Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Tindak Kasus Korupsi Terhadap Pembangunan Nasional

Disusun oleh
Khairunisa Damayanti 1306458572
Sumber:
Fauzi, Akhmad., Dharmawan, Arya Hadi., Gonarsyah, Isang., Riyanto. (2008). Korupsi
Dalam Pembangunan Wilayah: Suatu Kajian Ekonomi Politik Budaya. Diperoleh dari
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306473-JEPI-8-2-Jan2008-123.pdf
Manao, Hidayat. (n.d.). Korupsi Menghambat Pembangunan Nasional. Diperoleh dari
http://img.dilmil-bandung.go.id/upload/KORUPSI
Pembangunan nasional sesungguhnya adalah membangun kesejahteraan sosial bagi
seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Untuk menciptakan pembangunan nasional
tidaklah semudah kita mengartikannya. Perlu kerja keras dan kerja sama yang baik antar
masyarakat agar dapat mewujudkan cita-cita ini. Selain itu, diperlukan adanya komitmen
yang kuat antar tiap anggota. Sehingga kita semua akan bersatu padu mewujudkan
pembangunan nasional. Namun sayangnya, masih banyak beberapa daerah di Indonesia yang
belum dapat merasakan adanya pembangunan di daerah tempat tinggalnya. Banyak sektorsektor di daerah mereka yang masih belum memadai. Misalkan masalah pelayanan kesehatan,
pendidikan atau akses transportasi yang sangat minim. Padahal seharusnya, pembangunan ini
ditujukan secara nasional, yang berarti menyeluruh. Salah satu penyebab dari lambatnya dan
tidak meratanya pembangunan nasional ini disebabkan oleh tindak kasus korupsi.
Kata korupsi berasal dari bahasa Latin yakni corruptio yang berarti dusta, busuk,
memutarbalik dan menyogok. Menurut Rose-Ackerman (2000), luas dan akutnya korupsi
disebabkan karena negara tidak atau kurang berfungsi dengan baik. Hal ini banyak terjadi
pada negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Banyak kendala tata aturan yang
dialami, baik dari sisi sosial, politik dan ekonomi. Kendala inilah yang menjadi salah satu
pemicu terjadinya korupsi.
Korupsi di Indonesia mulai tumbuh subur di Indonesia sejak zaman Orde Baru. Kasus
korupsi ini banyak terjadi melalui jalur birokrasi yang saat itu memegang peranan penting
dalam pendistribusian ekonomi. Ditambah lagi pada tahun-tahun selanjutnya terjadi adanya
desentralisasi sumber daya ekonomi dan keuangan. Dengan begitu makin berkuasalah para

pejabat dalam mengatur urusan keuangan daerah. Salah satu yang paling tampak adalah
adanya pemekaran daerah-daerah yang berorientasi pada kekuasaan dan jabatan semata.
Selain itu adanya budaya tawar menawar antara anggota DPRD dan Kepala Daerah juga
menjadi faktor terjadi korupsi di tingkat derah.
Banyaknya tindak kasus korupsi sudah pasti akan membawa dampak bagi masalah
pembangunan bangsa. Pembangunan akan berjalan dengan lambat dan tidak merata karena
dana yang seharusnya dipakai untuk mengadakan pembangunan justru dialihkan untuk
kepentingan individu. Dampak yang paling dapat dirasakan oleh masyarakat yang tidak
merasakan adanya pembangunan adalah rendahnya pelayanan publik yang seharusnya dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga nantinya akan berujung kepada
terciptanya kessenjangan sosial dan kecemburuan antara orang kaya dengan orang yang
kurang mampu. Adanya kecemburuan dan kesenjangan sosial ini akan mengakibatkan tindak
kriminalitas yang semakin tinggi. Sebab masyarakat akan semakin dituntut untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan penghasilan seadanya. Tidak menutup kemungkinan bahwa
angka pengangguran pun juga akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
dikarenakan dana yang seharusnya diberikan kepada para pegawai sesuai haknya, justru
dialirkan ke tempat lain. Dari dampak-dampak yang muncul maka berkuranglah tingkat
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, baik daerah maupun pusat. Dan hal ini akan
berakibat lebih berbahaya lagi, yakni dapat mengancam kesatuan Negara Republik Indonesia.
Maka dari itu, korupsi haruslah mulai diberantas sedini mungkin. Tidak ada kata
terlambat untuk memberantas korupsi. Mengingat banyaknya dampak yang akan dihasilkan
dari tindak kasus korupsi. Dengan adanya korupsi, pembangunan nasional tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Sebab dana yang seharusnya digunakan justru dialokasikan ke tempat
lain. Hal ini menyebabkan banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan haknya sebagai
warga Negara Indonesia. Korupsi tidak hanya berdaampak pada masalah pembangunan
nasional, namun juga akan berdampak bagi aspek-aspek yang lain yang dapat mengganggu
kestabilan negara nantinya. Tugas ini tidak hanya semata menjadi tugas Korupsi
Pemberantasan Korupsi (KPK) saja. Namun seluruh anggota masyarakat dan pemerintah
mendukung dan bekerja sama dalam pemberantasan korupsi demi tercapainya pembangunan
nasional yang seutuhnya.

Anda mungkin juga menyukai