Anda di halaman 1dari 19

P.

4-25
(Membran reactor) The first order reversible reaction

A B+2 C
Is taking place in a membrane reactor. Pure A enters the reactor, and B diffuses through the
membrane. Unfortunately, some of the reactant A also diffuses through the membrane.
a) Plot the flow rates of A, B, and C down the reactor, as well as the flow rates of A and B
through the membrane
b) Compare the conversion profiles of a conventional PFR with those of an IMRCF. What
generalization can you make ?
c) Would the conversion of A be greater or smaller if C were diffusing out instead of B ?
d) Discuss how your curves would change if the temperature were increased and decrease
significantly for an exothermic reaction and for an endothermic reaction.
Additional information :
k
= 10 min-1
Kc
= 0,01mol2/dm6
kCA= 1 min-1
kCB = 40 min-1
FA0
= 100 mol/min
V0
= 100 dm3/min
Vreactor
= 20 dm3

a. Plot laju alir A, B dan C yang melewati membran dan A dan B yang keluar melalui
membran
Langkah 1
Menuliskan mol balance pada elemen volum V seperti pada gambar

RA

RB

V
FA

FA

FB

FB
FC

RA
Reaksi:

RB

A B+2 C

Yang terdifusi : A dan B

Untuk A

[ by flow ] [ out by flow ] [ out by diffusion ] + [ generation ] =[ accumulation ] ..(1)


F A V F A V + V R A V +r A V =0
Dimana RA adalah laju alir molar keluar melalui membran per unit volum reaktor. Membuat
persamaan ini dalam bentuk limit :

dF A
=r A R A ...(2)
dV

Untuk B

[ by flow ] [ out by flow ] [ out by diffusion ] + [ generation ] =[ accumulation ]


F B V F B V + V R B V +r B V =0

Dimana RB adalah laju alir molar keluar melalui membran per unit volum reaktor. Membuat
persamaan ini dalam bentuk limit :

dF B
=r B RB
dV
Yang tidak terdifusi

[ by flow ] [ out by flow ] [ out by diffusion ] + [ generation ] =[ accumulation ]


FC V FC V + V + r C V =0

Membuat persamaan ini dalam bentuk limit :

dFc
=r c
dV
Langkah 2
Setelah menuliskan mol balance, mencari persamaan reaksi untuk tiap komponen :

( ( ))
2

C C
r A=k C A B c
Kc
r B =r A
r C =2 r A

Langkah 3
Transport keluar reaktor.

R A =k c C A

RB =k c C B

kc adalah koefisien transport. Pada umumnya, koefisien ini bisa menjadi fungsi
membran dan karakter fluida, kecepatan fluida, dan diameter tabung, dsb. Pada kasus
ini kc konstan.
Langkah 4
Stoikiometri reaksi :
kasus: temperatur dan tekanan konstan, isotermal operasi dan tidak ada P (T=To, P=Po).

C A =C

FA
FT

C B=C

FB
FT

CC =C

FC
FT

FT =F A + F B + F C
r B =r A
Langkah 5
Mengkombinasikan persamaan stoikiometri ke persamaan sebelumnya:

d FA
FA
=r A k CA CT 0
dV
FT

( )

d FB
F
=r A k C CT 0 B
dV
FT

( )

r A=kCT 0

F A C 2tot F B

FT
K C FT

d FC
=2 r A
dV

(( ) ( )( ) )
FC
FT

Langkah 6
Solusi Numerik Polymath 5.1
ODE Report (RKF45)
Differential equations as entered by the user
[1] d(FA)/d(t) = rA-RA
[2] d(FB)/d(t) = -rA-RB
[3] d(FC)/d(t) = -2*rA
[4] d(FAout)/d(t) = RA
[5] d(FBout)/d(t) = RB
[6] d(X)/d(t) = (-rA+RA)/100
Explicit equations as entered by the user
[1] kcA = 1
[2] kcB = 40
[3] k = 10
[4] vo = 100
[5] kc = 1/100
[6] FAo = 100
[7] FT = FA+FB+FC
[8] x = (FAo-FA)/FAo

[9] vF = 20
[10] CTo = 1
[11] CA = CTo*FA/FT
[12] CB = CTo*FB/FT
[13] RA = kcA*CA
[14] RB = kcB*CB
[15] CC = CTo*FC/FT
[16] rA = -k*(CA-((CB*CC^2)/kc))

POLYMATH Results
03-01-2015, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables


Variable
t
FA
FB
FC
FAout
FBout
X

initial value
0
100,
0
0
0
0
0

minimal value
0
57,210025
0
0
0
0
0

maximal value
20,
100,
9,057314
61,916043
11,831954
29,022096
0,4278998

final value
20,
57,210025
1,935926
61,916043
11,831954
29,022096
0,4278998

kcA
kcB
k
vo
FAo
FT
x
vF
CTo
CA
CB
RA
RB
CC
kc
rA

1,
40,
10,
100,
100,
100,
0
20,
1,
1,
0
1,
0
0
0,01
-10,

1,
40,
10,
100,
100,
100,
0
20,
1,
0,472568
0
0,472568
0
0
0,01
-10,

1,
40,
10,
100,
100,
122,24311
0,4278998
20,
1,
1,
0,074786
1,
2,9914392
0,5114408
0,01
-0,542836

1,
40,
10,
100,
100,
121,06199
0,4278998
20,
1,
0,472568
0,0159912
0,472568
0,6396478
0,5114408
0,01
-0,542836

Grafik FA, FB, FC yang melalui reaktor :

Terlihat bahwa sepanjang reaktor FA menurun, nilai FC akan terus naik dan FB naik dan kemudian
menurun. Penurunan FA tidak signifikan karena nilai k A yang kecil dibandingkan dengan F C. Nilai C
terus naik karena komponen C tidak berdifusi melewati membran. Nilai F B naik dahulu baru
kemudian turun disebabkan pada awal masuk reaktor kecepatan pembentukan B masih lebih besar
dibandingkan laju penyerapan C. Maka, ketika volume bertambah, kontak sentuh dengan membran
makin lama makin besar dan laju penyerapan membran dapat melebihi laju pembentukan B.

Grafik FA dan FB yang keluar membran :

Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa FA keluar membran lebih kecil dibandingkan B karena nilai
koefisien 2 komponen.
b. Membedakan neraca mol pada kedua reaktor :
Reaktor Membran

dF A
dF
dF
=r A R A , B =r B RB , c =r c Rc
dV
dV
dV

Reaktor Plug Flow


Karena tidak ada yang keluar membran (karena tidak ada membran), maka
persamaannya neraca molnya sbb :
dF A
dF
dF
=r A , B =r B , c =r c
dV
dV
dV

Dan tampilan polymathnya untuk PFR adalah sbb :


ODE Report (RKF45)
Differential equations as entered by the user
[1] d(FA)/d(t) = rA
[2] d(FB)/d(t) = -rA
[3] d(FC)/d(t) = -2*rA

[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]

Explicit equations as entered by the user


[1] kcA = 1
kcB = 40
k = 10
vo = 100
kc = 1/100
FT = FA+FB+FC
FAo = 100

[8] vF = 20
[9] CTo = 1
[10] CA = CTo*FA/FT
[11] CB = CTo*FB/FT
[12] CC = CTo*FC/FT
[13] rA = -k*(CA-((CB*CC^2)/kc))
[14] x = (FAo-FA)/FAo

POLYMATH Results
03-01-2015, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables


Variable
t
FA
FB
FC
kcA
kcB
k
vo
kc
FT
FAo
vF
CTo
CA
CB
CC
rA
x

initial value
0
100,
0
0
1,
40,
10,
100,
0,01
100,
100,
20,
1,
1,
0
0
-10,
0

minimal value
0
84,652698
0
0
1,
40,
10,
100,
0,01
100,
100,
20,
1,
0,6477138
0
0
-10,
0

maximal value
20,
100,
15,347302
30,694604
1,
40,
10,
100,
0,01
130,6946
100,
20,
1,
1,
0,1174287
0,2348575
-3,598E-09
0,153473

final value
20,
84,652698
15,347302
30,694604
1,
40,
10,
100,
0,01
130,6946
100,
20,
1,
0,6477138
0,1174287
0,2348575
-3,598E-09
0,153473

