Filsafat Matematika
Filsafat Matematika
Perkembangan
Matematika, Aliran dalam
Falsafah Matematika,
Matematika dan
Peradaban
Anisatul
Aydila
Sistematika
ILM
U
Komparatif
Kuantitatif
Matematika
logika sintetik
deduktif a priori
(estetik)
Perkembangan Matematika
GriffithsdanHowson(1974)membagiseja
rahperkembangan matematika menjadi
empat tahap.
Tahap pertama: matematika
berkembang di Mesir kuno dan daerah
sekitarnya seperti Babylonia dan
Mesopotamia. Di waktu itu baik aspek
praktis (perdagangan, pertanian,
bangunan, dan usaha mengontrol alam
seperti banjir) maupun estetik (kegiatan
intelektual) telah berkembang disana.
Psychologism
Intuitionism
Embodied
mind theories
Finitism
Formalism
Constructivism
Logicism
Structuralism
Social constructivism
or
social realism
Logicism/Logisik
Matematika murni merupakan
cabang dari logika
Kaum formalis menolak anggapan
kaum logistik karena banyak
masalah-masalah dalam bidang
logika yang tidak hubungannya
dengan matematika.
Formalis
Matematika merupakan pengetahuan
tentang struktur formal dari lambang
sebagai bahasa perlambangan (signlanguage).
Berusaha untuk konsisten dalam
penggunaan matematika sebagai
sign-language, namun belum berhasil.
Intuisionis
menyatakan bahwa intuisi murni dari berhitung
merupakan titik tolak tentang matematika
bilangan. Hakekat sebuah bilangan harus dapat
dibentuk melalui kegiatan intuitif dalam berhitung
dan menghitung.
Kaum intusionis menolak pernyataan Georg Cantor
(1845-1918) yang menyatakan bahwa lebih
banyak bilangan nyata (real number) dibandingkan
bilangan asli (natural number) ditolak oleh kaum
intuisionis.
AnalogdenganpernyataanBertrandRusse
lltentang hubungan antara logika dan
matematika mungkin kita bisa berkata:
Ilmukualitatif adalah masa kecil dari ilmu
kuantitatif, ilmu kuantitatif merupakan
masa dewasa ilmu kualitatif
Angkatidakbertujuanmenggantikankata
-kata; pengukuran sekedar unsur dalam
menjelaskan persoalan yang menjadi
pokok analisis utama.