat.Menilai kondisi pasien sejak awal hingga
akhir penggunaan obat.Memantau pasien yang mendapatkan obat-obat
lain yang berpotensi menimbulkan interaksi dengan obat levofloksasin.
3 SIKLOSERIN
Indikasi:
dalam kombinasi dengan obat-obat lain, tuberkulosis yang resisten
terhadap obat-obat pilihan pertama
Peringatan:
hentikan (atau kurangi dosis) jika muncul dermatitis alergik atau gejala
toksisitas pada SSP; kurangi dosis pada gangguan fungsi ginjal (hindari
jika parah); monitor fungsi hematologi, ginjal, dan hati; kehamilan dan
menyusui.
Interaksi:
lihat Lampiran 1 (sikloserin)
Kontraindikasi:
gangguan fungsi ginjal berat, epilepsi, depresi, ansietas berat, keadaan
psikotik, ketergantungan alkohol; porfiria
Efek Samping:
terutama neurologis, termasuk sakit kepala, pusing, vertigo, mengantuk,
tremor,
kejang,
psikosis,
depresi;
ruam;
anemia
megaloblastik;
Dosis:
dosis awal 250 mg setiap 12 jam selama 2 minggu, naikkan sesuai
dengan kadar darah dan respons sampai maksimal 500 mg setiap 12
jam; ANAK: dosis awal 10 mg/kg bb/hari disesuaikan menurut kadar
darah dan respons.Catatan: diperlukan pemantauan terhadap kadar
dalam darah terutama pada kelainan fungsi ginjal atau jika dosis lebih
dari 500 mg per hari atau jika tanda-tanda toksisitas; kadar darah tidak
boleh melebihi 30 mg/liter.
4 PIRAZINAMID
NAMA GENERIK
Pirazinamid
NAMA KIMIA
Sinonim : Pyrazinecarboxamide ; Pyrazinoic Acid Amide
STRUKTUR KIMIA
C5H5N3O
KETERANGAN
Pirazinamid turunan dari niasinamida.
SIFAT FISIKOKIMIA
Pirazinamid berupa serbuk kristal putih, kurang berbau, larut dalam air
dan sedikit larut dalam alcohol .;Pirazinamid mempunyai pKa 0,5
SUB KELAS TERAPI
Anti Infeksi
FARMAKOLOGI
Bakteriostatik atau bakterisid tergantung pada konsentrasi obat pada
tempat infeksi;Absorbsi : diabsorbsi dengan baik ;Distribusi : terdistribusi
luas kedalam jaringan tubuh dan cairan termasuk hari, paru dan cairan
serebrospinal ;Difusi relatif dari darah kedalam cairan serebrospinal :
adekuat dengan atau tanpa inflamasi ;Cairan serebrospinal : inflamasi
meninges : 100%;Ikatan protein : 50%;Metabolisme : hepatik ;T
eliminasi : 9-10 jam;Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: dalam
2 jam ;Ekskresi : urin (4% dalam bentuk obat tidak berubah)
STABILITAS PENYIMPANAN
Pyrazinamide tablet harus disimpan dalam wadah tertutup rapat pada
suhu 15-30oC. Tablet yang mengandung kombinasi tetap rifampisin,
isoniazid dan pirazinamid harus dilindungi dari kelembaban yang
berlebihan, dan disimpan pada 15-30 oC
KONTRA INDIKASI
Porfiria
EFEK SAMPING
Hepatotoksisitas
termasuk
demam,
anoreksia,
hepatomegali,
INFORMASI PASIEN
Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor,
seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai
pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian
obat tanyakan pada dokter atau apoteker. ;Obat ini dapat digunakan satu
kali sehari atau dua kali sehari.;Gunakan obat ini hingga habis. Jika anda
tidak menggunakan obat ini sesuai dengan resep pada waktu yang telah
ditentukan, maka infeksi tidak dapat disembuhkan dan dapat terjadi
masalah kesehatan yang serius pada Anda.;Hubungi dokter bila terjadi
demam, hilang nafsu makan, nyeri badan, mual, muntah, urin berwarna
gelap,
warna
kuning
pada
kulit
dan
mata,
nyeri
dan
terjasi
bersama
dengan
obat
lain
untuk
mengobati
tuberkulosis.;Jangan
menghentikan
pemakaian
obat
ini
tanpa
NAMA KIMIA
Ethambutol hydrochlorida
KETERANGAN
Etambutol hidroklorida adalah senyawa sintetik antituberkulosis
SIFAT FISIKOKIMIA
Etambutol hidroklorida merupakan serbuk kristal berwarna putih, sangat
larut dalam air dan larut dalam alkohol. pKa 6,1 dan 9,2
SUB KELAS TERAPI
Anti Infeksi
FARMAKOLOGI
Absorbsi : ~ 80% ;Distribusi : terdistribusi secara luas dalam tubuh;
terkonsentrasi dalam ginjal, paru, saliva dan sel darah merah;Difusi
relatif dari darah ke dalam Ccairan serebrospinal : cukup dengan atau
tanpa inflamasi ;Cairan serebrospinal: normal meninges : 0% ; inflamasi
meninges : 25%;Ikatan protein : 20% hingga 30%;Metabolisme : hepatik
(20%) menjadi bentuk metabolit inaktif ;T eliminasi 2.5-3.6 jam; gagal
ginjal terminal : 7-15 jam;Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: 24 jam;Ekskresi : urin
tidak berubah
STABILITAS PENYIMPANAN
rapat,
EFEK SAMPING
Neuritis optik, buta warna merah/hijau , neuritis perifer, ruam (jarang
terjadi) , pruritus, urtikaria dan trombositopenia.
