Anda di halaman 1dari 2

t1 [0C]

t2 [0C]

tembun
[0C]

Puap
[mmHg]

ta [0C]

Pmax
[cmHg]

RH[%]
L.Nisbi

11

23

17

1,47

30

3,19

46,08%

12

24

18

1,58

28

2,89

54,67%

11

24

17,5

1,52

28

2,89

52,59%

AH[gr/cm
3
]
L.Mutlak
1,3995x1
0-5
1,5159x1
0-5
1,4584x1
0-5

ANALISIS DATA
t1 diperoleh dari embun yang sudah cukup banyak, terlihat suhu pada pesawat tidak turun
lagi, dan pemompaan dihentikan. t2 suhu diperoleh saat embun menghilang. tembun diperoleh
dari rata-rata t1 dan t2 . Misalnya;
t1 = 11, t2 = 23, tembun = (11+23) / 2 =17
Puap diperoleh dari tabel tekanan maksimum pada suhu tembun . ta adalah suhu lingkungan. Pmax
diperoleh dari tabel tekanan maksimum pada suhu ta. RH Lengas Nisbi diperoleh dari tekanan
parsial uap air diudara pada suhu T dibagi tekanan uap air jenuh pada suhu T dikali 100% .
Contohnya;
RH= (Puap / Pmax) x 100%
= (1,47 / 3,19) x 100%
= 46,08%
AH Lengas Mutlak diperoleh dari jumlah massa uap air / unit volum udara atau ruangan.
AH = 0,804 x 10-3 g/cm3 x (273 / T) x (Puap / 76 )[g/cm3], dimana T adalah suhu ruangan
dalam Kelvin dan Puap adalah tekanan parsial uap air suhu T dalam cmHg. Contoh;
T = 273 + 30 0C = 303 0K
Puap = 1,47 cmHg,
AH = 0,804 x 10-3 g/cm3 x (273 / 303) x (1,47 / 76 )[g/cm3]
= 1,3995 x 10-5 g/cmHg
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kelengasannya
semakin besar jumlah kandungan uap airnya. Kelengasan itu sendiri adalah besaran yang
menyatakan jumlah kandungan uap air di udara atau di ruangan. Berdasarkan definisi kedua
lengas diatas ,maka lengas mutlak dapat dihitung jika lengas nisbi diketahui.

Berdasarkan hasil percobaan diatas, dapat dinyatakan bahwa suhu dan kelembaban dari
sampel udara yang diambil dipengaruhi oleh iklim wilayah tersebut,cuaca, dan letak
geografis wilayah dari sampel udara yang diambil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai