Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Sindrom Terikat Budaya
Meskipun semua diagnosis psikiatri dipengaruhi konteks budaya, contoh
paling dramatic kesulitan menerapkan konsep nosologis berdasarkan budaya barat
(western based) dapat ditemukan pada keadaan yang disebut sindrom terikat
budaya. Istilah ini berkembang untuk menggambarkan pada kebiasaan yang
menyimpang dan pengalaman menyulitkan yang spesifik pada lokasi tertentu dan
rekuren kategori psikiatri Western konvensional. Frase deskriptif yang dahulu
digunakan untuk menunjukkan fenomena tersebut mencakup psikosis budaya
dan etnik serta neurosis dan sindrom psikotik eksotik dan atipikal. Umumnya,
sindrom terikat budaya saat ini diterima untuk menunjukkan tanda dan gejala
berbasis budaya pada distress mental atau perilaku maladaptive yang menonjol
dalam kepercayaan dan praktik rakyat. Pola tersebut diinformasikan berdasarkan
asumsi budaya, ilmu sihir, melanggar hal tabu, pengacauan objek penyakit,
pengacauan semangat penyebab penyakit, atau hilangnya jiwa.
SINDROM SINDROM REPRESENTATIF
Sindrom sindrom terkait budaya representatif dari seluruh dunia dengan
beberapa gambaran klinis diuraikan berikut ini. Deskripsinya diadaptasi dari edisi
keempat hasil revisi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
(DSM-IV-TR).
Amok. Suatu episode disosiatif yang ditandai dengan periode berpikir sedih
diikuti ledakan perilaku ingin membunuh, agresif, atau melakukan kekerasan yang
ditunjukan pada orang atau objek. Episode cenderung dicetuskan perasaan
diremehkan atau dihina dan tampaknya hanya sering pada laki-laki. Episode
sering disertai ide kejaran, automatisme, amnesia, kelelahan, dan kembali ke
keadaan sebelum sakit setelah episode. Beberapa keadaan amok dapat terjadi
selama episode psikotik singkat atau merupakan awitan atau eksaserbasi proses
psikotik kronik. Laporan asli yang menggunakan istilah ini berasal dari Malaysia.
Pola perilaku yang sama ditemukan di Laos, Filipina, Polinesia (cafard atau

1 | Page

cathard), Papua New Guinea, dan Puerto Rico (mal de pelea) dan suku Navajo
(iichaa).
Ataque de nervios. Suatu idiom distress yang terutama dilaporkan pada orang
Latin dari Karibia, tetapi dikenali pada banyak orang Amerika Latin dan
kelompok orang Latin Mediterania. Gejala yang sering dilaporkan meliputi
berteriak tidak terkontrol, serangan menangis, gemertar, panas di dada yang naik
ke kepala, dan agresi verbal atau fisik. Pengalaman disosiatif, episode pingsan
atau seperti bangkitan kejang, dan sikap bunuh diri menonjol pada beberapa
serangan tetapi tidak ada pada yang lain. Gambaran umum ataque de nervios
adalah sensasi tidak terkontrol. Ataque de nervios sering terjadi sebagai akibat
langsung peristiwa penuh tekanan yang berkaitan dengan keluarga (cth., kematian
keluarga terdekat, berpisah atau bercerai dari pasangan, konflik dengan pasangan
atau anak, atau menyaksikan kecelakaan yang mengenai anggota keluarga).
Seseorang dapat mengalami amnesia selama ataque de nervios, tetapi mereka
cepat kembali ke tingkat fungsi lazim mereka. Meskipun deskripsi beberapa
ataque de nervios hamper sesuai dengan deskripsi DSM-IV-TR mengenai
serangan panic, hubungan kebanyakan ataque dengan peristiwa pemicu dan sering
tidak adanya gejala utama ketakutan akut atau kekuatiran membedakannya dengan
gangguan panik. Kisaran ataque mulai dari ekspresi normal distress yang tidak
disertai gangguan mental sampai timbulnya gejala yang disebabkan ansietas,
gangguan mood, disosiatif, atau somatoform.
Bilis dan colera (juga disebut munia). Penyebab dasar diperkirakan adalah
kemarahan atau kegusaran yang dialami sangat kuat. Kemarahan ditinjau oleh
kelompok orang Latin sebagai emosi kuat yang dapat mempunyai efek langsung
pada tubuh dan mengeksaserbasi gejala yang ada. Efek utama kemarahan adalah
mengganggu keseimbangan inti tubuh (yang dipahami sebagai keseimbangan
antara valensi panas dan dinding dalam tubuh). Gejala dapat meliputi ketegangan
gelisah akut, nyeri kepala, gemetar, berteriak, gangguan lambung, dan pada
sebagian besar kasus berat, hilang kesadaran. Kelelahan kronik dapat disebabkan
episode akut.
Brain fag. Istilah awalnya digunakan di Afrika Barat untuk menunjukkan suatu
keadaan yang dialami pelajar sekolah menengah atas atau mahasiswa akibat

2 | Page

tantangan bersekolah. Gejala meliputi kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan


berpikir. Pelajar sering menyatakan bahwa otak mereka lelah. Gejala somatik
tambahan biasanya dipusatkan di sekitar kepala dan leher mencakup nyeri,
tekanan atau rasa berat, penglihatan kabur, panas, atau terbakar. Kelelahan otak
atau kelelahan akibat terlalu banyak berpikir merupakan idiom distress dalam
banyak budaya, dan sindrom yang ditimbulkan dapat menyerupai gangguan
ansietas tertentu, depresif, dan somatoform.
Dhat. Istilah diagnostic rakyat yang digunakan di India untuk menunjukkan
ansietas berat dan hipokondriakal yang disebabkan keluarnya semen, perubahan
warna keputihan urin, dan rasa lemah serta lelah. Serupa dengan jiryan (India),
sukra prameha (Sri Lanka), dan shen-kuei (Cina).
Falling-out atau black-out. Episode yang terutama terjadi di Amerika Serikat
bagian selatan dan Karibia. Keadaan tersebut ditandai dengan kolaps mendadak,
yang kadang kadang terjadi tanpa peringatan tetapi kadang kadang didahului
perasaan pusing atau berenang dalam kepala. Mata orang tersebut biasanya
terbuka tetapi orang mengaku tidak mampu melihat. Mereka yang terkena
biasanya mendengar dan memahami apa yang terjadi di sekitar mereka tetapi
merasa tidak mempunyai diagnosis gangguan konversi atau gangguan disosiatif.
Ghost sickness. Preokupasi terhadap kematian dan sekarat (kadang kadang
dihubungkan dengan ilmu gaib), sering diobservasi pada anggota suku Indian
Amerika. Terdapat berbagai gejala pada ghost sickness termasuk mimpi buruk,
kelemahan, rasa berbahaya, hilang selera makan, pingsan, pusing, ketakutan,
ansietas, halusinasi, hilang kesadaran, bingung, merasa gagal, dan merasa
tercekik.
Hwa byung (juga dikenal sebagai wool-hwa-byung). Sindrom rakyat Korea
yang diterjemahkan bebas ke dalam bahasa Inggris sebagai sindrom kemarahan
dan dihubungkan dengan supresi kemarahan. Gejala meliputi insomnia, kelelahan,
panic, takut mati, afek disforik, indigesti, anoreksia, dispnea, palpitasi, nyeri
generalisata, dan merasa ada massa dalam epigastrium.
Koro. Suatu istilah, mungkin berasal dari Malaysia, yang menunjukkan episode
ansietas mendadak dan hebat bahwa penis (atau pada perempuan, vulva dan
putting susu) akan masuk ke dalam tubuh dan mungkin menyebabkan kematian.

3 | Page

Sindrom dilaporkan terjadi di Asia Selatan dan Timur, yaitu keadaan tersebut
dikenal dengan berbagai istilah local, seperti shuk yang dan suo yang (Cina),
jinjinia bemar (Assam), atau rakjoo (Thailand). Kadang kadang ditemukan di
daerah Asia Timur. Diagnosis dimasukkan dalam edisi kedua Chinese
Classification of Mental Disorders (CCMD-2).
Latah. Hipersensitivitas terhadap ketakutan mendadak, sering berupa ekopraksia,
ekolalia, menurut perintah, dan perilaku seperti tidak sadarkan diri atau disosiatif.
Istilah latah berasal dari Malaysia atau Indonesia, tetapi sindrom telah ditemukan
di banyak bagian dunia. Istilah lain keadaan tersebut adalah amurakh, irkunik,
ikota, olan, myriachit, dan menkeiti (Siberia): bah ischi, bah-tsi, baah-ji
(Thailand); imu (Ainu, Sakhalin, Jepang); dan mali mali dan siok (Filipina). Di
Malaysia lebih sering menyerang perempuan usia pertengahan.
Locura. Suatu istilah yang digunakan orang Latin di Amerika Serikat dan
Amerika Latin untuk menunjukkan bentuk berat psikosis kronik. Keadaan tersebut
merupakan akibat sifat mudah terluka yang diwariskan, efek terhadap kesulitan
hidup yang banyak, atau kombinasi kedua factor. Gejala yang diperlihatkan oleh
orang dengan locura diantaranya inkoherensi, agitasi, halusinasi penglihatan dan
pendengaran, ketidakmampuan mengikuti aturan interaksi social, tidak dapat
ditebak, dan mungkin melakukan kekerasan.
Mal de ojo. Konsep yang ditemukan dalam budaya Mediterania secara luas dan di
seluruh dunia. Mal de ojo adalah frasa bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris sebagai mata setan. Anak anak sangat berisiko. Gejala
mencakup tidur gelisah, menangis tanpa penyebab yang jelas, diare, muntah, dan
demam pada anak atau bayi. Kadang kadang orang dewasa (terutama
perempuan) mengalami keadaan tersebut.
BUDAYA DAN PSIKOFARMAKOLOGI
Farmakogenetik
Bidang farmakogenetik telah mengembangkan observasi perbedaan etnik yang
signifikan terhadap respons obat obatan, dalam perkembangan yang berbeda,
dan terhadap profil efek simpang, menyebabkan ditemukannya defek atau

4 | Page

defisiensi aktivitas yang terkontrol secara genetis pada system enzim yang
berperan dalam metabolism obat psikotropik dan toksin seperti alkohol.
Status Asetilasi
Observasi perbedaan etnik pada profil efek samping obat antituberkulosis
isoniazid (Nydrazid, Rifamate) menyebabkan klasifikasi orang sebagai asetilator
lambat atau cepat, yang dibandingkan efek biologis lain, menentukan metabolisme
obat psikotropik seperti klonazepam (Klonopin) dan phenelzine (Nardil).
Metabolisme Alkohol
P.H. Wolf, ketika mempelajari perbedaan rasial dalam sensitivitas alcohol,
mengamati bahwa sekitar 80 persen orang Asia dan 50 persen orang asli Amerika
mengalami respons wajah kemerahan (flushing) terhadap alcohol (dibandingkan
dengan 10 persen orang kulit putih) dan menyimpulkan bahwa perbedaan tersebut
berdasarkan genetic. Semua terbukti terkait dengan polimorfisme genetic
isoenzim alcohol dehidrogenase (ADH) dan aldehid dehidrogenase (ALDH),
enzim yang penting untuk metabolism lengkap alcohol dan neurotransmitter lain
serta yang berperan pada perkembangan alkoholisme atau penghindarannya.
Misalnya, orang Asia yang memiliki gen ALDH2 tipe Asia atipik homozigot
maupun heterozigot bersifat sensitive alcohol dan mempunyai resiko rendah
mengalami alkoholisme serta penyakit hati alcohol.
Frekuensi masalah flushing akibat alcohol dan terkait alcohol tinggi pada
orang asli Amerika. Tim riset Akira Yoshida melaporkan pada tahun 1993 bahwa
orang asli Amerika tersebut tidak terdeteksi gen ALDH2 dan ADH2 tipe Asia,
suatu factor genetic yang menolak alcohol mayor.
Isoenzim Sitokrom P450
Sistem enzim sitokrom P450 adalah kunci metabolism obat psikotropik dan
nonpsikotropik serta banyak variasi toksin lingkungan yang menemukan jalannya
ke dalam makanan hewan dan manusia. Defek genetic yang menyebabkan enzim
tersebut kurang efektif dan membuat manusia menjadi pemetabolisme yang buruk
tersebar tidak sama pada populasi etnik. Keadaan tersebut merupakan kasus untuk

5 | Page

dua isoenzim sitokrom P450 (CYP): CYP2D6 (debrisoquin hydroxylase) dan


CYP2Cmp (mephenytoin hydroxylase). Persentase permetabolisme CYP2D6
yang buruk lebih rendah untuk orang Asia (0,5 sampai 2,4 persen) dan lebih tinggi
untuk orang kulit putih (2,9 sampai 10 persen). Varian antaretnik yang serupa
terjadi dalam frekuensi pemetabolisme CYP2Cmp yang buruk, rendah pada orang
kulit putih (3 persen), sedang pada orang Afrika Amerika (18 persen), dan lebih
tinggi (sampai 20 persen) pada orang Asia dan Jepang.
Perbedaan isoenzim P450 antaretnik tersebut mempunyai kepentingan
besar dalam psikiatri dan psikofarmakologi karena berperan dalam metabolism
antipsikotik, antidepresan, sedative seperti barbiturate dan benzodiazepine, dan
antagonis reseptor - adrenergic (penyekat ) seperti propranolol (Inderal).

6 | Page

Anda mungkin juga menyukai