Bab Ii
Bab Ii
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Lansia
Pada hakikatnya menjadi tua merupakan poses alamiah yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa
dewasa dan masa tua. Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun
psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduruan secara fisik
maupun psikis. Kemunduruan fisik ditandai dengan kulit yang mengendor,
rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan
lambat, kelainan berbagai fungsi organ vital, sensitivitas emosional
meningkat dan kurang gairah (Mubarak, 2006).
1. Pengertian Lanjut Usia
Menurut Undang-Undang RI No. 13 1998 tentang kesejahteraan
lanjut usia pasal 1 ayat (2): Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai
usia 60 tahun ke atas (Mubarak,2006).
Menurut
Nugroho,2000)
Constantinidies
Menjelaskan
proses
(1994)
menua
yang
dikutip
adalah
suatu
(dalam
proses
10
11
12
sebab penyakitnya bersifat berganda dan kumulatif, terlapes satu sama lain
ataupun saling mempengaruhi timbulnya (Suryadi, 2003).
7. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia
a. Perubahan Fisik
Perubahan fisik dan fungsi akibat proses menua meliputi
(Nugroho,2008) :
1) Perubahan sel : Jumlah sel menurun, jumlah sel otak menurun,
terganggunya mekanisme perbaikan sel, otak menjadi atrofi,
beratnya berkurang 510%.
2) Sistem persarafan : Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam
setiap harinya mengakibatkan menurun hubungan persarafan
sehingga lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya
dengan stress. Mengecilnya saraf panca indra mengakibatkan
berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya
saraf penciuman dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu,
rendahnya ketahanan terhadap dingin, dan kurang sensitif terhadap
sentuhan serta defisit memori.
3) Sistem pendengaran : Presbiakusis (gangguan pendengaran) akibat
terjadinya pengumpulan serumen yang dapat mengeras karena
meningkatnya keratin.
4) Sistem penglihatan : Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya
respon terhadap sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya
lapang pandang (berkurangnya luas pandangannya).
5) Sistem kardiovaskuler: Elastisitas dinding aorta menurun, katup
jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memmpa
darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun hal ini
13
14
fisik,
keadaan
ini
erat
kesehatan,
sekali
tingkat
kaitannya
dengan
pendidikan
atau
15
16
Kebutuhan
yang
berkaitan
dengan
keinginan
untuk
dan
pelaksanaan
pembinaan
17
usia lanjut.
Membuat peta lokasi usia lanjut dan masalah yang
dihadapinya.
(3)
Membuat rencana kegiatan berdasarkan masalah yang ada.
e) Melakukan pendekatan lintas sektor tingkat kecamatan dan desa
termasuk lembaga swadaya masyarakat dan LKMD untuk
menginformasikan
dan
menjelaskan
peranannya
dalam
pembinaan
bersama
masyarakat terkait.
j) Mendorong pembentukan
sektor
dan
dan
lembaga
pengembangan
swadaya
pembinaan
18
akan terjadi
pada usia
lanjut, upaya
19
secara
teratur
dan
20
membutuhkan
termasuk
mengusahakan
kemudahan-
kemudahannya.
3) Pemantauan dan pembinaan
Pembinaan dan pemantauan kesehatan usia lanjut
dilakukan melalui pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan
SIMPUS atau melalui pengamatan langsung.
Kegiatan pembinaan meliputi:
a) Mempelajari hambatan masalah yang
timbul
dalam
pelayanan,
menambah
jenis
21
22
pembinaan
kesehatan
lansia
dan
23
24
lembaga
pemerintah
/swasta
yang
C. Konsep Motivasi
1. Pengertian
Istilah Motivasi (motivasion) bersal dari bahasa latin, yakni
movere yang berarti menggerakkkan (to move).
Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas,
arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan
tertentu atau usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok
25
26
ini maka, hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang
tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang.
a. Teori Kebutuhan
Teori motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan.
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia
pada hakekatnya adalah kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena
itu menurut teori ini apabila seseorang, ia harus mengetahui terlebih
dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang dimotivasinya.
Sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima
tingkatan kebutuhan pokok manusia. Adapun kelima tingkatan
kebutuhan pokok manusia yang dimaksud adalah :
1) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam
Hirarki Maslow. Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak
dipenuhi manusia untuk bertahan hidup. Manusia memiliki lima
macam kebutuhan yaitu:
a) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas : Merupakan kebutuhan
dasar
manusia
yang
digunakan
untuk
kelangsungan
27
28
dan
pimpinan
perusahaan,
penyeliaan,
hubungan
29
30
31
menolong
orang
lain,
meliputi
peralatan,
32
33
tentang
sifat
masalah
dan
bimbingan
tentang
jalan
keluar
yang
efektif
untuk
mengatasi
permasalahannya tersebut.
3) Instrumental Support. Instrumental support dapat mencakup
berbagai aktifitas seperti dapat membantu pekerjaan rumah tangga,
bantuan keuangan atau memberikan barang yang dibutuhkan.
4) Motivasional Support. Jaringan sosial dapat memberikan dukungan
yang berupa semangat kepada seseorang untuk berusaha menemukan
solusi atas permasalahannya, meyakinkan bahwa individu tersebut
akan sukses dan meyakinkan bahwa permasalahan tersebut akan
dapat teratasi bersama.
d. Sumber Sumber Dukungan Sosial
Thoits (dalam Leli, 1999) menyatakan bahwa dukungan sosial
bersumber dari orang-orang yang memiliki hubungan yang berarti bagi
individu, seperti keluarga, teman, pasangan hidup, rekan kerja, saudara
dan tetangga. Kebutuhan-kebutuhan sosial lansia terpenuhi melalui
34
orang
lain,
selain
itu
dukungan
sosial
dapat
mengembangkan:
1) Produktivitas. Dilakukan dengan meningkatkan motivasi, moral dan
kualitas kognitif serta kepuasan kerja. Dukungan sosial dibutuhkan
untuk membantu berprestasi, keberhasilan dalam problem solving
dan kegigihan dalam menyelesaikan tugas meski dibawah kondisi
frustasi.
2) Penyesuaian yang sehat.
diri,
35
36
37
38
39
1)
2)
3)
4)
5)
40
E. Kerangka Teori
Lansia
Faktor yang
mempengaruhi
sikap:
Faktor internal
1. Kepribadian
2. Intelegensi
3. Bakat
4. Minat
5. Kebutuhan
6. Motivasi
Faktor ekternal
1. Lingkungan
2. Pendidikan
3. Ekonomi
Perubahanperubahan
yang
terjadi pada lansia:
a. Perubahan
Fisik
b. Perubahan
Mental
c. Perubahan
Psikososial
d. Perubahan
Kognitif
e. Perubahan
Spiritual
Dukungan sosial
Bentuk dukungan
a. Dukungan emosional
b. Dukungan penghargaan
c. Dukungan instrumental:
d. Dukungan informatif:
41
Buruk
Baik
Karakteristik Kader:
1.Dipilih dari dan oleh
masyarakat setempat
2.Mau dan mampu bekerja
bersama masyarakat
secara sukarela
3.Bisa membaca dan menulis
huruf latin
4.Sabar dan memahami usia
lanjut
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep
tersebut, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesis 1
42