PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling
bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif
melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan
melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim
kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang
konsep keperawatan komunitas dalam kelompok khusus dan puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Keperawatan Kelompok Khusus
2.1.1 Kelompok khusus
Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental
maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan
ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya
sendiri.
2.1.2
dalam
Sasaran
Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi institusi yang
Panti wreda
Panti asuhan
Pusat rehabilitasi anak cacat (fisik, mental, social)
Penitipan balita
Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di institusi meliputi:
a. Penghuni panti
Merupakan prioritas utama karena mereka yang rawan terhadap masalah kesehatan
dan umumnya merekalah yang bermasalah baik secara individu maupun kelompok.
Dalam mengatasi permasalahan perlu kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
maupun dengan petugas petugas terkait.
b. Petugas panti
3
peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan diantara kelompok
tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu
lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu
terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang
mungkin dapat dilakukan.
2.1.7 Klasifikasi
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pengawasan akibat
pertumbuhan dan perkembangannya misal:
1) Kelp. Ibu hamil
2) Kelp. Ibu bersalin.
3) Kelp. Ibu nifas.
4) Kelp. Bayi dan anak balita.
5) Kelp. Anak usia sekolah.
6) Kelp. Usia lanjut.
b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan, diantaranya:
1) Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny. Kelamin)
2) Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)
3) Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)
4) Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit
penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu).
2.1.8
(WTS,
Prinsip dasar
kemampuan
dan
kemandirian
kelompok
khusus
dalam
b.
d.
2.2.2
1. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010
2. Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu
berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas
sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh ,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan
pemulihan
kesehatan
pemeliharaan
dalam
10
Strategi Puskesmas
2.
2.2.4
12
d. Pemberian imunisasi
e. penKes kepada masyarakat
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosis sedini mungkin
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan
7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
a. Upaya penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas klinik, rumah dan
kelompok-kelompok masyarakat
b. Ditingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat
kabupaten ada.
8. Usaha kesehatan sekolah
9. Kesehatan olah raga
10. Perawatan kesehatan masyarakat
11. Usaha kesehatan kerja
12. Usaha kesehatan gigi dan mulut
13. Usaha kesehatan jiwa
14. Kesehatan mata
15. Laboratorium
16. Pencatatan dan pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
17. Kesehatan Usia lanjut
18. Pembinaan pengobatan tradisional
13
2.2.6
Fasilitas Penunjang
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan serta kepadatan
penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah
mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih merata
dan meluas, perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu, penempatan bidan di desadesa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada di puskesmas keliling. Disamping
itu penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu dan membina desa
wisma akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan.
14
menunjang
dan
membantu
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Dalam Repelita
V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3 desa, dengan
sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai 10.000 orang (di
perkotaan Jaawa dan Bali).
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan lain
perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di
wilayah kerjanya.
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatankegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling adalah:
1.
dalam 1 minggu
2. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
3. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan bagi
kasusu gawat darurat
4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual
3. Bidan yang bertugas di desa
Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan
ditempatkan seorang bidan yang bertempat tiggal di desa tersebut dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut adalah satu
desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang, dengan tugas utamanya adalah
15
2.2.9
16
Tata
Usaha
Unit I
Unit II
Unit III
Unit IV
Unit V
Unit VI
Unit
VII
Puskesm
as
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada
kelompok kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang
dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan
derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang tinggal
18
dipanti dan kepada kelompok kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan oleh tenaga
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) Puskesmas adalah suatu kesatuan
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Fungsi Puskesmas ada tiga fungsi puskesmas yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
3.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi puskesmas, karena
puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat.
Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut mengembangkan program-program yang
ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada
klien.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and practice in
nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott
Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health nursing,
Standford, Connecticut: Appleton & Lange
George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd
ed.Norwalk, Appleton and Lange.
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba
Medika :Jakarta.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
CvSagung Seto : Jakarta.
Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin University Press
Norfatmawati,
Prayudha,
Puskesmas:
BAB
II
Tinjauan
Pustaka2011.
http://digilib.unismus.ac.id/files/disk1/105/jtpunimus-gdl-agussantos-5214-3bab2.pdf. Diakses tanggal 28 September 2014.
Sudiharto, 2007, Asuhan Keperawatan Keluarga: dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta: EGC
Sudayasa, Putu, 2010, Berbagi Info Tentang Puskesmas. http//www.puskel.com. Diakses
tanggal 28 September 2014.
Widiastuti,
Thanty,
2008,
Tinjauan
Umum
Tentang
Puskesmas,
http:/
/id.scribd.com/doc/91211249/13/E-Tinjauan-Umum-Tentang-Puskesmas.
Diakses tanggal 28 September 2014
20