Untuk mengetahui konversi yang terjadi (komponen A), dapat dilihat dari grafik yang terbentuk :
Reaktor Membran :

Dari grafik di atas dapat dilihat konversi hingga V = 20 L adalah 0,43 = 43 % (sumbu y)
Atau dapat diselesaikan menggunakan grafik :

Jika menggunakan grafik ini, maka konversi bisa didapat :


(100-57)/100 = 0,43 = 43%

Reaktor PFR
Menggunakan Polymath 5.1:

Untuk mencari konversi A digunakan grafik :

Maka konversi A dapat dihitung : (100-84,4)/100 = 15,6%


Atau :

Konversi yang didapatkan 15,6 %


Yang bisa dilihat dari kedua grafik dan konversi yang didapatkan adalah : Reaktor Membran lebih
baik karena konversi komponen A lebih tinggi dibanding konversi yang dimiliki reaktor PFR. Jika
ditabelkan :

Konversi (%)
Membran
PFR
43
15,6
Jika dilihat dari perbandingan di atas, sudah tentu Reaktor Membran yang lebih efisien karena dari
segi perancangannya sudah menunjukkan kalau reaktor ini lebih efektif. Selain karena tidak ada
pressure drop, produk yang diinginkan akan langsung dapat keluar dari lubang-lubang pada dinding
reaktor. Produk B selalu keluar dari reaktor, sehingga reaktor, sehingga reaksi akan selalu bergerak ke
arah produk. Sedangkan pada PFR, akan segera tercapai kesetimbangan dan konversi yang didapatkan
menjadi jauh lebih sedikit. Maka dapat disimpulkan bahwa reaktor membran cocok untuk reaksi
reversible.
c. Akankah konversi A lebih tinggi atau lebih rendah apabila C yang berdifusi ?
Jika C yang berdifusi, maka neraca mol C adalah :

[ by flow ] [ out by flow ] [ out by diffusion ] + [ generation ] =[ accumulation ]


FC V FC V + V RC V +r C V =0
Dimana RC adalah laju alir molar keluar melalui membran per unit volum reaktor. Membuat
persamaan ini dalam bentuk limit :

dFC
=r C RC
dV

Dan neraca mol B :

[ by flow ] [ out by flow ] + [ generation ] =[ accumulation ]


F B V F B V + V + r B V =0
Membuat persamaan ini dalam bentuk limit :

dF B
=r B
dV
Dengan menggunakan Polymath :
ODE Report (RKF45)
Differential equations as entered by the user
[1] d(FA)/d(t) = rA-RA
[2] d(FB)/d(t) = -rA
[3] d(FC)/d(t) = -2*rA-RC
[4] d(FAout)/d(t) = RA
[5] d(FCout)/d(t) = RC
[6] d(X)/d(t) = (-rA+RA)/100
Explicit equations as entered by the user
[1] kcA = 1
[2] kcC = 40
[3] k = 10
[4] vo = 100
[5] kc = 1/100
[6] FAo = 100
[7] FT = FA+FB+FC
[8] x = (FAo-FA)/FAo

[9] vF = 20
[10] CTo = 1
[11] CA = CTo*FA/FT
[12] CC = CTo*FC/FT
[13] RA = kcA*CA
[14] RC = kcC*CC
[15] CB = CTo*FB/FT
[16] rA = -k*(CA-((CB*CC^2)/kc))

POLYMATH Results
03-01-2015, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables


Variable
t
FA
FB
FC
FAout
FCout
X
kcA
kcC
k
vo
kc
FAo
FT
x
vF
CTo
CA
CC
RA
RC
CB
rA

initial value
0
100,
0
0
0
0
0
1,
40,
10,
100,
0,01
100,
100,
0
20,
1,
1,
0
1,
0
0
-10,

minimal value
0
39,744026
0
0
0
0
0
1,
40,
10,
100,
0,01
100,
95,385303
0
20,
1,
0,4166682
0
0,4166682
0
0
-10,

maximal value
20,
100,
48,525028
19,355994
11,730946
89,933807
0,6025597
1,
40,
10,
100,
0,01
100,
117,41582
0,6025597
20,
1,
1,
0,1650274
1,
6,6010945
0,5087265
-1,3351363

final value
20,
39,744026
48,525028
7,1162487
11,730946
89,933807
0,6025597
1,
40,
10,
100,
0,01
100,
95,385303
0,6025597
20,
1,
0,4166682
0,0746053
0,4166682
2,9842118
0,5087265
-1,3351363

dari grafik di atas dapat dilihat konversi A = (100-40)/100 = 0,60 = 60%.


Atau dengan grafik :

Dari gambar dapat dilihat bahwa konversinya adalah : 61%


Perbedaan keduanya hanya disebabkan ketelitian pembacaan.
Konversinya menjadi lebih tinggi ketika yang berdifusi adalah komponen C daripada komponen B.
d. Perubahan temperatur pada grafik yang dihasilkan berpengaruh pada nilai-nilai :
- Kc, jika reaksi eksotermik, temperatur naik maka nilainya akan turun dan sebaliknya. Jika reaksi
endotermis, temperatur naik maka nilainya naik dan sebaliknya. Jika Kc meningkat pada
eksotermis maka konversi naik sehingga Fa turun, Fb dan Fc naik.
Grafik menjadi :

- Nilai k, jika temperatur naik maka nilai k naik. Begitu juga sebaliknya. Jika k naik, maka konversi
akan naik dan FA turun, FB dan FC naik.

Hubungan k dengan T menggunakan Asas Arhenius k = Ae-E/RT


Hubungan Kc dan T menggunakan asas Le Chatelier.
-Untuk meninjau kurva yang terbentuk jika temperatur ditingkatkan atau secara signifikan untuk
sebuah reaksi eksotermis dan endotermis dapat digunakan persamaan :

C j=C

Fj
FT

T
(
( )( ) T )
P
Po

Persamaan ini menghubungkan semua faktor yang memungkinkan terjadi dalam sebuah reaktor.
Namun, untuk kasus ini yang ditinjau adalah Reaktor Membran. Bentuk reaktor membran
menyerupai PFR, namun untuk reaktor ini tidak terjadi Pressure Drop sehingga P/Po bisa
dihilangkan sehingga persamaan diatas menjadi :

C j=C

Fj
FT

T
(
( ) T)
o

Eksotermis

Suhu dinaikkan secara signifikan yaitu T=15T. Maka :


Fj
1
C j=C
F T 15 T

( )( )

Dengan j adalah komponen terkait.


Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :

Dan konversi-nya adalah :

Nilai konversinya menjadi : 0,69 atau 69%. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan
konversi pertama yang sebesar 43%.

Suhu diturunkan secara drastis :


Kami membuatnya seperti berikut : T = 0,1 To
Fj
1
C j=C
F T 0,1 T

( )( )

Dengan j adalah komponen terkait.


Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :

Dengan konversi sebagai berikut :

Konversi yang terbentuk 99 %.


Endotermis
Suhu diturunkan secara signifikan
Kami mendefinisikannya sebagai : To = 0,1T
F To
C j=C j
FT T

( )( )

Dengan j adalah komponen terkait. Maka :


C j=C

Fj
FT

( )(

0,1 .T o
T

Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :

Jika dibandingkan dengan kondisi isotermal pada soal A, dapat dilihat perbedaannya dengan Polymath
pada tabel berikut :

Dengan konversi :

Konversi yang didapat : 17,5%.

Suhu dinaikkan secara signifikan


Kami mendefinisikannya sebagai : To = 15T

C j=C

Fj
FT

To
T

( )( )

Dengan j adalah komponen terkait. Maka :

C j=C

Fj
FT

( )(

15.T o
T

Sehingga dapat dikerjakan dengan Polymath menghasilkan kurva sbb :


Jika dibandingkan dengan kondisi isotermal pada soal A, dapat dilihat perbedaannya dengan
Polymath pada tabel berikut :

Dengan konversi :

Dengan konversi 1 atau 100%.

Anda mungkin juga menyukai