4 Absorpsi
4 Absorpsi
(cair-gas)
*DEFINISI
Absorbsi adalah proses pengambilan suatu
komponen dalam campuran gas dengan menyerap
komponen tersebut dalam suatu cairan
Istilah:
Solut (solute) = komponen yang diserap
Solven (solvent) = cairan penyerap
Setelah diserap, solut dapat dipisahkan dari solven,
misal dengan penguapan solut tersebut; untuk itu
solven sebaiknya tidak mudah menguap (non-volatil)
CO2 + 2 K2CO3
*Pemilihan Solvent
Kelarutan gas
Kelarutan gas harus tinggi laju absorbsi tinggi
Umumnya solvent memiliki sifat yang sama dengan
bahan terlarut
Solvent: Berat molekul kecil
Jika terjadi reaksi kimia maka kelarutan akan lebih besar
Pelarut harus dapat direkoveri (reaksi reversible)
Volatilitas
Solvent harus memiliki tekanan uap yang rendah
Volatilitasnya lebih rendah untuk menangkap gas
Korosivitas
Material bangunan menara dan isinya sedapat
mungkin tidak dipengaruhi solvent
Solvent yang korosif dapat merusaknya
Harga
Harga solvent yang mahal dan tidak mudah direkoveri
akan meningkatkan biaya operasi
Ketersediaan
Ketersediaan solvent di dalam negeri sangat
mempengaruhi stabilitas harga dan biaya operasi
Viskositas
Viskositas rendah solvent laju absorbsi tinggi
Lain-lain:
Tidak beracun, tidak mudah terbakar, stabil secara kimia
dan memiliki titik beku rendah
Jenis absorber
Packed tower
Spray tower
Bubble-cap tray
*Counter current
G1
y1
L0
x0
CAIRAN/
SOLVENT
X = x/(1-x)
X= rasio mol
x= fraksi mol solute
1
GAS
G2
y2
Y = y/(1-y) = p/(pt-p)
Y= rasio mol
y= fraksi mol solute
p= tekanan parsial
pt= tekanan total
L1
X1
Neraca overall
Gs(Y1-Y)=Ls(X1-X)
Gs = G(1-y) = G/(1+Y)
G= aliran gas , mol total/luas.waktu
y= fraksi mol solute
Ls = L(1-x) = L/(1+X)
L= aliran cairan , mol total/luas.waktu
x= fraksi mol solute
Berikut disajikan
sejumlah skema peralatan
absorber: