Agustus 2014
Nama
: Fifien Damayanti
No. Stambuk
: N 111 13 036
Pembimbing
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Bayi. R
Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 25-07-2014 pukul 09: 55WITA
Tanggal Masuk : 25-07-2014 pukul 10:05 WITA
II.
ANAMNESIS
Bayi perempuan lahir tanggal 25-07-2014 pukul 10:05 WITA dengan
sectio caesarea atas indikasi bayi besar berat badan lahir 4900 gram, panjang
badan 52 cm. Air ketuban warna biasa tidak bercampur mekonium. Saat lahir bayi
menangis lemah, aktivitas kurang, sianosis saat lahir namun hilang dengan
pemberian O2, merintih ada. Apgar 1/3/5.
Dari riwayat ibu tidak memiliki riwayat Diabetes Mellitus, tidak ada
hipertensi, tidak ada demam selama kehamilan, riwayat antenatal care rutin setiap
bulan. Selama hamil ibu banyak mengkonsumsi makanan-makanan yang manis.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Denyut Jantung
Pernapasan
Suhu
CRT
: 120 kali/menit
: 81 kali/menit
: 36,5 oC
: 2 detik
Sistem Pernapasan
Sianosis
Merintih
Apnea
Retraksi dinding dada
Pergerakan dinding dada
Cuping hidung
Stridor
Bunyi napas
: (+)
: (+)
: (-)
: (-)
: simetris bilateral
: (-)
: (-)
: bronkovesikular
SKOR DOWN
Frekuensi napas
Retraksi
Sianosis
Udara masuk
Merintih
Total
Kesimpulan
Sistem Kardiovaskular
Bunyi jantung
:2
:1
:1
:0
:1
:5
: Gawat napas
: reguler
Murmur
Sistem Hematologis
Pucat
Anemia
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen
Muntah
Diare
Organomegali
Bising usus
Umbilikus
Sistem Saraf
Tingkat keadaran
Aktivitas
Fontanela
Sutura
Kejang
Refleks cahaya
Sistem Genitalia
Keluaran
Anus
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas
Turgor
Tulang belakang
Trauma lahir
Kelainan kongenital
SKOR BALLARD
Maturitas neuromuskular
Sikap tubuh
Persegi jendela
Rekoil lengan
Sudut poplitea
Tanda selempang
Tumit ke kuping
Maturitas fisik
Kulit
Lanugo
Permukaan plantar
Payudara
Mata/telinga
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (+) kesan normal
: keluaran (-), edema (-), warna keluaran (-)
: compos mentis
: sedang
: datar
: belum menyatu
: (-)
: (+)
: (-)
: (+)
: normal, akral hangat
: baik
: normal
: (-)
: (-)
:4
:4
:4
:3
:4
:3
:4
:2
:3
:2
:2
Genitalia
Total skor
Estimasi umur kehamilan
:4
: 39
: 38-40 minggu
(Besar Masa Kehamilan berdasarkan berat badan dan masa kehamilan pada kurva
Lubchenco)
RESUME
Bayi perempuan lahir dengan sectio caesarea atas indikasi bayi besar
dengan berat badan lahir 4900 gram, panjang badan 52 cm. Air ketuban biasa.
Tidak bercampur mekonium. Saat lahir bayi menangis lemah, aktivitas kurang,
sianosis saat lahir namun hilang dengan pemberian O2, merintih ada. Apgar Score
1/3/5.
Selama kehamilan ibu tidak ada demam , riwayat antenatal care rutin
setiap bulan..
DIAGNOSIS
Bayi aterm BMK + Asfiksia Berat
TERAPI
Jaga kehangatan
Atur posisi bayi
Isap lendir
Keringkan tubuh bayi sambil berikan rangsangan taktil
Reposisi kembali
Pantau tanda vital
Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal
Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)
Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang :
1. Periksa Gula darah sewaktu
Pemeriksaan dilakukan dalam 30 menit setelah lahir :57 mg/dl Tanda-tanda
hipoglikemia simtomatik
4,6 x1012
47 %
15.2 gr/dl
51.900
155.000
Assesment
Bayi aterm BMK + Asfiksia Berat
Plan
Oksigen 1-2 liter/menit
iVFD D5 % 8 tpm
Injeksi Cefotaksim 2x240 mg/IV
Injeksi Gentamisin 2x12 mg
Asi/Pasi 8x 40 cc
Observasi TTV
Tanggal 26 Juli 2014
Subjective : keadaan umum bayi baik
Objective
TANDA VITAL
Denyut jantung : 120 kali/menit
Respirasi
: 72 kali/menit
Suhu badan
: 36.2 oC
CRT
: < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan : 4800 gram
Keadaan umum : Sakit ringan
Kulit : Sianosis (-), ikterus(-)
Sistem Pernapasan : merintih (-), apneu (-), bronkovesikuler, tidak ada bunyi
tambahan
Sistem kardiovaskuler : murni regular
Sistem saraf
Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal
Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)
Ekstremitas
Assesment
Bayi aterm BMK + Asfiksia Berat
Plan
iVFD D5 % 18 tpm
Injeksi Cefotaksim 2x240 mg/IV
Injeksi Gentamisin 2x12 mg
Asi/Pasi 8x 18 cc
Observasi TTV/jam
Tanggal 28 Juli 2014
Subjective : keadaan umum bayi baik
Objective
TANDA VITAL
Denyut jantung : 142 kali/menit
Respirasi
: 52 kali/menit
Suhu badan
: 36 oC
CRT
: < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan : 4600 gram
Keadaan umum : Sakit ringan
Kulit : Sianosis (-), ikterus(-)
Sistem Pernapasan : merintih (-), apneu (-), bronkovesikuler, tidak ada bunyi
tambahan
Sistem kardiovaskuler : murni regular
Sistem saraf
Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal
Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)
Ekstremitas
Assesment
Bayi aterm BMK + Asfiksia Berat
Plan
iVFD D5 % 13 tpm
Injeksi Cefotaksim 2x240 mg/IV
Injeksi Gentamisin 2x12 mg
Asi/Pasi 8x 40 cc
Observasi TTV/jam
Tanggal 29 Juli 2014
Subjective : keadaan umum bayi baik
Objective
TANDA VITAL
Denyut jantung : 120 kali/menit
Respirasi
: 72 kali/menit
Suhu badan
: 36.6 oC
CRT
: < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan : 4500 gram
Keadaan umum : Sakit ringan
Kulit : Sianosis (-), ikterus(-)
Sistem Pernapasan : merintih (-), apneu (-), bronkovesikuler, tidak ada bunyi
tambahan
Sistem kardiovaskuler : murni regular
Sistem saraf
Sistem Gastrointestinal: Muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal
Sistem hematologi : ikterus(-), pucat(-)
Ekstremitas
Assesment
Bayi aterm BMK + Asfiksia Berat
Plan
Aff infus
Asi/Pasi 8x 85 cc
Observasi TTV/jam
PASIEN BOLEH PULANG
DISKUSI
Diagnosis pada kasus ini ditegakkan dengan melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus ini didiagnosis dengan
bayi aterm BMK dan asfiksia.
Makrosomia atau bayi besar adalah bayi yang dilahirkan dengan berat
badan lebih dari 4000 gram. Batasan makrosomia adalah bayi yang dilahirkan
dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Pada kasus ini bayi lahir dengan berat
4900 gram dan berjenis kelamin perempuan,bayi dilahirkan dengan sectio
caesarea atas indikasi bayi besar. Pada saat lahir bayi mengalami berat.1
Menurt American Family Physician Makrosomia memiliki beberapa faktor
diantaranya,
maternal
diabetes,
gangguan
intoleransi
glukosa
maternal
Tetapi kadar insulin ibu tidak dapat mencapai fetus, karena insulin tidak dapat
melewati barrier plasenta. Sehingga kadar glukosa ibulah yang mempengaruhi
kadar glukosa fetus. Sel beta pancreas fetus kemudian akan menyesuaikan diri
terhadap tingginya kadar glukosa darah. Hal ini akan menimbulkan janin
mengalami hiperinsulinemia yang sebanding dengan kadar glukosa darah ibu.
Hiperinsulinemia yang bertanggung jawab terhadap terjadinya makrosomia
karena meningkatnya lemak tubuh.1
Penambahan berat badan ibu selama kehamilan berpengaruh terhadap
pertumbuhan janin.Dimana pertambahan berat badan ibu yang tidak mengalami
obesitas secara bermakna berhubungan dengan berat badan bayi baru lahir.
Sebaliknya ibu dengan obesitas cenderung akan melahirkan anak dengan
makrosomia karena simpanan nutrisi yang besar. menurut American College of
Obsetrician and Gynecologist Penambahan berat badan normal pada ibu dengan
berat normal adalah 16,8-24,5 kg, untuk ibu overweight 14,1-22,7 kg, sedangkan
untuk ibu dengan obesitas 11,3-19,1 kg.5
Peningkatan penggunaan zat makanan bertanggung jawab pada peningkatan
ukuran badan janin. Dimana nutrisi yang diterima oleh ibu akan diterima oleh
janin melaui plasenta. Pada kasus ini ibu pasien mengkonsumsi banyak makanan
pada saat kehamilan sehingga berpengaruh terhadap berat badan janin.
Berdasarkan kriteria Harman dan Jaudon pasien mengalami hipoglikemia
ringan yaitu kadar gula darah sewaktu 40-60 mg/dl, dimana kadar gula darah
sewaktu pasien 50 mg/dl. Sehingga pasien mendapatkan dextrose 10 % oral
sebanyak 9 cc. Sedangkan kriteria hipoglikemia sedang adalah 20-40 mg/dl dan
hipoglikemia berat <20 mg/dl.4
Asfiksia neonatorum ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Keadaan ini disertai dengan
hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir dengan asidosis. Hipoksia yang terdapat pada
penderita asfiksia ini merupakan faktor terpenting yang dapat menghambat
adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin.6
Faktor resiko untuk terjadinya asfiksia neonatorum adalah :6
a. Faktor ibu
- Preeklampsia dan eklampsia
- Perdarahan antepartum abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
- Partus lama atau partus macet
- Demam sebelum dan selama persalinan
- Infeksi berat (malaria, sifilis, TB, HIV)
- Kehamilan lebih bulan (lebih 42 minggu kehamilan)
b. Faktor plasenta dan tali pusat
- Infark plasenta
- Hematom plasenta
- Lilitan tali pusat
- Tali pusat pendek
- Simpul tali pusat prolapsus tali pusat
c. Faktor bayi
- Bayi kurang bulan/ prematur (kurang 37 minggu kehamilan)
- Air ketuban bercampur mekonium
- Kelainan kongenital yang memberi dampak pada pernapasan bayi
Asfiksia neonatorum dapat terjadi selama kehamilan, pada proses
persalinan dan melahirkan atau periode segera setelah lahir. Banyak keadaan yang
dapat menyebabkan asfiksia pada janin. Menurut Lee et. al, faktor risiko asfiksia
terbagi atas 3, yaitu :6
DAFTAR PUSTAKA
1. Zamorski M., Biggs W., 2001. Management Of Suspected Fetal Macrosomia.
Volume 63. Universitas Of Michigan Medical Scool. American Family
Physician. From <www.aafp.org/afp. Pp 302-30.
2. Kosim M.S., Yunato A., Dewi R., Sarosa G.I., dan Usman A., 2008. Buku Ajar
Neonatologi. ed I. pp: 127-137. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
3. Rosiswatmo R., 2012. Sari Pediatri, Vol. 14. Pp: 79-82. Jakarta. Badan
Penerbit IDAI
4. Behrman, Kliegman & Arvin., 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol I, ed
15. pp: 589-598. Jakarta. EGC
5. Committee Opinion.2013 . Weight Gain During Pregnency. The American
College of Obsetrician and Gynecologist. From : < www.acog.org>
6. Tim Poned IDAI. 2009. Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir. Tim Poned UKK
Perinatologi IDAI
7. Mustadjab I. 2002. Hipoglikemia. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat