PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
Cacat ganda merupakan keadaan dimana terjadi kerusakan atau disfungsi
perkembangan pendengaran yang bersifat sensorineural yang diikuti oleh kerusakan
perkembangan berbahasa atau komunikasi. Gangguan pendengaran pada usia
berapapun dapat terjadi, kendati hanya merupakan gangguan pendengaran dengan
derajat ringan sekalipun akan dapat mengakibatkan timbulnya permasalahan pada
kemampuan berbicara, penguasaan bahasa serta belajar.
Permasalahan yang paling utama dalam perkembangan anak-anak yang
menderita kehilangan pendengaran yang parah sampai berat/mendalam, adalah
kemampuan mereka untuk mengadakan komunikasi secara lisan dan bahasa yang
mengalami gangguan. Anak yang tuli memang memperkembangkan suatu bahasa
serta serta anak tuli, yang lahir pada orang tua yang tuli pulah mampu melakukan
komunikasi satu sama lainnya serta serta dengan para orang tua mereka dengan
efektif.
Kemampuan berbicara seseorang erat kaitannya dengan kemampuan
mendengar. Stimulus bunyi dalam perjalannya akan sampai pada pusat pendengaran
yang terletak pada salah satu bagian belahan otak kiri. Informasi bunyi ini akan
diteruskan kebagian lainnya dari otak yang berperan sebagai pusat bicara dan akan
menghasilkan sinyal bicara. Berdasarkan sinyal bunyi ini dimulai proses produksi
bunyi.
Untuk menghasilkan bunyi prosesnya juga tidak sederhana karena
dibutuhkan kerjasama berbagai organ tubuh dimulai dari aliran udara pernafasan
yang berasal dari paru-paru, getaran pita suara (fonasi) yang dilewati aliran udara
sehingga di hasilkan nada tertentu, pipa tenggorokan yang berperan sebagai tabung
udara yang menimbulkan getaran pada saat dilalui udara (resonansi), penutupan
langit-langit lunak agar udara tidak memasuki rongga hidung dan pengatupan bibir
Cacat Ganda
dengan maksud udara terkumpul di rongga mulut, yang akan membuka pada saat
telah terjadi getaran pita suara. Proses ini masih diikuti dengan gerakan tertentu dari
otot-otot lidah, rongga mulut dan gigi sehingga terjadi penyusupan suara kedalam
bentuk kata-kata yang akan menandai karakter ujaran manusia (artikulasi).
Kerja berbagai organ tubuh ini dalam waktu yang hampir bersamaan dan
terkoordinasi dimungkinkan oleh gerakan berbagai otot yang berada dalam kendali
otak melalui syaraf-syaraf terkait. Berdasarkan keterangan tersebut di atas, sudah
jelas bahwa gangguan pendengaran bilateral pada anak (terutama derajat sedang dan
berat), yang terjadi didalam masa perkembangan wicara akan mengakibatkan
gangguan wicara.
II.2 Proses Perkembangan Bicara dan Mendengar
1. Proses Perkembangan Mendengar
Kemampuan mendengar pada manusia diperoleh melalui suatu proses
tumbuh kembang sehingga dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama faktor
usia. Pada bayi spektrum frekuensi suara masih terbatas dan umumnya lebih
sensitif terhadap bunyi dengan nada inggi. Demikian pulah dengan reaksi
yang diperlihatkan terhadap bunyi dipengaruhi oleh faaktor usia. Sampai
beberapa minggu setelah setelah lahir reaksi bayi terhadap bunyi masih
bersifat refleks, seperti menangis, terkejut, mengejapkan mata, membuka
mata, gerakan menarik lengan kearah tubuh, dan bernapas cepat.
Pada usia sekitar 4 bulan, saat otot-otot mata telah cukup kuat maka
iaa akan berupaya mencari sumber bunyi dengan menggerakan bola matanya
dan bila otot-otot lehernya telah kuat bayi akan mampu mencari sumber
bunyi dengan menolehkan kepalanya. Reaksi terhadap bunyi juga
dipengaruhi oleh pengalaman yang diperoleh sebelumnya, baik berupa hal
yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Kekerasan bunyi
(intesitas) yang dibutuhkan untuk menimbulkan respon juga dipengaruhi oleh
faktor usia.
Cacat Ganda
23
34
46
68
8 10
10 12
18
24
36
48
Cacat Ganda
Perkembangan
bahasa normal
Mengatakan 2
3 kata dengan arti.
Meniru bunyibunyi binatang.
Cacat Ganda
Perkembangan
Kejelasan
bicara normal
Mengabaikan
Biasanya
hampir
semua
tidak lebih dari
konsonan akhir dan
25%
kejelasan
beberapa
konsonan
untuk
awal.
pendengaran
yang tidak di
Mengganti
kenal.
konsonan m, w, p, b, k, Ketinggian
g, n, t, d, dan h dengan
bahasa tertentu
bunyi yang lebih sulit.
yang tidak jelas
pada usia 18
bulan
Menggunakan
frase 2 atau tiga kata.
Mempunyai
perbenda-haraan kata
kira-kira 300 kata.
Menggunakan
saya,
aku dan
kamu.
3
-
45
56
Cacat Ganda
Mengatakan
empat sampai lima
kalimat.
Mempunyai
900 per-bendaharaan
kata.
Menggunakan
siapa, apa, dimana
dalam bertanya.
Menggunakan
kata majemuk & kata
ganti.
Menguasai f
dan v mungkin masih
tidak jelas r, l, s,
Mempunyai
z, ch, y, dan th.
1500 sa-mpai 2100 Sedikit
atau
perbenda-haraan kata. tidak ada pengabaian
Mampu
dari konso-nan awal
menggunakan bentuk atau akhir.
gramatik dgn benar
seperti kalimat masa
lampau dari kata kerja
kemarin.
Menggunakan
kalimat
lengkap
dengan kata benda,
kata
kerja,
predisposisi, kata sifat, Mengiasai r, l, dan th
kata keterangan dan mungkin menyimpang
penghubung.
pada s, z, sh, dan j
(biasanya
dikuasai
Mempunyai
pada usia 7,5 sampai 8
perbenda-haraan kata tahun)
3000 kata, memahami
jika, ka-rena dan
mengapa
Cacat Ganda