Anda di halaman 1dari 22

Nama

NIM
Kelas

: Bety Wulandari
: 921413190
:G

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen menyediakan


informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan
manajemen tertentu. Inti dari sistem informasi akuntansi
manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitasaktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan, dan pengelolaan informasi.
Informasi mengenai peristiwa ekonomi diproses untuk
menghasilkan keluaran yang memenuhi tujuan sistem tersebut.
Keluaran ini bisa mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya
pelanggan, anggaran, laporan kinerja bahkan komunikasi pribadi.

Sistem Informasi manajemen mempunyai tiga tujuan umum


berikut:
Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk,
atau objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen.
Menyediakan
informasi untuk perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiiki dua subsistem


utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan.
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen adalah sebagai berikut:
Penggunaan Utama
Akuntansi manajemen berfokus pada kebutuhan informasi dari pengguna
internal, sedangkan akuntansi keuangan berfokus pada informasi bagi pengguna
eksternal.
Pembatasan pada Masukan dan Proses
Akuntansi manajemen tidak bergantung pada prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum. SEC, PCAOB, dan FASB menetapkan prosedur akuntansi
yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan. Masukan dan proses dari akuntansi
keuangan harus jelas dan terbatas. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi
manajemen tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur format, isi, dan aturan
dalam memilih masukan, proses, dan penyusunan laporan keuangan.

Jenis Informasi
Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan informasi keuangan yang
objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi manajemen, informasinya dapat berupa informasi
keuangan dan nonkeuangan, serta bersifat lebih subjektif.
Orientasi Waktu
Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis sedangkan akuntansi manajemen lebih
menekankan pada penyediaan informasi di masa mendatang.
Tingkat Agregasi
Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja berbagai entitas, lini produk, departemen, dan manajer. Informasi yang
sangat terperinci dibutuhkan dan disediakan. Di pihak lain, akuntansi keuangan berfokus pada
kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
Keluasan
Akuntansi Manajemen lebih luas daripada Akuntasi Keuangan. Akuntansi manajemen meliputi
aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri, ilmu manajemen, dan berbagai bidang
lainnya.

Kebanyakan prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi


manajemen yang digunakan pada abad ke-20 dikembangkan antara tahun
1880 dan 1925. Sebelum tahun 1914, banyak perkembangan awal yang
menekankan pada perhitungan biaya produk (menelusuri tingkat laba
perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk
pengambilan keputusan strategis). Akan tetapi, penekanan tersebut mulai
ditinggalakan sejak tahun 1925 seiring dengan muculnya pendekatan
perhitungan biaya persediaan (mengalokasikan biaya manufaktur ke
produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna
eksternal laporan keuangan perusahaan.

Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial


dari sistem biaya konvensional dilakukan pada tahun 1950-an dan
196-an. Para pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang
disediakan oleh sistem yang didesain untuk menyusun laporan
keuangan.
Pada tahun 1980an dan 1990an, praktik-praktik akuntansi
manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi melayani
kebutuhan manajerial banyak ditemukan. Sebagai tanggapan
terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional,
berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi
manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan
ekonomi dewasa ini.

Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi


merupakan salah satu peran pendukung. Mereka membantu
oran-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tujuan
dasar oraganisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung
pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line
position). Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak
bertanggung jawab secara langsung terhadap tujuan dasar
organisasi disebut posisi staf (staff position).

Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi,


mengumpulkan,
mengukur,
menganalisis,
menyiapkan,
menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang
digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi.
Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari organisasi dan
bertanggung jawab menyediakan informasi.
Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan
keputusan yang berpengaruh terhadap produksi. Namun, akuntan
manajemen dapat memberikan masukan yang signifikan dalam berbagai
kebijakan dan keputusan melalui penyediaan dan penginterpretasian
informasi akuntansi.

Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar,


sesuai, dan adil. Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap
anggota kelompok bertanggung jawab untuk kebaikan anggota lainnya. Keinginan
utuk berkorban demi kabaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan yang
etis. Pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan
orang lain menghasilkan beberapa nilai-nilai yang mendeskripsikan arti dari benar
dan salah secara lebih konkret. Berikut adalah sepuluh nilai yang diidentifikasi
dan dideskripsikan oleh Michael Josephson:
Kejujuran
Integritas
Pemenuhan Janji
Kesetiaan
Keadilan

Kepedulian terhadap sesama


Penghargaan terhadap Orang Lain
Kewarganegaraan yang Bertanggung Jawab
Usaha untuk mencapai kesempurnaan
Akuntabilitas
Sarbanes-Oxley Act mewajibkan para pejabat keuangan senior perusahaan
untuk menaati suatu bentuk kode etik atau perusahaan harus
mengungkapkan secara publik jika mereka tidak melakukannya. Dalam
praktiknya, beberapa perusahaan telah megembangkan kode etik yang
sering disebut sebagai code of conduct yang dapat diterapkan untuk semua
karyawannya. Kode etik tersebut dapat dan memang berbeda dari suatu
perusahaan ke perusahaan lainnya. Para akuntan manajemen dan karyawan
harus mngetahui kode etik perusahaan mereka.

Dalam Akuntansi Manajemen, dipelajari secara mendalam mengenai arti dan


terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan
dan obyek yang lain merupakan kepentingan manajemen merupakan salah satu tujuan
dasar dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan
biaya menghasilkan informasi yang bermutu tinggi, yang kemudian dapat digunakan
untuk membuat keputusan yang lebih baik oleh manajemen.
Biaya
Dalam arti umum biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
yang akan datang bagi organisasi.

1.
2.

Obyek Biaya
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada
entitas, yang disebut sebagai obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen,
proyek atau yang yang lain yang diukur biayanya dan dibebankan. Pada perkembangannya aktivitas
diakui sebagai obyek biaya. Aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan dalam organisasi.
Misalnya pembelian komponen produksi.
Keakuratan Pembebanan
Pembebanan biaya secara akurat dan wajar kepada obyek biaya sangat penting. Ketertelusuran
(traceability) dilakukan untuk melihat hubungan antara obyek dan biaya berkaitan dengan
pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan obyek biaya.
Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya langsung (direct cost)
Jadi ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke obyek biaya dengan cara yang
layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat.

Metode Penelusuran
Penelusuran langsung (direct tracing) adalah satu proses pengidentifikasian
dan pembebanan biaya yang secara khusus dan fisik dengan suatu obyek.
Dilakukan melalui pengamatan fisik.
Penelurusan penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk
membebani biaya ke obyek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya,
penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur
konsumsi sumber daya obyek biaya.

Produk Berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah


bahan baku melalui penggunan tenaga kerja dan masukan (input)
modal, seperti pabrik, lahan, dan mesin. Sedangkan Produk Tidak
Berwujud berarti pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan,
mendengar, atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli. Jadi
jasa, adalah produk tidak berwujud. Organisasi yang membuat produk
berwujud disebut organisasi manufaktur. Organisasi yang memproduksi
produk tidak berwujud disebut organisasi jasa.

Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal biaya-biaya


harus diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Pada waktu menyusun
laporan laba rugi biaya produksi akan dipisahkan dengan biaya
pemasaran dan administrasi. Hal tersebut dilakukan karena biaya
produksi dipandang sebagai biaya produk dan biaya pemasaran dan
aministrasi dipandang sebagi biaya periode. Biaya produksi yang
melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (biaya
penjualan) pada laporan laba rugi. Sementara biaya produk yang belum
terjual akan dilaporkan sebagai persediaan di neraca.

Organisasi Manufaktur
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Penjualan
Dikurangi harga pokok penjualan:
Persediaan awal barang jadi
Ditambah: Harga pokok produksi
Barang yang tersedia untuk dijual
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi
Margin kotor
Dikurangi beban operasi:
Beban penjualan
Beban administrasi
Laba sebelum pajak

2.800.000
500.000
1.200.000
1.700.000
300.000

600.000
300.000

1.400.000
1.400.000

900.000
500.000

Organisasi Jasa
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Penjualan
Dikurangi beban:
Harga Pokok Penjualan Jasa:
Barang dalam proses awal
Biaya jasa yang ditambahkan:
Bahan baku langsung
40.000
Tenaga kerja langsung
80.000
Overhead
100.000
Total
Dikurangi: Barang dalam proses akhir
Margin kotor
Dikurangi beban operasi:
Beban penjualan
Beban Administrasi
Laba Sebelum pajak

300.000

5.000

220.000
225.000
10.000

8.000
22.000

215.000
85.000

30.000
55.000

Dengan mengetahui bagaimana biaya aktivitas berperilaku akan mempermudah


pembebanan biaya produk dan memberi input penting untuk beberapa aktivitas seperti
penganggaran dan keputusan membuat atau membeli. Setiap aktivitas memiliki input dan
output. Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk
memproduksi outputnya. Dikategorikan kedalam 4 hal yaitu : bahan, energi, tenaga kerja
dan modal. Output aktivitas adalah hasil dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas
berguna untuk menilai lamanya waktu aktivitas dijalankan. Perilaku biaya
menggambarkan bagaimana biaya input aktivitas berubah berkenaan dengan perubahan
output aktivitas.

Biaya Tetap.
Adalah biaya yang secara total tidak berubah dalam rentang relevan
ketika tingkat output aktivitasnya berubah.
Biaya Variabel
Adalah biaya yang secara total bervariasi dalam proporsi langsung
dengan perubahan output aktivitas.
Biaya Campuran
Adalah biaya yang mengandung komponen tetap maupun variabel.

Berdasarkan Fungsi
1. Penggerak berdasarkan unit
2. Intensif dalam pengalokasian
3. Perhitungan harga pokok produk secara
sempit dan kaku
4. Berfokus pada pengelolaan biaya
5. Informasi aktivitas sedikit
6. Maksimalisasi kinerja unit individual
7. Penggunaan ukurang keuangan untuk kinerja

Berdasarkan Aktivitas
1. Penggerak berdasarkan unit dan nonunit
2. Intensif dalam penelusuran
3. Perhitungan harga pokok produk secara luas
dan fleksibel
4. Berfokus pada pengelolaan aktivitas
5. Informasi aktivitas terperinci
6. Maksimalisasi kinerja seluruh sistem
7. Penggunaan ukuran keuangan dan non
keuangan untk kinerja

Anda mungkin juga menyukai