Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN VIDEO KLIP BEATBOXING OF JOGJA ANTHEM

MENGGUNAKAN MEDIA GREENSCREEN


Rachmad Caesar Manik Wiguna, Pandan P Purwacandra, M.Kom,

membuat sebuah video yang sangat menarik, dengan


editing yang baik.

Abstract - Evolution of technology nowadays are


growing rapidly, one of them is development of
multimedia-based information technology where the
community is very easy to be received on his
appeal.One of them is combine images, text, sound,
animation, and video which help people to capture
information that is given.

BEJO (Beatboxing Of Jogja) adalah sebuah wadah atau


komunitas untuk para beatboxer yang berdomisili di
Jogja dan sekitarnya yang dimana mereka ingin
meningkatkan daya tarik mereka serta memperkenalkan
Komunitas mereka ke masyarakat. Sebagai media
pendukungnya, Beatboxing Of Jogja membutuhkan
sarana untuk mencapai tujuannya tersebut, salah satunya
dengan menggunakan media informasi berbasis
multimedia yang dapat di nikmati oleh masyarakat luas.

Greenscreen or chroma key is a special effect to


combine the two images, where one color removed or
made transparent from an image and is filled by
another image. This technique is also known as
chroma key, color-keying, color separation overlay
(CSO) or bluescreen (when using a blue background,
because the color green on the object contains
elements which will be difficult to do the editing
process if it uses green color.

Dasar Teori

2.1

Landasan Teori

Untuk membuat sebuah visualisasi video klip yg baik,


dibutuhkan sebuah konsep yang matang. Hal itu dapat di
lakukan dengan menanyakan visi dan misi artis tersebut,
serta mencari referensi mulai dari pengumpulan data dari
buku, artikel, majalah, maupun dari internet yang
berhubungan dengan video klip yang menggunakan
tehnik greenscreen.

Bejo (Beatboxing Of Jogja) is a forum or community


for the beatboxer who live in Yogyakarta and
surrounding areas are where they need facilities to
improve the attractiveness and introduction to the
general public, one of the way is using video clips
media with visual effect, because it is more
interesting and can describe the characteristics of
Beatboxing of jogja itself.

2.2

Pengertian Multimedia

Multimedia berasal dari kata multi dan media.


Multi berarti banyak, dan media berarti tempat, sarana
atau alat yang digunakan untuk menyimpan informasi.
Jadi berdasarkan kata, multimedia dapat diasumsikan
sebagai wadah atau penyatuan beberapa media yang
kemudian didefinisikan sebagai elemen elemen
pembentukan multimedia.

Keyword : Video, Greenscreen, beatbox


1.

2.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi dewasa ini semakin


berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah
teknologi informasi berbasis multimedia yang dimana
sangat mudah untuk di terima masyarakat atas daya
tariknya. Diantaranya yaitu menggabungkan antara
gambar, tulisan, suara, animasi, dan video yang dimana
sangat membantu masyarakat untuk menangkap
informasi yang di berikan. Aplikasi multimedia dapat di
gunakan untuk media promosi suatu instansi atau band
karena mampu menghasilkan suatu informs yang
menjadi lebih mudah dan hidup.

2.3

Unsur Unsur Multimedia

Unsur-unsur pendukung dalam multimedia antara lain


adalah teks, suara, gambar, animasi dan video.
2.4

Video Klip

2.4.1 Pengertian Video Klip


Video Clip adalah sebuah film pendek atau video
yang di sertai dengan alunan musik. Video musik sendiri
berfungsi
sebagai
media
pemasaran
untuk
mempromosikan sebuah album rekaman. Istilah video
clip terkenal pada tahun 1980an dengan adanya program
MTV.

Dalam memproduksi sebuah video sebuah video, kita


harus melalui berbagai proses, agar video yang kita
produksi dapat menjadi video yang baik dan berkualitas.
Membangun sebuah konsep yang matang di perlukan
agar video yang kita produksi tidak hanya menjadi video
yang biasa dan membosankan, tetapi menjadi sebuah
video yang menarik dan banyak disukai oleh banyak
orang. Selain itu dari segi pengambilan gambar, dan juga
editing sangat berpengaruh dalam memproduksi sebuah
video. Dimana dengan stock gambar yang ada, kita dapat

2.4.2

Sejarah Video Klip

Pada tahun 1894 penerbit Edward B. Marks dan Joe


Stern menghadirkan seorang electrician yang bernama

Jenis jenis shoot antara lain: CU (Close Up), MCU


(Medium Close UP), BCU (Big Close Up), ECU
(Extreme Close Up), MS (Medium Shot), TS (Total
Shot), ES (Establish Shot), Two Shot, dan OSS (Over
Shoulder Shot).

George Thomas dan seorang penyanyi untuk


mempromosikan lagu mereka yang berjudul The Little
Lost Child. Mereka menggunakan lentera untuk
menjadi media penyorot yang di gunakan oleh Thomas
untuk di proyeksikan pada gambar diam pada layar
simultan untuk pertunjukan. Hiburan tersebut terkenal
dengan sebutan lagu berilustrasi dan juga menjadi cikal
bakal dari ada video clip.
2.4.3

2.6.2. Sudut pengambilan gambar dari kamera


Sudut pengambilan gambar dari kamera antara lain :
High Angle, Normal angle, Low Angle, Obyektif
Kamera, Subyektif kamera.

Bahasa Video Klip

Video clip mempunyai beberapa bahasa yang sangat


universal. Bahasa bahasa tersebut antara lain : Bahasa
ritme, Bahasa Musikalisasi, Bahasa nada, dan Bahasa
lirik
2.5

2.6.3. Gerakan Kamera


Jenis jenis gerakan kamera antara lain : Panning,
Tilting, dan Tracking.

Konsep Dasar Video

2.7

2.5.1 Frame Rate

Green screen adalah special effect yang digunakan


untuk menggabungkan dua gambar dengan cara suatu
warna (atau suatu jangkauan sempit warna) dihilangkan
(atau dibuat transparan) dari suatu gambar dan diisi oleh
gambar lain. Teknik ini dikenal juga sebagai chroma
key, color-keying, color separation overlay (CSO) atau
bluescreen.

Frame rate merupakan ukuran kecepatan animasi


dalam movie. Frame rate diukur dalam satuan frame per
second, artinya berapa banyak frame yang di tampilkan
dalam satu detik.
2.5.2 Standar Video
Di dunia Film dan video di kenal 4 berbagai standar ,
yaitu SECAM, PAL, NTSC dan HDTV. Masing- masing
standar menerapkan kecepatan frame (frame rate)
tersendiri dan dianut wilayah tertentu.

2.8

Konsep Dasar Visual Effect

2.8.1 Definisi dan Pemahaman Visual Effect


Visual Effect merupakan istilah sub-kategori dari
special efek, dimana gambar dan film dimanipulasikan di
dalam post production (pasca produksi). Special effects
yaitu istilah yang digunakan untuk merujuk efek yang
digunakan pada saat syuting dilakukan. Special effect
merupakan teknik kamera yang membuat ilusi pada
pikirian penonton, contoh pada umumnya menggunakan
teknik rear-screens projection atau gambar yang berada
di belakang aktor, objek miniatur yang terlihat sesuai
dengan aslinya, dan teknik animasi yang membuat
mahluk terlihat realistis.

2.5.3 Analog Dan Digital Video


Analog video tersusun dari gelombang bersambung
yang bervariasi, dengan kata lain nilai sinyal akan
memiliki angka yang beragam tetapi terbatas pada batas
maksimum dan minimum yang diijinkan. Sedangkan
digital video ditransmisikan hanya berupa titik presisi
yang dipilih pada interval dalam kurva. Tipe sinyal
digital yang dapat dipakai oleh komputer kita adalah tipe
binary. Data binary diwakili dengan angka 1 dan 0,
angka 1 mewakili nilai maksimum dan angka 0 mewakili
nilai minimum.

2.8.2 Sejarah Perkembangan Visual Effect


Efek special mulai dikembangkan pada tahun 1985.
Pada awalnya special effect digunakan dalam dunia
sulap dan pertunjukan. Setelah tahun 1895, Lumiere
Brothers menemukan sinematografi di paris, saat itulah
film pertama yang diketahui menggunakan berbagai
macam teknik seperti, multiple exposure, miniature dan
stop-motion animation.

2.5.4 Resolusi Dan Frame Size


Lebar dan tinggi frame video disebut dengan frame
size atau resolusi, yang menggunakan satuan pixel,
misalnya video dengan frame size 640x480 pixel.
2.5.5 Format Video Beradasarkan Kompresi
Codec atau Compression-decompression adalah
proses kompresi dengan perhitungan secara algoritma
untuk menyimpan format video pada computer. Proses
codec dibutuhkan karena computer tidak akan sanggup
menyimpan bandwidth format video secara utuh,
sehingga perlu di lakukan proses kompresi. Jenis jenis
kompresi atau codec : 3ivx, ASF, AVI, Divx, MJPEG,
MPEG, OGM, Quicktime, RealVideo dan RealMedia,
WMV, Matroska, 3GP, Flash Video, 3G2, VOB, dan
SWF.
2.6

Green Screen

Teknologi 3D pertama kali diterapkan pada film


Futureworld (1976), lalu muncul Star Wars pada tahun
1977 yang disutradarai oleh George Lucas. Di tahun
1993 Steven Spielberg menyutradai Jurassic park yang
di buat menggunakan CGI (Computer Generated
Imagery).
2.8.3 Fungsi Visual Effect
Sebagai sub-kategori dari special efek tentunya visual
efek memiliki fungsi yang sama dengan spesial efek.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari pengguaan visual
efek:

Teknik Pengambilan Gambar/shooting

2.6.1. Jenis jenis Shoot


2

1.

2.
3.
4.

Untuk memvisualisasikan adegan yang tidak


dapat dicapai dengan alat biasa misalnya seperti
perjalanan ke luar angkasa.
Memanipulasi adegan yang menghabiskan
biaya besar, sehingga dapat menghemat biaya.
Mencegah terjadinya cidera karena peralatan
yang berbahaya.
Meningkatkan kualitas film yang sudah diambil
dengan cara menambahi, mengurangi atau
mengubah elemen yang ada di dalam film.

internasional serta mengenalkan beatbox


kepada masyarakat.
2.

2.8.4 Teknik Visual Efek


Secara tradisional, effect di bedakan menjadi dua
yaitu Optical Effects dan Mechanical Effects (atau juga
sering disebut In-Camera Effects). Perbedaaanya adalah
pada waktu saat penggunaanya.
2.9

Perangkat Yang Digunakan

2.9.1 Perangkat Keras


Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan
video clip diantaranya :
1.

Kamera DSLR Canon EOS 60D

2.

Memory Card Sandisk Extreme CF 16GB

3.

Komputer / PC

3.3.

3.4.

Aplikasi atau softare yang digunakan antara lain:


Adobe After Effect CS6 Dan Digital juice Graphic
Designer's Toolkit.
Tinjauan Umum

3.1.

Sejarah Beatboxing Of Jogja.

3.5.

3.6.

Memberikan perform yang unik, menarik


serta kreatif pada setiap event.

c.

Bertanggung
jawab,
dan
saling
menghormati antara sesame anggota.

d.

Beatboxjogja selalu berkumpul setiap


minggu untuk mengasah kemampuan, dan
berbagi ilmu beatbox antar sesame
beatboxer

e.

Memberikan suasana menarik dalam setiap


event.

Pengumpulan data

Lokasi Syuting

Talent Video Klip

Properti Pendukung

Properti pendukung di sini adalah segala macam


bentuk yang menjadi objek pendukung dalam pembuatan
video klip.
3.7.

Penentuan Tema Video Klip

Kegiatan yang dilakukan setelah mendapatkan ide


adalah penentuan tema. Tema disini merupakan alur
cerita yang akan di buat dalam bentuk sebuah video klip.
Berdasarkan dari isi lagu BEJO ANTHEM maka tema
yang diambil adalah mengkolaborasikan antara animasi
Grunge dan Futuristic Head-Up Display.

Visi Dan Misi Beatboxing Of Jogja


Visi
a.

b.

Dalam pembuatan video klip ini, talent yang ada


dalam video adalah Gigih jihada, dait rachman, Mario
herdi, jandon banyu. Talent talent tersebut merupakan
beberapa anggota dari komunitas Beatboxing Of Jogja

Nama Bejo Sendiri mempunyai makna yang baik


dalam bahasa jawa, karena artinya beruntung. Jadi
filosofi dari nama Bejo adalah kita beruntung
mempunyai
keunikan
dan
kelebihan
dalam
mengekspresikan kreatifitas seni bermusik tanpa melalui
alat musik.

1.

Memberikan nuansa komunitas yang


menyenangkan, sehingga menimbulkan
semangat bagi para anggota lainnya.

Lokasi syuting yang digunakan untuk pembuatan


video klip ini beralamat di Jl. Nitipuran No.374,
Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

BEJO (Beatboxing Of Jogja) adalah sebuah wadah


atau komunitas untuk beatboxer yang berdomisili di
jogja dan sekitarnya. Terbentuk pada tanggal 1
september oleh Gigih dan Favre serta di bantu oleh
Erwin dari SBC (Solo Beatbox Community).

3.2.

a.

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data serta


semua yang nantinya akan dibutuhkan dalam proses
produksi video klip ini. Data data tersebut antara lain
peralatan peralatan yang akan di gunakan pada saat
proses produksi, lokasi syuting, properti pendukung,
serta model yang akan berperan dalam video klip.

2.9.2 Softwere Dalam Pembuatan Video Clip

3.

Misi

Kedalam
Menjadikan Komunitas sebagai sarana
berbagi, berkumpul, dan sebagai wadah
para beatboxer diseputaran kota jogja.

3.8.

Pembuatan Treatment Video Klip

Treatment untuk video klip sendiri merupakan


perwujudan dari jalan cerita dari sebuah lagu, dari
sekedar bayangan menjadi sebuah tulisan. Sebelum
menentukan treatment terlebih dahulu kita mengetahui

b. Keluar
Menjadikan Beatbox Jogja sebagai pilihan
hiburan yang menarik di setiap event, dapat
bersaing dikancah nasional maupun

lirik dari lagu tersebut, sehingga kita dapat mengetahui


isi dari lagu tersebut.

pemasangan lampu untuk pencahayaan. Berikut adalah


peta lokasi penempatan property pendukung.

3.9.

4.3.

Pembuatan Diagram Scene

Diagram scene akan membantu kita dalam merancang


sebuah naskah sebuah video klip. Dengan membuat
diagram scene kita akan dengan mudah mengetahui
struktur cerita dari lagu dan video klip dari awal sampai
akhir cerita dengan jelas dan cepat.

Lighting (Pencahayaan)

Lighting atau pencahayaan sangat diperlukan dalam


pengambilan gambar agar hasil yang diperoleh dapat
sesuai dengan skenario yang di inginkan. Penulis
menggunakan lampu neon sebagai sumber pencahayaan.
4.4.

3.10. Storyboard

Background

Background merupakan lokasi dan setting dimana


animasi itu berada. Background yang baik harus
memperlihatkan detail, termasuk prespektif dan lighting
yang disesuaikan dengan situasi pada adegan video klip
itu sendiri. Background yang digunakan sendiri
menggunakan sistem analog yaitu menggunakan
greenscreen.

Storyboard adalah visualisasi ide dari aplikasi yang


akan dibangun, sehingga dapat memberikan gambaran
dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat
dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline
dari sebuah proyek, ditampilkan shot by shot yang biasa
disebut dengan istilah scene.

4.5.

Greenscreen

Green screen adalah special effect yang digunakan


untuk menggabungkan dua gambar dengan cara suatu
warna (atau suatu jangkauan sempit warna) dihilangkan
(atau dibuat transparan) dari suatu gambar dan diisi oleh
gambar lain. Teknik ini dikenal juga sebagai chroma
key, color-keying, color separation overlay (CSO) atau
bluescreen (bila menggunakan background berwarna
biru, karena warna pada objek mengandung unsur hijau
yang mana nantinya akan sulit dilakukannya proses
pengeditan jika menggunakan warna hijau.
4.6.

Pada pengambilan gambar ini, yang harus


diperhatikan adalah perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Pengecekan kondisi Kamera
yang akan dipergunakan harus siap pakai. Penulis
memilih kamera Canon 60D sebagai sarana untuk
mengambil gambar dan menggunakan software Adobe
After Effect CS6 sebagai sarana editingnya.

Gambar 1. Storyboard
4.

Pembahasan

4.1.

Produksi

Pada tahap produksi, tim produksi menuju lokasi


untuk melakukan pra produksi. Hari pertama, penulis
menemui Beatboxing of jogja di basecamp tempat biasa
komunitas ini berkumpul yaitu di Taman budaya (TBY)
untuk melakukan dialog serta pengurusan perizinan
dengan Founder / Leader Bejo agar tidak ada masalah
pada saat produksi. Setelah selesai pengurusan perizinan
dengan pihak Bejo, penulis mengumpulkan Tim
Produksi untuk mendiskusikan serta membahas tentang
apa saja yang harus di persiapkan.

4.7.

Paska Produksi

Pasca produksi adalah periode waktu setelah kegiatan


pengambilan gambar selesai secara keseluruhan. Hasil
dari kegiatan pengambilan gambar kemudian diedit dan
dikemas dalam bentuk akhir. Proses proses pada tahap
pasca produksi ini meliputi tahap pemindahan data,
pengeditan, pemberian efek efek special, serta
pergabungan audio dengan video.

Maret minggu ke empat menentukan ide, storyboard,


dan lain lain. April Minggu pertama
melakukan
finishing pra produksi, mulai dari storyboard hingga
peralatan dan kru. April minggu ke dua hingga mei
Minggu ke empat mulai shooting pengambilan gambar,
editing, dan evaluasi.
4.2.

Pengambilan Gambar

4.7.1. Pemindahan Data


Pada proses ini, penulis menggunakan media card
reader untuk mengambil data data video yang sudah di
ambil sebelumnya yaitu pada saat proses produksi untuk
dipindahkan ke Komputer

Pembuatan Properti Pendukung

4.7.2. Editing

Dalam pembuatan video klip BeatboxJogja Anthem


ini penulis menggunakan properti pendukung berupa
karpet berwarna warna hijau yang akan digunakan
sebagai greenscreen yang di tempelkan ke tembok dan

Editing adalah proses penyambungan gambar dari


banyak shot tunggal sehingga menjadi kesatuan cerita
yang utuh. Editor menyusun shot-shot tersebut sehingga
menjadi sebuah scene, kemudian dari penyusunan scene-

scene tersebut akan tercipta sequence sehingga pada


akhirnya akan tercipta sebuah video klip yang utuh.
Ibarat menulis sebuah cerita, sebuah shot bisa dikatakan
sebuah kata, scene adalah kalimat, sequence adalah
paragraph. Sebuah cerita akan utuh bilah terdapat semua
unsur tersebut, begitu juga dengan video klip.

levels, dan exposure agar bias mendapatkan


warna yang di inginkan
16. untuk curves, kita atur RGB, Red, green, dan
blue. Untuk levels, kita geser dari point paling
kanan ke kiri untuk mengurangi warna merah,
sedang exposure kita atur sesuai dengan tingkat
pencahayaan yang cocok dan sesuai dengan
yang kita inginkan.

Pada proses editing ini, penulis menggunakan After


effect CS6 untuk menambahkan visual effect ke dalam
video yang akan di edit. Berikut adalah langkah
langkahnya :

1.

Buka software After effect CS6.

2.

Pilih menu > file > new project untuk memulai


project baru.

3.

Selanjutnya, untuk mengimport file yang akan


di edit, klik file > import > file lalu pilih file file video yang nantinya akan di edit dan
digunakan dalam video klip, kemudian klik
Open

4.

17. Saatnya untuk penambahan background. Klik


layer > new > solid, lalu Pilih warna ungu atau
violet. Kemudian klik ok dan new.
18. Tambahkan lagi satu warna solid dengan warna
hitam. Klik layer > new > solid. Kemudian pilih
warna hitam.
19. Letakkan posisi solid layer ungu di paling
bawah timeline dan posisi solid layer black di
tengah.
20. Sembunyikan tampilan video artis, dengan
mengklik tombol mata / hide video yang ada di
sudut sebelah kiri timeline.

Setelah selesai import data, klik Composition >


New Composition untuk mengatur komposisi
video.

5.

Setelah keluar tampilan composition setting,


atur sesuai standar PAL D1/DV (720 x 576).

6.

Kemudian klik OK

7.

Selanjutnya mengimport background yang akan


di gunakan dalam scene.

8.

Klik File > import > file kemudian pilih


background yang akan digunakan dalam scene.

9.

Masuk ke tahap chroma key atau greenscreen.


Setelah semua sudah siap, drag atau tarik video
ke Timeline. Atur sesuai dengan tampilan.

21. Pilih black solid, lalu


menggunakan Ellipse Tool.

kita

masking

22. Kemudian tekan M dua kali pada Keyboard,


centang Inverted, lalu geser mask feather
ke sebelah kanan untuk menambah penyebaran
pixel maskingnya.
23. Aktifkan kembali video artis dengan mengklik
tanda mata / hide video.
24. untuk menambahkan effect Halftone, masukkan
Halftone.jpg yang sudah kita import ke
Timeline. Taruh d bagian paling atas Timeline.
25. ganti Modenya ke overlay, dan kurangi
opacitynya dengan menekan T pada
keyboard, lalu kurangi dari level 100 ke 50.

10. masking atau memotong bagian atas kepala


menggunakan pen tool untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik pada saat akan
menghilangkan backgroundnya.

26. untuk menFreeze video, arahkan kursor ke


video artis. Lalu tarik Time Marker ke posisi
yang di inginkan untuk di Freeze. Dalam kasus
ini, penulis menfreeze pada saat artis sedang
melipat tangan.

11. Setelah di masking, pastikan sursor telah berada


pada timeline, kemudian tekan m pada
keyboard, lalu centang box inverted.

27. kemudian klik kanan pada video artis di


timeline, pilih Time > enable Time Remapping.
Klik keyframe untuk memposisikan Freeze.
Geser satu frame lalu berikan lagi Keyframe.

12. Untuk menghilangkan backgroundnya, klik


effect > keying > Keylight (1.2).
13. kemudian, pilih gambar pippet / sample pada
screen colour yang ada pada keylight (1.2). lalu
pilih ke daerah yang berwarna hijau pada video.

28. Tarik keyframe yang terkahir jauh kebelakang,


agar gerakan video tidak berganti /
menFreeze.

14. setelah warna hijaunya di pilih, maka warna


backgroundnya akan berubah. Aturlah screen
matte, clip black dan clip whitenya sampai
backgroundnya menghilang dan menjadi
transparan.

29. Untuk mencerahkan halftone. Tambahkan


Exposure pada Halftone.jpg yang berada di
paling atas Timeline. Klik effect > Color
Correction > Exposure. Pada Exposure, geser
hingga ke point 3.56.

15. karena warnanya masih cenderung hijau, kita


tambahkan color correction berupa curve,
5

30. Untuk pembuatan text nama artis. Tuliskan


nama Artis dengan menggunakan Text tool.

51. Lakukan Hal yang sama untuk pola yang lebih


Besar. Setelah semua sudah terbentuk dan
sudah di tambahkan text serta Pewarnaan
disana-sini. Maka akan jadi HUD seperti ini.

31. Setelah itu, tambahkan Find Edges untuk


mengubah style warna pada tulisan.

52. Kemudian Bahan Bahan Blue HUD shield di


Pre-Compose, Lalu ganti nama menjadi Wing
Data HUD. Kemudian ok.

32. Agar text bisa menyatu dengan halftone,


tambahkan halftone d atas text. Lalu ubah Track
Matte Gigih ke Luma Matte.

53. Untuk pola yang lebih besar lagi secara


menyeluruh, penulis mencari lagi di internet
tentang referensi pemodelan HUD Rainmeter.

33. Ulangi langkah di atas untuk Text ke 2.


34. Untuk menambah kesan Grunge, penulis
menambahkan Vector Circularities dari Produk
Digital juice Graphic Designer's Toolkit.

54. Dari pola gambar yang ada di atas, penulis


memodifikasinya dengan Tehnik yang sama
seperti yang di terangkan sebelumnya. Sehingga
jadilah bentuk pola yang seperi ini.

35. Import file Png Circularities yang akan di


gunakan dalam Scene.

55. Untuk Circular yang di tengah, penulis


membuat di luar composisi HUD rainmeter.

36. tarik circularities.png ke Timeline.


37. Posisikan di atas Background dan di bawah
text.

56. Penulis membuat new composition.

38. kurangi opacity pada circularities.png sebesar


10%.

57. Lalu dengan menggunakan ellipse Tool, penulis


membuat lingkaran tepat di tengah.

39. kurangi scale circularities.png sebesar 34%.

58. Lalu masuk ke Ellipse Content.

40. untuk
menambah
CircularBoombox.png.

59. Buka Stroke 1, Pada Stroke Width, Geser ke


angka 105. Lalu pada Dashes, klik tanda +
untuk memunculkan garis garis terpisah.

pemanis,

import

41. kurangi scalenya sebesar 10% dan kurangi


opacitynya sebesar 35%.

60. Dulicate Shape Layer 1. Buka Shape Layer 2,


lalu masuk Ke Ellipse Content. Klik Tanda
untuk Menghilangkan Garis garis terpisah.

42. untuk pembuatan Scene dengan unsur HUD


(Head-up
Display).
Penulis
akan
memakaparkan secara terpisah.

61. Kemudian, Klik Add pada bagian content, lalu


pilih Trim paths.

43. untuk awalnya buat komposition baru.


Composition > New Composition. Atur sesuai
standar PAL.

62. Buka Trimp paths. Lalu pada End, Geser ke


angka 60. Maka akan terbentuk pola sebagai
berikut.

44. Buat new Solid dengan warna hitam kebiruan.


Kemudian klik ok.

63. Dari pola dan cara tersebut, penulis


memodifikasinya dan menghasilkan Circular
HUD seperti gambar berikut.

45. Untuk membentuk pola HUD, penulis mencari


referensi melalui internet. Salah satunya adalah
gambar berikut.

64. Tiba saatnya untuk masuk ke tahap Pre-render.


Semua video yang sudah di edit dan di beri
visual effect di after effect di render satu
persatu.

46. Kemudian penulis mengembangkan ide dari


gambar tersebut, dengan mengikuti pola
struktur gambar di atas.

65. Pada scene yang sudah siap di render. Klik


Composition > add to render Queue.

47. Penulis membuat solid baru. Layer > New >


Solid. Pilih warna putih, kemudian klik ok.

66. Maka akan muncul tampilan seperti berikut.

48. Hide video untuk membantu dalam pmbuatan


pola, lalu mulai membuat pola dengan
menggunakan Pen Tool.

67. Klik pada bagian Lossless pada Output Module


akan keluar tampilan Output Module Setting.
Ganti Format AVI menjadi Quicktime. Penulis
memilih format quicktime karena dirasa lebih
hemat size dengan kualitas yang tidak jauh beda
dengan Format AVI.

49. Setelah selesai, nyalakan lagi white solidnya,


kemudian, Hide Avengers polanya. Pada White
solid, Tekan M 2x pada keyboard untuk
memunculkan Mask nya.

68. Pada Format Option, ganti video Codec ke


Photo-JPEG

50. Duplicate Kedua Mask tersebut, lalu hasil dari


dupliacate mask itu ganti Modenya ke Subtract.

69. Setelah itu klik ok.

70. Pada Output To, pilih output directori dimana


video akan disimpan.

klip yang telah selesai di produksi. Hal ini diperlukan


untuk mengecek apakah masih ada bagian yang perlu
diperbaiki atau di tambahkan.

71. Klik save untuk menyimpan

4.7.5. Hasil Produksi

72. Setelah semua siap, klik Render untuk memulai.

Setelah melalui semua tahapan produksi, akhirnya


pembuatan video klip Beatbox Jogja Anthem dapat
terselesaikan. Berikut adalah rinciannya :

73. Tunggu hingga proses render selesai. Jika sudah


selesai, cek kembali hasil rendering di folder
direktori penyimpanan yang sudah di pilih tadi.
74. Lakukan langkah render di atas untuk video
video yang sudah di edit dan siap untuk di
render.
4.7.3. Rendering
Proses rendering adalah proses penggabungan scene scene yang telah di berikan visual effect serta coloring
yang di lakukan di Adobe After effect CS6. Langkah
yang di ambil saat rendering adalah :
1.

