Anda di halaman 1dari 13

ESTAKANIA

240210120094
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pengemas merupakan suatu bahan yang memiliki kemampuan untuk
melindungi bahan pangan. Selain untuk melindungi bahan pangan, pengemas juga
merupakan sarana promosi dan informasi mengenai bahan pangan yang dikemasnya
(produk). Kemasan juga merupakan salah satu alas an para konsumen untuk membeli
suatu produk. Semakin menarik desain suatu kemasan maka konsumen yang tertarik
pun akan semakin banyak.
Menurut Winarno, et al. (1986) makanan yang dikemas mempunyai tujuan
untuk mengawetkan makanan, yaitu mempertahankan mutu kesegaran, warnanya
yang tetap, untuk menarik konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan
distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang terjadinya
kontaminasi dari udara, air, dan tanah baik oleh mikroorganisme pembusuk,
mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maupun bahan kimia
yang bersifat merusak atau racun.
Beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam pengemasan bahan pangan
adalah sifat bahan pangan tersebut, keadaan lingkungan dan sifat bahan pengemas.
Sifat bahan pangan antara lain adalah adanya kecendrungan untuk mengeras dalam
kadar air dan suhu yang berbeda-beda, daya tahan terhadap cahaya, oksigen dan
mikroorganisme.
Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum
ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak
digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam
karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain
sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak.
Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifanya yang
sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
5.1 Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas
Setiap jenis kemasan kertas memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat dari
setiap jenis kemasan tersebut disesuaikan dengan bahan makanan yang akan dikemas
sehingga tujuan dari pengemasan tercapai. Oleh karena itu, dibutuhkan pengenalan

ESTAKANIA
240210120094
berbagai jenis kemasan kertas agar praktikan mengetahui jenis kemasan kertas apa
saja yang digunakan untuk mengemas suatu bahan pangan.
Tabel 5.1.1 Hasil Pengamatan Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan
No

Sampel

Deskripsi

1.

Kertas
Sampul

Bergaris,
sedikit tembus
cahaya

Kaku
++

2.

Kraft A

Tidak tembus
cahaya

Kaku
+++++++

3.

Kraft B

Kaku
++++++++

4.

Karton
Bergelo
mbang

5.

Kertas
Nasi

6.

Kertas
Dupleks

Tidak tembus
cahaya
Terdapat tiga
lapis (pada
lapis tengah
bergelombang),
tidak tembus
cahaya
Terdapat bintik
coklat, tidak
tembus cahaya,
mengkilat di
satu sisi
Tidak tembus
cahaya,
berserabut,
terdapat bintikbintik

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Kertas
Roti
Kertas
Buram
Kertas
Tissue
Kertas
Minyak
Putih
Kertas
Minyak
Merah
Kertas
Minyak
Biru
Kertas

Tembus cahaya
Sedikit tembus
cahaya
Bermotif
(embos),
tembus cahaya
Tembus
cahaya,
mengkilat
Tembus
cahaya,
mengkilat
Tembus
cahaya,
mengkilat
Tembus

Kekauan

Karakteristik
Kekasaran
Kekuatan
Kasar di
Kuat
satu sisi
++
+++
Kasar di
Kuat
satu sisi
+++++
++
Kasar
Kuat
+++
++++++++

Warna
Coklat
++++++
Coklat
++++
Coklat
+++++

Kaku
++++++++
+

Kasar
+++++

Kuat
++++++++
+

Coklat
+++

Kaku
++++++

Kasar di
satu sisi
+

Kuat
+++++++

Coklat
++

Kaku
++++++++
++

Kasar
++++++

Kuat
++++++++
++

Coklat
Kekuning
an

Kaku
++++
Kaku
+++++

Kasar
++
Kasar
++++

Kuat
+++
Kuat
++++

Abu-abu
++
Abu-abu
+

Kaku
+

Kasar
+++++++

Kuat
+

Putih
++

Kaku
+++

Kasar
+

Kuat
++++++

Putih
+

Kaku
+++

Kasar
+

Kuat
++++++

Merah

Kaku
+++

Kasar
+

Kuat
++++++

Biru

Kaku

Kasar

Kuat

Kuning

ESTAKANIA
240210120094
Minyak
Kuning

cahaya,
mengkilat

+++

++++++

++

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014)


Kertas minyak mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya
tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun
permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin dan penutupan
kemasan cukup mudah. Warna kertas ini agak kecoklat-coklatan, sedikit tembus
pandang dibuat dengan proses sulfat dan mempunyai permukaan licin karena proses
pengecetan (calendering). Biasanya digunakan untuk mengemas mentega, keju,
permen dan produk-produk kering.
Kertas roti mempunyai sifat tidak mudah lengket pada bahan pangan, maka
kertas jenis ini sering digunakan sebagai alas ataupun sebagai pembungkus. Sesuai
dengan namanya kertas roti ini biasanya digunakan untuk membungkus roti dan juga
dapat sebagai alas untuk mencetak kue agar tidak lengket.
Kertas kraft yang berwarna coklat merupakan warna alami hasil dari
pembleachingan. Kertas kraft mempunyai tekstur yang sangat kuat karena proses
pembuatannya yang menggunakan sulfat dan perlakuan bleaching atau pemucatan.
Karena teksturnya yang sangat kuat sehingga sering digunakan sebagai bahan untuk
mengemas bahan yang mempunyai berat jenis yang besar. Selain itu juga biasanya
digunakan sebagai kemasan sekunder dalam bentuk kantung, sak, pembungkus,
tabung kaleng komposit, amplop, dan dapat dibuat karung dan sebagai pelapis papan
bergelombang. Kertas ini sering digunakan karena harganya yang murah.
Kertas kraft menurut Herudianto, 2010, mempunyai sifat yang sangat kuat,
pembuatannya dengan proses sulfat dan dilakukan bleching atau pemucatan sehingga
menghasilkan warna kecoklatan. Sifat lain dari jenis ini adalah harganya murah,
diproduksi dalam bentuk satu lapis atau berlapis-lapis dan berkerut (corrugated).
Pada umumnya digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berat jenisnya besar.
Dalam bentuk kantung, sak, pembungkus, tabung kaleng komposit, dan lain-lain.
Tissue mempunyai sifat sangat ringan dan mengalami penggelantangan atau
setengah dikelantang dan bersifat sangat porus. Tisu merupakan jenis kertas yang

ESTAKANIA
240210120094
termasuk dalam golongan kertas yang mempunyai permukaan halus dengan ketebalan
yang tipis serta transparan.
Kertas karton merupakan kemasan yang populer karena pemakaian yang luas,
bahan ekonomis, butuh ruangan sedikit untuk penyimpanan, dapat dibuat berbagai
bentuk dan ukuran, dapat dicetak, ukuran kecil dan relatif kuat. Salah satu atau kedua
sisi karton dapat diputihkan dengan cara solid bleched sulfate board dan sulfite board.
Kadang dilaminasi dengan plastik; Lapisan luar untuk cetak atau promosi; danlapisan
dalam untuk meningkatkan daya tahan minyak.
Kertas karton merupakan kemasan yang populer karena pemakaian yang luas,
bahan ekonomis, butuh ruangan sedikit untuk penyimpanan, dapat dibuat berbagai
bentuk dan ukuran, dapat dicetak, ukuran kecil dan relatif kuat. Salah satu atau kedua
sisi karton dapat diputihkan dengan cara solid bleched sulfate board dan sulfite board.
Kadang dilaminasi dengan plastik; Lapisan luar untuk cetak atau promosi; danlapisan
dalam untuk meningkatkan daya tahan minyak.
Pada semua sampel yang telah diamati, kemasan-kemasan tersebut tidak dapat
digunakan dalam mengemas bahan-bahan basah seperti buah-buahan, sayur-sayuran
maupun hasil laut. Sebab kertas memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap air
sehingga akan menciptakan kondisi lembab. Kondisi lembab ini dapat meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir. Kertas kemasan
sampel tersebut lebih baik digunakan untuk mengemas makanan kering seperti roti
(kertas roti mampu menyerap minyak sisa pada roti ) dan kue kering.
Apabila dibandingkan dengan plastic, kemasan kertas sampel tidak dapat
digunakan sebagai media informasi bahan karena kertas mampu menyerap tinta cetak.
Penyerapan tinta akan menimbulkan kontaminasi bagi produk terhadap bahan kimia
(bersifat toksik). Namun untuk memenuhi factor- factor penting pengemasan, maka
lebih baik untuk melibatkan kemasan kertas lain yang lebih tebal untuk kemasan
sekunder. Sehingga kemasan-kemasan kertas seperti ini lebih baik digunakan sebagai
kemasan primer suatu produk kering. Hal tersebut akan meningkatkan daya lindung
dari kemasan kertas terhadap produk mengingat kelemahan kemasan kertas yang lain
seperti ketahanan gesek kertas yang rendah.

