PENDAHULUAN
Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena rona yang
sangat indah, artistik, dan aspek kuat tekan dan geser yang tinggi menjadikan
bahan galian ini mempunyai pangsa pasar yang relatif tinggi hingga pada pasar
menengah.
Sejak zaman dahulu kala marmer sudah memiliki pasar yang baik,
sehingga perburuan ke lokasi-lokasi penghasil marmerpun cukup tinggi. Italia
merupakan negara pengahsil marmer yang sangat terkenal di dunia, walaupun
pada kenyataannya bahanbaku marmer itu sendiri bukan asli dari Italia tetapi dari
negara-negara lainnya yang dimasukan terlebih dahulu ke Italia. Marmer dari luar
tersebut diproses terlebih dahulu di Intalia yang kemudian dikemas sedmikian
rupa dan dipasarkan dengan merek Italia.
Pasar marmer atau batu pualam yang sempat kandas saat krisis melanda
kini mulai membaik. Meski dari kualitas pengolahan marmer lokal masih kalah
dengan polesan produk impor, namun dari sisi penjualan marmer lokal lebih baik.
Produk lokal dengan impor memang tidak beda jauh seperti dari segi
ornamen. Namun, harga marmer lokal lebih murah dibanding dengan yang impor.
Oleh karena itu rata-rata konsumen menyukai produk lokal karena selain lebih
murah ornamen yang disuguhkan juga hampir sama. Jika belum cukup jeli, sulit
untuk membedakan antara marmer lokal dan impor. Pada umumnya marmer lokal
berwarna terang, sedangkan yang impor warnanya agak gelap, seperti warna
coklat. Tetapi, tidak berarti seluruh marmer impor berwarna gelap. Karena
marmer yang asal Cina juga memiliki warna yang hampir sama dengan marmer
lokal, seperti warna krem.
Secara fisik akan nampak jelas dari aspek pori-porinya, dimana marmer impor
memiliki pori-pori yang rapat sedangkan marmer lokal kurang rapat. untuk
mengetahui pori-pori marmer tersebut rapat atau tidakcukup dengan menyiramkan
air pada bagian atas marmer, dan jika meninggalkan bekas basah walau telah dilap
dengan kain kering, berarti pori-pori marmer tersebut besar (Mega Sari, Kompas,
2002).
1.2. GEOLOGI
Mula Jadi
Marmer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan batuan
hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batukapur.
Pengaruh temperatur dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen kan
menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali pada batuan tersebut membentuk
berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi tersebut akan menghilangkan struktur asal batuan
tersebut tetapi akan membentuk tekstur baru, keteraturan butir. Pembentuk
mineral ini di Indonesia yang sudah ditemukan adalah sekitar 30 60 juta tahun
yang lalu atau berumur Kwarter hingga Tersier.
Potensi
Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batugamping. Setiap
ada batu marmer akan selalu ada batugamping, walaupun tidak setiap ada
batugamping akan ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan
proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik berupa tekan maupun
perubahan temperatur yang tinggi. Di Indonesia penyebaran marmer tersebut
cukup banyak.
1.3.
PERTAMBANGAN
1. Untuk yang masih menggunakan teknologi lama maka blok batu pualam
berukuran ( 260 x 100 x 135 ) cm digergaji menjadi lempengan-lempengan
denganketebalan rata-rata 2 cm.
2. Lempengan batu pualam tersebut kemudian dipotong menjadi barang setengah
jadi, sesuai ukuran-ukuran standar pesanan
3. Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian
disempurnakan atau ditambal da dipoles pada lapisan-lapisan yang berlubang
hingga akan dihasilkan marmer yang mengkilap.
1.4.
KEGUNAAN
Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa dikategorikan kepada
dua penampilan yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. Tipe ordinario biasanya
digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja toilt, lanati, dinding dan
sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat dan patung
(Asril, 1994).
Manfaat Batu Marmer Marmer merupakan sebuah jenis batuan yang
menarik. Keperbedaan warna marmer biasanya kembali kepada istilahnya ototnya
batu ini atau kayak urat. Urat merupakan hasil ciptaan Allah yang merupakan
proses alami dan bukan hasil ciptaan tangan manusia. Keunikannya batu marmer
yang mengkilat dan memantulkan cahaya pada dasarnya semua batu itu berwarna
kusam bahkan ada beberapa jenis batu yang memiliki zat kapur sehingga terlihat
lebih kusam, disini barulah diperlukan campur tangan manusia untuk merubah
tampilan batu itu sendiri tapi dalam artian bukan merubah sesuatu yang alami
DAFTAR PUSTAKA
Jenderal
Pertambangan
Umum,
Pusat
Penelitian
dan
6. Badan Pusat Statistik, Ekspor dan Impor Non Migas Utama Menurut
Sektor, http://www. dperin.go.id/ind/ statistic/e_isic.asp