Buka adobe After effect, kemudian pilih


Composition > new Composition. Atur
Composition setting Preset ke PAL D1/DV.
Kemudian klik OK

2.

Import semua video yang sudah di beri visual


effect dan yang akan di masukkan dalam scene.
Klik File > import > File.jika sudah di pilih,
klik Open

3.

Kemudian Import Lagi Audio MP3 Beatbox


Jogja Anthem.

4.

Drag atau tarik Audio ke Timeline bagian


paling Atas. Lakukan hal yang sama untuk
video. Urutkan sesuai dengan yang tertulis di
storyboard.

5.

6.

8.

Pada Output To, klik Comp 1. Maka akan


muncul Output Movie To. Ganti namanya
menjadi Beatbox Jogja Anthem. Lalu Klik
Save.

9.

:Beatbox jogja Anthem

2.

Durasi

:03 Menit 22 Detik

5.

Penutup

5.1.

Kesimpulan

1.

Pada pembuatan video klip Beatbox Jogja


Anthem, melalui 3 tahap yaitu tahap pra
produksi, tahap produksi dan, tahap paska
produksi.

2.

Storyboard Sangat di butuhkan dalam


perancangan konsep video terutama video yang
penuh dengan animasi.

3.

Standar untuk Chroma key Green / Hijau adalah


0,255,0 atau Hex #00ff00, sedangkan untuk
Chroma Key Blue / biru adalah 0,0,255 atau
#0000ff

4.

Video klip dengan penerapan tehnik


Greenscreen
yang
menunjang,
serta
penempatan visual effect yang baik, di
harapkan bisa menjadi sebuah pandangan baru
dalam pembuatan video klip.

5.2.

Saran

Ada beberapa saran yang perlu di perhatikan dalam


pembutan video klip ini. Yaitu :

Pada output Modul, klik LossLess, maka akan


muncul Output Module Setting. Ganti Format
ke H.264, dan jangan lupa untuk mencentang
Audio Output. Karena jika kita lupa
mencentangnya, Audio tidak akan ikut serta
saat di render.
Kemudian klik OK.

Judul Lagu

Berdasarkan
rumusan
masalah
yang
telah
dikemukakan maka dapat disimpulkan pembuatan video
klip artis Bejo yang berjudul Beatbox Jogja Anthem
sebagai berikut :

Setelah semua telah sesuai dengan storyboard,


sekarang masuk ke bagian Rendering secara
menyeluruh. klik Composition > Add to render
Queue.

7.

1.

Klik Render untuk memulai rendering.


Tunggu sampai Proses rendering selesai.
Kemudian review dan tinjau ulang hasil
rendering yang telah kita lakukan tadi.

4.7.4. Render Review


Setelah semua kegiatan Editing dan rendering
rampung, Perlu diadakannya peninjauan ulang Video
7

1.

Memperbanyak latihan pembuatan animasi,


konsep, dan juga memperkaya ilmu dalam
tehnik pengambilan gambar dengan berlatar
belakang Greenscreen.

2.

Persiapkan peralatan shooting, team dan kru


dengan matang. agar pencapaian video bias
lebih sempurna lagi.

3.

Penambahan tata pencahayaan yang baik pada


layar greenscreen, agar bisa mencapai hasil
gambar yang lebih sempurna.

4.

Kedepannya, Untuk lebih menghemat waktu,


ada baiknya memadukan antara Real footage
dengan Animasi bergerak. Selain tidak terlalu
memakan waktu editing, hasilnyapun akan
terlihat lebih hidup.

Daftar Pustaka
[1] Arief Ramadhan. 2004. Seri Pelajaran Komputer :
Macromedia Flash Mx. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
[2] Dominikus juju.2006.Membuat Video Klip Ulead
Videostudio 8 3d Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
[3] Elga Yuwardian.2004. Editing video praktis dengan
ulead video studio 7.0 Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
[4] Hendra, agus prijono.2006. Membuat sendiri kreasi
video dengan pinnacle Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
[5] Pandapotan Sianipar.2005.Cara mudah membuat
animasi klip dengan adobe after effects 5.5 Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.
[6] Sofyan, Amir Fatah dan Agus Purwanto. 2008.
Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing, Video
Editing. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai