PENDAHULUAN
Kehamilan ektopik adalah kehamilan di mana sel telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uterus.
Termasuk dalam kehamilan ektopik ialah kehamilan tuba, kehamilan
ovarial, kehamilan intraligamenter, kehamilan servikal, dan kehamilan
abdominal primer atau sekunder.1,2,3
Angka kejadian kehamilan ektopik dari tahun ke tahun cenderung
meningkat. Di Amerika Serikat pada tahun 1983 angka kejadian ialah
1,4 untuk setiap kehamilan. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
Jakarta angka kejadian kehamilan ektopik pada tahun 1987 ialah 153
diantara 4.007 persalinan, atau 1 diantara 26 persalinan. 1,2
Kehamilan ektopik terjadi pada tempat-tempat seperti pada tuba
fallopi; ampula (80-90%), isthmus (5-10%), fimbria (5%), cornu (1-2%),
abdomen (1-2%), ovarium (1%), dan cervix(1%).4
Pada perkembangannya, kehamilan ektopik yang berlokasi pada
tuba biasanya tidak dapat mencapai cukup bulan, biasanya berakhir
pada minggu ke 6 sampai minggu ke 12, dan yang paling sering antara
minggu ke 6 sampai minggu ke 8. Berakhirnya kehamilan ektopik pada
tuba dengan 2 cara yakni dengan abortus tuber dan ruptur tuba.3
Sebagian besar penyebab dari kehamilan ektopik tidak diketahui.
Setelah sel telur dibuahi di bagian ampula tuba, maka setiap hambatan
perjalanan sel telur ke dalam rongga rahim memungkinkan kehamilan
tuba. Kehamilan ovarial dapat terjadi apabila spermatozoa memasuki
folikel de Graaf yang baru pecah dan membuahi sel telur yang masih
tinggal dalam folikel, atau apabila sel telur yang dibuahi bernidasi di
daerah endometriosis di ovarium. Kehamilan intraligamenter biasanya
terjadi sekunder dari kehamilan tuba atau ovarial yang mengalami
ruptur dan mudigah masuk di antara 2 lapisan ligamentum latum.
Kehamilan serviks berkaitan dengan faktor multiparietas yang beriwayat
pernah mengalami abortus atau operasi pada rahim termasuk seksio
sesarea.
Kehamilan
abdominal
biasanya
terjadi
sekunder
dari
kehamilan tuba.2
Halaman
1
perasaan tidak enak pada perut bagian bawah, keluar bercak darah
melalui kemaluan, merasa amat lemah, dan berakhir dengan rasa amat
nyeri pada bahu.
bervariasi oleh karena ciri robekan dan perdarahan yang tidak dapat
diramal dan rasa nyeri di dalam perut, perbedaan lokasi implantasi pada
tuba, kecapatan distensi dan proses robekan yang terjadi pada tuba,
dan jumlah darah yang keluar berbeda satu dengan lain kasus. Pada
kelompok yang bergejala samar proses perdarahan biasanya berjalan
lambat dan robekannya pun kecil.5
Pada berbagai pengamatan dari sejumlah kehamilan ektopik yang
pecah dilaporkan semuanya menderita nyeri dalam perut, lebih kurang
setengahnya merasa nyeri perut itu meluas, sepertiganya merasa nyeri
perut sebelah pihak, dan pada seperlimanya merasa nyeri menjalar
sampai ke bahu. Perdarahan melalui vagina terjadi pada 40-70% dan
terlambat haid sekitar 2 minggu pada 68%, dan sinkop pada 37%
penderita.
kehamilan
ektopik
dapat
ditegakkan
berdasarkan
Ada tanda
Halaman
2
yang
diperlukan
dalam
menghadapi
penderita
yang
berlangsung
perlahan
dan
berulang
dapat
Halaman
3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
Ny. A H
Umur
35 tahun
Pekerjaan
Bangsa
Indonesia
Nama Suami
Pekerjaan Suami :
Nelayan
Umur Suami
Agama
Tn. A K
:
:
40 tahun
Kristen Protestan
Tempat lahir
Montehage
Tempat tinggal
Montehage
Pendidikan Ibu
Tidak tamat SD
Pendidikan Suami :
Tidak tamat SD
MRS tanggal/jam
ANAMNESIS
Anamnesis Utama
Anamnesis diberikan oleh penderita.
Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut bagian bawah dirasakan penderita sejak dua hari
sebelum masuk rumah sakit. Nyeri lama kelamaan semakin hebat dan
dirasakan menjalar sampai ke bahu hingga penderita dibawa ke rumah
sakit.
Penderita juga mengeluhkan adanya perdarahan sedikit-sedikit
dari jalan lahir sejak satu hari yang lalu.
Riwayat keputihan positif.
paru, penyakit hati, penyakit kencing manis, dan penyakit darah tinggi,
disangkal oleh penderita.
Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB), normal.
Halaman
4
Anamnesis Ginekologis
Riwayat Perkawinan dan Kehamilan Dahulu
o Perkawinan 1 kali
o Kawin pada usia 26 tahun
o Status perkawinan sah
o Banyaknya kehamilan 2 kali :
Kejadian ke-1
biang, hidup.
Kejadian ke-2 tahun 2003, ini
Riwayat Haid
o Menarche umur 13 tahun
o Siklus teratur
o Lamanya haid 4 sampai 5 hari
o Tanggal hari pertama hait terakhir 2 November 2003
Riwayat Penyakit, Operasi dan Pemeriksaan
o Keputihan (+)
o Penyakit kelamin ()
o Abortus belum pernah
o Tidak pernah mengikuti KB
PEMERIKSAAN FISIK
Status Preasens
Keadaan Umum
: Tampak sakit
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 80/60 mmHg
Nadi
: 112 x/menit
Pernapasan
: 24 x/menit
Suhu badan
: 36,8 oC
Mata
Cor/Pulmo
Areola mamme
: Hiperpigmentasi (+)
Ekstremitas
: Edema (-)
Halaman
5
Status Lokalis
Inspeksi
: Datar lemas
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Status Ginekologi
Inspeksi
Inspekulo
Periksa Dalam : Fluksus (+), flour (+), vulva/vagina tidak ada kelainan
Porsio : licin, nyeri goyang (+), OUE tertutup
Corpus Uteri : sulit dievaluasi karena nyeri
Adneksa Parametrium Bilateral :
sulit dievaluasi
karena nyeri
Cavum Douglasi : menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium: Hb
: 8,0 g/dL
Leukosit : 13.000/mm3
Trombosit: 70.000/mm3
Tes kehamilan :
Kuldosentesis :
(+)
RESUME MASUK
G2P1A0, 35 tahun, masuk rumah sakit tanggal 24 Desember 2003
jam 10.00 Wita, dengan keluhan utama : nyeri perut bagian bawah dan
dirasakan menjalar sampai ke bahu. Perdarahan pada jalan lahir (+),
riwayat terlambat haid (+), riwayat keputihan (+).
Status preasens : KU : tampak sakit, Kesadaran : compos mentis
T : 80/60 mmHg, N : 112 x/mnt, R : 24 x/mnt, Sb :
36,8 oC
Halaman
6
: Inspeksi
: Datar lemas
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
tertutup
C U : sulit dievaluasi karena nyeri
A/P Bilateral :
nyeri
C D : menonjol
DIAGNOSIS SEMENTARA
G2P1A0, 35 tahun dengan kehamilan ektopik terganggu (KET)
SIKAP
o IVFD
o Laparotomi cito
o Sedia donor, setuju operasi
o Lapor konsulen (setuju laparotomi)
Jam 11.30 : Penderita dibawa ke kamar operasi
Jam 12.00 : Operasi dimulai
KU Pre Op
Diagnosa Pre Op :
Jenis Operasi
Salfingooforektomi sinistra
Jalannya operasi :
Halaman
7
Peritoneum dijepit,
digunting dan dibuka, tampak darah dan bekuan darah, dihisap 2000
cc. Dilakukan eksplorasi, terdapat ruptura tuba pars ampularis sinistra
ukuran 3x3x2 cm. Pangkal tuba dijepit dengan klem. Eksplorasi lanjut
terdapat perlekatan hebat antara tuba dengan ovarium sinistra, dan
perlekatan dengan usus dilakukan adhesiolisis.
Kemdian diputuskan
tuba
sinistra,
ligamentum
infundibulopelvikum
sinistra,
810 minggu.
Tuba dan
Peritoneum dengan
cromic secara jelujur. Otot secara simpul dengan cromic . facia secara
jelujur dengan dexon.
Kulit
jaringan plasenta.
KU Post Op
Diagnosa Post Op :
: 2000 cc
Diuresis
: 400 cc
Sikap
Kontrol T, N, R, S perdarahan
Puasa sampai peristaltik (+)
Halaman
8
FOLLOW UP
Tanggal 25 Desember 2003
Ny. Adolfina Harinda /35 tahun/Irina D atas
Keluhan : Flatus ()
KU
: Cukup
Kesadaran : compos mentis
T : 110/70 mmHg, N : 84 x/mnt, R : 20 x/mnt, Sb : 37
O
C
Konjungtiva anemis /
Abdomen : I : Datar
P : Lemas, NT (), Masa (), luka operasi baik
P : WD ()
A : Peristaltik ( )
Diagnosis : P1A1, 35 tahun, post SOS a.i ruptura tuba pars ampularis
sinistra + perlekatan dengan ovarium sinistra.
Sikap
: Ampisilin 3 x 1 gr IV
Metronidasole 2 x 0,5 gr drips
Alinamin F 3 x 1 amp IV
Transamin 3 x 1 amp IV
Vit C
1 x 1 amp IV
Tanggal 26 Desember 2003
Ny. Adolfina Harinda /35 tahun/Irina D atas
Keluhan
: Flatus ()
KU
: Cukup Kesadaran : compos mentis
T : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt, Sb :
37 OC
Konjungtiva anemis /
Abdomen
: I : Datar
P : Lemas, NT (), Masa (), luka operasi baik
P : WD ()
A : Peristaltik ( )
Laboratorium : Hb Sahli : Hb 9,0 g%
Diagnosis
: P1A1, 35 tahun, post SOS a.i ruptura tuba pars ampularis
sinistra + perlekatan dengan ovarium sinistra.
Sikap
: Terapi injeksi lanjut
Halaman
9
Halaman
10
Halaman
12
DISKUSI
Dalam diskusi ini yang akan dibahas adalah mengenai aspek klinis
dari kehamilan ektopik terganggu (KET) yang meliputi :
I. Diagnosis
II. Penanganan
III. Prognosis
DIAGNOSIS
Diagnosis
mendadak
kehamilan
biasanya
tidak
ektopik
terganggu
banyak
mengalami
pada
jenis
kesukaran.
yang
Pada
seperti
laboratorium,
tes
kehamilan,
kuldosentesis,
Anamnesis
Pada anamnesis dapat ditemukan adanya haid yang biasanya
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan umum dapat ditemukan penderita yang
namun
kesadaran
penderita
masih
terlihat
baik.
Pada
adanya nyeri goyang dan livide yang positif pada porsio, penonjolan
pada
kavum
Doglasi,
dan
pada
evaluasi
lain
seperti
adneksa
penurunan
hemoglobin
baru
terlihat
setelah
24
jam.2
yakni
leukosit didapatkan hasil leukosit yang masih dalam batas normal yakni
13.000/mm3.
Tes kehamilan
Yang dimaksud dengan tes kehamilan dalam hal ini ialah reaksi
imunologik untuk mengetahui ada atau tidaknya hormon human
Halaman
14
daripada
kehamilan
intrauterin
normal,
oleh
sebab
itu
Ultrasonograf
Aspek yang terpenting dalam penggunaan ultrasonografi pada
penderita yang diduga mengalami kehamilan ialah evaluasi uterus.
Atas dasar pertimbangan bahwa kemungkinan kehamilan ektopik yang
terjadi bersama-sama kehamilan intrauterin adalah 1 : 30.000 kasus,
maka dalam segi praktis dapat dikatakan bahwa apabila
dalam
evaluasi
uterus,
adneksa.
langkah
Diagnosis
pasti
berikutnya
kehamilan
Setelah selesai
ialah
melakukan
ektopik
melalui
darah
dalam
rongga
pelvis
memungkinkan
mempersulit
alasan
pemeriksaan-pemeriksaan
penunjang
yang
telah
Selain
PENANGANAN
Penangan pada kehamilan ektopik dapat dilakukan dengan
pembedahan maupun tanpa pembedahan. Namun penangan kehamilan
ektopik pada umumnya adalah dengan laparotomi. 2
Dalam tindakan
antara
lain
salfingektomi,
salfingotomi,
salfingostomi,
cairan.
Setelah
diagnosis
kehamilan
ektopik
terganggu
Selama
penanganan
selanjutnya
adalah
membantu
proses
3x1 amp IV. Dan setelah penderita telah dapat makan dan minum,
terapi injeksi tesebut diganti dengan pemberian terapi oral. Adapun
Halaman
18
Dimana
konjungtiva
dan
yang
anemis,
pada
pemeriksaan
Hb
dengan
Halaman
19
PROGNOSIS
Kematian
karena
kehamilan
ektopik
terganggu
cenderung
menurun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. 1,2,3
Selain itu prognosis kehamilan ektopik juga bergantung pada jumlah
darah yang keluar dan tindakan yang tepat.5
Dengan melihat manajemen penanganan dari penderita ini mulai
dari diagnosis, tindakan, sampai pada follow up, semua dilaksanakan
dengan tepat. Maka
Halaman
20
PENUTUP
KESIMPULAN
Kehamilan ektopik terganggu adalah suatu keadaan dimana
kehamilan terjadi diluar kavum uterui yang telah pecah atau ruptur oleh
karena kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasinya.
Kehamilan ektopik terganggu didiagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pada anamnesis
didapatkan trias dari gejala KET yakni amenore, nyeri perut, dan
perdarahan trasvaginal.
tersebut ditemukan.
keadaan umum yang tampak sakit, tanda akut abdomen, nyeri goyang
pada
porsio,
dan
penonjolan
kavum
Doglas,
yang
mana
pada
dilakukan pada penderita ini adalah laboratorium (Hb 8,0 gr/dL), tes
kehamilan (HCG +), kuldosentesis (+).
dilakukan,
sudah
cukup
untuk
menjadi
dasar
diagnosis.
SARAN
Mengingat kehamilan ektopik dapat terjadi berulang, untuk itu
disarankan kepada penderita agar dapat menjaga pola hidup yang
bersih dan sehat, dan menghindari adanya hubungan multi partner
pada suami dan istri dalam mencegah terjadinya penyakit infeksi
Halaman
21
diri
secara
teratur
pada
pusat-pusat
pelayanan
kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Manuaba IBG.
Ginekologi Umum. Dalam : Kapita Selekta
Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC,
2001 : 5947.
http://www.authorstream.com/Presentation/dodo.w-237245-kehamilan-ektopikentertainment-ppt-powerpoint/
Halaman
22