ESTAKANIA
240210120094
Permukaan kemasan juga sangat mempengaruhi kemampuan dari kemasan
dalam melindungi. Semakin kasar suatu kemasan, maka akan meningkatkan
kerusakan penampilan produk. Permukaan kasar kemasan akan menimbulkan
gesekan terhadap produk sehingga permukaan produk rusak.
5.2 Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas
Pengukuran ketebalan kertas dilakukan dengan menggunakan jangka sorong
dan micrometer sekrup. Pada micrometer sekrup memiliki ketelitian atau
ketidakpastian sebesar ( x 0,01 mm ) = 0,005 mm atau 0,0005 cm. Sedangkan pada
jangka sorong, skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 sm sehingga
ketelitiannya adalah ( x 0,1 mm ) = 0,05 mm atau 0,005 cm. Sehingga kedua alat
ini dapat digunakan untuk mengukur ketebalan kertas walapupun mikrometer sekrup
lebih teliti daripada jangka sorong. Kertas yang di ukur adalah kertas yang memiliki
ukuran yang sama yakni 5 x 5 cm.
Tujuan utama pengukuran ketebalan kertas adalah untuk memperkecil variasi
yang timbul pada setiap operasi pembuatannya. Hal ini sangat penting terutama jika
bahan pengemas tersebut akan diberi dekorasi warna karena alat pencetak warna
hanya bekerja untuk ketebalan tertentu. Selain itu, ketebalan kertas juga
mempengaruhi bekerjanya mesin pengemas dengan kecepatan tinggi. Karena
kesulitan menjaga keseragaman pengemas terutama di sepanjang lebar kertas,
biasanya untuk mengambil contoh pengukuran, dilakukan secara acak dan berulang
dari beberapa sudut dan arah. (Herudianto, 2010).
Tabel 5.2.1 Hasil Pengamatan Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas
Pengukuran (mm)
No

Sampel

1.

Kertas
Sampul

0,05

2.

Kraft A

0,10

3.

Kraft B

0,09

0,11

4.

Karton
Bergelomban

2,95

2,8
9

0,0
5
0,0
9

0,0
5
0,1
2
0,0
9
2,8
1

0,0
5
0,1
0
0,1
0
2,7
5

0,0
6
0,0
9
0,1
0
3,0
2

Tebal
Maksimal

Tebal
Minium

0,06

0,05

0,12

0,09

0,11

0,09

3,02

2,75

Tebal
Ratarata
(cm)
0,005
2
0,01
0,009
8
0,288
4

ESTAKANIA
240210120094
g
0,1
3
1,5
4
0,0
5
0,0
8
0,0
5
0,0
2

0,1
4
0,6
7
0,0
4
0,0
8
0,0
4
0,0
2

0,1
3
1,3
8
0,0
4
0,0
8
0,0
4
0,0
2

0,1
5
1,8
8
0,0
5
0,0
8
0,0
4
0,0
2

0,04

0,0
1

0,0
1

0,0
1

0,04

0,0
3

0,0
2

0,04

0,0
3

0,0
3

5.

Kertas Nasi

0,09

6.

Kertas
Dupleks

1,93

7.

Kertas Roti

0,04

8.

Kertas Buram

0,03

9.

Kertas Tissue

0,02

10.
11.
12.
13.

Kertas
Minyak Putih
Kertas
Minyak
Merah
Kertas
Minyak Biru
Kertas
Minyak
Kuning

0,04

0,15

0,09

0,012
8

1,93

0,67

0,148

0,05

0,04

0,004
4

0,08

0,03

0,007

0,05

0,02

0,04

0,02

0,0
3

0,04

0,01

0,002

0,0
2

0,0
2

0,04

0,02

0,002
6

0,0
3

0,0
3

0,04

0,03

0,003
2

0,003
8
0,002
4

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014)


Pengukuran ketebalan kertas dilakukan di lima titik yang berbeda sehingga di
dapat rata-rata ketebalannya. Adanya ketidakteraturan tebal disetiap sisi kertas,
disebabkan oleh bahan baku dan proses pembuatannya itu sendiri. Perbedaan
ketebalan rata-rata pada kelima sampel kertas disebabkan karena penyesuaian
terhadap masing-masing fungsi kemasan dan sifat produk yang akan dikemas.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, kertas yang paling tebal adalah kertas karton.
Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa karton merupakan jenis
kertas yang paling tebal (lebih dari 0,3 mm). Oleh karena karton memiliki ketebalan
yang paling tinggi maka ketahan gesek yang dimiliki juga tinggi. Kertas karton
memiliki ketebalan yang lebih tinggi dibandingkan jenis kertas yang lain, sehingga
dapat dinyatakan bahwa :
1. Kertas karton tidak mudah sobek akibat gesekan.
2. Kertas karton mempunyai kemampuan menyerap air paling rendah.
3. Kertas karton dapat didekorasi dengan informasi mengenai produk karena tinta
cetak tidak mudah menembus kedalamnya.

ESTAKANIA
240210120094
Karton memiliki kehilangan bobot yang hampir sama dengan kertas minyak.
Hal ini dapat disebabkan karena permukaan karton agak kasar sehingga banyak
bagian yang hilang ketika terjadi gesekan. Oleh karena itu, maka karton yang
digunakan untuk pengemasan dibuat tebal dengan permukaan lebih licin sehingga
lebih tahan terhadap gesekan.
Sedangkan kertas yang paling tipis adalah kertas minyak. Hal tersebut tidak
sesuai dengan literatur, seharusnya kertas yang paling tipis adalah kertas tissue.
Kertas tisu merupakan jenis kertas yang mempunyai permukaan halus dengan
ketebalan yang tipis serta transparan. Kertas tissue mempunyai pemukaan yang halus
dan licin sehingga dapat mengurangi kehilangan bobot akibat gesekan dengan benda
lain.
Dalam pengukuran ketebalan dilakukan pada beberapa titik yang berbeda dan
dilakukan lebih dari satu kali pengukuran. Hal ini disebabkan karena dalam satu
lembar kertas nilai ketebalannya tidak merata, sehingga dilakukan pengukuran pada
beberapa titik. Sedangkan pengukuran dilakukan lebih dari satu kali (pada kertas
yang berbeda) dimaksudkan untuk mendapatkan nilai/data yang cukup valid, karena
setiap lembar kertas yang diproduksi memiliki ketebalan yang berbeda-beda.
5.3 Pengukuran Berbagai Jenis Kemasan Kertas
Salah satu penentu kemasan untuk suatu produk adalah gramatur dan
densitasnya. Kedua faktor tersebut juga menentukan kualitas dari suatu kemasan.
Gramatur kertas didefinisikan sebagai massa lembaran kertas dibagi luasnya (m 2)
dinyatakan dalam g/m2. Untuk menentukan gramatur kertas, mula-mula menimbang
berat kertas dengan menggunakan neraca analitik memiliki tingkat keakuratan
0,0001g. Setelah mengetahui berat kemasan kertas, maka dapat dihitung massa jenis
atau densitas dari kemasan tersebut.
Tabel 5.3.1 Hasil Pengamatan Pengukuran Berbagai Jenis Kemasan Kertas
N
o

Rata
-rata
(g)

Berat (g)

Sampe
l
1

V
(cm
)

g/c
m3

g/
m3

Kg/
m3

Psf

ESTAKANIA
240210120094

1.

Kertas
Sampu
l

0,08
29

0,08
46

0,08
02

2.

Kraft A

0,18
11

0,17
54

0,17
48

3.

Kraft B

0,17
88

0,17
71

0,17
21

4.

Karton
Bergel
omban
g

1,20
44

1,09
51

1,08
33

5.

Kertas
Nasi

0,20
25

0,19
00

0,19
88

6.

Kertas
Duplek
s

2,74
41

2,56
20

2,31
32

7.

Kertas
Roti

0,08
26

0,08
08

0,07
99

8.

Kertas
Buram

0,12
11

0,12
74

0,12
43

9.

Kertas
Tissue

0,05
08

0,05
28

0,04
96

0,07
20

0,07
03

0,07
11

0,07
88

0,06
99

0,06
29
0,06
76

1
0.
1
1.
1
2.
1
3.

Kertas
Minya
k Putih
Kertas
Minya
k
Merah
Kertas
Minya
k Biru
Kertas
Minya
k
Kuning

0,0
80
6
0,1
95
1
0,1
80
4

0,0
85
5
0,1
81
9
0,1
81
7

1,1
51
9

1,0
81
1

0,2
02
0
1,1
09
9
0,0
80
1
0,1
25
4
0,8
52
4
0,0
69
2

0,1
95
6
2,7
73
7
0,0
83
7
0,1
21
1
0,0
52
3
0,0
67
6

0,07
22

0,0
71
8

0,7
23

0,073

0,05

0,05
93

0,05
89

0,0
60
7

0,0
60
8

0,060
5

0,65

0,04
80

0,06
89

0,0
70
7

0,0
66
3

0,064
3

0,08

0,082
76

0,13

0,181
56

0,02
45

0,178
02

0,25

1,123
06

7,21

0,197
8

1,6

2,300
58

3,7

0,081
42

0,11

0,123
86

0,17
5

0,051
38

0,09
5

0,070
04

0,06

3,28
x
10-3
7,12
x
10-3
7,26
x
10-3
44,9
x
10-3
7,91
x
10-3
92,0
2x
10-3
3,25
x
10-3
4.95
x
10-3
2,06
x
10-3
2,8x
10-3
2,52
x
10-3
2,92
x
10-3
2,42
x
10-3

6,68
5
x10-7
1,45
8
x10-6
1,48
7
x10-6

32,
8

3,264
x10-6

71,
2

7,12x
10-6

72,
6

7,26x
10-6

44
9

4,49x
10-5

9,19
6
x10-6

79,
1

7,91x
10-6

1,62
x10-6

92
0,0
3

9,2x1
0-5

32,
5

3.25x
10-6

49,
5

4,95x
10-6

20,
6

2,06x
10-6

4,22
x10-6

28

2,8x1
0-6

5,73
5
x10-6

25,
2

2,52x
10-6

5,16
x10-6

29,
2

2,92x
10-6

5,98
x10-6

24,
2

2,42x
10-6

4,95
6
x10-6

1,88
4
x10-5
6,65
6
x10-7
1,01
4
x10-6

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014)


Menurut literatur, densitas suatu kemasan memiliki hubungan berbanding
terbalik dengan permeabilitasnya. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah
pula permeabilitasnya. Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan hasil bahwa

ESTAKANIA
240210120094
densitas kertas duplex merupakan yang paling tinggi sehingga dapat dinyatakan
bahwa permeabilitas kertas kemasan paling rendah. Semakin rendah suatu
permeabilitas, maka kemampuan kemasan untuk menahan udara masuk kedalam
kemasan semakin tinggi.
Hasil tersebut sesuai dengan pengamatan pada pengukuran berat, yang
menyatakan bahwa kertas duplex memiliki berat yang paling besardaripada sampel
yang lain. Sehingga semakin berat kemasan kertas maka semakin besar pula massa
jenisnya.
Keragaman dalam gramatur, ketebalan dan rapat massa memiliki implikasi
yang sangat erat satu sama lain, begitu pula dengan panjang dan lebarnya. Hal ini
disebabkan karena formulasi gramatur didapat dari perbandingan berat kertas (gram)
dengan luasan kertas (cm2); sedangkan untuk rapat massa merupakan perbandingan
gramatur (gr/cm3) dengan ketebalan. Dalam kaitan dengan rapat massa, ketebalan dan
gramatur, maka ketiga faktor tersebut berpengaruh dalam sifat lembaran kertas
(Casey, 1961).

ESTAKANIA
240210120094
VI. KESIMPULAN
1. Pada semua sampel yang telah diamati, kemasan-kemasan tersebut tidak dapat
digunakan dalam mengemas bahan-bahan basah.
2. Kertas memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap air sehingga akan
menciptakan kondisi lembab.
3. Berdasarkan hasil pengamatan pengukuran ketebalan, kertas yang paling tebal
adalah kertas karton. Hal tersebut sesuai dengan literatur.
4. Sedangkan kertas yang paling tipis adalah kertas minyak. Hal tersebut tidak
sesuai dengan literatur. Seharusnya menurut literature kertas yang paling tipis
adalah kertas tissue
5. Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan bahwa densitas kertas duplex
merupakan yang paling tinggi sehingga dapat dinyatakan bahwa permeabilitas
kertas kemasan paling rendah.
6. Semakin berat kemasan kertas maka semakin besar pula massa jenisnya.

ESTAKANIA
240210120094
DAFTAR PUSTAKA
Casey, J.P. 1961. Pulp and Paper, vol.II Second Ed. International Publisher Inc.
NewYork
Herudianto, Marleen. 2006. Bahan Ajar Pengantar Teknologi Pengolahan
Pangan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor
Winarno, F.G. dan Jennie. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara
Pencegahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Winarno, F.G., Srikandi F. dan Dedi F. 1986. Pengantar Teknologi Pangan.
Penerbit PT. Media. Jakarta.

ESTAKANIA
240210120094
JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan
1. Jelaskan kelebihan dan kelemahan penggunaan jenis kemasan kertas untuk
mengemas produk pangan!
2. Adakah perbedaan hasil yang mencolok sesama contoh, jika ya terangkan
sebabnya!
3. Faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan jenis kertas untuk mengemas
produk pangan?
4. jelaskan tujuan dibentuknya berbagai macam bentuk kemasan kertas!
Jawaban
1. Kelebihan kemasan kertas : harganya yang murah, mudah diperoleh dan
penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi
sebagai media komunikator dan media cetak.
Kelemahan kemasan kertas : sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah
dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
2. Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan
perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Karakteristik kertas
didasarkan pada berat atau ketebalannya serta massa jenisnya
3. Beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam pengemasan bahan pangan
adalah sifat bahan pangan tersebut, keadaan lingkungan dan sifat bahan
pengemas. Sifat bahan pangan antara lain adalah adanya kecendrungan untuk
mengeras dalam kadar air dan suhu yang berbeda-beda, daya tahan terhadap
cahaya, oksigen dan mikroorganis.
4. Makanan yang dikemas mempunyai tujuan untuk mengawetkan makanan,
yaitu mempertahankan mutu kesegaran, warnanya yang tetap, untuk menarik
konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta yang
lebih penting lagi dapat menekan peluang terjadinya kontaminasi dari udara,
air, dan tanah baik oleh mikroorganisme pembusuk, mikroorganisme yang
dapat membahayakan kesehatan manusia, maupun bahan kimia yang bersifat
merusak atau racun.

ESTAKANIA
240210120094

Anda mungkin juga menyukai