Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ONLINE 1

Nama Lengkap

: Firnanda Almas Julia A

Fakultas/Jurusan

: FIA/Administrasi Perpajakan

No. Telepon/HP

: 081252221037

Email

: fir.aditama@gmail.com

Mahasiswa merupakan harapan bangsa. Di pundak mahasiswa kemajuan


suatu bangsa akan dipegang. Karena mahasiswa merupakan elit pemuda yang
terdidik. Mereka yang mengenyam pendidikan tinggi di bandingkan dengan yang
lain. Mereka menempati struktur sosial tertentu di bidang yang lain. Oleh karena
itu mahasiswa mempunyai peran strategis dari elit generasi muda suatu bangsa.
Sebuah ungkapan menyatakan bahwa generasi muda merupakan sumber insani
pembangun. Dan mahasiswa ada di dalamnya.
Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa
memiliki peran yang komleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam
empat fungsi: agent of change, social control, iron stock, dan moral force. Dengan
fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang
diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran
cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam
suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap
kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para
pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang
menjadi kebanggaan mahasiswa-mahasiswa adalah semangat membara untuk
melakukan sebuah perubahan.
Mahasiswa sebagai agent of change, atau dapat diartikan juga sebagai agen
perubahan. Sebenarnya bukan hanya agen, tapi mahasiswa juga dapat menjadi
pencetus untuk perubahan-perubahan tersebut. Pertanyaannya adalah, apa yang
harus diubah? Jika kita melihat kondisi bangsa kita saat ini, banyak hal yang

sudah menyimpang dari pedoman utama bangsa, Pancasila. Contoh yang paling
mudah saja, korupsi. Kata-kata seperti KKN dan koruptor sudah melekat di
telinga kita karena seringnya kita mendengar kasus-kasus korupsi yang marak
sejak bertahun-tahun yang lalu. Kita sebagai mahasiswa, calon-calon penerus
bangsa, harusnya sudah menyadari hal-hal sepele yang mampu menjerumuskan
kita ke dalam jurang KKN. Seperti mencontek saat ujian, kebiasaan berbohong
yang kini sudah membudaya, bahkan kebiasaan tidak tepat waktu, semua itu
merupakan akar yang nantinya akan berbuah pada kejahatan korupsi. Kita sebagai
agen dan pencetus perubahan-perubahan dalam tubuh bangsa, hendaknya mulai
merubah sifat-sifat negatif kita demi Indonesia yang lebih baik. Demi generasi
penerus yang mampu membawa dampak positif dan membawa bangsanya ke
dalam kemajuan di masa depan.
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan
menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia
yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya
mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan.
Ketika nantinya mahasiswa-mahasiswa ini menjadi pemimpin bangsa, mereka
diharapkan bukan hanya menjadi sekedar pengganti saja, namun juga menjadi
pemimpin yang mampu membawa bangsa kepada perubahan yang lebih baik dari
sebelumnya. Sosok pemimpin itu haruslah seseorang yang dilandasi dengan
kejujuran, iman yang kuat, tegas, berakhlak mulia, adil, bijaksana, cerdas, dan
penuh gagasan. Keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi dalam internal ataupun
eksternal kampus tentu mempengaruhi kualitas mahasiswa. Kaderasasi yang baik
dan penanaman nilai yang baik juga akan meningkatkan kualitas mahasiswa yang
menjadi calon pemimpin masa depan. Selain memperkaya pengetahuan yang ada
terhadap masyarakat, mahasiswa juga memerlukan untuk mempelajari berbagai
kesalahan yang ada pada generasi sebelumnya sehingga menjadi bahan evaluasi
dalam pengembangan diri. Hingga akhirnya sampailah mahasiswa ke jenjang
dimana mereka siap menjadi calon pemimpin siap pakai.
Mengapa harus menjadi social control? Peran mahasiswa sebagai kontrol
sosial terjadi ketika ada yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat dan

pemerintah. Saat ini di Indonesia, masyarakat merasakan bahwa pemerintah hanya


memikirkan dirinya sendiri dalam bertindak. Usut punya usut, pemerintah tidak
menepati janji yang telah diumbar-umbar dalam kampanye mereka. Kasus hukum,
korupsi, dan pendidikan merajalela dalam kehidupan berbangsa bernegara.
Mengesampingkan peran pemerintah, kita dapat memperbaiki kualitas sumber
daya manusia yang kita punya terlebih dahulu. Seperti pendidikan budi pekerti
yang tidak hanya dibaca dan dirangkum saja, namun sekolah juga bisa melakukan
penilaian berdasarkan bukti riil melalui praktek. Lalu dengan mengutamakan
kemandirian siswa sejak dini dan melatih keberanian mereka untuk bertanya, atau
bahkan mengkritisi lingkungan di sekitar mereka.
Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi yang utama dalam peran
mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lalu mengapa harus moral
force? Mahasiswa dalam kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh
dan teladan yang baik bagi masyarakat. Sebagai mahasiswa kita baiknya tau jelas
perbedaan antara perilaku A dan B sebagaimana banyak terjadi di masyarakat.
Tidak luput juga pemimpin-pemimpin kita yang dewasa ini makin menyimpang.
Seperti mereka yang korupsi, bermalas-malasan dalam melayani masyarakat,
tidak disiplin, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini dapat diatasi dengan
memperbaiki generasi penerus (seperti yang sudah banyak disebutkan di atas),
atau juga dengan kemunculan pemimpin baru yang tegas dan berani bertindak.

Anda mungkin juga menyukai