INTERAKSI MAKANAN
Dapat digunakan bersama dengan makanan karena absorbsi tidak
dipengaruhi oleh makanan, dapat menyebabkan iritasi lambung.
INTERAKSI OBAT
Menurunkan
efek
absorbsi
menurun
jika
digunakan
bersama
PENGARUH MENYUSUI
Hanya sejumlah kecil berada pada air susu. ;Masuk dalam air susu ibu /
gunakan dengan hati-hati (AAP mempertimbangkan (compatible)).
PARAMETER MONITORING
Tes visual, tes renal, hepatik dan hematopoetic
BENTUK SEDIAAN
Tablet
PERINGATAN
Penurunan dosis pada kerusakan ginjal dan jika klirens kreatinin kurang
dari 30 ml/menit, juga monitor konsentrasi plasma etambutol ; pasien
usia lanjut; kehamilan, tes ketajaman penglihatan sebelum pengobatan
dan peringatkan pasien untuk segera ;melaporkan jika terjadi perubahan
dalam penglihatan; anak-anak direkomendasikan melakukan monitoring
oftalmologi secara rutin
INFORMASI PASIEN
dalam
variasi
reaksi
yang
luas
dalam
intermediary
temperatur
boleh dibekukan.
KONTRA INDIKASI
Pasien dengan sejarah sensitivitas pada vitamin, hipersensitivitas
terhadap piridoksin atau komponen lain dalam formulasi.
EFEK SAMPING
Sistem saraf pusat : sakit kepala, kejang (mengikuti pemberian dosis IV
yang sangat besar), sensory neuropathy ;Endokrin & metabolik :
penurunan sekresi serum asam folat Gastrointestinal : ;Mual Hepatik :
Peningkatan AST Neuromuskular & skeletal : paresthesia Lain-lain
:reaksi alergi.
INTERAKSI OBAT
Levodopa : menurunkan efek levodopa, namun hal ini tidak muncul jika
dopa decarboxylase inhibitor juga ikut diberikan. ;Altretamine :
menurunkan
aktivitas
altretamine.
;Phenobarbital
&
Phenytoin
PENGARUH MENYUSUI
Masuk dalam ASI / Kompatibel. ;Konsentrasi vitamin B6 dalam ASI 150 240 mg/ml mengikuti asupan ibu 2,5 - 5 mg vitamin B6 perhari. Rata-rata
konsentrasi vitamin B6 dalam ASI 130 mg/mL mengikuti asupan ibu <
2.5mg per hari.
BENTUK SEDIAAN
Tablet 10 mg, 25 mg, Kaplet 10 mg Ampul 50 mg/ml x 1ml, 100 mg/ml x
1ml
PERINGATAN
Ketergantungan dan reaksi withdrawl dapat muncul pada dosis = 200
mg/hari.
MEKANISME AKSI
Prekursor terhadap piridoksal, yang berfungsi dalam metabolisme
protein, karbohidrat dan lemak. Piridoksal juga mengobati dalam
pelepasan kolagen hepar dan yang tersimpan dalam otot dan dalam
sintesis GABA (dalam CNS) dan heme.
MONITORING
Kepatuhan minum obat dan kesesuaian dengan dosis.